Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Sasa Purnama
Abstrak :
Dinamika perkembangan organisasi lokal, menunjukkan fenomena yang menarik untuk melihat bagaimana organisasi lokal tersebut dapat melakukan interaksi sosial yang saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Karang Taruna sebagai salah satu organisasi yang telah lama ada di tingkat grassroot (desa/kelurahan) pada perkembangannya menunjukkan peran dalam penanganan masalah sosial yang ada di lingkungannya. Perhatian berbagai pihak terhadap Karang Taruna masih cukup besar dimana pemerintah dalam hal ini Departemen Sosial RI memberikan dukungan dalam rangka meningkatkan kinerja Karang Taruna melalui Program Pemberdayaan Karang Taruna. Program pemberdayaan Karang Taruna dengan dukungan dana APBN tersebut pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Propinsi melalui Instansi Sosial. Secara fisik program pemberdayaan Karang Taruna dapat dilaksanakan dengan baik, namun secara fungsional keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan Karang Taruna tersebut masih menjadi pertanyaan besar sehingga sangat memerlukan kajian mendalam. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dampak pelaksanaan program pemberdayaan Karang Taruna melalui studi kasus terhadap salah satu Karang Taruna sasaran program pemberdayaan Karang Taruna, dengan melakukan kajian mendalam terhadap beberapa komponen kegiatan yang penting bagi keberlangsungan Karang Taruna. Komponen kegiatan dimaksud mencakup : a) kegiatan manajemen organisasi; b) kegiatan usaha ekonomi produktif; c) usaha kesejahteraan sosial; d) hubungan eksternal dan internal Karang Taruna. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah: a) Mengetahui dampak pelaksanaan program pemberdayaan terhadap perkembangan kegiatan Karang Taruna Pemuda Harapan sebagai fokus penelitian; baik kegiatan manajemen organisasi, usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomis produktif, dan hubungan Karang Taruna; b) Mengetahui bagaimana kemampuan Karang Taruna Pemuda Harapan dalam memberdayakan berbagai sumber daya internal organisasi dan lingkungannya, serta pengaruh lingkungan terhadap keberadaan Karang Taruna; c) Mengetahui pelaksanaan pemberdayaan terhadap Karang Taruna Pemuda Harapan Desa Kertawangi, jika dikaitkan dengan konsep pemberdayaan dimana Karang Taruna sebagai sasaran program diberi kewenangan dan keleluasaan dalam merencanakan, melaksanakan maupun menilai kegiatan pemberdayaan yang diterimanya. Unit analisa yang peneliti gunakan adalah Karang Taruna Pemuda Harapan Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung, dengan menggunakan informan sebagai sumber data primer yaitu pengurus dan warga Karang Taruna, aparat pemerintah desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi, para tokoh masyarakat, pengusaha lokal, dan akademisi. Jumlah keseluruhan informan yang diwawancarai adalah 26 orang. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung dan mendalam (indepth interview) dengan menggunakan panduan wawancara. Selain itu, sebagai bahan penunjang dilakukan penelusuran data sekunder yang diperoleh dari catatan, dokumen, data-data geografis dan demografis lokasi studi. Terdapat empat aspek kegiatan dan indikatornya, yaitu: 1) aspek usaha ekonomis produktif dilihat dari dimensi program kerja, pengorganisaian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan; 2) aspek manajamen organisasi dilihat dari dimensi program kerja dan sarana prasarana organisasi; 3) aspek usaha kesejahteraan sosial dilihat dari dimensi program kerja, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan; 4) aspek hubungan mencakup dimensi hubungan internal dan eksternal; 5) aspek program pemberdayaan Karang Taruan mencakup dimensi substansi program, proses penyusunan program, dan pelaksanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pelaksanaan pemberdayaan Karang Taruna mempunyai pengaruh terhadap terj adinya peningkatan kegiatan Karang Taruna, khususnya pada kegiatan usaha ekonomis produktif, namun tidak memberikan dampak positif terhadap bidang kegiatan lainnya. Keberadaan Karang Taruna Pemuda Harapan sangat dipengaruhi faktor lingkungan seperti : pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten, Badan