Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Sulystiyo
Abstrak :
Salah satu mode kerusakan yang cukup penting di dalam komposit adalah delaminasi. Karena delaminasi akan berakibat penurunan kekakuan yang merupakan salah satu pertimbangan penting dalam design. Ketika komposit ini dibebani, delaminasi yang berupa retak (crack) ini akan merambat. Kerusakan awal ini kecil dan dapat timbul karena pemotongan yang tidak sempurna karena manufaktur. Oleh karena itu dilakukan prediksi tingkat pelepasan energi elastisitas untuk kasus dan dan bentuk pembebanan tertentu. Penentuan tingkat pelepasan energi elastisitas dapat dilakukan dengan metode analitik, numerik, elemen hingga maupun eksperimental. Pada penelitian ini digunakan metode analitis dengan material yang digunakan adalah komposit jenis SMC-R50 dan tipe pembebanan adalah three point bending dengan notch (takik). Retak (crack) yang terjadi di interlaminat dianalisis dengan mekanika fracture elastis linier .Dengan menganggap beban yang terkena di ujung retak uniform sepanjang lebar retak, dan akan memberikan kondisi yang uniform di ujung retak. Tingkat pelepasan energi elastisitas diperoleh dengan melakukan perhitungan terhadap momen lentur pada lamina bagian bawah retak dan lamina bagian atas retak untuk menghitung kerja luar yang dihasilkan karena pertumbuhan retak dan energi elastisitas total yang dimiliki oleh benda pada saat mengalami deformasi dengan menggunakan teori balok konvensional. Tingkat pelepasan energi elastisitas yang dianalisa adalah tingkat pelepasan energi elastisitas mode I (G1)untuk perambatan retak yang tegak lurus arah takik dimana bentuk perambatan seperti ini dapat terjadi ketika bentuk takik adalah tegak lurus fiber. Kemudian dengan membandingktan tingkat pelepasan energi elastisitas mode l ((Gi)dengan tingkat pelepasan energi elastisitas kritis yang di dapat dari eksperiniental (Gtc) maka akan dapat diprediksi pertumbuhan retak ini. Hasil yang didapat bahwaGt, dari perhitungan memiliki kecenderungan menurun sesuai dengan pertambahan retak dan perambatan retak terjadi di tepi dari kumpulan fiber.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Latif
Abstrak :
ABSTRAK
Modifikasi mesin dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas mesin, yang memiliki keunggulan ekonomis bila dibandingkan dengan ekspansi mesin atau penambahan mesin baru.

Modifikasi mesin gerinda otomatis SA 1901 B yang telah dilakukan sebelumnya telah dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini dilakukan dengan mengurangi cycle time mesin tersebut. Sehingga beberapa komponen mesin telah diubah yaitu poros pada stone adaptor unit dan sabuk pada workhead unit. Namun ada kendala ekonomis, karena biaya pengadaan stok komponen pengganti tersebut mahal.

Modifikasi lanjutan bertujuan untuk merancang komponen part modifikasi yang lebih murah, sehingga diharapkan jadwal preventive maintenance dapat terjaga.

Ada 4 macam bahan material yang dipakai dalam perancangan poros yaitu: S45C-D, S55C-D, SCM-3, dan SCR-5. Data hasil perhitungan menunjukkan bahwa diameter poros yang berbahan S45C-D dan S55C-D, tidak berbeda jauh dari diameter poros yang digunakan dalam modifikasi sebelumnya. Sedangkan dalam perancangan sabuk, didapatkan dua tipe sabuk baru sebagai altematif stok yaitu V-bell dan sabuk gilir.
