Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martin Prasetio
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis pelat komposit menjadi penting untuk dipelajari karena semakin meningkatnya peran material komposit pada desain struktur. Peralihan pelat komposit akan dianalisis dengan elemen DKMQ (Discrete Kirchhoff Mindlin Quadrilateral) menggunakan user-subroutine UEL pada program ABQ. Secara garis besar, proses pembuatan user-subroutine adalah merumuskan matriks kekakuan dan persamaan gaya-peralihan. Subroutine pada ABQ merupakan hasil integrasi dari subroutine program FEAP yang telah ada sehingga perlu dilakukan beberapa penyesuaian antara variabel program FEAP dan ABQ. Hasil peralihan kemudian dibandingkan dengan solusi 3D Srinivas sebagai solusi referensi.
ABSTRACT
Analysis of composite plate is essential to conduct because of the increasing role of composite material for the design of structure. Displacement of composite plate will be analyzed with DKMQ (Discrete Kirchhoff Mindlin Quadrilateral) element using user-subroutine UEL on ABQ program. In general, the process of creating usersubroutine is formulation of stiffness matrix and force-displacement function. ABQsubroutine is the result of integration from FEAP subroutine therefore, adjustments are necessary between FEAP and ABQ variables. Displacement results then will be compared to 3D SRINIVAS solution as reference solution.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezaqul Khaq
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan metode elemen hingga yang begitu pesat menjadikan perangkat lunak untuk analisis elemen hingga ABQ FEA memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk melakukan analisis elemen hingga dengan mendefinisikan rumusan elemennya sendiri melalui user subroutine UEL yang ditulis dalam bahasa pemrograman Fortran 77 User subroutine UEL untuk elemen DKMT Komposit dibuat yang kemudian digunakan untuk menganalisis lendutan tengah bentang pelat komposit persegi perletakan sederhana dengan beban terbagi merata menggunakan rumusan elemen DKMT Hasil lendutan tengah bentang memperlihatkan konvergensi yang sangat baik terhadap referensi solusi analitik 3D dari Srinivas
ABSTRACT
Rapid Development of finite element method makes Finite Element Analysis Program ABQ FEA providing facility toward user for doing finite element analysis by defining element formulation via user subroutine UEL which is written in Fortran 77 programming language. User subroutine UEL for composite DKMT element is made which is then used to analyze middle span displacement of simply supported rectangular composite plate under uniform loading. Displacement result shows good convergence toward refenrence analytical 3D solution by Srinivas.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Aditha Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Kontrak adalah hal yang sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari. Kontrak adalah hal yang mendasari sebuah tindakan yang mewajibkan seseorang untuk memberikan sesuatu kepada orang lain dan orang lain dapat memaksakan untuk mendapatkan haknya sesuai dengan perjanjian yang mengikat kedua belah pihak tersebut. Kontrak juga dipergunakan sebagai bukti seseorang sudah mengambil alih/memiliki suatu barang. Dewasa ini, olahraga berkuda di Indonesia sedang berkembang dengan pesat karena Indonesia memiliki tim berkuda yang dapat diandalkan, sudah banyak Indonesia memenangkan pertandingan equestrian taraf internasional, dan masyarakat Indonesia sudah memulai mengenal olahraga ini banyak diantaranya memilih untuk mempunyai sendiri mamalia berkaki 4 itu. Maka dari itu, tesis ini bermaksud untuk memandu baik masyarakat yang baru saja ingin membeli kuda, maupun kepada masyarakat yang baru saja menjajaki dunia berkuda, dan menunjukan betapa pentingnya membuat perjanjian tertulis agar tidak terjadinya kerugian dan penipuan.
ABSTRACT
The contract is very important in daily basis. Contract is an action that requires a person to give something to others and then others can impose to be eligible in accordance with the agreement binding on both parties. Contract also used as a proof that a person has taken over the ownership of the goods/a person is already possessed the goods. Nowadays, equestrian sports in Indonesia is growing rapidly because Indonesia is known to have a reliable equestrian team, this country has won numerous equestrian competitions in international level, because of that, Indonesian society has started to notice this sport, many of Indonesian society prefer to have their own what so called four-legged mammals. Therefore, this thesis intends to guide people both for those who are just about to purchase their own horse as well as to those who are new to the equestrian world, and shows how important it is to make a written agreement beforehand in order to avoid the occurrence of loss and fraud.