Perwakilan Desa (BPD), tokoh masyarakat dan kelompok pengusaha. Program pemberdayaan Karang Taruna yang disusun masih bersifat top down, belum melibatkan berbagai kalangan maupun Karang Taruna. Sehingga program tersebut belum sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan Karang Taruna. Berdasarkan hasil penelitian, dirancang suatu strategi perencanaan pembangunan sosial yang sesuai dengan karakteristik Karang Taruna dan kondisi wilayahnya. Program yang ditawarkan adalah Model Pemberdayaan Karang Taruna Melalui Pendampingan. Model ini merupakan paduan antara pendekatan perencanaan sosial dengan pengembangan komunitas lokal, dimana program pemberdayaan Karang Taruna disusun melalui proses perencanaan sosial yang pelaksanaannya mengutamakan partisipasi Karang Taruna dan masyarakat, dengan menempatkan pendamping sebagai mitra dalam pelaksanaannya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhrul Khair Amal
Abstrak :
Penelttian ini adalah studi kebijakan tentang pemberdayaan anak jalanan melalui Rumah Singgah . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena peneliti ingin mendiskripsikan penanganan Anak Jalanan di Indonesia yang menjadi perbandingan dengan negara- negara seperti Afganistan, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Srilangka, Filipina, Brazil, temyata Indonesia mempunyai perspektif yang berbeda dengan penanganan anak jalanan yang dilakukan di berbagai Negara, dan daiam mendefinisikan anak jalanan. Penjelasan jenis penelitian ini diambil karena peneliti hanya ingin memberikan gambaran penangani masalah anak jatanan. Peneliti tidak ingin menguji hipotesa ataupun mencari hubungan sebab akibat. Penelitian ini dilakukan di Rumah Singgah dan Pembuat kebijakan yakni Departemen Sosial Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Febuari 2002 sampai dengan bulan agustus 2002. Penetapan infbrman diambil secara purposive, dimana informan diambil secara sengaja oleh peneliti. Setiap infbrman mewakili bagian-bagian program pada Rumah Singgah Informan terdiri dari, anak jalanan, pengurus Rumah Singgah, Masyrakat, Pekerja sosial dan orang tua anak jalanan. Upaya penanganan anak jalanan, perlu melibatkan banyak pihak, profesi dan disiplin ilmu karena masalah anak jalanan merupakan hasil dan penghasil bagi masalah sosial lainnya. Rumah Singgah Anak Jalanan merupakan salah satu bentuk usaha penanganan permasalahan sosial, terutama anak-anak jalana. Namun dalam realitanya penanganan anak jalanan melalui Rumah Singgah hanya mengurangi aktivitas anak di jalana. tidak kepada permasalahan anak berada di jalan. Kehidupan Anak Jalanan merupakan kehidupan yang sangat keras bagi seorang anak. Dari kondisi alam yang kadang kala tidak bersahabat, gangguan orang dewasa, dan dan tingginya resiko kecelakaan melekat pada diri mereka. Dilihat dan pendekatan yang digunakan rumah singgah menggunakan pendekatan centre based program dengan fungsi intervensi rehabilitatif, yaitu berusaha melepaskan anak dari jalannan. Meskipun demikian rumah singgah juga menggunakan pendekatan community based dan street based yang tercermin dalam beberapa program dan kegiatannya. Rumah singgah adalah realisasi model penampungan drop in centre yaitu penampungan sementara, karena rumah singgah hanya sebagai fasilitator untuk memfasilitasi anak jalanan lepas dari jafanan agar kembali ke keluarga asli, ataupun keluarga pengganti. Rumah singgah sebagai tempat penampungan sementara memberikan bermacam fasilitas sebagai daya tarik, yang dapat digunakan oleh anak-anak jalanan untuk beristirahat, membersihkan diri, mencuci pakaian, makan, berteduh, tidur, bermain, dan tain sebagainya. Selain fasilitas, anak-anak jalanan di rumah singgah juga memperoleh beragam pelayanan berupa program bimbingan anak, bimbingan keluarga, dan pendidikan jalanan. Masing-masing dari program tersebut direalisasikan dalam bentuk kegiatan yang dafam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak jalanan. Program bimbingan anak diturunkan dalam bentuk kegiatan bimbingan sosial ke anak, bimbingan kesehatan, bimbingan agama, belajar, dan pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak jalanan yang masih bersekolah ataupun yang ingin melanjutkan sekolah. Program bimbingan keluarga terdiri dari kegiatan home visit, surat-menyurat dan mengundang orang tua anak jalanan untuk berdiskusi bersama tentang perkembangan anak mereka. Kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga anak jalanan juga merupakan kegiatan dari program bimbingan keluarga. Sedangkan kegiatan yang tercakup dalam program pendidikan jalanan adalah kegiatan outreach, yang didalamnya sendiri terdiri dari bimbingan anak, keluarga, yang dilakukan oleh petugas outreach di jalan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ponco Respati Nugroho