2000
S37656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farabi
Abstrak :
Listrik adalah jenis energi yang sangat banyak digunakan masyarakat saat ini, dimana keberadaan fasilitas fasilitasnya sangat dibutuhkan. Mulai dari pembangkit lalu ke jaringan transmis gardu induk jaringan menengah , gardu kecil hingga ke rumah tangga atau industri. Pada setiap poin transmisi selalu diberi pengaman .pengaman tersebut sering disebut 'Circuit Breaker ( CB) ' atau dengan meminjam istilah PLN sering disebut PMT kependekan dari Pemutus. Berdasarkan sertifikasi KEMA ,Belanda yang mensahkan waktu dan kecepatan tertentu untuk membuka dan rnenutup CB pada tegangan sampai 170 kilo volt, maka semua penggerak CB harus memenuhi kedua aspek tersebut diatas_ Penggerak CB tersebut ada beberapa macam diantaranya penggerak sistem Pneumatis, Pegas Spiral dan yang paling banyak digunakan sistern Hidraulis.. Pengujian terhadap mekanisme penggerak CB dengan sistem hidraulis ini dilakukan dengan cara mengukur waktu operasi membuka dan menutup dengan mengaktifkan koil katup selenoid setelah di injek:si tegangan dan tekanan hidraulis minimum, normal dan maksimum. Peralatan pengujian dipasang pararel dengan tombol on CB pemicu timer, dan resistan kontak BAR A serta sensor HIOKI Osciloscop komputer Pada pembacaannya dipasang pararel dengan tombol off CB, resistan kontak BAR B. penghenti timer dan sensor IDOKI Osciloscop komputer, Dari pengamatan yang dilakukan maka didapatkan hasil pengukuran aktual waktu tutup
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatkur Rohman
Abstrak :
ABSTRAK
Percobaan ini dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan erosi yang terjadi pada Dural-aluminum 20l7. Belum ada alat uji yang dapat menunjang percobaan ini Untuk itu dibuatlah alat uji yang dinamakan alat uji impact erosi ( impact erosion apparatus).

Prinsip dasar dari alat uji impact adalah menjatuhkan bola impactor pada specimen. Kondisi utama yang harus dipenuhi adalah bahwa pembebanan impact harus terjadi hanya pada satu titik (tanpa berubah-ubah).

Percobaan memakai bola impactor diameter 16mm. Kecepatan impact (Impact velocity) diperoleh dari metode benda jatuh bebas dari ketinggian 0.7m sehingga diperoleh kecepatan impact (impact velocity) seb
Pada pembahasan ini penulis menganalisa pengaruh sudut impact (impact angle) terhadap erosi akibat impact pada Dural-aluminum 2017. Sudut impact berpengaruh terhadap jumlah impact (number of impact) untuk mendapatkan erosion initiation. Sudut impact juga berpengaruh terhadap ukuran crater (crater dimension) yang dihasilkan.

Pada sudut impact 60 0 jumlah impact (number of impact) yang diperlukan lebih banyak dari pada sudut impact 50 0.Ukuran crater yang dihasilkan oleh sudut impact 60 0 lebih besar dari pada sudut impact 50 0
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Edi Tjondro Negara
Abstrak :
Dari hasil pengamatan sekilas pada perumahan kelas menengall di sekitar Jabotabek, dapat disimpulkan babwa kalangan tersebut membutuhkan tempat parkir tambaban untuk kendaraan yang menghemat laban. Bertolak dari kebutuban tersebut, timbullab ide untuk merancang alat angkat yang dapal memenubi kebutuban tempat parkir tambaban yang menghemat laban. Perancangan yang dilakukan dalam buku ini merupakan rancangan awal dari alat angkat yang dikhususkan untuk mengangkat kendaraan dengan berat maksimum 1500 kg untuk ternpat parkir tambaban bagi rumall tangga kelas menengah. Bagian -bagian utama dari alat angkat ini terdiri dari : Motor penggerak 750 Watt, Wonn reducer gear 1 : 500, transrnisi pemindab daya berupa rantai, sproket dan kopling flens serta pnros yang ditumpu oleh bantalan gelinding. Tiang utama menggunakan UNP. Plat landasan terikat pada rantai transmisi ketiga. Sistem keija alat angkat ini adalab sebagai berikut : Daya motor penggerak ditransmisikan oleh transmisi pertama