Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allenidekania
"ABSTRAK
Fatigue atau kelelahan pada anak dengan kanker masih menjadi permasalahan utama dalam penanganan efek terapi dan efek samping terapi modalitas kanker. Peran keluarga khususnya ibu sangat penting dalam mengelola fatigue kanker secara efektif. Tujuan penelitian adalah memperoleh model yang efektif manajemen fatigue berfokus pada efikasi diri ibu yang memiliki anak dengan kanker. Penelitian menggunakan desain riset operasional dengan tiga tahap penelitian. Tahap 1 mengidentifikasi masalah dan aktifitas ibu merawat anak dengan kanker yang mengalami fatigue melalui penelitian kualitatif dengan desain deskriptif eksploratif menggunakan wawancara semi terstruktur. Tahap 2 dihasilkannya model manajemen kelelahan (fatigue) yang merupakan hasil integrasi dari studi tahap 1, studi literatur dan konsultasi pakar. Tahap 3 validasi model menggunakan desain kuasi eksperimen pre-post test dengan kontrol.
Tehnik sampling cara konsekutif digunakan untuk merekrut sampel 40 ibu di kelompok perlakuan dan 38 ibu di kelompok kontrol, dilakukan di tiga rumah sakit pemerintah di Jakarta dan Bandung. Hasil riset tahap 1, diperoleh 6 tema. Tahap 2 dihasilkan rancangan model manajemen fatigue dengan pendukung 7 buku saku manajemen kelelahan, buku saku tanya jawab, dan buku rancangan pelatihan untuk ibu.
Hasil penelitian tahap 3 didapatkan perbedaan bermakna antara stres dan efikasi diri pada ibu, fatigue multidimensi, status fungsional, kualitas hidup kanker dan kualitas hidup generik pada anak dengan kanker pada empat kali pengukuran. Kesimpulan, model manajemen fatigue berfokus efikasi diri ibu yang memiliki anak kanker efektif dalam menurunkan stres, meningkatkan efikasi diri ibu serta menurunkan fatigue multi dimensi, meningkatkan status fungsional, kualitas hidup kanker dan kualitas hidup generik pada anak dengan kanker.
Rekomendasi: replikasi model manajemen fatigue di seluruh wilayah Indonesia dengan mengintegrasikan model manajemen fatigue di ruang perawatan anak dengan kanker, penelitian lanjut mengenai pengujian model manajemen fatigue dengan desain RCT, membandingkan efikasi diri ayah dan ibu dari anak dengan kanker dan efektifitas manajemen fatigue terhadap efikasi dan kualitas hidup remaja dengan kanker."
2014
D1973
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Heny Purwati
"

Rendahnya pengetahuan keluarga dan tidak adanya pengawasan dari petugas kesehatan pasca rawat inap, dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah kesehatan dan berisiko untuk rawat ulang. Tujuan penelitian ini adalah  terbentuknya model asuhan keperawatan mandiri keluarga dengan anak balita pneumonia (ASTANIA) dan pengaruhnya terhadap  kemandirian keluarga dalam merawat anak balita dengan pneumonia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif melalui tiga tahapan; Tahap I yaitu mengidentifikasi kebutuhan keluarga dengan balita pneumonia melalui wawancara mendalam terhadap 10 orangtua anak dengan pneumonia yang dirawat di rumah sakit, data dianalisis secara tematik; Tahap II yaitu pengembangan model asuhan keperawatan mandiri keluarga dengan balita pneumonia berdasarkan hasil penelitian tahap I; Tahap III yaitu uji coba model ASTANIA, dengan metode quasi eksperimen pre-post test with control group terhadap 38 responden kelompok intervensi dan 38 responden kelompok kontrol. Hasil analisis data membuktikan bahwa setelah dilakukan intervensi selama tiga  bulan terjadi peningkatan perilaku (pengetahuan, persepsi dan keterampilan) dan kemandirian keluarga dalam merawat balita dengan pneumonia. Kesimpulan: Model ASTANIA berpengaruh pada perilaku dan tingkat kemandirian keluarga dengan balita pneumonia. Rekomendasi: perlunya  pelatihan bagi perawat di rumah sakit tentang perencanaan pulang yang terstruktur dan komprehensif khususnya pada balita dengan pneumonia dan perlunya komitmen perawat kesehatan masyarakat dalam memantau kesehatan balita pasca rawat melalui kunjungan rumah secara terjadwal untuk meningkatkan kemandirian keluarga dan mencegah terjadinya kekambuhan.