Abstrak :
Proses penuaan struktur penduduk (population ageing) yang ditandai dengan peningkatan jumlah dan proporsi Iansia, telah membawa implikasi pada kondisi ekonoml, politik dan sosial dalam masyarakat. Persoalan yang muncul adalah dukungan yang diperlukan oleh lansia, karena di satu sisi dukungan formal dalam bentuk sistim iaminan hari tua dan fasilitas umum bagi lansia masih sangat terbatas, dan di sisi Iain dukungan informal yang bersumber dari kelompok primer (keluarga. kerabat, teman dan tetangga) terkait dengan konteks sosial budaya masyarakat Iokal yang sedang berubah. Secara tradisional masyarakat Minangkabau mempunyai pranata sosial untuk menopang kehidupan lansia. Dengan sistim matnlinealnya, kekerabatan dalam masyarakat Minangkabau mempunyai peran yang menonjol dalam memberikan perlindungan kepada anggota keluarga dan anggota masyarakatnya yang berusia Ianjut. Namun, proses sosial di tingkat makro telah menggeser nilai dan nonna sosial yang dapat berdampak pada sikap keluarga, kerabat, teman dan tetangga terhadap lansia. Melalui metode penelitian deskripsi, penulis menjelaskan kondisi yang ada perihal dukungan informal kepada lansia dalam masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat saat ini. Dengan mengambil sampel sebanyak 75 responden di Nagari Panyangkalan Kabupaten Solok, penulis mengumpulkan data primer melalui wawancara berstruktur, dan dilengkapi dengan wawancara mendalam. Berdasarkan analisa data, penulis mendapatkan temuan penelitian sebagai berikul: Pertama, bantuan instrumental, finansial dan emosional diperoleh lansia dari keluarga, kerabat, teman dan tetangga. Keluarga mempunyai peranan yang dominan dalam memberikan ketiga bantuan tersebut, sementara kerabat cukup berperan dalam bantuan finansial, sedangkan teman dan tetangga berperan dalam memberikan bantuan instrumental dan emoslonal. Kedua, jaringan bantuan (support network) yang terbentuk melibatkan minimal satu pihak, dan maksimal empat pihak pemberi bantuan. Model jaringan bantuan yang tersusun adalah menempatkan keluarga sebagai lapisan pertama, tetangga sebagai lapisan kedua, kerabat sebagai lapisan ketiga, dan teman sebagai lapisan keempat. Dalam kaitannya dengan praktek tradisi masyarakat Minangkabau saat ini, penelitian ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, keluarga, kerabat, teman dan tetangga masih mempunyai nilai positif rerhadap lansia yang terwujud dalam bentuk pemberian bantuan kepada Iansia. Kedua, tanggung jawab kepada orangtua (lansia) tidak lagi semata-mata dilimpahkan kepada anak laki, tetapi juga diemban oleh anak perempuan. Ketiga, penyantunan yang secara tradisional diberikan oleh kerabat di luar lingkup samandeh (pengelompokan anak-anak seibu), telah diambil alih oleh pertemanan dan ketetanggaan. Keempat, jenis kelamin dan pola tempat tinggal tidak lagi membedakan arah dan jumlah bantuan yang diberikan kepada lansia. Karena bantuan informal Inl masih menjadi tumpuan dalam kehidupan lansia, maka potensi dukungan infomral dalam masyarakat perlu tems diaktualisaslkan dan ditingkatkan melalui tiga program pengembangan jaringan dukungan sosial bagi lansia: Pertama, meringankan beban keluarga; kedua, meningkatkan kemampuan teknis dan sosial keluarga, kerabat, teman dan tetangga; dan ketiga, memelihara keeratan sosial antara lansia dengan keluarga, kerabat, teman dan tetangga. Secara keseluruhan, dalam pengembangan program dukungan baik dukungan formal dan maupun dukungan informal, negara. komunitas dan keluarga mempunyai perannya masing-masing.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Monik Agustin
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rm Karfianda S.