ke poros pertama, selanjutnya dengan bantuan kopling fiens dan transmisi kedua, daya dari poros pertama ditransmisikan ke poros kedua dengan bantuan transmisi ketiga daya tersebut ditransmisikan ke poros ketiga. Adapun dengan bantuan transmisi ketiga daya dari poros kedua ditransmisikan ke poros ketiga. Dengan berputarnya poros ketiga dan transmisi ketiga, maka beban yang terletak pada plat landasan akan terangkat naik, karena plat landasan terikat dengan rantai transmisi ketiga. adapun penambahan masalah pada rancangan awal ini meliputi perhitungan daya motor, rantai dan sprocket, poros, pasak, kopling fiens, tiang, bantalan, dan system perawatan. Sedangkan gambar assembling dan gambar-gambar lainnya dilampirkan pada bagian akhir pembahasan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timbul Hapataran M
Abstrak :
Barang-barang mekanik yang ada dipasaran kebanyakan berasal dari luar negri dan memiliki harga yang cukup mahal. Bagi industri kecil yang bergerak dibidang manufaktur membuat barang yang sarna dengan yang ada di pasaran adalah tantangan yang menarik. Walaupun kualiatas barang yang dibuat masih kalah dengan yang ada dipasaran tapi dengan mengandalkan bahwa dengan medesain ulang suatu alat dan membuatnya mereka dapat menjual barang dengan harga yang jauh lebih murah dari yang ada dipasararl, hal ini dapat menarik minat konsumen untuk datang kepada mereka. Dalam tugas akhir ini terdapat reduction gear yang akan didisain ulang. Reduction gear yang akan dibuat memiliki ratio 15300 dengan jenis roda gigi helical gear. Reduction gear ini memiliki 8 buah helical gear, dan terbagi menjadi dua buah gear box, gear box pertama memiliki ratio 1:30 dan gear box kedua memiliki ratio 1: 10. Dengan melihat reduction gear yang telah ada maka dilakukan perancangan ulang dengan melakukan modiikasi gear box. Perancangan dilakukan dengan mengambil data dimensi dari barang yang sudah ada dan kemudian mencari material' yang cocok untuk komponen_ Teoxi yang dipakai untuk perancangan roda gigi diambil darl teori yang sudah baku. Hasilnya material yang digunakan untuk gear adalah sama yaitu SNCM1 dan untuk poros adalah S4SC, sedangakan untuk pasak material yang digunakan ada duajenis S35C dan SSSC. Pada pemilihan bantalan ada sebagian bantalan yang pada awalnya menggunakan ball bearing diganti dengan bantalan roller kerucut, ini adalah pengaruh penggabungan yang mengakibatkan naiknya beban radial pada poros. Sedangkan untuk analisa disain gearbox, gearbox dibuat dari besi cor dan kekuatan materialnya dianalisa dengan mengunakan metode iinite element dengan menggunakan software komputer mechanical desklop. Tahapan yang dilaksanakan dalam penggunaan sofware ini adalah, pertama adalah membuat model gearbox dalam bentuk tiga dimensi, kedua membetikan boundary condition dan beban pada model, ketiga melakukan perintah mesh generation dan kalkulasi, dan yang terakhir adalah menampilkan hasil perhitungan yang telah dilakukan komputer. Dan hasilnya didapati bahwa model gearbox yang dibuat dengan material Iron Class 60 mampu mengatasi beban yang diterima. ......Almost all of mechanical things which are sold in our country are manufactured from other country. Eventhough they have good in quality but still have exspensive cost. For small indutries that are moving in manufacturing business, to produces the things that are placed in market was an interesting challenge_ Eventhough they can't make the thigs in same level of quality, but by doing redesign processing they can sell the same things with a very low price than stuff in market. With this reason they may expect for some customer may intrest and wanted to buy_In this Hnal asignment there is a reduction gear that are planed to be made. The reduction gear has 1:300 ratio and was made by using eight helical gear. The gear reduction was having two gear box , the first