Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 6 Document(s) match with the query
cover
Inda Torisia Hatang
"Sebaran kasus DBD di setiap wilayah kerja Puskesmas Bogor berbeda-beda, ada yang turun, stagnan, bahkan naik. Padahal kebijakan yang diberikan kepada setiap Puskesmas sama. Hal ini mengindikasikan adanya faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan pengelolaan program. Untuk itu, penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran pengelolaan Program P2DBD yang ideal antara Puskesmas ?X? yang trennya turun dan Puskesmas ?Y? yang trennya naik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan disain Rapid Assesment Procedure (RAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan program yang ideal harus didukung oleh kepemimpinan yang memadai, pelibatan aktif masyarakat, dan kemitraan lintas sektor. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar faktor-faktor tersebut diperhatikan dalam pengelolaan program.

The spread of DBD cases is different on each sub districts, there are down, stagnant, or even ride. Beside, this policy is provided to all public health care together. This indicates the existence of other factors that influence the success of program management. Therefore, this study aimed to obtain the ideal form of P2DBD program management between the public health center "X" that have a down trend and the public health care "Y" that have a rise trend. This study uses a qualitative approach with a Rapid Assessment Procedure as the study design. The results showed that the ideal program management must be supported by adequate leadership, active community involvement, and partnerships in across sectors. Therefore, researchers suggest that these factors must be considered in program management."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28489
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Timur Purbowati
"Keberagaman pemahaman santri putri mengenai kesehatan reproduksi khususnya pada pondok pesantren tradisional diakibatkan keterbatasan sarana penunjang serta kurangnya dukungan pihak luar pesantren terkait persoalan kesehatan reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran pengetahuan santri putri pondok pesantren tentang kesehatan reproduksi di Kabupaten Tangerang Tahun 2017 yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan yang diterapkan, metode pengajaran yang dilakukan oleh guru, minat para santri terhadap kegiatan ekstrakulikuler, media informasi dan pengalaman pribadi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian Rapid Accessment Procedure RAP dengan pengumpulan data dengan diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam pada santri putri dan guru.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa pengetahuan pemahaman santri putri pondok pesantren sangat beragam mengenai kesehatan reproduksi, sehingga ada baiknya dilakukan kerjasama lintas sektoral antara Kemendiknas, Kemenkes dan Kemenag agar dibuatkan satu kurikulum di dalamnya mencakup unsur mengenai kesehatan reproduksi yang dapat diterapkan pada pondok pesantren tradisional dan juga modern sehingga diharapkan para santri dapat memiliki pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang lebih seragam.

Variety understanding of female santri on reproductive health especially at traditional boarding school caused by limited of supporting facilities and lack of support from outside party of boarding school related to reproductive health problem. Objective of this research is to knowing description about knowledge of female santris Islamic boarding school about reproductive health in Regency Tangerang Year 2017 which relate with curriculum education that applied, teaching metodhe which conducted by teacher, interest of the student against extraculiculler activity, information media and personal experience that related with adolescent reproductive health.
This research is using qualitative approach with Rapid Accessment Procedure RAP through Focus Group Disscussion FGD and indepth interview methode to female santris and using indepth interview to the teacher.
Result of this research is mention that Islamic boarding school santris have a variety of knowledge or understanding about reproductive health, so it is better to do cooperation cross sectoral between Kemendiknas,Kemenkes and Kemenag so can be created one particular curricullum which is include reproductive health that can be applied to the traditional and modern Islamic boarding school, so the santris can get more similar knowledge about reproductive health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Alphi Nabila
"ABSTRAK
Perilaku berobat dalam penelitian ini ialah perilaku ODHA dalam meminum obat ARV. Penggunaan ARV menuntut ODHA untuk patuh menjalankan pengobatannya. Sedikit pelanggaran dari ketentuan dapat menyebabkan kegagalan proses pengobatan dan memicu munculnya resistensi. Di Indonesia, angka kejadian kegagalan dalam pengobatan ARV masih tinggi. Hingga September 2014, ada 38.399 orang yang berhenti melakukan pengobatan ARV dan tidak ter-followup. Tujuan dari penelitian ini ialah memperoleh gambaran yang mendalam tentang perilaku berobat ODHA Yayasan Kotex Mandiri yang berkaitan dengan pengetahuan, self efficacy, riwayat efek samping obat, akses layanan kesehatan, pengalaman mendapat stigma dan diskriminasi di layanan kesehatan, dukungan tenaga kesehatan, dan dukungan kelompok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ODHA Yayasan Kotex Mandiri memiliki pengetahuan yang baik mengenai HIV, memiliki self efficacy yang tinggi, mengalami riwayat efek samping obat namun dapat diatasi dengan baik dan tidak menimbulkan putus obat, mendapat akses layanan kesehatan mudah, tidak mengalami stigma dan diskriminasi di layanan kesehatan, mendapat dukungan dari tenaga kesehatan, dan kelompok (keluarga, teman, dan LSM). Adanya program pendampingan dari Yayasan Kotex Mandiri di layanan kesehatan memberikan dampak seperti peningkatan pengetahuan dan motivasi berobat ODHA.

