Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Evy Misrawaty
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemeriksaan pap smear pada PUS di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun
2011. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 150
responden melalui wawancara menggunakan kuesioner. Menggunakan analisis
univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian,
dalam tiga tahun terakhir 67.3% responden tidak melakukan pemeriksaan pap
smear dan 32.7% responden melakukan pemeriksaan pap smear. Variabel
pekerjaan, pengetahuan tentang KLR dan pap smear, informasi ketersediaan
sarana dan prasarana, kemampuan membayar biaya pap smear, dukungan suami
dan keluarga memiliki hubungan yang bermakna dengan pemeriksaan pap smear
pada PUS. Sosialisasi dan promosi kesehatan tentang pap smear perlu
ditingkatkan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat KLR

ABSTRACT
This study aims to observe factors related to Pap Smear Investigation to PUS in
Puskesmas Belawan City of Medan, 2011. Study design using cross sectional with
number of samples are 150 respondents through questionnaire interview. Using
univariate and bivariate analysis by statistical test of chi-square. Study result in
last three years showed that 67.3% respondents did not had a pap smear
investigation and 32.7% respondent did. Occupation variable, knowledge about
pap smear and ca.cervix, information of availability facility and infrastructure,
able to pay pap smear cost, family and husband support has significant
relationship to pap smear investigation to PUS. Socialization and health
promotion about pap smear need to be enhanced to decrease morbidity and
mortality as a result of ca.cervix"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktik sunat perempuan dan
faktor – faktor yang berperan dalam praktik sunat pada anak perempuan di kota
Bukittinggi tahun 2011. Penelitian ini memakai dua metode yaitu penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Sampel penelitian ini diambil dari populasi dengan kriteria ibu yang mempunyai
anak balita perempuan yang berada di Kota Bukittinggi yang bersedia menjadi
responden. Sementara penelitian kualitatif ditujukan untuk melihat aspek
subyektif yang menjadi alasan dan melatar belakangi dari praktik sunat pada anak
perempuan dipandang dari segi budaya dan kepercayaan masyarakat setempat
dengan tehnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan tokoh
agama , tokoh adat, bidan dan ibu balita perempuan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 67,6% responden mengaku telah melakukan praktik sunat
pada anak perempuannya dengan 55% diantaranya menggunakan tehnik
pemotongan sebagian kecil dari klitoris oleh tenaga Bidan. Penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara Karakteristik Ibu (status
pekerjaan PR=1,53;CI 95% 1,11-2,11), Sikap (PR=1,59 ; CI 95% 1,28-
1,99).Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa faktor agama yang menjadi
alasan dilakukannya praktik sunat pada anak perempuan di kota Bukittinggi
meskipun dari segi agama masih terdapat perbedaan pemahaman tentang wajib
tidaknya sunat perempuan tersebut.Lebih lanjut tatanan dari adat Minang tidak
menunjukkan bahwa sunat perempuan bagian dari tradisi karena tidak ada
perayaan khusus dalam sunat perempuan ini. Dari hasil penelitian ini disarankan
agar petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya
yang mempunyai anak perempuan mengenai pengaruh sunat perempuan terhadap
kesehatan reproduksinya.Disamping itu dengan mengikut sertakan elemen terkait
seperti tokoh agama dan tokoh adat maka pemahaman masyarakat akan lebih
baik

ABSTRACT
This research is intended to explore Female Circumcision (FC) and involved
factors that stimulate these FC’s practices in Bukittinggi at 2011. This research
uses two approaches, quantitative and qualitative way. Quantitative research is
done via cross sectional design. Research sampling is taken from domain area,
those who have daughters and mind to be respondents. Meanwhile qualitative
research is aimed to gather subjective aspects from FC practices, especially
related to social culture and religious values within respondents’ community, by
having set of comprehensive interviews with religious leader, social leader, health
professional, and mothers whose daughter. The research result shows that 67,6%
respondents have had FC applied to their daughters, 55% out of these use
technique that cut only small part of clitoris and usually done by widwives. The
results of this study showed that there was a significant correlation between
Mothers’Charakteristing( profession PR=1,53; CI 95% 1,11-2,11) and attitude
(PR=1,59 CI 95% 1,28-1,99). Furthermore, on the religious perspective there are
several understanding about the obligatory of FC, some says it is a must some
says it is optional. Minangkabau custom does not indicate that FC is part of its
tradition as there is no specific ceremony for this. As result of this research then it
is recommended health professionals to put directive counseling about public
health’s reproduction, especially those whose daughter. By involving related
elements such as religious leader and Minangkabau custom leader, the
understanding of FC on public point of view will be more effective"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidawati
"ABSTRAK
Berbagai ancaman kesehatan fisik yang dialami anak usia sekolah,
umumnya terkait dengan perilaku yang tidak sehat. Sekolah sebagai tempat
mereka belajar dan berinteraksi dengan sesama, juga bisa menjadi tempat
ancaman penularan penyakit, jika tidak dikelola dengan baik. Sekarang ini
sebahagian besar waktu bagi anak usia sekolah dihabiskan di lingkungan sekolah.