gear box having 1:30 reduction ratio and the second gear box has 1:10 reduction ratio. Because of this, the planed are to redesign the reduction gear in one gear box only. Design processing is done by taking all components dimensions, and search for suitable material for the components. Method for design helical gear ,shalt and its component was adopted from standard method that already exist.The results form this design are, material which is suitable for the gear is SNCM1, and for shalt is S45C and for key are S35C and SSSC. In bearing selection there is some changes we should taken, its because of our modification to combine two gear box become one there one shaft cannot use ball bearing elemen again because there is an increasing radial load on it when we combine the gear box so we should change ball bearing into angular roller bearing. For the gearbox design analysis, gearbox was made by casting and using finite element method for the stregth of material that we?ve been choosed. This method analysis was done by computer program named Mechanical Desktop. Prosedure we should do by using this program are, izirst create the 3D model, second is defined boundary condition and load on model we,ve been create, third do the mesh generation and equation calculation, and the last is display the result as a colored gralic. And the result is we found that gearbox with Iron Class 60 is strong enough to carry the load from the shalt.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Subagja
Abstrak :
Pesawat pengangkat Lift atau Elevator mengalanti pertumbuhan yang Saugat ppsat, kebanyakan produk Lift yang sering kita jumpai di-impor dari luar negeri. Harapan kedepan bangsa kita hams dapat membuat Lift tanpa banyak ketergantugan dari pihak luar. Oleh karena itu penulisan ini adalah salah satu jenjang untuk tujuan tersebut diatas, khususnya merencanakan mesin Lift untuk keperluan perbaikan (repair) misalnya, dengan tidak harus meng-impor dari luar negeri. Pada-penulisan ini dibuat asumsi awal bahwa spesiikasi teknis Lift yang dibutuhkan telah di-identifikasi dan akan direncanakan mesin penggeraknya yang lazim disebut Traction Machine. Perencanaan meliputi berapa beban yang akan diangkut, penentuan daya motor, pemilihan tali baja (Hoist ropes) dihubungkan dengan puli (Traction sheave)-nya dan kemampuan geseknya, pemilihan jeriis Gear Box dan panas yang dihasilkan serta efisiensinya, perhitungan dan pemilihan jenis bantalan (Bearing) dan perhitungan rem (Brake). Dengan berpedoman pada teori-teori dasar elemen mesin dan aturan keamanan pada Lift (Safety Rules) akan didapat komponen-komponen rnsin Lift yang optimal dan komprehensifl sehingga layak dipakai, misalnya untuk keperluan maintenance dalam perbaikan komponen (repair) atau untuk pembuatan komponen Iokal yang menggantikan komponen import. Dengan demikian diperoleh hasil akhir berupa ukuran-ukuran komponen mesin Lifl (Traction Machine) beserta efisiensi yang didapat dengan tidak mengabaikan faktor keamanan yang diatur dalam perancangan pesawat Lift yang berlaku.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadang, Manasje
Abstrak :
Ball joint merupakan komponen dari sistem suspensi depan yang bergerak ke atas dan ke bawah dan bergerak ke depan dan ke belakang. Beban yang terima ball joint akan tinggi, yang tentmmya akan berpengaruh pada ketahanan ball joint. Untuk dapat membuat umur ball joint optimum maka tegangan dan regangan perlu diperhatikan, yang merupakan akibat dari perbedaaan dimensi antara ball (steel) dan ball seat (teflon) yang optimum. Adanya perbedaan dirnensi ini menyebabkan terjadinya tegangan dan regangan pada material yang telah disebutkan di atas yang dalam mencari tegangan dan regangan tersebut digunakan suatu perangkat pemrograman yaitu ANSYS. Hasil dari Program ANSYS berupa dish-ibusi tegangan dan regangan, dimana pada perbedaan dimensi 0,16 mm tegangan maksimum yang terjadi pada ball seat sebesar 35,56 Nlmmz pada node 887 yang lebih besar dari tensile stxegth at break dan regangan maksimum yang terjadi pada ball sebesar 0,000082 mm pada node 96 yang masih dalam regangan elastis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refiendy