2016
S64124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Aristio
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis Isogeometrik adalah pengembangan dari Metode Elemen Hingga (MEH). Analisis Isogeometrik, tidak menggunakan fungsi polinomial seperti dalam MEH, namun menggunakan fungsi Non-Uniform Rational B-Splines (NURBS) yang dipakai pada program Computer Aided Design (CAD). Diharapkan, gambar model dari CAD langsung dilakukan analisis struktur tanpa perlu dimodelkan ulang dalam program Computer Aided Engineering (CAE). Sehingga Analisis Isogeometik menjadi jembatan antara CAD dengan CAE. Dalam karya tulis ini, bahasan difokuskan dalam analisis Isogeometrik menggunakan metode Galerkin pada Balok Timoshenko dan Pelat Reissner-Mindlin dengan peralihan translasi lentur sebagai variabel tunggal. Akan dilakukan uji konvergensi untuk melihat performa dari Analisis Isogeometrik.
ABSTRACT
Isogeometric Analysis is a development of Finite Element Method (FEM). It doesn't use classical polynomial function like FEM but using Non Uniform Rational B-Splines (NURBS) function that used in Computer Aided Design (CAD) program. In the future, after drawing model with CAD, structural analysis can be done directly, not remodeling in Computer Aided Engineering (CAE) program. Conclusions, Isogeometric become bridge between CAD and CAE. In this paper, we focus for Timoshenko Beam and Reissner-Mindlin Plate with bending displacement as single variable using Galerkin Method for Isogeometric Analysis. The output of this paper is Convergence Test to learn Isogeometric
2016
S64467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Budhi Setyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis Isogeometrik (IGA) merupakan pengembangan dari Metode Elemen Hingga (FEM). IGA lahir untuk menjembatani Computer Aided Engineering (CAE), yang berbasiskan FEM dengan shape function polinomial, dan Computer Aided Design (CAD), yang menggunakan basis function NURBS, dengan mengaplikasikan penggunaan NURBS pada CAE agar dapat memodelkan struktur secara eksak. Skripsi ini mempelajari performa metode collocation pada IGA untuk Balok Timoshenko dan Pelat Reissner-Mindlin dengan peralihan lentur sebagai variabel tunggal melalui uji konvergensi. Pengujian mencakup peralihan dan gaya dalam, dan dibandingkan dengan metode Galerkin. Hasil pengujian menunjukkan konvergensi yang baik pada semua kasus yang diujikan.
ABSTRACT
Isogeometric Analysis (IGA) is a development of Finite Element Method (FEM). IGA was initiated to bridge Computer Aided Engineering (CAE), FEM-based program with polinomial shape function, and Computer Aided Design (CAD), which uses NURBS as basis function, by applying NURBS in CAE, so structure can be modelized exactly. This report is studying collocation method performance in IGA for Timoshenko Beam and Reissner-Mindlin Plate with bending displacement as single variable through convergence test. The test is including displacement and internal forces study, and compared to Galerkin method. The results of this study have a good convergency in every tested cases.
2016
S65329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicius Wayandhana Tjiknang
Abstrak :
Pada sambungan antar segmen pada jembatan pracetak diperlukan adanya kunci geser yang berguna untuk menyalurkan gaya geser dari satu segmen ke segmen yang lain dan juga untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antar segmen. Penelitian dilakukan secara eksperimental untuk mengetahui koefisien friksi antar permukaan segmen beton, kuat lekat epoxy, kapasitas geser dari kunci geser baja lunak Mild Steel Shear Key tanpa epoxy dan dengan epoxy. Penelitian juga dilakukan secara numerik dengan program ANSYS yang bertujuan untuk memvalidasi hasil eksperimen. Variasi percobaan yang dilakukan adalah variasi beban arah horizontal yang merepresentasikan gaya pratekan. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien friksi yang didapat berada pada kisaran 0,4-0,6 lalu kuat lekat epoxy yang didapat berada pada kisaran 1-3 Mpa. Dari hasil penelitian secara eksperimen dan numerik menunjukkan bahwa semakin besar gaya arah horizontal yang diberikan maka kapasitas kunci geser dalam menahan gaya akan semakin besar, lalu penggunaan epoxy pada sambungan akan meningkatkan kapasitas geser pula.