ABSTRACT
The treatment behavior in this study is the behavior of ODHA in taking ARV drugs, starting from taking ARV in health services to their consumption. The use of antiretrovirals requires ODHA to comply and carry out their treatment regularly. Few violations of the provisions for taking these drugs can cause a failure of the treatment process and trigger resistance. In Indonesia, the incidence of ARV treatment failure is still high due to poor adherence to treatment. Until September 2014, there were 38,399 people who stopped taking ARV treatment and were not followed up. The purpose of this study was to obtain an in-depth picture of the treatment behavior of the ODHA of Kotex Mandiri Foundation relating to knowledge, self efficacy, history of drug side effects, access to health services, experience of getting stigma and discrimination in health services, support of health workers, and group support. This research is a type of qualitative research using case study design. The method used is in-depth interviews and document review. The results showed that most ODHA in Kotex Mandiri Foundation had good knowledge about HIV, modes of transmission, and ARV treatment, had high self efficacy, experienced a history of drug side effects such as nausea, fever, rashes, but could be treated well and does not cause drug breaking behavior, gets access to health services very easily, does not experience stigma and discrimination in health services where he is treated, gets support from health workers, and groups (family, friends and NGOs). The existence of a mentoring program from Kotex Mandiri Foundation in health services has had an impact such as increasing the knowledge and motivation of ODHA treatment."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokim Hamdani
"Krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan gizi pada keluarga miskin, terutama ibu hamil dan balita. Untuk menanggulangi hal tersebut telah ditetapkan kebijakan pemerintah yang dititik beratkan pada upaya penyelamatan dan pemulihan melalui Program Jaring Pengaman Sosial (JPS}, dalam bidang kesehatan dikenal dengan nama Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JBS-BK) yang bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatan ddan status gizi keluarga miskin, dimana sebagai pelaksana pelayanan kesehatan pada tingkat desa dilakukan oleh bidan di desa.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan bidan di desa dalam pelaksanaan Progam JPS-BK di Kecamatan Karawang dan Kecamatan Pedes.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kwalitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mendapatkan jawaban mendalam tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh halayak sumber informasi atau informan. Sebagai sumber informasi dalam penelitian ini adalah bidan di desa, yang berjumlah 33 orang dan 6 orang dokter Kepala Puskesmas di Kecamatan Karawang dan Kecamatan Pedes.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan bulanan Puskesmas dalam Program JPS-BK dan laporan Pelaksanaan Program JPS-BK Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang serta data primer yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada bidan di desa dan dokter kepala Puskesmas dan telaah dokumen atas catatan dan laporan yang dibuat oleh bidan di desa.
Analisa data tersebut dilakukan secara manual dengan menggunakan content analysis. Sedangkan agar validitas data dapat terjaga maka dilakukan uji validitas dengan menggunakan triangulasi data, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metoda.
Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada umumnya bidan di desa mengetahui tentang sasaran Program JPS-BK, perencanaan dan pelaksanaan pelayanan, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi program JPS-BK walaupun belum usai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang berlaku
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap sasaran Program JPS-BK dan tercapainya target serta terserapnya dana diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidan di desa, sosialiasi Program RS-8K kepada seluruh komponen masyarakat dan aparat Kelurahan koodinasi antara anggota tim desa, lintas program dan lintas sektoral serta adanya dikungan politik dan pimpinan daerah yang berjenjang dan berkelanjutan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik
"Masa remaja merupakan masa dimana seseorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. Hal ini mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku, seperti mulai memperhatikan penampilan diri, mulai tertarik dengan lawan jenis berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta, yang kemudian akan timbul dorongan seksual.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya perilaku hubungan seksual pra nikah pada remaja di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian ini menunjukkan bahwa sumber informasi pengetahuan remaja mengenai seks pra nikah didominasi oleh teman sebaya melalui cerita-cerita dan diskusi diantara mereka.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar remaja melakukan hubungan seksual pra nikah di rumah ketika mereka berada pada situasi dan kondisi rumah yang kosong tanpa pengawasan orang tua dan sebagian kecil di hotel dan rumah kost.