Abstrak :
Tato merupakan bentuk seni yang keberadaannya masih dianggap tabu bagi masyarakat luas. Di Indonesia sendiri, sejarah telah menunjukkan bahwa makna dan fungsi tato telah bergeser dari waktu ke waktu. Tato yang tadinya merupakan bagian dari ritual kebudayaan menjadi identik dengan kriminal, dan sekarang tato bergeser lagi menjadi sebuah bentuk gaya yang semakin diterima oleh masyarakat. Namun popularitas tato masih ditemani oleh stigmatisasi yang terjadi di dalam masyarakat. Masyarakat bertato dengan bangga membawa seni tato ke dalam masyarakat luas. Citra tato yang identik dengan kriminal telah terkonstruksi dalam masyarakat luas, dan kini masyarakat bertato sedang dalam tahap rekonstruksi pemaknaan menuju arah yang positif. ......Tattoo is a form of art that many still consider as taboo. In Indonesia alone, history has shown that the meanings and functions of tattoo has shifted from time to time. Tattoo has shifted from a part of tribe's rituals into something identical with criminality, and now, tattoo has shifted to a new level where it is becoming a fashion statement. In spite of its popularity, tattoo is still stigmatized within society. The tattoo community proudly reintroduce the art of tattoo into the broader community. The negative image of tattoo is constructed within society, and now the tattoo community is on their way in reconstructing the meaning of tattoo to be more positive.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Ika Kusumaningsih
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor buruh migran perempuan (BMP). Terjadinya migrasi kerja dikarenakan adanya tarik menarik antara permintaan buruh migran dari negera tujuan migrasi untuk memenuhi kekurangan dari pekerja domestik dan pekerja perawatan anak dengan penawaran angkatan kerja dari Indonesia. Peningkatan pengiriman BMP memberikan pemahaman bahwa bagi yang lajang akan meninggalkan keluarga. Bagi yang telah menikah akan meninggalkan suami dan anak. Semakin banyak ibu dan istri yang bekerja di luar negeri tinggal dengan jarak yang relatif jauh dalam jangka waktu yang relatif lama, maka akan memberikan pengaruh bagi ketahanan rumah BMP. Sebagai pijakan teoritis, penelitian ini menggunakan teori pertukaran dan pilihan rasional sebagai teori utama untuk menganalisis perceraian yang terjadi pada keluarga BMP. Perceraian yang dialami oleh keluarga BMP secara umum dapat dikelompokkan dalam dua hal: relasi suami istri dan institusi sosial di masyarakat yang mendukung perceraian. Perceraian pada keluarga BMP terjadi karena reward dan cost yang tidak seimbang membuat pasangan merasakan ketidakpuasan kehidupan perkawinan akibat peran yang tidak dijalankan oleh salah satu pasangan. Kondisi ini didukung oleh tekanan dari keluarga luas terhadap perceraian, lembaga bantuan hukum yang membantu proses perceraian secara legal dan prosedur pengadilan agama (PA) yang memperbolehkan pasangan diwakilkan kuasa hukum. Ditambah lagi PA Kab Malang yang memperbanyak ruang sidang justru memberi kesan kesempatan untuk mengajukan perkara perceraian. ......Indonesia is one of the country which exporting women migrant workers. This happens because there is a demand on migrant worker from the migrant destination countries to meet the domestic worker shortage and care workers along with labor supply in Indonesia. The increasing number of women migrant workers giving an understanding that for those who is single would leave the family. For those married has to leave their husband and children. The more mother and the wives working abroad, live in a distance, in a long period of time, would affects the migrant worker household resilience. As a teoritical base, this research using exchange theory and rational choice as the main theories to analyze woman migrant worker divorce. The migrant worker divorcement could be classified as two: couple relation and social institution in society that support the divorce. The divorcement on women migrant worker family happens because of unbalance reward and cost, make a unsatisfied married life caused by a role that is not run correctly by one of the couple. This condition supported by extended family force toward the divorecement, legal aid institutions which processing the divorce it self in a legal term along with religious court procedures which allowing couple attendance can be replace by legal authority, both institutions accelerate the divorce process. In addition, religious court in Malang Village has open more room for trial even more impressed giving more chance to propose the divorcement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Rosdiana Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh sosialisasi keluarga terhadap perilaku prososial remaja awal (13-14 tahun). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan teknik survei untuk mengumpulkan data utama, dan teknik wawancara untuk mengumpulkan data tambahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sosialisasi keluarga berpengaruh terhadap perilaku prososial anak, dengan kekuatan hubungan antar varaibel yang cukup kuat (nilai uji kekuatan hubungan menggunakan somers'd = 0,451). Sosialisasi keluarga diukur dari empat proses, yaitu terpaan yang selektif, keteladanan, ganjaran/imbalan, dan hukuman. Masing-masing proses sosialisasi keluarga ini terbukti memiliki pengaruh terhadap perilaku prososial anak, walaupun memiliki kekuatan yang berbeda-beda.