Abstrak :
Salah satu bagian dari pompa adalah bearing yang mampu mendukung suatu poros terhadap beban akslal maupun radiaL Jik:a bearing mengalami kerusakan akan berakibat fatal bagi pompa, karena pompa tersebut akan berhenti dan mengakibatkan terganggunya proses produksi. Bearing dapat dipakai dalam waktu yang lama sampai batas umurnya tercapai jika kita memilih bearing yang sesuai dan dipergunakan sebagaimana rnestinya. Ana lisa kerusakan adaJah suatu pelajaran yang sangat kompleks dan meliputi area mekanik, fisika, metalurgi, kimia, dan elektokimia, proses manufaktur, analisa tegangan, analisa desain dan mekanisme fracture. Adapun metode-metode yang dipa.kai dalam rnencari penyebab terjadinya kerusakan bearing ada1ah pertama dengan menghitung utang beban dan umur bearing, yang kedua melakukan pengambilan foto makroskopik. terhadap kerusakan yang terjadi pada bearing dengan optical makroskopik dengan mugnifikasi 16 kali, serta yang ketiga melakukan pengamatan dan menganalisa kerusakan yang terja.di. Dari hasli pengamatan didapatkan kerusakan yang paling banyak terjadi adalah Peeling (Surface Distress) yang terdapat pada lintasan inner ring, sedangkan Gnawing hanya terjadi pada bolanya saja, Adapun penyebab lerjadinya kerusakan tersebut antaru lain pelumas yang tidak sesuai serta masuknya benda asing (air) ke dalam pelumas. Untuk mencegah agar biaya perawatan dapat ditckan oleh karena harga bearing yang mahal serta biayu overhaul yang tinggi, maka dopat diJakukan dengan cara memeriksa kembali seal yang bocor. menggunakan pelmnas yang sesuai standarnya, memeriksa fluktuasi beban yang terjadi, serta memeriksa ketelitian dari pensejajaran shaft dengan bearing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Busmar
Abstrak :
Dalam dunia industri, keretakan suatu material seringkali terjadi. Untuk mengetahui bedanya keretakan baik karena bawaan (inheren), proses (processing) ataupun penggunaan (service) dilakukan pengujian tampa rusak (Non Destructive Testing = NDT). Salah satu NDT yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah Magnetic Test (MT). Disamping harga yang cukup murah dari meyode uji tampa rusak yang lain, metode ini cukup sederhana. Pengujian Magnetic Particel Inspection (MPI) dilakukan pada material carbon steel dan FC 25 dengan tujuan untuk mengetahui keretakan permukaan pada material tersebut. Sedangkan Metalografi Macro yang dilakukan pada material FC 25 bertujuan untuk mengetahui panjang retak permukaan yang sebenarnya. Tujuan utama dari tugas akhir ini adalah untuk mencari penyimpangan panjang retak dengan membandingkan pengujian magnetic test penetrant test dengan macro test. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini yaitu Yoke AC, serbuk besi basah, partikel non fluresen dengan pemeriksaan visible light serta chemical penetran. Sedangkan Stereo Microskop Wild dan Measuring Mikroskop MM 40 dengan skala pembesaran 10x sangat membantu untuk melihat keadaan keretakan permukaan spesimen yang sebenarnya. Hasil pengujian dengan metoda magnetik partikel dibaudingkan dengun pengujian makro mempunyai rata-rata ratio sebesar 95,5%. Sedangkan untuk panetran sebagai pembanding uji tanpa rusak yang lain mempunyai rata-rata ratio sebesar 77,6%. Dari sini dapat disimpulkan pengujian dengan metoda magnelik partikel solusi hasil keretakan permukaan yang terjadi lebih baik dibandingkan dengan metoda penetran. Dan untuk hasil retak permukaan pada spesimen tersebut tidak memenuhi apec/standar penelitiaan yang ada.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>