Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parulian, Tina Shinta
"Hiperbilirubinelnia merupakan fenomena klinis yang sering ditemukan pada bayi
baru lahir. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh perubahan posisi
tidur selama fototerapi terhadap rata-rata kadar bilirubin total. Desain penelitian
adalah quasi experimental pre-post test with control group. Sampel yang
digunakan yaitu bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia, terdiri atas 20 bayi
kelompok intervensi dan 20 bayi kelompok kontrol. Analisis perbedaan kadar
bilirubin total menggunakan independent t test. Hasil penelitian menunjukkan
tidak ada perbedaan yang bermakna pada kadar bilirubin total kelompok kontrol
dan kelompok intervensi, namun penurunan kadar biliiubin pada kelompok
intervensi lebih cepat dari pada kelompok kontrol. Penelitian ini
merekomendasikan perubahan posisi tidur dapat mempercepat penurunan kadar
bilirubin total.

Abstract
Hyperbilirubinemia is a clinical phenomenon that mostly appears to the newborn
baby. The purpose of the research is to identify the effect of changing sleeping
position during the phototherapy on the rate of total concentrate of bilirubin. The
research design was quasi experimental pre-post test with control group. The
sampel, was new born babies with hyperbilirubinemia; which were classified into
20 babies in intervention group and 20 babies in controlled group. The analysis of
different total bilirubin rate used independent t test showed that there was no any
significant differences on the total of bilirubin rate in controlled group and
intervention group. However, the total bilirubin rate reduction on the intervention
group was faster than control group. This research reccomended that sleeping
position changes can decrease the total bilirubin rate fastly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31024
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fitria Utami
"Baby-Led Weaning (BLW) menjadi salah satu metode pengenalan makanan yang baru-baru ini menjadi trend di kalangan ibu-ibu. Tujuan dari studi kualitatif ini adalah untuk menggali pegalaman ibu yang melakukan pengenalan makanan pendamping dengan metode BLW. Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara. Partisipan yang didapat hingga mencapai saturasi adalah berjumlah 13.
Tema yang didapat sebanyak 10 antara lain membebaskan anak membuat keputusan, merasa khawatir dengan kondisi anak, anak tidak picky eater, menjaga kondisi yang kondusif selama anak makan, mencari tahu informasi sebelum dan selama menerapkan BLW, anak pernah tersumbat (gagging), anak mengalami tersedak (choking), merasa stress di awal BLW, anak lebih mandiri ketika proses makan, dan merasa senang walaupun sulit di awal saat melaksanakan BLW. Kendala dalam penelitian ini adalah susahnya perekrutan partisipan dan kurang variatifnya latar belakang partisipan.

Baby-Led Weaning (BLW) becoming one of the most happening methods in introducing complementary food among mothers nowadays. The aim of this qualitative study was to explore the mothers experience in introducing complementary food with a Baby-Led Weaning Method. The study design was descriptive phenomenology. In-depth structured interviews were conducted with 13 participants until we reached data saturation.
We identified 10 themes: letting the child make a decision, feeling worried about child condition, the children not being picky eater, the need to keep a conducive condition during the eating process, the need to looking for information before and after applying BLW, the child having gagged, the child having choked, stressful feeling at the beginning, the child becoming more independent at the eating process, and feeling happy about the achievement. The limitation of this study was the limited variety of the participants background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Yuningsih
"

Pemasangan infus perifer merupakan tindakan yang dapat menimbulkan risiko komplikasi pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Angka kejadian flebitis pada BBLR memiliki presentase yang variatif. Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor risiko terhadap kejadian flebitis pada BBLR diperinatologi.  Desain penelitian ini cross sectional dengan melibatkan 126 BBLR yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan sampel dengan tekhnik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan sejak BBLR mulai terpasang infus sampai infus dilepas dengan alasan tertentu. Instrumen yang digunakan adalah skala flebitis INS dan skala nyeri neonatus (NIPS). Variabel yang berhubungan dengan kejadian flebitis dengan analisis bivariat adalah pengalaman klinis pemasang infus < 2 tahun (0,01), penggunaan pompa infus (p=0.0198), lokasi pemasangan infus (p=0,019), berat badan lahir neonatus (p=0.025) dan pemberian total parenteral nutrition (p=0.01). Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian flebitis berdasarkan analisis multivariat adalah pengalaman petugas pemasang infus < 2 tahun  (OR=26,006). sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas perawat pemberi layanan di area perinatologi.

 

Kata Kunci: Infus perifer, BBLR, flebitis

 

 


Installation of peripheral infusion is an action that can cause a risk of complications in low birth weight babies (LBW). The incidence of phlebitis in LBW has a varied percentage. This study was to analyze risk factors for the incidence of phlebitis in LBW in clinical settings. The study design was cross sectional involving 126 LBW who met the inclusion criteria. Selection of samples by consecutive sampling technique. Data collection was carried out since the LBW started to infuse until the infusion was released for certain reasons. The instruments used were the scale of INS phlebitis and neonatal pain scale (NIPS). The variables associated with the incidence of phlebitis with bivariate analysis is clinical infusion installer <2 years (0.01), use of infusion pumps (p = 0.0198), location of infusion (p = 0.019), neonatal birth weight (p = 0.025) and total parenteral nutrition (p = 0.01). The risk factor most associated with the incidence of phlebitis based on multivariate analysis is the experience of infusion supervisors <2 years (OR = 26,006). so that it can be taken into consideration to improve the quality of care providers in the area of perinatology.

 

 

 

 

"
2019
T53277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library