Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Poety Hikmawati
"ABSTRAK
Fitoremediasi merupakan salah satu alternatif pengolahan air limbah yang menggunakan tanaman dengan sistem lahan basah sebagai pengolahannya. Penelitian fitoremediasi ini menggunakan vegetasi Vetiveria zizanioides dimana telah diketahui kemampuannya dalam pengolahan air limbah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan akar wangi dalam menurunkan kadar Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), (Total Suspended Solid) TSS, Ammonia, Nitrat, Fosfat setelah melalui bak lahan basah. Penelitian ini menggunakan dua buah reaktor dengan kerapatan tanaman yang berbeda yakni Reaktor A (15 rumpun/m2) dan Reaktor B (18 rumpun/m2) dengan air limbah yang digunakan berasal dari Asrama Mahasiswa UI Depok. Dengan menggunakan waktu tinggal kelipatan 8 jam maka efisiensi rata-rata pada Reaktor A untuk BOD sebesar 78,89%, COD 87,63%, TSS 93,06%, ammonia 90,39%, nitrat 88,50%, dan untuk fosfat 99,07% sedangkan pada Reaktor B efisiensi rata-rata BOD sebesar 89,55%, COD 90,12%, TSS 96,96%, ammonia 95,30%, nitrat 93,79%, dan untuk fosfat 99,39%.

ABSTRACT
Phytoremediation is an alternative wastewater treatment plants that use the wetland as a processing system. The phytoremediation research using Vetiveria zizanioides vegetation which has been known ability in wastewater treatment. The purpose of this study was to determine the level of efficiency of the use of vetiver in lowering levels of Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), (Total Suspended Solid) TSS, Ammonia, Nitrate, Phosphate after wetland basin . This study uses two reactors with different plant densities namely reactor A (15 rumpun/m2) and reactor B (18 rumpun/m2) with waste water used comes from Student UI Dormitory. By using multiple 8 hour detention time then the average efficiency in Reactor A for BOD of 78.89%, 87.63% COD, TSS 93.06%, 90.39% ammonia, nitrate 88.50 %, and for phosphate 99.07% and Reactor B, BOD average efficiency of 89.55%, 90.12% COD, TSS 96.96%, 95.30% ammonia, nitrate 93.79%, and 99.39 % for phosphate."
2014
S53802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirul Abidin
"Laju pertumbuhan yang tinggi di Kecamatan Teluk Jambe Timur sebesar 5,43 % perlu diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan air minum untuk memenuhi tingginya kebutuhan air minum masyarakat. Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karawang Kabupaten Karawang berencana untuk melakukan peningkatan kapasitas eksisting dengan evaluasi dan optimalisasi. Kapasitas eksisting dari IPAM Karawang adalah 320 L/detik yang berasal dari WTP 1 100 L/detik dan WTP 2 220 L/detik. Langkah yang dilakukan untuk evaluasi adalah evaluasi kualitas air baku dan air produksi, proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, serta evaluasi WTP 2. Tingginya parameter fisika dan kimia pada air baku dapat diturunkan dengan unit yang ada di IPAM Karawang sehingga kualitas air produksi sudah sesuai dengan PERMENKES 492/2010. Evaluasi dilakukan untuk WTP 2 karena memiliki potensi peningkatan kapasitas produksi.
Evaluasi dilakukan pada unit tandon prasedimentasi, intake, WTP 2 (flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi), dan reservoir berdasarkan kriteria desain. Hasil evaluasi menghasilkan kapasitas maksimum WTP 2 sebesar 340 L/detik. Dari evaluasi dan optimalisasi kapasitas produksi IPAM Karawang meningkat dari semula 320 L/detik menjadi 440 L/detik. Jika dikaitkan dengan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, kapasitas eksisting 320 L/detik dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2013. Sedangkan kapasitas hasil evaluasi dan optimalisasi 440 L/detik mampu memenuhi kebutuhan air daerah layanan sampai tahun 2015.

The population rate of Teluk Jambe Timur district is 5,43 %. It needs the increase of the quality and quantity of public water treatment to fulfill the society’s need of potable water. Water treatment plant (WTP) Karawang plans to do improvement to the existing capacity by evaluating and optimizing. The existing planed are evaluating the raw water quality and the effluent, projection of chemical parameters of raw water can be reduced using the existing WTP Karawang units as PERMENKES 492/2010. This final project is to evaluate the WTP 2 because it is potentially able to increase the production capacity.
Evaluation is done to pre sedimentation, intake, WTP 2 (flocculation, sedimentation, and filtration), and reservoir based on the design criteria. Base on the evaluation result, the capacity of WTP 2 can be increase to be 340 L/s in maximum. Based on the evaluation and production capacity optimalization of WTP Karawang increase from 320 L/s to 440 L/s. Related with population projection and the need of water, the existing capacity 320 L/s can fulfill the need of water until 2013. Meanwhile, the capacity based on evaluation and optimizing 440 L/s can fulfill the need of water until 2015.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafsah Almuthmainah
"Permasalahan sampah perkotaan meliputi keterbatasan lahan landfill dan pencemaran yang diakibatkan oleh air lindi dari landfill. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan sampah sebagai kompos serta sebagai media pengolah air lindi menggunakan pemodelan bioreaktor lysimeter. Air lindi yang berasal dari landfill diolah menggunakan bioreaktor lysimeter berisi sampah organik berusia 2 tahun dengan sistem pengisian sampah berlapis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio C/N sampah sebesar 13.55:1 dibawah baku mutu kompos organik. Pengolahan air lindi menggunakan bioreaktor lysimeter memberikan pengaruh positif terhadap kualitas efluen air lindi. Parameter pH air lindi setelah melalui bioreaktor berkisar antara 7.67-8. Rata-rata persentase penurunan TSS air lindi mencapai 92.73%. Rata-rata persentase penurunan BOD dan COD air lindi berturut-turut sebesar 92.65% dan 92.61%. Rata-rata persentase peningkatan nitrat air lindi setelah melalui bioreaktor ialah sebesar 43.97%. Kadar nitrit mengalami penurunan dengan rata-rata persentase penurunan sebesar 96.42%. Kadar nitrat dan nitrit pada efluen air lindi yang tinggi menunjukan bahwa air lindi membutuhkan pengolahan lanjutan berupa proses denitrifikasi.

Problems of urban waste include limited land for landfilling and pollution caused by leachate from landfills. This research was conducted in order to determine the potential use of waste as compost and as a treatment media for leachate using bioreactor lysimeter modeling. Leachate from the landfill is processed using bioreactor lysimeter containing 2 years old organic waste with layered systems.
The results showed that the ratio of C/N of the waste is 13.55:1, under the standard of quality of organic compost. Leachate treatment using a bioreactor lysimeter gives a positive effect on the quality of leachate effluent. The pH of leachate after the treatment ranged between 7.67-8. The average percentage decrease in TSS of leachate reached 92.73%. The average percentages reduction in BOD and COD of leachate, respectively are 92.65% and 92.61%. The average percentage increase in nitrate of leachate after going through the bioreactor is at 43.97%. Nitrite levels decreased by an average percentage decrease of 96.42%. The high levels of nitrate and nitrite in the leachate effluent showed that the leachate requires an advanced processing such as denitrification process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library