Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kirana Chandra Mumpuni Budiana
Abstrak :
ABSTRAK
Topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah makna kehilangan dalam film Zerkalo Cermin, sebuah film karya penulis naskah dan sutradara, Andrej Tarkovskij. Tulisan ini dibuat bertujuan untuk menganalisis makna kehilangan yang ditampilkan melalui tokoh Maria dan latar tempat yang terdapat film. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik Roland Barthes. Teori ini menjadi dasar dilakukannya dua tahap pemaknaan, yaitu denotasi dan konotasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekspositori, deskriptif, dan kritik. Hasil penelitian ini yaitu kehilangan dalam film Zerkalo dimaknai sebagai suatu bentuk penderitaan yang harus dinikmati dan merupakan bentuk ekspresi ketidaksadaran dari rasa bersalah yang dirasakan tokoh Maria. Jika dikaitkan dengan teori masokisme moral Freud, tokoh Maria merupakan sosok yang masokis karena ia menikmati penderitaan akibat peristiwa kehilangan suami yang dialaminya. Kecintaan pada penderitaan tersebut didasari oleh rasa bersalah Maria yang tidak bisa mempertahankan rumah tangganya. Bentuk masokisme ini telah mengakar dalam kesusastraan Rusia. Selain itu, latar belakang penulis naskah dan sutradara, Andrej Tarkovskij, sebagai pengagum Dostoevskij juga menjadi alasan adanya unsur masokisme dalam film ini, seperti dalam karya-karya Dostoyevskij.
ABSTRACT
The topic discussed in this research is the meaning of loss in Zerkalo Mirror, a movie by screenwriter and director, Andrej Tarkovskij. This paper is intended to analyze the meaning of loss that is displayed through the character of Maria and the background of the place in the movie. The main theory used in this research is Roland Barthes semiotic theory. This theory became the basis for the implementation of two stages of meaning, namely denotation and connotation. The methods that being used in this research are expository, descriptive, and criticism. The outcome from this research is the loss in Zerkalo ndash Mirror is interpreted as a form of suffering that must be enjoyed and a form of unconsciousness of the guilt felt by the character of Maria. When it comes to Freud theory of moral masochism, the character of Maria is considered as a masochistic figure because she enjoys the suffering of the events that occur behind it. The love of suffering is based on the guilt of Maria who can not maintain her marriage. This form of masochism rooted in Russian literature. In addition, the background of scriptwriter and director, Andrej Tarkovskij, as an admirer of Dostoevskij has also been the reason for an element of masochism in the movie, as in the works of Dostoyevskij.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daniel Fahmi Rizal
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu teks tidak tercipta dalam keadaan kekosongan budaya. Dalam membaca teks sastra kita perlu mempertimbangkan teks-teks lain yang kiranya memengaruhi penulis. Untuk itulah perlu kita perhatikan prinsip intertekstualitas. Prinsip ini memaparkan bahwa setiap teks sastra dibaca dengan latar belakang teks-teks lain. Hal ini terlihat di dalam teks lakon Gundala Gawat dari kelompok teater Gandrik. Gandrik terkenal akan caranya membedah naskah pementasan sesuai kehendak mereka, sehingga naskah yang awalnya diproduksi penulis bisa berubah ketika dipentaskan dalam lakon. Faktor ini cukup menjadi alasan kecurigaan adanya teks-teks lain yang memengaruhi pementasan Gandrik. Oleh karena itu, teks-teks intertekstual tidak dapat dilepaskan dari pementasan Gundala Gawat.Dengan metode kualitatif, peneliti menghubungkan teks-teks lain yang memengaruhi tokoh Gundala dalam Gundala Gawat. Peneliti menemukan bahwa tokoh Gundala dalam Gundala Gawat memiliki keterkaitan dengan tokoh Gundala dalam teks komik dan teks naskah. Hasil analisis menunjukkan bahwa pementasan kelompok teater Gandrik terpengaruh dari pola teater tradisional. Gandrik mengolah naskah Gundala Gawat, yang sebelumnya terinspirasi dari komik Gundala Putera Petir, ke dalam lakon untuk menyuarakan ideologinya melalui tokoh Gundala. Ideologi Gandrik yang ditemukan berupa ideologi pembebasan, yakni ideologi Gandrik untuk mengajak penonton lakon sejenak menertawakan pihak-pihak yang melakukan represi terhadap kehidupan manusia Indonesia.