Hasil penelitian menyarankan bahwa orang tua perlu untuk meningkatkan pengawasan mereka terhadap sikap dan perilaku remaja melalui komunikasi yang intensif dan berkualitas tanpa membatasi hak anak untuk bergaul dengan lingkungannya serta perlunya peran Dinas Pendidikan dalam pengembangan kurikulum kesehatan reproduksi remaja. Bagi Dinas Kesehatan perlunya memaksimalkan pelayanan kesehatan reproduksi remaja melalui PKPR dengan pendekatan adolescent friendly yang melibatkan remaja sendiri.

Adolescence is a time where one individual's experience of transition from one stage to the next and a good change of emotion, body, interests, behavioral patterns, and also full of problems. This resulted in changes in attitudes and behavior, such as starting to notice the appearance myself, became interested in trying to attract the opposite sex and show feelings of love, which would then arise sexual urges.
This study aims to determine the cause of premarital sexual behavior among adolescents in Pontianak. This study uses qualitative methods through in-depth interviews and Focus Group Discussion (FGD). This study shows that the source of information on youth knowledge about sex before marriage is dominated by peers through the stories and discussions among them.
This study also shows that most teenagers have sex before marriage at home when they are in the situation and condition of the empty house without the supervision of parents and a small part in the hotels and boarding houses.
The results suggest that parents need to improve their oversight of adolescent attitudes and behavior through intensive communication and quality without restricting the rights of children to interact with their environment and the need for the role of Education Department in the development of adolescent reproductive health curriculum. For Public Health Service need to maximize the adolescent reproductive health services through the Adolescent PKPR friendly approach involving teenagers themselves.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28497
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farihah Sulasiah
"ABSTRAK
Informasi tentang kesehatan sebagai usaha preventif dapat diperoleh melalui
jalur pendidikan. Sekolah sebagai sarana pendidikan tidak hanya terbatas memberikan
pengetahuan dan informasi tetapi juga memberikan bimbingan dan konseling kepada
siswa yang diwujudkan dengan keberadaan guru BK. Guru BK memiliki 4 fimgsi dalam
kesehatan reproduksi yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, pcrbaikan dan
pengembangan pribadi.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang peran gum
bimbingan konseling dalam kesehatan reproduksi remaja pada dua SMP di Kecamatan
Jagakarsa Jakarta Selatan. Pengumpulan data melalui WM, FGD, observasi dan telaah
dokumen pada bulan Mei 2007 di SMP Negeri X dan SMP swasta Y. Guru BK yang
bermgas scbagai informan utama dan kepala sekolah, guru, siswa dan pejabat diknas
sebagai informan pendukung.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa masalah kespro di SMP Ncgeri X lebih
beragam dibandingkan dengan masalah kespro di SMP Swasta Y. Sementara im
persepsi dan sikap guru BK di kedua sekolah terhadap kesehatan reproduksi memiliki
persamaan, sehingga gum BK merasa perlu meiaksanakan perannya sebagai fasilitator
maupun konselor dalam kesehatan reproduksi remaja. Namun karena keterbatasan
pengetahuan tentang hal ini maka guru BK di kedua sekolah melaksanakan perannya
sebatas pengetahuan dan pengalaman yang dimi|iki_
Gum BK di SMP Swasta Y lebih menunjukkan peranannya dibandingkan
dcngan gum BK SMP Ncgeri X. Hal ini ditunjukkan dengan pelaksanaan tugas guru
BK baik sebagai fasilitator dan konseior yang aktif berinteraksi dengan siswa dan
mendapatkan kesan positifdari siswa_ Kenyataan ini didukung oleh keterlibatan kepala
sekolah di SMP Swasta Y dalam mensosialisikan keberadaan layanan BK kepada siswa
dan pelaksanaan bentuk kerjasama clengan instansi lain dalam memberikan pengeiahuan
kespro kcpada siswa. Peran guru BK di SMP Ncgeri X belum dapat berjalan optimal, hal ini lebih
diakibatkan karena kurangnya pendelcatan guru BK terhadap siswa, kesan negatif siswa
terhadap keberadaan guru BK serta kurangnya kcyakinan guru dan siswa terhadap
kemampuan BK dalam memberikan jaminan kcrahasiaan. Gum BK di SMP Negeri X
juga merasakan kurang optimalnya peran guru BK sebagai akibat dari besarnya jumlah
siswa yang ditangani dan tidak adanya insentif yang diberikan jika beban kerja melebihi
ketentuan mengakibatkan menurunnya motivasi gum BK dalam pelaksanaan tugasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan peran guru BK tidal: hanya dipengamhi oleh
faktor individu tetapi juga ada faktor lain dalam hal ini keberadaan dukungan organisasi.
