Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma
"Air limbah RPH yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan dan sosial. Rumusan masalah pada riset ini adalah praktik pemotongan sapi di RPH X yang belum sesuai dengan prinsip GSP dan fasilitas RPH X yang belum sesuai dengan persyaratan mempengaruhi pengelolaan air limbah RPH X yang berpotensi menyebabkan kualitas air limbah RPH X tidak memenuhi baku mutu dan menimbulkan dampak limbah RPH pada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar RPH X, sehingga dibutuhkan alternatif peningkatan pengelolaan air limbah RPH X. Riset ini mencoba menganalisis praktik pemotongan sapi, fasilitas RPH, pengelolaan air limbah RPH, kualitas air limbah RPH, dan dampak limbah RPH pada masyarakat serta menyusun alternatif peningkatan pengelolaan air limbah RPH X. Riset ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
Hasil riset menunjukkan bahwa praktik pemotongan sapi di RPH X termasuk kategori kurang sesuai dengan prinsip GSP, fasilitas RPH X termasuk kategori kurang sesuai dengan persyaratan, pengelolaan air limbah RPH X cukup baik, kualitas air outlet IPAL telah memenuhi baku mutu, dan dampak limbah RPH X pada masyarakat berupa gangguan bau yang dirasakan oleh 100% responden dan gangguan kesehatan berupa mual yang dirasakan oleh 41% responden. Alternatif peningkatan pengelolaan air limbah RPH yang dapat dilakukan adalah minimisasi melalui segregasi dan pemanfaatan air limbah RPH X serta pemanfaatan limbah padat RPH X menjadi biogas.

Wastewater of slaughterhouse is not managed optimally can cause environmental and social problems. The study issue is practice of cattle slaughtering in slaughterhouse X that has not in accordance with GSP principle and slaughterhouse X facilities that have not in accordance with standards affecting wastewater management of slaughterhouse X which has potential to cause wastewater quality of slaughterhouse X exceeds water quality standards and cause impact of slaughterhouse waste to communities living around the slaughterhouse, so an alternative to improving wastewater management is needed. This study analyzes the practice of cattle slaughtering, the slaughterhouse facilities, the wastewater management of slaughterhouse, the wastewater quality, the impact of slaughterhouse waste, and compose alternative to improving wastewater management of slaughterhouse. This study exercises quantitative and qualitative methods.
The results showed that the practice of cattle slaughtering was categorized into less suitable with GSP principle, the slaughterhouse facilities were categorized into less suitable with standards, the wastewater management of slaughterhouse is quite good, the wastewater quality of WWTP outlet is comply with the water quality standards, and the impact of slaughterhouse waste to the communities living around the slaughterhouse is odor disruption felt by 100% of respondents and health issue are nauseous felt by 41% of respondents. The alternative to improving wastewater management of slaughterhouse is minimization through segregation and utilization of slaughterhouse wastewater and utilization of slaughterhouse solid waste into biogas.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2018
T50813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwi Astuti
"Penggunaan plastik terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi. Sayangnya, konsumsi plastik yang tinggi tidak diikuti dengan pengelolaan yang tepat sehingga menyebabkan sampah plastik yang berasal dari darat masuk ke badan sungai kemudian berakhir di wilayah pesisir dan mencemari lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pengarengan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sungai Pengarengan merupakan jalur transportasi kapal nelayan menuju Laut Jawa sehingga aktivitas masyarakatnya yang tinggi berpotensi menimbulkan pencemaran sampah ke lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik sampah plastik serta mengevaluasi hubungan antara aspek pengetahuan dan sikap dengan perilaku masyarakat terkait sampah plastik yang mencemari lingkungan. Metode yang digunakan adalah kelimpahan pelepasan sampah dan puing-puing sampah dikumpulkan di dua titik sampling dengan menggunakan jaring yang memiliki ukuran mata jaring 5cm, dipasang pada waktu pagi hari sesuai lebar sungai. Data perilaku masyarakat terhadap sampah plastik diperoleh dari 110 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan total kelimpahan puing sampah sungai adalah 13.200 ± 1.678 item dan 14.976 ± 1.772 item. Kelimpahan puing sampah sungai tertinggi adalah bungkus sampah plastik tipis sebanyak 47% dan 46%, diikuti kayu ranting (39% dan 33%), styrofoam (3,6% dan 5,5%), sedotan (1,8% dan 2,2%), gelas plastik (1,5% dan 2,6%), kotak makanan, peralatan plastik, dll (1,4% dan 1,6%), serta plastik lainnya (2,2% dan 2,3%). Analisis statistik Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata yang siginifikan pada kelimpahan total puing sampah sungai di kedua titik sampling p= 0,875 (p> 0,05). Hasil evaluasi perilaku masyarakat menunjukkan bahwa aspek pengetahuan memiliki kategori penilaian sangat baik (4,08), aspek sikap dengan kategori kurang baik (2,89), dan aspek perilaku dengan kategori baik (3,88). Analisis korelasi Pearson menunjukan terdapat hubungan positif yang kuat (r= 0,664) dan signifikan (0,000) antara aspek pengetahuan dengan perilaku, kemudian aspek sikap dengan perilaku mempunyai hubungan positif yang sangat lemah (r=0,183) dan signifikan (0,028).

