Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patiyus Agustiansyah
"ABSTRAK
Nama : Patiyus Agustiansyah/NPM 1506706023Program Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis dan Implementasi Lean pada Persiapan OperasiKanker Ginekologi di RSUP dr. Mohammad HoesinPalembangIndonesia saat ini memiliki beban kanker ginekologi besar yaitu insidensi,morbiditas dan mortalitasnya. Salah satu penanganan kanker ginekologi adalahpembedahan yang akan membantu kesintasan pasien. Waktu tunggu penjadwalanoperasi kanker ginekologi hendaklah memperhatikan progresifitas kankersehingga waktu tunggu operasinya tidak melebihi 2 minggu. Waktu tungguoperasi menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit.Tujuan penelitian ini adalah,untuk menganalisis waktu tunggu penjadwalan operasi kanker ginekologi diRSUP dr. Moehammad Hoesin Palembang dengan menggunakan prinsip Lean.Hasil penelitian menunjukan penegakan diagnosis selama 43.844 menit dan waktutunggu operasi selama 66.700 menit, dengan menerapkan prinsip lean makapenegakan diagnosis 10.328,5 menit dan waktu tunggu operasi 10.325 menit.Kesimpulan penelitian, pada current state terdapat 26 aktifitas; 12 aktifitas VA value added ratio / VAR waktu 0,46 ; VAR jarak 89,6 dan 14 aktifitas NVA waste pasien dan 4 waste aktifitas petugas. Aliran proses yang menghambat bottle neck terdapat di pendaftaran, di poliklinik, di pemeriksaan penunjang dandi bagian praoperatif waktu tunggu paling lama . Future State memiliki 15aktifitas VA VAR waktu 33 ; VAR jarak 95,8 dengan 8 aktifitas NVA waste aktifitas pasien dan 0 waste aktifitas petugas, dengan waktu tunggudiagnosis 10.328,5 menit sedangkan waktu tunggu penjadwalan operasi 10.325menit. Hasil perbandingan current state dengan future state didapatkanpeningkatan aktifitas value added sebanyak 7,7 dengan penurunan waktutunggu 81,3 dan penurunan jarak tempuh 0,42 . Analisis akar masalahpenyebab waktu tunggu lama penjadwalan operasi kanker ginekologi di RSMHdikarenakan kekurangan SDM registrasi, rekam medis, DPJP dan keterbatasaninfrastruktur CT scan, kamar operasi dan instrumen dan kelemahan mengelolaproses penjadwalan operasi tersebut. Saran peneliti adalah peningkatan kinerjadan penambahan SDM, membuat regulasi untuk memprioritaskan pelayananpasien kanker ginekologi, serta integrasi Sistem Informasi Manajemen RumahSakit di setiap unit pelayanan.Kata Kunci : prinsip lean, value added VA , non value added NVA , waste,waktu tunggu penegakan diagnosis, waktu tunggu operasi, kanker ginekologi

ABSTRACT
Name Patiyus Agustiansyah NPM 1506706023Program Studi Hospital Administration StudyTitle Lean Analysis and Implementation of Gynecology CancerOperative Scheduling in General Hospital dr. MohammadHoesin RSMH PalembangIndonesia currently has gynecologic cancer burden in the incidence, morbidityand mortality. One of gynecological cancer treatment is surgery which will helpthe survival rate of patients. The waiting time of gynecological cancer surgeryscheduling should bu focused to cancer progression so the waiting time should notexceed 2 weeks. The waiting time operation illustrates the quality of hospitalservices.The purpose of this study was to analyze the waiting time of gynecologiccancer surgery scheduling in RSMH by using the principles of Lean. The resultsshowed that establishing diagnosed need 43,844 minutes and the waiting timeoperation was 66,700 minutes. By applying Lean then the diagnosis establishing10,328.5 minutes, and operations waiting times 10,325 minutes. The studyconclusion showing for 26 activities of current state with 12 VA activities VARtime 0.46 VAR range for 89.6 and 14 NVA activities with 14 patient rsquo swastes activities and 4 employee wastes activities. The process flow whichinhibits bottle neck were lies in the stage of registration, at the outpatient clinic,at the laboratory examination and at the preoperative division the longest waitingtime . The waiting time for diagnosis process were 43.844 minutes, while thewaiting time scheduling of operation process were 66.700 minutes. Future Statehas 15 VA VAR time of 33 VAR range of 95.8 with 8 NVA activities and 8patients