Maka dari itu penanaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
menjadi kebutuhan mutlak yang tak bisa di tawar lagi, supaya tercipta sekolah
dengan lingkungan yang sehat. Pemberian intervensi promosi kesehatan sangat
diperlukan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS pada anak
sekolah. Sekolah dasar di wilayah Kota Administratif Jakarta Timur belum
semuanya yang menjalankan PHBS di sekolah melalui program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh promosi
kesehatan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS di sekolah
dan melihat besarnya peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS sebelum
dan sesudah pemberian intervensi promosi kesehatan. Penelitian ini menggunakan
metode pre eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test
design, dengan sampel penelitian adalah siswa kelas 3 dan kelas 4 MI Attahiriyah
Kecamatan Ciracas yang berjumlah 120 siswa, dan diambil secara purposif dari
populasi semua siswa-siswi MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas (446 orang).
Analisis data sebelum dan sesudah intervensi dilakukan dengan uji paired T-test
dan untuk melihat basarnya peningkatan perilaku dikaitkan dengan kelas, jenis
kelamin, pendidikan ibu dan pekerjaan ayah dilakukan dengan uji independent Ttest.
Hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
yang signifikan antara nilai rata-rata pengetahuan, sikap dan praktek PHBS
responden antara sebelum dan sesudah intervensi, ditunjukkan oleh nilai P value
0,000. Peningkatan itu sebahagian besar terjadi pada kelompok anak perempuan
dan ayahnya bekerja sebagai pegawai negri sipil (PNS). Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa intervensi promosi kesehatan berupa penyuluhan, simulasi,
praktek dan perrlombaan efektif dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan
praktek PHBS di MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

ABSTRACT
Various threats have threatened physical health of children in school age,
particularly in their unhealthy attitudes. Since school is a place for study and to
interact each other, it could be a threatened place to spread the disease if it does
not manage well. Nowadays, children in school age mostly waste their time in
school’s environment. Therefore, the clean and healthy behavior (PHBS) at school
has been a necessary that can’t be ignored in order to establish a healthy school
environment. The giving of health promotion intervention is needed in increasing
student’s attitude, knowledge, and practice of the clean and healthy behavior
(PHBS). Not all of elementary schools in East Jakarta’s administrative town area
have conducted PHBS in their school through Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
program. This research is aimed to observe the influence of health promotion in
increasing knowledge, attitude, and practice of PHBS at school and to observe
how far the increasing of knowledge, attitude, and practice of PHBS after and
before the health promotion intervention is given. This research employs pre
experimental method by using one group pre test and post test design. The sample
is the third and fourth year students of MI Attahiriyah, ,Ciracas Subdistrict
number in 120 students which is taken purposely from the whole population of MI
Attahiriyah’s students in Ciracas Subdistrict ( 446 persons). The analysis of pre
and post intervention giving is conducted with paired T-test and to observe how
far the increasing of student’s attitude which is related to class, sex, parent’s
education is conducted through independent T-test. The result of data processing
shows that there is a significant increasing of respondent’s average mark of
knowledge, attitude, and practice on PHBS before and after intervention, it is
shown by P value 0,000. This increasing occurs in girl’s group and students
whom their father is a civil servant (PNS). Thus, the writer concludes that health
promotion intervention like illumination, simulation, practice, and competition is
an effective way in increasing the student’s knowledge, attitude, and practice of
PHBS in MI Attahiriyah, Ciracas Subdistrict, East Jakarta.