Kekuatan hubungan antara terpaan yang selektif/selective exposure (proses pemberian penjelasan) dengan perilaku prososial anak terbilang cukup kuat (somers'd =0,524). Kemudian, kekuatan hubungan antara keteladanan/modelling (proses pemberian contoh perilaku) dengan perilaku prososial anak terbilang sedang (somers'd = 0,414). Sedangkan, kekuatan hubungan antara ganjaran/reward (pemberian imbalan) dengan perilaku prososial anak terbilang cukup lemah (somers'd = 0,308). Hasil ini tidak jauh berbeda dengan kekuatan hubungan antara hukuman/punishment (pemberian hukuman) dengan perilaku prososial anak (somers'd = 0,305). ABSTRACT
The focus of this study is to explore the effect of family's socialization toward the teenage's prosocial behavior. This study is using quantitative method, with the survey technique to collect the main data and depth interview technique to collect secondary data.

The results of this research had proved that the family's socialization has an effect toward teenage's prosocial behavior, where the score correlation between those variables are strong (somers'd 0,451). The family's socialization is measured by four process (selective exposure, modeling, reward, and punishment). The statistic test using somers'd has proved that each process has correlation with the teenage's prosocial behavior, tough with different results.

The correlation between selective exposure (the instruction process) and teenage's prosocial behavior is strong (somers'd = 0,524), and the correlation between modeling (and teenage's prosocial behavior is average (somers'd = 0,414). The correlation between reward and teenage's prosocial behavior is quite weak (somers'd 0,308). This result is not far different from the correlation between punishment and teenage's prosocial behavior (somers'd 0,305).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Rachmadila
Abstrak :
Tersedianya sistem medis modern tidak membuat permasalahan kesehatan masyarakat dapat terselesaikan. Masalah-masalah baru muncul akibat kelalaian orang-orang yang berada pada sistem medis ini. Kekurangan-kekurangan tersebut ternyata dapat dimanfaatkan oleh sistem medis alternatif untuk melakukan perkembangan, yang salah satunya terjadi pada pengobatan bekam. Skripsi ini menggambarkan perkembangan pengobatan bekam sebagai bagian dari metode pengobatan alternatif di masyarakat. Hal ini dapat diamati melalui alat-alat yang digunakan, penyembuh, pasien, dan proses pengobatannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan strategi penelitian studi kasus. Hasil penelitian memberikan wawasan bahwa pada metode pengobatan alternatif akan ditemukan berbagai macam heterogenitas, sehingga efektif atau tidaknya pengobatan tidak dapat menjadi suatu hal yang objektif tetapi masih menjadi hal yang subjektif. The availability of modern medical system apparently couldn't overcome all the health problems. New problems emerge because of the carelessness of people whom involve in this medical system. Those shortcomings apparently could be employed by the alternative medical system to do improvement, including medical bleed method. This research describes medical bleed progress as a part of an alternative medical method in our society. This process could be examined by all the equipments used, healing method, patient, and the medical process. This research is qualitative research with descriptive design and uses case study research strategy. The result of this research gives us insight that in the alternative medical method, we will find various kinds of heterogeneity, so that the effectiveness of the medication couldn?t be an objective thing but still stay subjective.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Abdi Hakim
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Rachmadila
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8206
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>