Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mila Rosa Pavilia
Abstrak :
Proyek pembangunan reaktor nuklir adalah proyek jangka panjang yang memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, dan dapat pula menimbulkan efek negatif pada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan penekanan risiko sejak awal proyek, dimulai dari Proyek Evaluasi Tapak Reaktor.Penelitian ini menggunakan Project Risk Management untuk menganalisis risiko secara kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan yang digunakan untuk penilaian risiko adalah manajemen proyek dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Dan menggunakan Earned Value Management untuk perencanaan strategi penangan risiko.Dari hasil penelitian, terdapat 11 risiko dengan 3 risiko tinggi, 3 risiko sedang, dan 5 risiko rendah. Dan indeks EVM dengan CPI dan SPI yang kurang dari 1 menunjukkan bahwa proyek membutuhkan tipe respon penanganan risiko agresif. ......Nuclear reactor construction project is a long term project that requires significant time and cost, and can also have a negative effect on the surrounding environment. Therefore, risk reduction is needed since the beginning of the project, starting from Site Evaluation Project. This research uses Project Risk Management to analyze the risks qualitatively and quantitatively.For the risk assessment, it uses the project management by using Monte Carlo simulation and Earned Value Management for the risk response strategy. The research results showed that there are 11 risks with 3 high risks, 3 medium risks, and 5 low risks. And from the EVM index, the CPI and SPI are below 1, showed that the risk response the project needed is aggressive threat reduction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Prabaniardi Istianto Haryono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana desain aksesoris handle chromed illumination berdasarkan kebutuhan atau permintan pelanggan serta mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan oleh Garvin yaitu dimensi Performance, Features, Reliability, Conformance, Durability, Service ability, Aesthetics, Perceived Quality. Kemudian didapatkan prioritas mengenai desain aksesoris dengan metode Potential Gain in Customer Value (PGCV) dan Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan penelitian ini, responden menilai bahwa m ada empat variable yang menjadi prioritas pengembang aksesoris tersebut, yaitu: Daya tahan mekanis aksesoris untuk fungsi buka-tutup pintu, kualitas lapisan chrome aksesoris yang tidak menguning selama masa garansi, kondisi fungsi nyala lampu pada saat mobil diterima, kualitas lapisan chrome pada aksesoris untuk bertahan terhadap terjadinya pengelupasan.
ABSTRACT
The study was conducted to determine how to design accessories handle chromed illumination, or the request is based on the needs of customers and identify the variables that are used by Garvin is the dimension Performance, Features, Reliability, Conformance, Durability, service ability, Aesthetics, Perceived Quality. Then get priority on the design of accessories with the method of Potential Gain in Customer Value (PGCV) and the Importance Performance Analysis (IPA). Based on this study, respondents considered that there are several variables that need attention, and from the results of this study suggest there are four variables that should be a priority of the developer accessories.
2012
S70139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Hernanda
Abstrak :
Untuk melakukan perbaikan yang berdampak pada rantai pasok, diperlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui kondisi rantai pasok suatu perusahaan, yang akan menjadi titik awal upaya perbaikan. Penelitian ini dilakukan di gudang PT X Indonesia yang bergerak di bidang industri otomotif. Sebelumnya, belum ada model atau pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengukur kinerja gudang di divisi logistik PT X Indonesia. Jika ukuran kinerja yang relevan dan standar dapat diterapkan, divisi logistik PT X dapat menjadi lebih efisien, memberikan dukungan yang lebih baik ke lokasi produksi dan secara tidak langsung menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot untuk setiap indikator kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengukur kinerja dalam kegiatan gudang; sistem pengukuran harus didasarkan pada model Supply Chain Operations Reference (SCOR). Ada 29 indikator kinerja (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur dalam perspektif model SCOR untuk setiap level. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok gudang PT. X Indonesia tahun 2019 Januari-September sebesar 78,55% yang menunjukkan kinerja perusahaan saat ini dalam kategori baik. Meskipun kinerja rantai pasok di gudang secara keseluruhan dapat dikatakan baik, namun masih ada beberapa metrik kinerja gudang (KPI) yang tergolong kurang. Setiap KPI kemudian akan dipetakan ke kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mendapatkan indikator mana saja yang menyebabkan kinerja supply chain perusahaan menurun. Dari kuadran IPA, terdapat 6 KPI dalam rantai pasokan gudang yang membutuhkan perbaikan segera. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja. Strategi yang diusulkan dianalisis menggunakan matriks prioritas dan diagram Pareto. Dari 9 strategi peningkatan kinerja yang diusulkan untuk memperbaiki 6 KPI yang kinerjanya kurang baik, 6 usulan strategi yang paling efektif yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan untuk diterapkan adalah memberikan reminder untuk membuat saran sistem, melakukan briefing operator setiap pagi sebelum jam kerja dimulai, memberikan penghargaan, hukuman, dan motivasi kepada karyawan, menerapkan 5S prinsip lean, dan merekrut lebih banyak pekerja yang berkualitas ......To make improvements that have an impact on the supply chain, performance measurement is needed to determine the condition of a company's supply chain, which will be the starting point for improvement efforts. This research was conducted in the warehouse of PT X Indonesia which is engaged in the automotive industry. Previously, there was no model or systematic approach used to measure warehouse performance in the logistics division of PT X Indonesia. If relevant performance measures and standards can be applied, PT X's logistics division can become more efficient, provide better support to production sites and indirectly lead to greater customer satisfaction. The method used in this study is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) as a performance measurement framework, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the weights for each performance indicator. The purpose of this research is to develop and measure performance in warehouse activities; the measurement system should be based on the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model. There are 29 performance indicators (KPI) that will be used to measure in the perspective of the SCOR model for each level. The results of measuring the performance of the warehouse supply chain of PT. X Indonesia in 2019 January-September of 78.55% which shows the company's current performance is in the good category. Although the overall supply chain performance in the warehouse can be said to be good, there are still some warehouse performance metrics (KPI) that are classified as lacking. Each KPI will then be mapped to the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to get which indicators cause the company's supply chain performance to decline. From the IPA quadrant, there are 6 KPIs in the warehouse supply chain that require immediate improvement. Therefore, a strategy is needed to improve performance. The proposed strategy is analyzed using a priority matrix and Pareto diagram. Of the 9 performance improvement strategies proposed to improve the 6 KPIs whose performance is not good, the 6 most effective strategy proposals that are in accordance with the circumstances and the company's ability to be implemented are to provide reminders to make system suggestions, conduct operator briefings every morning before working hours start, provide reward, punishment, and motivation to employees, apply the 5S lean principles, and recruit more qualified workers
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library