"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Eka Nurmala
"ABSTRAK
Anak-anak adalah kelompok umur yang berpotensi untuk menjadi agen perubahan di dalam masyarakat. Oleh karena itu pendidikan higiene perorangan sangat tepat diimplementasikan untuk anak-anak. Tujuan penelitian ini untuk menginvestigasi pengaruh pelatihan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan menggunakan teknik partisipatory rural appraisal (PRA) yang telah dimodifikasi untuk siswa Sekolah Dasar. Sampel terbagi menjadi kelompok intervensi 1 (diberikan teknik PRA), kelompok intervensi 2 (diberikan teknik ceramah), dan kelompok kontrol (tidak diberikan intervensi). Kemudian dihitung besarnya perubahan nilai pengetahuan dan praktik CTPS setelah 3 bulan pascaintervensi. Hasil penelitian menunjukkan pemberian intervensi berupa PRA memberikan peningkatan pengetahuan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan intervensi ceramah serta kelompok kontrol (Δmean pre-post test = 2,96 vs 2,53 vs 0,32). Hal yang sama juga terlihat untuk perubahan nilai praktik CTPS pada kelompok PRA (Δmean pre-post test = 4,77 vs 0,50 vs 1,83). Hasil analisis multivariat menunjukkan pemberian intervensi merupakan faktor yang paling mempengaruhi peningkatan nilai pengetahuan CTPS pada siswa Sekolah Dasar. Sedangkan peningkatan nilai praktik CTPS paling besar dipengaruhi oleh peningkatan nilai pengetahuan CTPS. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PRA merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik CTPS siswa Sekolah Dasar.

ABSTRACT
Children are the age group that has the potential to become agents of change in society. It is therefore very appropriate personal hygiene education implemented for children. The purpose of this study was to investigate the effect of training handwashing with soap (HWWS) using the techniques of participatory rural appraisal (PRA) which has been modified for elementary school students.
Samples were divided into intervention group 1 (given PRA techniques), intervention group 2 (given lectures techniques), and a control group (no intervention given). Then we calculated the magnitude of changes in the value of the knowledge and practice of HWWS after 3 months post-intervension. The results showed the provision of intervention in the form of PRA provides increased knowledge of the highest when compared to the lecture intervention and control group (Δmean pre-post test = 2,96 vs 2,53 vs 0,32). The same schemes was seen for changing in the value of practice HWWS in PRA group (Δmean prepost test = 4,77 vs 0,50 vs 1,83). Multivariate analysis showed the administration of the intervention is factor that most influence the increase in the value of HWWS knowledge on elementary school students. While the increase in the value of the HWWS practices influenced by the increase in the value of HWWS knowledge. Based on this study it can be concluded that the PRA is the most effective method in improving the HWWS knowledge and practice of elementary school students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T41905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Agnes Darmawati
"ABSTRAK
Geografis merupakan salah satu faktor risiko hipertensi, Daerah kepulauan lebih
berisiko terkena hipertensi dibandingkan daerah pegunungan. Kepulauan Seribu
merupakan daerah Kabupaten Administrasi dari Provinsi DKI Jakarta Indonesia,
yang seluruh daerahnya berupa pulau-pulau kecil. Karakteristik penyakit di
Kepulauan Seribu mulai mengalami pergeseran dengan didominasi dengan
penyakit-penyakit degeneratif. Di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
penderita hipertensi mengalami peningkatan pada tahun 2012 dengan persentase
8.03% menjadi 15,6% pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dengan
kejadian hipertensi setelah dikontrol dengan variabel confounding (stres, aktivitas
fisik, merokok, konsumsi alkohol, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
dan riwayat keluarga) di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu pada tahun 2016. Penelitian ini dilakukan di Pulau
Panggang dan Pulau Pramuka Kecamatan Kepulauan Seribu Utara pada Februari
2016. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengumpulan data
dilakukan dengan simpel random sampling melalui wawancara dengan kuesioner
pada 176 responden yang berumur ≥40 Tahun. Hasil penelitian ini menemukan
sebanyak 55.1% responden di Kepulauan Panggang dan Pramuka Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara pada tahun 2016 menderita hipertensi, pada responden
yang normotensi, 66,7% nya memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam
tidak setiap hari dan sebesar 35,2% memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi
garam setiap hari. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara
kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam dengan kejadian hipertensi setelah
dikontrol dengan variabel stres dan aktivitas fisik ( p value =.05, CI= 2,02-10,04).