The use of plastic continues to increase along with the population grows. However, proper management does not follow high plastic consumption, causing plastic waste from land to enter river bodies and then end up in coastal areas and polluting the environment. This research was conducted in Pengarengan Village, Cirebon Regency, West Java. The Pengarengan River is a transportation route for fishing boats to the Java Sea, so its high community activities have the potential to cause waste pollution to the surrounding environment. This study aims to analyze the characteristics of plastic waste and evaluate the relationship between aspects of knowledge and attitude towards community behavior related to plastic waste that pollutes the environment. The abundance of garbage release method is river debris was collected from 2 points in the Pengarengan River using a net with a mesh size of 5 cm, which was installed in the morning time according to the river's width. Using accidental sampling techniques, community behavior data related to plastic waste was evaluated through a questionnaire on 110 respondents. The results showed that the total abundance of river debris was 13.200 ± 1.678 items and 14.976 ± 1.772 items. The highest abundance of river debris was thin plastic waste wrap (47% and 46%), followed by woods (39% and 33%), styrofoam (3,6% and 5,5%), straws (1,8% and 2,2%), plastic cups (1,5% and 2,6%), food boxes, plastic utensils, etc. (1,4 % and 1,6%), and other plastics (2,2% and 2,3%). Kruskal Wallis showed no significant difference in average of the total abundance of river debris at both sampling points p= 0,875 (p> 0,05). The results of the community behavior evaluation showed that the knowledge aspect has a very good assessment category (4.08), the attitude aspect was in a poor category (2.89), and behavioral aspects were in a good category (3,88). Pearson correlation analysis shows that there was a strong positive relationship (r= 0,664) and significant (sig.= 0,000) between knowledge aspect and behaviour, whereupon attitude aspect and behaviour, the positive relationship was very weak (r= 0,183) and significant (0,028)"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muthi'ah Rezkiyanti Ridwan
"Limbah plastik yang sulit terurai menyebabkan permasalahan tumpukan sampah di lingkungan, namun, penggunaan plastik selama masa pandemi tidak dapat terhindari. Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan limbah plastik kemasan take-away produk makanan dan minuman saat masa Pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesadaran lingkungan masyarakat dengan menggunakan analisis variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku, serta hubungan ketiga variabel terhadap aktivitas pembelian minuman kemasan yang menggunakan produk plastik sekali pakai. Metode yang digunakan adalah survey terhadap 268 orang sampel. Metode  analisis adalah distribusi frekuensi serta analisis statistik regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat, mayoritas responden sebesar 55,6% memiliki kesadaran lingkungan yang baik. Berdasarkan analisis regresi logistik, variabel perilaku secara signifikan memengaruhi aktivitas masyarakat dalam penggunaan plastik pada pembelian minuman kemasan. Kesimpulan penelitian ini peminimalan penggunaan plastik dapat dicapai dengan pengubahan perilaku masyarakat dengan menggabungkan peningkatan kesadaran lingkungan pada masyarakat dengan implementasi aturan lingkungan dari pemerintah.