Shear key is required on the segmental concrete precast bridge joint to transfer shear force from one segment to another segment and for prevent vertical displacement that occur between segment. This research had done with experiment to know frictional coefficent between concrete segment, epoxy bond strength, Mild Steel Shear Key capacity with epoxy and without epoxy. This research also done with numerical method using ANSYS software to validate the resullt from experimental method. The variable variation is horizontal force which representating prestress load in segmental concrete precast bridge. The result of the study shows that concrete frictional coefficient value is between 0,4 0,6, and epoxy bond strength is between 1 3 Mpa. From the experimental research and numerical research show that the greater horizontal force given, the greater Mild Steel Shear Key capacity to resist shear force and epoxy application to the joint can increase the shear force capacity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Wildan Arrifian
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku kuat lekat tulangan yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat kasar plastik polypropylene. Benda uji yang digunakan berjumlah 72 sampel, yang terdiri dari 3 macam ukuran diameter, yaitu 10 mm, 12 mm, dan 16 mm, baik tulangan polos maupun ulir. Hasil dari penelitian ini yaitu pada tulangan ulir, kuat lekat disebabkan oleh mekanisme interlocking, sedangkan tulangan polos disebabkan oleh adhesi. Tulangan ulir memiliki perkembangan tegangan lekat yang lebih ductile dibandingkan dengan tulangan ulir, namun memiliki kegagalan yang tiba-tiba. Mekanisme friksi yang terjadi pada tulangan polos lebih besar dan signifikan daripada tulangan ulir.
ABSTRACT
This study is mainly focused on investigating bond behavior on reinforcement bar embedded in polypropylene lightweight concrete. The specimen consist of 72 samples, with 3 different diameter, 10 mm, 12 mm, and 16 mm, on plain bar and deformed bar. The result shows that bond strength on deformed bar is contributed by interlocking mechanism, whereas adhesion is contributed in plain bars. Deformed bars bond strength development is more ductile compared to plain bars. Due to its bigger contact area, plain bars friction is bigger and more significant than on the deformed bars. But, the failure mode on deformed bar is not ductile at all.
2017
S68740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Avelina
Abstrak :
Sambungan kunci geser pada jembatan beton pracetak segmental merupakan komponen yang sangat penting karena berfungsi untuk menyalurkan gaya geser yang bekerja pada jembatan ke segmen-segmen lain. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental terkait dengan koefisien friksi beton, kuat lekat epoxy, kapasits geser ferro cast ductile shear key dengan dan tanpa epoxy Simulasi numerik juga dilakukan untuk memvalidasi hasil yang diperoleh saat eksperimen, khususnya pada kapasitas geser ferro cast ductile shear key. Variasi yang diterapkan berupa besarnya gaya horizontal yang ekivalen dengan gaya prategang yang diberikan pada jembatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien friksi antar beton sebesar 0.4 -0.6. Kuat lekat epoxy setebal 1 mm pada umur 1 hari sebesar 1 mdash;3 MPa. Sedangkan berdasarkan simulasi numerik untuk kapasitas geser ferro cast ductile shear key tanpa epoxy, menunjukkan bahwa semakin besar gaya horizontal yang diberikan, maka semakin besar kapasitas geser maksimumny. Kombinasi penggunaan ferro cast ductile shear key dan epoxy dapat meningkatkan kapasitas geser sambungan karena terdapat kerjasama antara ferro cast ductile shear key dan epoxy. ...... Shear key connection on segmental precast bridge is an important component to transfer shear force to every segment of the bridge. This study is about friction coefficient of concrete, bond strength of epoxy, shear capacity of ferro cast ductile shear key with and without epoxy based on experimental study. To validate the experimental result, numerical simulation is also conducted particularly on shear capacity of ferro casr ductile shear key. An axial force is applied in different value as variations of study that represents the prestress force that works on bridge. The results of this study indicates that friction coefficient of concrete is 0.4 - 0.6. Bond strength of epoxy for 1 day curing time with 1 mm of thickness is 1 mdash 3 MPa. Whereas, based on numerical simulation about shear capacity of ferro cast ductile shear key without epoxy, shows that the higher axial force applied, will increase its maximum shear capacity. The combination between ferro cast ductile shear key and epoxy will improve the maximum shear capacity of the connection because there is collaboration between the two materials to receive vertical load that is subjected to the specimen.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Lestari