Kebiasaan Konsumsi makanan tinggi garam setiap hari merupakan faktor risiko
terjadinya hipertensi, risiko ini meningkat jika tidak melakukan aktifitas fisik dan
mengalami stres.

ABSTRACT
Geographical is one risk factor of hypertension , islands regions exposed to more
risky hypertension compared mountainous regions . Kepulauan Seribu
constituting the district administration of jakarta province of indonesia , whose
entire region in the form of small islands .Characteristic of a disease in Kepulauan
Seribu began experiencing shift with dominated with degenerative diseases .In
administrative districts Kepulauan Seribu sufferers of hypertension increased in
2012 with the percentage 8.03 % become 15.6 % in 2013 .The purpose of research
is to know the relationship habits of consumption of foods high in salt with
hypertension after scene controlled with confounding variables (stress , physical
activity , smoking , the consumption of alcohol , age , sexes , education , work ,
and family history) on the Pulau Panggang and Pulau Pramukan Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu on 2016. The study is done on the Pulau
Panggang and Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Utara in february 2016. The
research uses design cross sectional study, data collection is done with simple
random sampling through interviews with on 176 the respondents from ≥40 years.
The results of this study found some 55.1 % respondents in the Pulau Panggang
and Pulau Pramuka in 2016 suffers from hypertension, on respondents
normotensi, 66,7 % him have a habit of food consumption high salt not every day
of 35,2 % have a habit of food consumption high salt every day. The logistics
regression show the relation between a meaningful food consumption in the high
salt hypertension after controlled variable stress and physical activity ( p value =
.05, CI 95% = 2,02-10,04). Habit of food consumption high salt every day is a risk
of hypertension, this risk increase if not doing activities physical and stress."
2016
T46000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musyarrafah Hamdani
"ABSTRAK
Hasil Survei Terpadu Biologis dan Perilaku tahun 2013 menunjukkan bahwa Makassar 6.9 menempati posisi ketiga pada data proporsi remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah berdasarkan kota dengan usia termuda 13 tahun. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana implementasi budaya siri rsquo; dalam pengasuhan anak di keluarga masyarakat suku Bugis dan Makassar berkaitan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Kota Makassar. Pendekatan kualitatif yang menggunakan etnografi dengan life history approach sebagai metode penelitian melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Melalui proses belajar kebudayaan sendiri, yaitu internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi orang tua telah menerapkan budaya siri rsquo; dalam mengasuh anaknya yang dimulai saat anak memasuki masa pubertas. Orang tua menanamkan secara tersirat dengan nasihat lsquo;jaga diri dan nama baik keluarga rsquo; yang ditujukan kepada perilaku seks pranikah. Usaha remaja menjaga siri rsquo; keluarga menjadi penahan dalam melakukan seks pranikah. Diharapkan adanya pengarusutamaan siri rsquo; dalam upaya mencegah remaja sekolah untuk melakukan perilaku seks pranikah, terutama Dinas Pendidikan Kota Makassar diharapkan memasukkan materi siri rsquo; dalam ajaran Muatan Lokal. Begitupun dengan orang tua yang senantiasa menanamkan siri rsquo; kepada anaknya tidak hanya saat masa pubertas, namun dimulai sejak masih kanak-kanak.