Plastic waste nature which is difficult to decompose causes high amount of its garbage in the environtment. However, the use of plastic during pandemic cannot be avoided. Problems occur when there was a surge of demand of take-away food product resulting an increase in food and beverage packaging waste throughout Covid-19 pandemic. The objectives are to analyze public’s environmental awareness regarding plastic packaging waste through variables knowledge, attitude, and behavior and its relationship to public activity in plastic use in beverage purchases products. Methods used are frequency distribution and logistic regression analysis, on total 268 respondents. Results showed about 55.6% have good environmental awareness. Logistic regression analysis show plastic use behavior significantly affects the activity of plastic use in beverage products during Covid-19 pandemic. The conclusion is minimizing the use of single-use plastic could be achieved by changing people’s behavior, which could be attained by combining increasing environmental awarenss in the community and implementing environmental regulations from government."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Paramitha Putri
"Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar untuk mendukung kegiatan pertanian. Namun pertanian di beberapa wilayah di Indonesia masih belum optimal karena menanam tanaman komoditas tanpa pertimbangan kondisi fisik lingkungan maupun kondisi sosial budaya masyarakatnya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menyusun arahan kebijakan area prioritas pertanian yang mempertimbangkan kondisi fisik lingkungan dan kecocokannya terhadap komoditas yang menjadi preferensi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode gabungan untuk melakukan penyusunan area prioritas pertanian berbasis ZAE, daya dukung lahan, dan komoditas preferensi petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas yang diminati petani adalah kakao, jagung, dan padi ladang. Preferensi komoditas ini memiliki korelasi signifikan khususnya dengan sumber pendapatan dan luas lahan garapan. Terdapat ketidaksesuaian lahan pertanian eksisting sebesar 51% dengan ZAE sementara secara umum pertanian di Nangapanda sesuai dengan kondisi daya dukung lahan karena berada pada tingkat daya dukung tinggi. Berdasarkan area prioritas pertanian yang terbentuk, maka pertanian di Nangapanda dapat memanfaatkan lahan kering terutama untuk perkebunan dengan arahan komoditas utama yang disesuaikan dengan kondisi fisik lahan dan preferensi petani yaitu kakao, mete, cengkeh, pala, merica.

Indonesia has great natural resource potential to support agricultural activities. However, agriculture in several regions in Indonesia is still not optimal because it grows commodity crops without considering the physical conditions of the environment as well as the socio-cultural conditions of the people. So this study aims to develop directive policy for agricultural priority areas that consider the physical conditions of the environment and their suitability for farmer’s preference of commodities. This study uses a quantitative approach with a combined method to carry out the arrangement of agricultural priority areas based on ZAE, land carrying capacity, and farmers' preference commodities. The results showed that the commodities that were of interest to farmers were cocoa, corn and upland paddy. The preference for this commodity has a significant correlation especially with the source of income and the area of arable land. There is an incompatibility of existing agricultural land of 51% with ZAE while in general agriculture in Nangapanda is in accordance with the carrying capacity of the land because it is at a high level of carrying capacity. Based on the agricultural priority areas that are formed, agriculture in Nangapanda can utilize dry land, especially for plantations with the main commodity directions adapted to the physical conditions of the land and farmers' preferences, namely cocoa, cashew, cloves, nutmeg, pepper."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kabul Paminto
"Indonesia masih menjadi importir energi terutama dalam bentuk minyak mentah dan produk BBM. Berkurangnya produksi energi fosil dan komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca, mendorong pemerintah Indonesia untuk mendukung peran energi baru dan terbarukan. Produksi biodiesel berbasis minyak sawit dihadapkan pada sejumlah masalah lingkungan dari pelepasan emisi. Tujuan penelitian ini adalah menyusun LCI produksi biodiesel, menganalisis dampak lingkungan yang meliputi emisi CO2(eq), acidification dan eutrophication dan menyusun konsep daur hidup produksi biodiesel dari minyak sawit. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif (LCA-AHP) dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah LCI dalam 1 ton biodiesel terdiri dari tandan buah segar 5,67 ton, CPO 1,17 ton dan POME 3,47 m3. Total emisi CO2(eq) sebesar 1489 Kg CO2(eq), eutrophication 1,115 Kg PO43(eq) dan acidification 3,058 Kg SO2(eq). Konsep daur hidup produksi biodiesel dapat diterapkan dengan pemanfaatan limbah POME.