Pada akhirnya agar pelaksanaan peran guru BK dalam kesehatan reproduksi
remaja dapat berjalan optimal, maka perlu dilakukan berbagai usaha yang menjadi
tanggung jawab bersama antara sekolah dan instansi yang terkait dalam hal ini
Depdil-:nas dan Depkes. Pihak sekolah disarankan Iebih mensosialisasikan keberadaan
guru BK seperti yang dilaksanakan di SMP Swasta Y, mempenimbangkan sumberdaya
yang dapat mendukung pelaksanaan peran gum BK, melakulcan monitoring dan evaluasi
terhadap kinerja guru BK dan mempertimbangkan pemberian insentif sesuai ketentuan
yang berlaku sebagai reward atau salahsatu bentuk upaya memotivasi gum BK.
Depdiknas dan Depkes sebaiknya mempenimbangkan strategi dalarn usahanya
menangani masalah kespro remaja melalui keberadaan guru BK di sekolah balk berupa
pelaksanaan pelatihan dan penyediaan buku atau media penunjang yang dapat
dimanfaatkan gum BK dalam melaksanakan perannya.

ABSTRACT
Reproduction health campaign can be considered as a preventive action in
education process. School as education institute shall perform not only in knowledge
transfer, but also in giving guidance to student, which carried out by counselling teacher.
Counselling teacher has four functions in reproduction health education; those are
understanding, prevention, upgrading, and personality improvement.
Research was conducted to get description about the role of counselling teacher
in giving guidance for reproduction health. This research conduct on 2 Junior High
School in District Jagakarsa, Jakarta Selatan. Data collection through Indepth Interview,
Focus Group Discussion, observation, and documentation studies were held on May
2007 in Public Junior High School X and Private Junior High School Y. Counselling
teachers provide main infomation source while headmaster and teachers provide
additional information.
Result has shown that reproduction eases in Public Junior High School X are
varied than Private Junior High School Y. Meanwhile, counselling teachers in those
schools have similarity in perception and action. Nevertheless, because of limitation of
knowledge, those counselling teacher only perform as far as their knowledge and
experience.
Counselling teachers in Private Junior High School Y perform their role better
than counselling teachers in Public Junior High School X. This shown in their action as
facilitator and actively interact with student with good responses from student as result.
ln Private Junior High School Y, They also supported by headmaster in socializing
counselling function to student and creating cooperation with other institute in
reproduction education.
The Role of counselling teacher in Public Junior High School X could not
perform optimal, mostly caused by minimum eITort by counselling teacher in
approaching the student, negative opinion of student to their counselling teacher and
confidentially aspect. Counselling teacher in Public Junior High School X already
realize regarding their role but the ratio between students and counselling teachers are wide and no such given incentive. These affect their motivation in perform their role.
This condition can show that results are affected not only by individual manner but also
by organization manner.
ln the end, rolc of counselling teacher in health reproduction could be perform
well as if there is integrated effort between Department of National Education and
Department of Health. School shall be strongly socialized their counselling, Private
Junior High School Y as an example. School shall support to counselling?s role with
monitoring and evaluating to their performance. A reward system shall be applied to
motivate them, Department of Health and Department of National Education can
consider to develop strategy to handle teenager reproduction health matter by utilize
counselling in school and provide training and media to improve counselling teacher to
perform their role.

"
2007
T34584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library