ABSTRACT
Integrated Surveys of Biological and Behavior in 2013 showed that Makassar 6.9 ranked third on of teenagers who had premarital sexual intercourse according to the city with the youngest age of 13 years. The study aimed to explore the implementation of siri rsquo in parenting of Buginese and Makassar ethnic families related to adolescents rsquo premarital sex behavior in Makassar. Qualitative approach that used ethnography with life history approach as a research method through in depth interviews and participant observation. Through the process of learning their own culture internalization, socialization, and enculturation , the parents had implemented siri rsquo in raising their children since the child entered the period of puberty. Parents instilled siri rsquo implicitly through advice lsquo protect yourself and the good name of the family rsquo aimed to prevent premarital sex behavior. Teenagers take care of siri rsquo family to be a barrier in premarital sex. Siri rsquo mainstreaming should be held to prevent school adolescents to engage in premarital sexual behaviors, particularly the Provincial Education Board of Makassar is expected to involve siri rsquo as material in Local Content ldquo Muatan Lokal rdquo subject. As well parents should instill the values of siri rsquo to their child not only during puberty, but since as a child."
2017
T48744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Lisnawati author
"ABSTRAK
Perawatan Metode Kanguru PMK merupakan perawatan yang diberikan kepadaberat bayi lahir rendah BBLR dengan cara melakukan kontak langsung antarakulit ibu dan kulit bayi. RSUD Koja merupakan rumah sakit pemerintah yangsudah melaksanakan PMK sejak tahun 2013. Penelitian ini bertujuan menganalisispelaksanaan perawatan metode kanguru oleh ibu pasca perawatan di rumah sakit.Penelitian menggunakan metode kualitatif desain Rapid Asessment Procedurepada bulan Mei sampai Juni. Informan adalah ibu melahirkan bayi dengan beratlahir

ABSTRAK
Kangaroo Mother Care KMC is a treatment which is given to low birth weight LBW by direct contact from mother skin to baby. RSUD Koja is one ofgovernment hospital who had implemented KMC since 2013. This aim of thisstudy was to analyze the implementation of treatment of KMC by post hospitaltreatment mother in hospital. This study used qualitative design, with RapidAssessment Procedure approach from May to June. The informant of this studywas mother who gave a birth "
2017
T48484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnawati
"Di berbagai negara, proporsi penduduk mencapai lanjut usia lansia meningkat dan menjadi perhatian seluruh dunia. Tahun 2010-2035 diproyeksikan Indonesia memasuki periode lanjut usia ageing population . Sehingga upaya perbaikan dan peningkatan kualitas hidup pada lansia memerlukan perhatian khusus. Populasi lansia yang potensial di Kota Cirebon adalah di Kecamatan Kejaksan, tahun 2013-2015 mencapai 3.785 sampai 3.831 orang. Diketahui jumlah kasus pada urutan pertama untuk ganguan status mental emosional ada di wilayah Kecamatan Kejaksan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada lanjut usia setelah dikontrol dengan variabel konfounding jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, merokok dan status gizi. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon bulan Mei 2017. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengambilan sampel stratified random sampling, pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara dengan kuesioner pada 110 responden. Hasil penelitian ini menemukan pada responden dengan kualitas hidup baik, 93,4 memiliki aktivitas fisik yang cukup. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup setelah dikontroldengan variabel status pernikahan p value = 0,0005, CI= 3,512 - 38,709 .Aktivitas fisik yang cukup merupakan faktor meningkatnya kualitas hidup,peningkatan kualitas hidup ini meningkat pada lansia yang memiliki pasangan hidup atau dengan status menikah.