Abstrak :
Gelagar pelat berongga tipe Jepang adalah pelat yang memiliki rongga berbentuk pentagonal untuk mengurangi berat sendirinya. Kajian ini bertujuan untuk membandingkan lendutan dari simulasi numerik SAP2000v14.2 dengan pengujian laboratorium yang dilakukan oleh rekan peneliti Zulkarnain, M. Reza 2013 . Kajian ini membahas pengujian 2 tipe gelagar Jepang dalam skala 1:10 dari sebenarnya dan menggunakan campuran kering jadi dry mix . Kajian ini dilakukan dalam 2 pendekatan, numerikal dan eksperimental. Tipe pertama, gelagar pelat berongga dengan 3 variasi bentang yaitu 600mm, 800mm dan 1000mm dimana massa diberikan secara bertahap dari 0kg ndash; 100kg tepat di tengah bentang . Tipe kedua, gelagar pelat berongga dengan 3 variasi bentang yaitu 600mm, 800mm dan 1000mm dimana gelagar dibebani secara merata dan bertahap dengan massa dari 0kg ndash; 100kg di seperempat bentang. Dua tipe gelagar ini menggunakan struktur sistem pratarik yang ditarik dari arah memanjang girder dan sistem paska tarik kabel ditarik dari arah melintang girder. Kuat tekan yang dijadikan acuan untuk mensimulasikan perhitungan di SAP2000v14.2 didapat dari hasil pengujian yang dilakukan oleh rekan peneliti Zulkarnain, M. Reza 2013 . Simulasi pada kajian ini menggunakan modelisasi grid. Hasil perhitungan lendutan pada kajian numerik dengan hasil lendutan pada kajian eksperimental pada percobaan pertama dan percobaan kedua adalah mendekati. Pada percobaan pertama, kesalahan relatif terhadap eksperimental di bentang 600mm sebesar 10 , kesalahan relatif di bentang 800mm sebesar 9,615 dan kesalahan relatif di bentang 1000mm sebesar 8 . Pada percobaan kedua, kesalahan relatif di bentang 600mm sebesar 10,714 , kesalahan relatif di bentang 800mm sebesar 9,8 dan kesalahan relatif di bentang 1000mm sebesar 7,9 . ......Japan type voided slab girder is a slab which has pentagonal shaped cavity to reduce its self weight. The aim of this study is compare deflection among on experimental study with numerical study conducted by researcher partner Lestari, A 2013 . This study describes the testing of two types of Japan rsquo s girder in a scale ratio of 1 10 from actual condition and also using dry mixture dry mix . This study was conducted through two approaches, numerical and experimental. The first numerical analysis of voided slab girder was conducted on 3 span variations consisting of 600mm, 800mm and 1000mm which mass was loaded gradually from 0kg 100kg precisely at mid span of the girder. The second numerical analysis of voided slab girder was conducted on 3 span variations consisting of 600mm, 800mm and 1000mm on which was loaded over an area enabling to spread evenly and gradually from 0kg 100kg on quarter span of the girder. The two types of voided slab girder uses Pre tension system in the longitudinal direction of the girder, while a post tensioned cable is placed in the middle of the girder in the transversal direction of the girder . The concrete compressive strength which is taken as reference for simulation on SAP2000v14.2 calculation was obtained from laboratory testing conducted by partner researcher associate Zulkarnain, M. Reza 2013 . Numerical simulation was conducted using grid model. Deflection of the girder from numerical simulation and experimental testing for the first and the second loading case are in general in good agreement. For the first loading case, relative error in numerical study to experimental study on span of 600mm is about 10 while on span of 800mm is 9,615 and on span of 1000mm amounts to 8 . For the second loading case, the relative error in numerical analysis to experimental study on span of 600mm is about 10,714 , while that of on span of 800mm amounts to 9.8 and on span of 1000mm is 7.9 .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S70095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Reza Zulkarnain
Abstrak :