 

Kata Kunci: ASTANIA; Kemandirian keluarga; Anak dengan pneumonia; Perkesmas.


Low family knowledge and lack of supervision from post-hospitalized health workers, can cause children to experience various health problems and in risk for re-admission. The purpose of this study is the establishment of a model of family independent care for children under five with pneumonia (ASTANIA) and its effect on family independence in caring for children under five with pneumonia. This research uses qualitative and quantitative methods through three stages; Phase I is identifying family needs of children with pneumonia through in-depth interviews with 10 parents of children with pneumonia who were hospitalized, the data were analyzed thematically; Phase II, namely the development of a model of family independent nursing care for children under five with pneumonia based on the results of the Phase I research; Phase III is the ASTANIA model trial, with a quasi-experimental method pre-post test with control group of 38 respondents in the intervention group and 38 respondents in the control group. The results of data analysis prove that after three months of intervention there has been an increase in behavior (knowledge, perception and skills) and family independence in caring for infants with pneumonia. Conclusion: The ASTANIA model influences the behavior and level of independence of families with children with pneumonia. Recommendations: the need for training for nurses in hospitals on structured and comprehensive discharge planning especially for children under five years with pneumonia and the need for community health nurse commitments in monitoring post-hospitalized chilcren health through scheduled home visits to increase family independence and prevent recurrence.

 

Keywords: ASTANIA; Family independence; Children with pneumonia; Public Relations.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masfuri
"Kompetensi klinis profesi ners adalah elemen esensial yang dapat menjamin efektifitas, efisisensi dan kepuasan pelayanan yang diberikan perawat. Diperlukan standar kompetensi valid dan reliable untuk dapat menjamin bahwa profesi ners dapat memenuhi aspek keamanan dan keselamatan klien. Penelitian bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan model standar kompetensi klinis ners Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah pararell, mixed method yang terdiri atas tiga tahap penelitian. Tahap 1 analisa tugas, survey pada 410 perawat pada 57 kabupaten di 19 provinsi, didapatkan 175 tugas hasil survey yang terkonfirmasi oleh ahli. Tahap 2 pengembangan standar, terbentuk standar kompetensi klinis dengan hieraki 1 nilai perawat, 2 organisasi praktik, 5 ranah, 29 subranah, 39 unit kompetensi, dan 267 elemen kompetensi. Tahap 3 validasi standar, survey pada kelompok praktisi dan akademisi di 28 propinsi pada 214 responden, mayoritas (90,2%) menilai baik dan sangat baik dan tidak ada perbedaan nilai yang bermakna (p=0,390) antar kelompok. Simpulan, struktur taxonomy keilmuan ini diharapkan akan semakin mengokohkan keperawatan sebagai profesi dan academic discipline. Komponen standar kompetensi klinis yang dihasilkan dalam studi ini dapat menjadi prototipkomponen standar kompetensi nasional. Perlu studi lebih lanjut untuk penyempurnaan dan finalisasi proses pengembangan standar kompetensi klinis perawat, khususnya profesi ners di Indonesia. Selanjutnya, kerjasama negara-negara ASEAN mungkin penting dilakukan untuk mengembangkan core competency ASEAN yang telah disepakati dengan tetap menghormati keunikan dan kebutuhan tiap negara anggota.

Clinical competence of professional nurse is an essential element that can ensure the effectiveness, efficiency and satisfaction of the services provided by nurses. A valid and reliable standard of competence is needed to ensure that nurses can meet the safety and security aspects of the community. The research aims to develop a standard model of nurse clinical competence. The approach used is the mix method (pararel type) consists of three stages of research. Stage 1 task analysis, survey on 410 nurses in 57 districts in 19 provinces, obtained 175 survey assignments confirmed by experts. Stage 2 of standard development, clinical competency standards are formed with a hierarchy of 1 nurse value, 2 practice organizations, 5 domains, 29 sub-domains, 39 competency units, and 267 competency elements. Stage 3 standard validation, a survey on groups of practitioners and academics in 28 provinces on 214 respondents, the majority (90.2%) rated it as good and very good and there was no significant difference in scores (p = 0.390) between groups. In conclusion, the taxonmy of the standar may strengthen the nurse as profession and academic discipline. The standards can be used as components of national competency standards of Indonesian nurse. Further research is needed for developing complete standard. Moreover, collaborative research with ASEAN countries will play important role to develop a standard model based on ASEAN's 5 core competencies that still respect the needs and uniqueness of each country."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library