ABSTRACT
A text is not created in a state of cultural emptiness. When we read a literary text, we need to consider the other texts that affect the author. For that, we need to consider the principle of intertextuality. This principle means that every literary text is read with observing the other texts as a background. These principles need to be considered when we read the text of Gundala Gawat performance by the Gandrik theater group. Gandrik is famous for dissecting a script, so that texts that originally produced by the author could change when staged in the performance. This reason is enough to be a suspicious that any texts affect Gandrik rsquo s performance. Therefore, intertextual texts can not be separated from the Gundala Gawat performance.With qualitative methods, the study was connect the texts that affect Gundala Gawat. It was found that Gundala Gawat influenced by comics text by Hasmi, script text Goenawan Mohamad, and the patterns of traditional theaters. The finding of this intertextual texts will be a footing of the search Gandrik rsquo s ideology in the Gundala Gawat performance. The analysis showed that Gandrik detracted from the pattern of traditional theater. Gandrik process Gundala Gawat script, which previously inspired by Gundala Putera Petir comics, into the performance to voice their ideology. Gandrik ideology is found in the form of liberation ideology, the ideology that invite the audience to laughing at parties repression against Indonesians human life.
2016
T48289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumara Anggita
Abstrak :
Skripsi ini berisi bagaimana tokoh Anna Sergeevna Odintsova dalam novel Antara Ayah dan Anak karya Ivan Sergeyevich Turgenev mampu mendekonstruksi makna cinta romantik yang selama ini cenderung merugikan perempuan. Untuk menganalisis permasalahan ini, digunakan teori feminis eksistensialis Simone de Beauvoir mengenai perempuan dalam cinta. Gagasan transendensi dari de Beauvoir penting digunakan sebagai pisau analisa terhadap cinta dalam relasinya dengan eksistensi perempuan. Transendensi menjadi penting dalam upaya mencapai cinta yang setara. Melalui pendekatan eksistensialisme de Beauvoir terlihat bahwa Anna Seergevna Odintsova selaku tokoh perempuan dalam novel Antar Ayah dan Anak telah bertransendensi sehingga dia mampu mendapatkan cinta otentik yang sifatnya membangun bagi dirinya sendiri dan orang lain. ......This mini thesis is about how the main character in Ivan Sergeyevichs, Anna Sergeevna, deconstructs the meaning of romantic love, which tends to bring harm towards women. The existentialism theory by Simone de Beauvoir about lsquo woman in love is used to analyze this conflict. De Beauvoir idea of transcendence is important to analyze love in relation to the existence of women. Transcendence becomes important in achieving reciprocal love. Through De Beauvoir 39 s existentialism approach, it appears that Anna Sergeevna Odintsova as a female character in the novel has transcended, so she can gain authentic love with constructive attribute that is useful for others and her as well.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambeg Parama Arta
Abstrak :
Perang Dunia II adalah salah satu zaman tergelap dalam sejarah manusia. Nazi Jerman, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, menjajah negara-negara tetangga dan melakukan kampanye genosida terhadap orang-orang Yahudi di sebagian besar benua Eropa. Joseph Joffo, seorang anak Yahudi melarikan diri bersama saudaranya dari Prancis setelah negara asal mereka dijajah dan dikendalikan oleh Nazi Jerman. Joseph kemudian menulis otobiografi yang diubah menjadi novel grafis. Novel tersebut menceritakan pengalamannya sebagai seorang anak sebagai penyintas dan perjuangannya untuk bertahan hidup di lingkungan Nazi yang diskriminatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif protagonis novel utama, yaitu Joseph, tentang rasisme sistemik yang menimpanya. Definisi rasisme oleh Friedrickson (2002) dan Better (2008) akan digunakan untuk mengidentifikasi jenis rasisme mana yang terjadi. Metode deskriptif kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini. Teori Genette (1980) tentang fokalisasi naratif juga akan digunakan untuk melihat jenis fokalisasi yang digunakan. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa rasisme pada tataran institusional dan individu terjadi dalam novel grafis ini dan fokalisasi batin digunakan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan semakin buruknya pengaruh diskriminasi terhadap seorang anak, karena Joseph berubah dari seorang anak yang optimis menjadi anak yang apatis. ......World War II was one of the darkest chapters in human history. Nazi Germany, under the leadership of Adolf Hitler, colonized neighboring countries and carried out a genocidal campaign against Jews throughout most of continental Europe. Joseph Joffo, a Jewish boy fled with his brother from France after their home country was colonized and controlled by Nazi Germany. Joseph then wrote an autobiography which was turned into a graphic novel. The novel tells of his experiences as a child as a survivor and his struggles to survive in a discriminatory Nazi environment. This study aims to analyze the perspective of the main novel’s protagonist, namely Joseph, on the systemic racism that befell him. Friedrickson’s (2002) as well as Better’s (2008) definition of racism will be used to identify which type of racism occurred. Qualitative descriptive method will be used in this study. Genette’s (1980) theory on narrative focalization will also be used to see which type of focalization is utilized. Through this research, it was discovered that racism on an institutional and individual level occurred in this graphic novel and that inner focalization is utilized. The result of this research also shows the deteriorating effect discrimination have on a child, as Joseph turned from an optimist to an apathetic boy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Salshabia Nur Utami