Gelagar pelat berongga tipe Jepang adalah pelat yang memiliki rongga berbentuk pentagonal untuk mengurangi berat sendirinya. Kajian ini dilakukan untuk membandingkan lendutan dari hasil pengujian eksperimental dengan hasil simulasi numerik yang oleh partner peneliti Lestari A, 2013 . Kajian ini membahas pengujian 2 tipe gelagar Jepang dalam skala 1:10 dari sebenarnya dan menggunakan campuran kering jadi dry mix . Tipe pertama, gelagar pelat berongga dengan 3 variasi bentang yaitu 600mm, 800mm dan 1000mm dimana massa diberikan secara bertahap dari 0kg ndash; 100kg tepat di tengah bentang. Tipe kedua, gelagar pelat berongga dengan 3 variasi bentang yaitu 600mm, 800mm dan 1000mm dimana gelagar dibebani secara merata dan bertahap dengan massa dari 0kg ndash; 100kg di seperempat bentang. Pengujian pada masing ndash; masing variasi bentang pada 2 tipe gelagar ini dilakukan secara 5 tahap. Pertama, bekisting gelagar pelat berongga sebanyak 4 buah disusun sejajar. Rongga pada gelagar ini menggunakan kertas Arturo untuk kemudian dibentuk menjadi pentagonal segilima . Sebelum pengecoran dilakukan, sling kabel rem sepeda yang diasumsikan sebagai pre-tension sling arah memanjang dan post-tension sling arah melintang diletakkan pada tiap gelagar pelat berongga. Tiap sling kabel rem sepeda arah memanjang ditarik oleh beban 100kg. Kedua, pada daerah post tension dari gelagar pelat berongga dicor dengan mortar grouting. Pengecoran dilakukan secara perlahan dan dipadatkan untuk menghindari timbulnya rongga. Tes kuat tekan beton dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Ketiga, sling kabel rem sepeda arah memanjang diputus dengan tang pemotong pada umur beton 28 hari. Lalu, dilanjutkan penarikan sling kabel rem sepeda arah melintang sebesar 100kg. Sling kabel rem sepeda arah melintang diputus dengan tang pemotong setelah umur beton 35 hari. Keempat, pada lokasi post tension, kisi ndash; kisi antar pelat berongga diisi oleh mortar grouting. Terakhir, gelagar pelat berongga dibebani oleh pasir kuarsa, rel kayu dan dibebani secara bertahap dengan beban 100kg. Hasil pengujian lendutan pada kajian eksperimental pada percobaan pertama dan percobaan kedua adalah mendekati hasil numerik. Pada percobaan pertama, kesalahan relatif terhadap hasil numerik di bentang 600mm sebesar 10 , kesalahan relatif di bentang 800mm sebesar 9,615 dan kesalahan relatif di bentang 1000mm sebesar 8 . Pada percobaan kedua, kesalahan relatif di bentang 600mm sebesar 10,714 , kesalahan relatif di bentang 800mm sebesar 9,8 dan kesalahan relatif di bentang 1000mm sebesar 7,9 . ......Japan type voided slab girder is a slab which has pentagonal shaped cavity to reduce its self weight. The aim of this study is to compare deflections resulting from an experimental study with those from numerical study conducted by researcher partner Lestari A, 2013 . This study was conducted through two approaches, numerical and experimental. The first study, numerical analysis of voided slab girder was conducted on 3 span variations consisting of 600mm, 800mm and 1000mm which was loaded gradually from 0kg 100kg precisely at mid span of the girder. The second, numerical analysis of voided slab girder was conducted on 3 span variations consisting of 600mm, 800mm and 1000mm on which was loaded over an area enabling to spread evenly and gradually from 0kg 100kg on quarter span of the girder. In the laboratory each variation of girder spans were tested into five phases. First phase, formworks were arranged in parallel. Voided area of slab girder was made from Arturo rsquo s paper where the paper was formed to pentagonal shape. Before casting, a bicycle brake cable sling that was assumed as pre tension sling longitudinal way and post tension sling transversal transversal are put in voided slab girder. Each bicycle brake cable sling were tensioned by a load of 100 kg. Second phase, voided slab girder was casted by mortar grouting. Compressive strength test was conducted at the age of 3 days, 7 days, 14 days and 28 days. Third phase, each bicycle brake cable sling on longitudinal direction were cut at the age of concrete 28 days. Deflection of the girder from numerical simulation and experimental testing for the first and the second loading case are in general in good agreement. For the first loading case, relative error in numerical study to experimental study on span of 600mm is about 10 while on span of 800mm is 9,615 and on span of 1000mm amounts to 8 . For the second loading case, the relative error in numerical analysis to experimental study on span of 600mm is about 10,714 , while that of on span of 800mm amounts to 9.8 and on span of 1000mm is 7.9 .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S70100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>