Indonesia is still an energy importer, especially in the form of crude oil and fuel products. Reducing fossil energy production and commitments to reduce greenhouse gas emissions encourage the Indonesian government to support the role of new and renewable energy. The production of palm oil-based biodiesel is faced with several environmental problems from releasing emissions. The purpose of this study was to develop LCI for biodiesel production, analyze environmental impacts including CO2(eq), acidification and eutrophication emissions and develop a life cycle concept for biodiesel production from palm oil. This research method is quantitative (LCA-AHP) and qualitative. The results of this study are LCI in 1 ton of biodiesel consisting of 5.67 tons of fresh fruit bunches, 1.17 tons of CPO; and POME 3.47 m3. The total emission of CO2(eq) is 1489 Kg CO2(eq), eutrophication 1.115 Kg PO43-(eq) and acidification 3.058 Kg SO2(eq). The concept of a biodiesel production life cycle can be applied by utilizing POME waste."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Larasati
"Dengan diproduksinya banyak plastik kemasan meningkatkan jumlah sampah plastik kemasan pasca-konsumen. Dalam kondisinya saat ini, rantai nilai plastik kemasan tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendapatkan nilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun konsep alur plastik kemasan dari hasil analisis dampak lingkungan serta kesadaran lingkungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode analisis LCA, analisis environmental prices, analisis jalur, serta analisis deskriptif. Temuan penelitian ini mencakup dampak lingkungan, biaya lingkungan, kesadaran lingkungan, serta susunan konsep alur pengelolaan plastik kemasan. Analisis keseluruhan produksi plaastik kemasan menunjukkan dampak tertinggi dihasilkan dari produksi bahan baku plastik dengan biaya lingkungan sebesar Rp. 14.586.000 per ton plastik kemasan serta pengetahuan, sikap, dan perilaku berpengaruh sebesar 76.81% terhadap kesadaran lingkungan maka konsep pengelolaan plastik kemasan yang dapat dilakukan adalah berlandaskan ekonomi sirkular dengan memperpanjang rantai hidup dari plastik kemasan.

The production of a lot of plastic packaging increases the amount of post-consumer plastic packaging waste. In its current condition, the plastic packaging value chain is not being utilized optimally to obtain economic value. This research aims to develop a concept for the flow of plastic packaging from the results of environmental impact analysis and environmental awareness, where to achieve this goal, LCA analysis methods, environmental prices analysis, path analysis and descriptive analysis are used. The findings of this research include environmental impacts, environmental costs, environmental awareness, as well as the concept of plastic packaging management flows. The overall analysis of plastic packaging production shows that the highest impact results from the production of plastic raw materials with environmental costs of IDR. 14.586.000 per ton of plastic packaging and knowledge, attitudes and behavior have an influence of 76.81% on environmental awareness, so the concept of managing plastic packaging that can be implemented is based on a circular economy by extending the life chain of plastic packaging."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Zuhdi
"Kebutuhan solar terus meningkat setiap tahun, sehingga perlu pemanfaatan biodiesel untuk subtitusi bahan bakar fosil dengan bahan bakar dari energi terbarukan. Indonesia memiliki kapasitas terpasang produsen Biodiesel yang memiliki kapasitas 17,1 juta KL dan pada umumnya berbahan baku dari minyak sawit, namun terdapat beberapa produsen yang menggunakan minyak jelantah sebagai bahan bakunya, salah satunya adalah PT Bali Hijau di Denpasar, Bali. Potensi minyak jelantah yang dihasilkan Indonesia di tahun 2019 diperkirakan 3 juta KL dan berpotensi dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai Biodiesel. Namun bahan baku yang melimpah terutama dari sektor hotel di Bali hanya sedikit yang dimanfaatkan menjadi biodiesel, sehingga perlu dilakukan riset terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah untuk produksi biodiesel berkelanjutan sebagai salah satu penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Metode gabungan kuantitatif dan kualitatif dipergunakan dalam riset ini. Hasil riset menunjukan potensi minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel rata-rata hanya sekitar 12% dari total minyak jelantah terkumpul, dengan rata-rata potensi timbulan minyak jelantah dari sektor hotel adalah 27% dari konsumsi penggunaan minyak goreng. Tingkat Willingness to Accept (WTA) minyak jelantah dari sektor hotel di daerah Badung, Bali untuk produksi Biodiesel memiliki rata-rata WTA Rp 4.827/L atau setara Rp 5.000/L. Biaya produksi biodiesel minyak jelantah setiap batch adalah Rp 12.641/L dengan harga jual Rp 14.000/L dan margin Rp 1.359/L. Sedangkan penurunan emisi CO2 dari pemanfaatan biodiesel minyak jelantah tahun 2022 sebesar 25.112 kg CO2 e dan meningkat di tahun 2023 menjadi 39.792 kg CO2 e. Strategi keberlanjutan dengan melakukan analisis SWOT menghasilkan nilai IFAS 0,647 dan EFAS 0,684 sehingga berada di kuadran 1 yang berarti strategi yang tepat adalah growth oriented strategy.

