Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwansyah
"ABSTRAK
Demokrasi sebagai sistem politik dalam praktiknya tidak bisa dipisahkan dari komunikasi. Pemerintah sebagai institui eksekutif memiliki peranan dalam menciptakan proses demokrasi agar berjalan sesuai tatanannya. Namun, dalam konteks hubungan pemerintah pusat dan daerah yang demokratis terdapat indikasi ketidakharmonisan. Wujud ketidakharmonisan terlihat dari adanya polemik bahkan penolakan politik terjadap kebijakan publik pemerintaj pusat di tingkat daerah. Selain itu dalam menyusun regulaso kedserahan serijg sekali tidak memiliki konsiderasi atau merujuk pada regulasi di tingkat pusat sehingga menciptakan kerancuan kebijakan publik. Implementasi kebijakan pusat di daerah juga todal terintegrasi dalam program lerja daerah tetapi diperlakukan sebagai salah satu bentuk perlakuan proyel tahunan terhad stakeholder yang parsial. Oleh karena itu tulisan ini mendiskuikan temuan-temuan yang diharapkan mampu menginisoaso model komunikasi politik antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan menggunalan konsep komunikasi politik deliberatif, mediatisasi politik, komunikasi multikultur, komunikasi konsensus, dan komunikasi organisasi unggu, studi ini mengeksplorasi berbagai model dalam pendekatan kualitatif melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam di tiga daerah terpilih. Hasil koneptual studi ini memperlihatkan pentingnya aparatur pemerintah pusat dan daerah terlibat dapam suatu kegiatan bersama yang menggunakan model komunikasi deliberatif, mediatif, multikultural, konsensu, dan unggul.Sehingga pada saat proses hingga pengaplikasian dari kelima model ini, aparatur pemerintah pusat dan daerah dapat menjadi politisi, profesional dan relawan. Kemudian baik pemerintah pusat dan daerah dapat menempatkan aparatusnya sebagai political communication liasion officer yang mampu menjembatani kepentingan masing-masing.

ABSTRACT
Democracy as politic system in its practice was unseparable of communication. Government as executive institution had important role in creating of democracy process so that running streamlined appropriate the order. However in relation context central and local government were democracy which obtained disharmony indication. Being disharmony viewed from existence of polemi even declination of politic toward central government public policy in local level. Furthermore, in arranging regional regulation had not often considerarion or refer to regulation in central level so that creating confusion of public policy. Implementation of central policy in local also unintegrated in local working program but treated one of annual treatment project to stakeholder was parcial. Therefore, this paper discussed findings expected which capable initiated political communication model between central and local government. By using concept of political communication were deliberative, political mediation, multiculture communication, consensus communication, and supreme orgamization communication, this study explored kind of model in qualitative method through groupmdiscussion that focused and in-depth intervewed in three selected area. Result of this study conceptual described importance apparatus of central and local governement involved in joint activity that used political communication modelmof deliberative, mediative, multicultural, consensus, and supreme. That in the processing until applicarion of five model, apparatus of central and regional government could be politicians, professional, and volunteers. Then both central and regional governement could give position its apparatus as political communicatiom liasion officer which capable related each of consideration."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"ABSTRAK
Kepemimpinan selalu menarik dikaji dalam konteks efektivitasnya sebagai pemimpin bangsa dan politik terutama ketika berkontribusi pada pembangunan bangsa. Kompleksitas dan fragmentasi kepemimpinmenyebabkan mberkembangnya pendlitian untuk mengukir kompetensi dan kualitas pemimpin idel. Variasi gaua kepemimpinan menglami polarisasi bail dalam perspektof timur-barat, atau transformasional-transaksional. Praktik gau kepemimpinan yng lemah dan kiat juga mengindikasikan permasalahan bangsa secara internal dan eksternaln, terlebih gaya kepemimpinan terintegrasi dengan gaua komunikasi. Cakupan pemimpin ideal menjadi diskursus yang dimediasi dalam forum komunitas offline dan online.mSeiring dengan semakin berkembangnya forum komunitas online dan ubiquitous serta mediamorfosis media baru, kajian ini mendiskusikan pentingnya pemimpin ideal versi anggot forum komunitas online seperti kaskuser. Melalui penggabungan metode analisis isi kualitatif dan netnografi (labelling netnogrfi) untuk merekam isu-isu kepemimpinan ideal dalam wacana forum komunitas online, ditemukan bahwa nilai-nilai kepemimpian ketimuran seperti ke-bapak-an, tanpa pamrih, pengayom, sederhana, merakyat, sabar dan tulus merupakan karakter pemimpin ideal bagi Indonesia. Kemudian dengan menggabungkan konsep dan temuan terkait gaya kepemimpinan transformasional-transaksional high context-low context menghasilkan empat kuadran gaya komunikasimkepemimpinan versi kaskuser.

ABSTRACT
Leadership always attract to examine in context of its efectivity as leader for nation and politic especially when contributed to development nation. Complextiy and leaderhip fragmentation had caused developing reseech to examine competition and quality of ideal leader. Various style of leaderhip have polarization both in east-west perspective and transformational-transactional. Practive of leaderhip style were feeble and solid which also indicate problem nation internally and externally, especially leadership style integrated with communication style. Scope for ideal leader was being discourse mediated in forum of offline and online community. By developing forum of online community and ebiquitous and mediamorfosis of new media, this study discussed important of ideal leader version of member forum online community such as kaskuser. By mergering content analysis method and netnography (labelling netnography) to record issues ideal leadership in discourse forum of online community, had found value of eastern leadership such as fatherly, unprofit, secure, simple, populist, patient, and sincere were character of ideal leadership for Indonesia. Then, by integrating concept and fact-finding of transformational-transactional leadership style and culture of communicatio style in high context-low context obtained four quadrant of leadership communication style version kaskuser."
Jakarta: [Universitas Mercu Buana;Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011
302.2 ILM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library