In many countries, the proportion of the population reaches the elderly elderly increases and is a worldwide concern. In 2010 2035, Indonesia is projected to enter a period of aging ageing population . So that efforts to improve and improve the quality of life in the elderly require special attention. The potential elderly population in Cirebon City is in the District of Kejaksan, 2013 2015 years reaching 3,785 to 3,831 people. It is known that the number of cases in the firs sequence for emotional mental status disorder is in the Kejaksan sub District. This study aims to determine physical activity related to quality of life among elderly after controlled by variables confounding sex, education level, marital status, occupation, smoking and nutritional status. This research was conducted in Kejaksan sub District, Cirebon in May 2017. The study used cross sectional study design, stratified random sampling, data collection was done through interview with questioner on 110 respondents. The results of this study found in respondents with good quality of life, 93.4 have adequate physical activity. Logistic regression results showed significant relationship between physical activity and quality of life after controlled with marital status variables p value 0,0005, CI 3,512 38,709 . Sufficient physical activity is a factor of increasing quality of life, improved quality of life is increased in elderly people who have a spouse or married status."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nengsih Hikmah Sensiawati
"Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan hipertensi setelah dikontrol oleh variabel: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, riwayat penyakit jantung keluarga, obesitas, kurang aktifitas fisik dan konsumsi alkohol. Penelitian menggunakan rancangan potong lintang, dengan analisis data sekunder kohor pengendalian penyakit tidak menular tahun 2011 di Kota Bogor. Hasil analisis multivariat didapatkan OR (OR adjusted) = 1,155 (95% CI: 0,495- 2,695).

Hypertension (high blood pressure) is a condition in where the systolic blood pressure ≥ 140 mmHg pressure ≥ 90 mmHg. The purpose of the study was to determine realtionship cigarette smoking with hypertensin after konfonding by variabel : age, sex, education, occupation, status marital, family history of heart diseasese, obesity, physical actifity and alcohol consumption. This study design using secondary data from kohort study control of non communicable diseases 2011 Bogor City. Results multivariate analysis showed OR (OR adjusted) = 1,155 (95% CI: 0,495- 2,695)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusriati Yusuf
"Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012) menunjukkan persentase perempuan 15-19 tahun di pedesaan yang pernah melahirkan (13,7%) lebih tinggi dibanding di perkotaan (7,3%). Laporan LB3 KIA 2013 Puskesmas Cipaku melaporkan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 97 orang dan oleh dukun (paraji) sebanyak 52 orang. Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan sudah cukup baik (78,05% ), akan tetapi peran dukun dalam penolong persalinan khususnya pada ibu usia remaja masih cukup besar (20,5%).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai praktik pemilihan penolong persalinan pada ibu usia remaja dengan desain penelitian Rapid Assessment Procedure (RAP). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 3 ibu remaja yang bersalin pada tenaga kesehatan (2 bukan KTD dan 1 KTD); 4 ibu remaja yang melakukan persalinan dengan dukun (2 bukan KTD dan 2 KTD); 9 informan lain yang terdiri dari keluarga, bidan koordinator dan dukun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pemilihan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan didasari oleh perasaan aman ibu. Sementara pemilihan persalinan dengan dukun dilatarbelakangi oleh pengalaman keluarga dalam menggunakan jasa dukun (paraji). Selain itu kurangnya pengetahuan dikalangan remaja mengenai kehamilan, persalinan, dan komplikasi-komplikasi yang bisa timbul. Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat perlu diupayakan peningkatan program advokasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja serta penyebarluasan informasi secara merata.

The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS, 2012) shown adolescents women 15-19 years who had given birth was 13.7% in the rural areas the percentage of is higher than in the urban areas was 7.3%. Based on monthly report of the LB3 KIA 2013 at Puskesmas Cipaku it was shown that there was 97 deliveries by the health workers and 52 people by the traditional birth attendant (paraji). The coverage of delivery by the health personal birth attendant was 78.05%, while the coverage of delivery by TBA among adolescent was 20.5%.
The aim of this study was to obtain information regarding the practice selection of birth attendants among adolescents. Design of this study was a Rapid Assessment Procedure (RAP). Data were collected through in-depth interviews to 3 adolescent mothers delivered attended by health workers (2 wanted and 1 unwanted pregnancy); 4 adolescent mothers delivered by TBA (2 wanted and 2 unwanted pregnancies); 9 other informants consisting of families, midwife coordinator and TBA's.
The results showed that the practice of selecting health personal birth attendant was primarily due to mother's feeling of safety. Mean while the selection of TBA as birth attendant was mainly based on the previous family experience in using the TBA services. In addition there was insufficient knowledge both of delivery and pregnancy and their complications among adolescents. The recommendation was made to the Department of Health and the local health center to increased advocacy and counseling programs on adolescent reproductive health and disseminate evenly by the Department of Health and the local Health Centre.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>