The need for diesel fuel continues to increase every year, so it is necessary to utilize biodiesel to substitute fossil fuels with fuels from renewable energy. Indonesia has an installed capacity of Biodiesel producers which has a capacity of 17.1 million KL and is generally made from palm oil, but there are several producers who use used cooking oil as raw material, one of which is PT Bali Hijau in Denpasar, Bali. The potential of used cooking oil produced in Indonesia in 2019 is estimated at 3 million KL and can potentially be utilized as Biodiesel. However, the abundant raw materials, especially from the hotel sector in Bali, are only slightly utilized into biodiesel, so it is necessary to conduct research related to the utilization of used cooking oil waste for sustainable biodiesel production as one of the applications of circular economy in Indonesia. A combined quantitative and qualitative method was used in this research. The results showed that the potential of used cooking oil as a biodiesel feedstock averaged only about 12% of the total used cooking oil collected, with an average potential of used cooking oil generation from the hotel sector of 27% of cooking oil consumption. The Willingness to Accept (WTA) level of used cooking oil from the hotel sector in Badung, Bali for Biodiesel production has an average WTA of IDR 4,827/L or equivalent to IDR 5,000/L. The production cost of used cooking oil biodiesel per batch is IDR 12,641/L with a selling price of IDR 14,000/L and a margin of IDR 1,359/L. Meanwhile, the reduction in CO2 emissions from the use of used cooking oil biodiesel in 2022 was 25,112 kg CO2 e and increased in 2023 to 39,792 kg CO2 e. The sustainability strategy by conducting SWOT analysis resulted in an IFAS value of 0.647 and EFAS of 0.684 so that it is in quadrant 1, which means that the right strategy is a growth-oriented strategy."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beatriks Liku Gustiawati
"Komposisi sampah plastik di DKI Jakarta mengalami peningkatan dari 14,02% menjadi 22,95% dari total timbulan sampah pada tahun 2022. Upaya pengelolaan sampah plastik yang berasal dari rumah tangga dengan menjalankan bussiness as usual melalui pengambilan sampah ke rumah-rumah menggunakan truk sampah belum optimal dalam rangka mendukung tercapainya target pengurangan sampah plastik. Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis pemanfaatan digitalisasi pengumpulan sampah kemasan plastik dan pengaruh tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat serta pengetahuan dan perilaku masyarakat pada pemanfaatan aplikasi pengumpulan sampah berbasis aplikasi seluler. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data penelitian berupa data cross section. Hasil penelitian mengungkapkan pendidikan, pendapatan, pengetahuan dasar, dan perilaku dasar responden berpengaruh pada pengetahuan digitalisasi dan perilaku digitalisasi pengumpulan sampah kemasan plastik. Kesimpulan penelitian adalah strategi keberlanjutan pemanfaatan digitalisasi pengumpulan sampah kemasan plastik dilakukan melalui peningkatan pengetahuan digitalisasi dan perilaku digitalisasi masyarakat.