Abstrak :
Dongeng sering diidentikan dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada para pembaca, juga dapat memuat suatu ideologi tertentu. Banyak studi yang menganalisis keterkaitan antara dongeng dan ideologi gender. Oleh karena itu, penulis memilih film Soviet berjudul Двенадцать месяцев ‘Dua Belas Bulan’ (1972) sebagai sumber data penelitian, karena terdapat elemen tambahan yang ditulis oleh Marshak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan skema aktan dan penokohan dalam film tersebut, dan menganalisis apakah ideologi gender terdapat dalam film tersebut, dan bagaimana ideologi tersebut ditampilkan. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan model aktansial Greimas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat stereotip gender dalam film tersebut yang terlihat dari skema aktansial dan penokohan para tokoh. ......Fairy tales are often identified with messages to be conveyed to readers, and can also contain certain ideologies. Many studies have analyzed the relations between fairy tales and gender ideology. Therefore, the writer chose the Soviet film entitled Двенадцать месяцев 'Twelve Months' (1972) as the source of research data, because there are additional elements written by Marshak. The purpose of this research is to describe the actant scheme and the characterization in the film, and to analyze whether gender ideology is present in the film, and how the ideology is presented. The approach used is the Greimas' actantial model approach. The method used in this research is qualitative and descriptive analytical methods. The result of this research shows that there are still gender stereotypes in the film, which can be seen from the actantial schemes and the characterization of the characters.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afira Cahya Madina
Abstrak :
Pada masa Soviet, perempuan berada dalam posisi inferioritas, yang tergambar di dalam karya-karya sastra Rusia. Kaum perempuan Rusia sebagian besar memiliki peran sebagai pekerja dan ibu rumah tangga. Masa Soviet menyimpan banyak kenangan termasuk bagi sebagian kaum perempuan yang pernah hidup pada masa tersebut. Elena Chizhova membagikan pengalamannya ketika ia hidup di masa Soviet melalui novelnya Время Женщин (Vremia Zhenshchin) ‘Waktu Tentang Perempuan’. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana citra perempuan pada masa Soviet digambarkan melalui tokoh perempuan dalam novel Время Женщин (Vremia Zhenshchin). Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Teori yang digunakan yaitu sosiologi sastra dan kritik sastra feminis. ......During soviet regime, women were put in a very inferior position, where it had been portrayed in several Russian literatures. Women mainly only had two roles, factory workers and housewives. Soviet era stored so many memories especially for women who lived throughout the era. Elena Chizhova shared her experience as a fellow woman who lived in that time through her novel Время Женщин (Vremia Zhenshchin) ‘“Time of Women”. The main problem of this research is how women image during Uni Soviet era is defined through women characters in Время Женщин (Vremia Zhenshchin). This qualitative research used descriptive method as well as intrinsic aproach and extrinsic approach. The theory applied here is sociology theory and critic of feminist literature.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afira Cahya Madina
Abstrak :
Pada masa Soviet, perempuan berada dalam posisi inferioritas, yang tergambar di dalam karya-karya sastra Rusia. Kaum perempuan Rusia sebagian besar memiliki peran sebagai pekerja dan ibu rumah tangga. Masa Soviet menyimpan banyak kenangan termasuk bagi sebagian kaum perempuan yang pernah hidup pada masa tersebut. Elena Chizhova membagikan pengalamannya ketika ia hidup di masa Soviet melalui novelnya Время Женщин (Vremia Zhenshchin) ‘Waktu Tentang Perempuan’. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana citra perempuan pada masa Soviet digambarkan melalui tokoh perempuan dalam novel Время Женщин (Vremia Zhenshchin). Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Teori yang digunakan yaitu sosiologi sastra dan kritik sastra feminis. ......During soviet regime, women were put in a very inferior position, where it had been portrayed in several Russian literatures. Women mainly only had two roles, factory workers and housewives. Soviet era stored so many memories especially for women who lived throughout the era. Elena Chizhova shared her experience as a fellow woman who lived in that time through her novel Время Женщин (Vremia Zhenshchin) ‘“Time of Women”. The main problem of this research is how women image during Uni Soviet era is defined through women characters in Время Женщин (Vremia Zhenshchin). This qualitative research used descriptive method as well as intrinsic aproach and extrinsic approach. The theory applied here is sociology theory and critic of feminist literature.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mikke Ayoe Damayantie