The composition of plastic waste in DKI Jakarta has increased from 14.02% to 22.95% of the total waste generated in 2022. Efforts to manage plastic waste originating from households by carrying out business as usual by collecting waste to homes using rubbish trucks not yet optimal in order to support the achievement of the plastic waste reduction target. This research was carried out to analyze the utilization of digitalization of plastic packaging waste collection and the influence of people's education and income levels as well as people's knowledge and behavior on the use of mobile-based waste collection applications. The research was carried out using a quantitative approach and research data collection was in the form of cross section data. The research results revealed that the respondents' education, income, basic knowledge and basic behavior had an influence on digitalization knowledge and digitalization behavior in collecting plastic packaging waste. The research concluded that the sustainable strategy for the utilization of digitalization of plastic packaging waste collection is carried out through increasing digitalization knowledge and digitalization behavior in the community. "
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustarini Dessy Vitiara
"Kegiatan perkebunan kelapa sawit banyak memberikan keuntungan ekonomi, tetapi memunculkan kerugian lingkungan. Masalah dalam penelitian ini yaitu adanya kerusakan lingkungan akibat perkebunan merugikan masyarakat dan memicu konflik sosial. Tujuan penelitian adalah menyusun strategi penyelesaian konflik sosial akibat kerusakan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah gabungan kuantitatif untuk analisis statistik dan analisis deskriptif kualitatif menggunakan kuesioner skala Likert terhadap 101 responden dan wawancara kepada 7 narasumber. Hasil penelitian menunjukan penyelesaian konflik sosial akibat kerusakan lingkungan dapat dilakukan dengan menurunkan nilai konflik sosial sebesar 67,7%, serta meningkatkan kerusakan lingkungan sebesar 33,2%, partisipasi masyarakat sebesar 33,7%, kemampuan masyarakat sebesar 11,3%, dan pengelolaan lingkungan sebesar 63,6% agar terjadi 1 peningkatan pada upaya penyelesaian konflik sosial, disertai dengan pemanfaatan pendekatan sosial oleh perusahaan dan bantuan dari pihak pemerintah. Kesimpulan penelitian ini yaitu peningkatan masing-masing nilai variabel yang signifikan dan bantuan pihak ketiga sebagai strategi penyelesaian konflik sosial akibat kerusakan lingkungan.

Oil palm plantation activities provide many economic benefits, but cause environmental losses. The problem in this study is that environmental damage caused by plantations harms the community and triggers social conflicts. The research objective is to develop a strategy for resolving social conflicts due to environmental damage based on community participation. The method used is a combination of quantitative for statistical analysis and qualitative descriptive analysis using a Likert scale questionnaire to 101 respondents and interviews with 7 resource persons. The results showed that solving social conflicts due to environmental damage can be done by reducing the value of social conflict by 67.7%, as well as increasing environmental damage by 33.2%, community participation by 33.7%, community capacity by 11.3%, and environmental management by 63.6% so that there is an increase in efforts to resolve social conflicts, accompanied by the use of social approaches by companies and assistance from the government. The conclusion of this study is a significant increase in each variable value and third-party assistance as a strategy for resolving social conflicts due to environmental damage."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Andriyanto
"Pelabuhan perikanan harus menyediakan infrastruktur berkelanjutan karena aktivitasnya menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas perairan. Indonesia telah menerapkan konsep eco fishing port pada beberapa pelabuhan perikanan tipe samudera. Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap adalah pelabuhan potensial namun belum menerapkan konsep ini. Masalah utama adalah penurunan kualitas lingkungan akibat pencemaran. Tujuan penelitian adalah menganalisis kualitas lingkungan perairan dan daratan, pengelolaan lingkungan, karakteristik sosial ekonomi, serta merumuskan strategi pengembangan eco fishing port di PPS Cilacap. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, kuantitatif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas lingkungan perairan memenuhi standar baku mutu dan lingkungan daratan sudah cukup bersih. Ketersediaan ruang terbuka hijau sudah memenuhi syarat eco fishing port. Pengelolaan lingkungan sudah cukup baik, didukung oleh kesadaran nelayan dalam praktik penanganan ikan berkelanjutan dan kebersihan lingkungan. Terdapat 10 strategi untuk pengembangan pelabuhan berkelanjutan dengan konsep eco fishing port. Kesimpulannya, PPS Cilacap memenuhi standar pelabuhan berwawasan lingkungan eco fishing port.

Fishing ports must provide sustainable infrastructure because their activities are one of the causes of declining water quality. Indonesia has implemented the eco-fishing port concept at several ocean-type fishing ports. The Cilacap Ocean Fishing Port has potential but has yet to implement this concept. The main problem is the decline in environmental quality due to pollution. The research aims to analyze the water and land environment quality, environmental management, and socio-economic characteristics and formulate a strategy for developing an eco-fishing port at PPS Cilacap. The method used is a qualitative, quantitative approach and SWOT analysis. The research results show that the quality of the aquatic environment meets quality standards, and the land environment is relatively clean. The availability of green open space meets the eco-fishing port requirements. Environmental management is quite good, supported by fishermen's awareness of sustainable fish handling practices and environmental cleanliness. There are ten strategies for sustainable port development with the eco-fishing port concept. In conclusion, PPS Cilacap meets the standards for an environmentally friendly port and an eco-fishing port."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>