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang representasi stereotipe gender pada Beauty Influencer Pria di Rusia berdasarkan komentar-komentar yang terdapat pada kanal Youtube Andrei Petrov. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana stereotipe gender yang diberikan oleh masyarakat terhadap seorang Beauty Influencer Pria di Rusia dengan menggunakan metode analisis wacana kritis oleh Teun A. Van Djik yang akan dipadukan dengan teori representasi milik Stuart Hall. Metode Analisis Wacana Kritis ini akan digunakan untuk mengungkap makna dibalik komentar-komentar yang terdapat di dalam kanal Youtube Andrei Petrov, sedangkan teori representasi milik Stuart Hall untuk melihat pemberian stereotip gender yang di representasikan melalui komentar-komentar tersebut. ......This research discusses the gender stereotype representation of male beauty influencers in Russia based on comments on Andrei Petrov's Youtube channel. The purpose of this study is to see how gender stereotypes are given to a male beauty influencer in Russia by using the critical discourse analysis method by Teun A. Van Djik which will be combined with Stuart Hall's theory of representation. This Critical Discourse Analysis method will be used to reveal the meaning behind the comments contained in Andrei Petrov's YouTube channel, while Stuart Hall's theory of representation is to see the giving of gender stereotypes represented through these comments.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fakhri Iwansyah
Abstrak :
Tesis ini adalah penelitian terhadap apa itu hakikat realitas menurut Slavoj Zizek. Penelitian ini menggunakan metode refleksi kritis dan fenomenologi-hermeneutika Gadamer untuk menganalisis teori yang ditawarkan oleh Slavoj Zizek. Menggabungkan Psikoanalisis Lacanian dengan Idealisme Jerman, pemikiran Zizek penuh dengan kontradiksi dan paradoks karena memang realitas itu ternyata sarat dengan kontradiksi. Realitas simbolik ternyata hanyalah fiksi yang menyembunyikan di belakangnya suatu void yang memberikan dimensi performatif. Temuan penelitian ini adalah tidak ada sesuatu yang konsisten akan dirinya sendiri; dan dengan demikian realitas simbolik tidak lengkap, tidak selesai, dan berkontradiksi secara internal. Dalam pemikiran Zizek tidak ada sesuatu yang tidak cacat secara ontologis; tidak ada substansi yang bukan merupakan kegagalan representasi namun justru kegagalan representasi ini adalah konstitutif akan esensi substansi. Akan tetapi, sejauh realitas itu tidak utuh dan terbelah dari dalam, subjek memiliki potensi untuk bebas secara radikal: subjek dapat membangun dunia lain, realitas simbolik yang lain. ......This thesis is a research on what is reality according to Slavoj Zizek. This study uses critical reflection and Gadamer's phenomenology-hermeneutics methods to analyze the theory offered by Slavoj Zizek. Combining Lacanian Psychoanalysis with German Idealism, Zizek's thinking is full of contradictions and paradoxes because reality is indeed full of contradictions. Symbolic reality turns out to be just a fiction that hides behind it a void that gives a performative dimension. The findings of this study are that nothing is self-consistent; and thus symbolic reality is incomplete, inconsistent, and internally contradictory. In Zizek's thinking there is nothing that is not ontologically flawed; there is no substance which is not a failure of representation but rather that this failure of representation is constitutive of the substance’s essence. However, in as much as reality is incomplete and divided from within, the subject has the potential to be radically free: the subject can construct another world, another symbolic reality.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septifa Laelasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas karakter mentalitas avos’ [авось] yang dimiliki masyarakat Rusia yang ditampilkan secara implisit melalui film Ирония Судьбы Или С Лёдким Паром [Ironi Takdir, Atau Nikmati Saunamu!] karya Eldar Aleksandrovich Ryazanov (1976). Tujuan penelitian ini untuk menemukan bentuk-bentuk karakteristik yang mencirikan mentalitas avos’ [авось] dalam film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis eksposisi dan deskripsi-kritis. Semiotika (denotasi dan konotasi) Roland Barthes digunakan untuk menemukan tanda-tanda dalam film yang menunjukkan karakter mentalitas avos’ [авось] yang ditampilkan secara implisit. Tanda-tanda tersebut menunjukkan karakteristik mentalitas avos’ [авось] berupa tindakan tidak cenderung pada perubahan, lebih cenderung membicarakan masa lalu daripada merencanakan masa depan, tindakan spontanitas, dan tindakan mengandalkan keberuntungan dan bantuan kekuatan supranatural. ......This research examines the character of the avos' [авось] mentality of Russian society that implicitly shown through the film Ирония Судьбы Или С Лёдким Паром [Irony of Fate, or Enjoy Your Bath!] by Eldar Aleksandrovich Ryazanov (1976). This research aim is to find the characteristic forms of the avos' [авось] mentality in the film. This research method used exposition and descriptive-criticism. Semiotics (denotation and connotation) Roland Barthes is used to finding signs in the film that show the character of the avos' [авось] mentality implicitly. These signs indicate the characteristic avos' [авось] mentality by the act of not prone to change, more inclined to talk about the past than planning for the future, acts of spontaneity, and acts of relying on luck and the help of supernatural powers.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library