waste activity and 0 employee waste activities. The waiting time for adiagnosis process were 10328.5 minutes, while the waiting time for operationscheduling process were 10.325 minutes. The comparison between the currentstate to the future state resulted increasement of the VA activity for 7.7 with areduction in waiting time for 81.3 and mileage decrease of 0.42 . Analysis ofroot problems revealed that the long waiting times for scheduling process ofgynecologic cancer surgery in RSMH were due to lack of human resourcesquantity registration, medical records, doctor in charge and the lack ofinfrastructure CT scan, operating rooms and instruments and managerialweaknesses in managing the process of scheduling the surgery. Researcherssuggest to improve the performance of existing recruitment human resources,make regulations of a priority of gynecologic cancer patients, as well as theintegration of Hospital Management Information System in each unit.Keywords lean principles, values added VA , non value added NVA , waste,value added ratio, waiting time for establishing diagnosis, surgery waiting times,gynecological cancer"
2016
T47272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"ABSTRAK
Nama : Firmansyah
Program Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit di RumahSakit Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2016
Tesis ini membahas tentang analisis pelayanan keluarga berencana KB diRumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang yang bertujuan menganalisis faktorfaktoryang berperan dalam pelaksanaan pelayanan KB di Rumah SakitMohammad Hoesin RSMH Palembang. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian berdesain cross sectional dengan menggunakan data primer dansekunder; dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui telaah dokumen,observasi, kuesioner, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terfokus. Hasilpenelitian didapatkan bahwa pelayanan KB di RSMH berjalan dengan cukup baiknamun terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan KB di RSMH padahampir seluruh aspek pelayanan KB mulai dari kebijakan dan organisasi; sarana,prasarana dan peralatan yang masih belum lengkap; kompetensi dan jumlahtenaga; prosedur pelayanan; sumber dan mekanisme alat kontrasepsi; pembiayaan;pencatatan dan pelaporan; pengendalian kualitas pelayanan; monitoring danevaluasi; pengembangan pelayanan; serta pengetahuan dan perilaku petugaskesehatan. Penelitian ini menyarankan pelayanan KB di RSMH memerlukandukungan dan perhatian yang lebih dalam dari pihak RSMH dengan mulaimemperbaiki dan mengatasi masalah dan hambatan yang terjadi serta perluadanya koordinasi dan kerja sama yang lebih baik dan lebih tegas baik secaraintern dengan divisi atau departemen lain dalam lingkungan RSMH dan dengandinas dan instansi yang terkait dengan pelayanan KB di RSMH.Kata kunci: keluarga berencana, pelayanan kontrasepsi, alat kontrasepsi.

ABSTRACT
Author Firmansyah
Study Programme Hospital Administration Research
Tittle Analysis of Family Planning Hospital Services inMohammad Hoesin Hospital Palembang Year 2016
This thesis discusses the analysis of family planing in Mohammad HoesinHospital Palembang RSMH . The aim of this study is to analyze factors that playrole in the implementation of family planning services in RSMH. It used crosssectional study design, using primary and secondary data as well as quantitativeand qualitative approaches through the study of documents, observation,questionairre, in depth interview, and focused group discussion. We found thatfamily planning services provided in RSMH has been running well, but there werefactors that played role in the implementation of family planning services, locatedin almost all aspects, such as policy system incomplete infrastructures competence and the number of health workers standard service procedure sources and mechanism of the contraceptive tools financial problems recordingand reporting system quality control services monitoring and evaluation development services also knowledge and behavior of the health workers. Familyplanning services need support and more serious attention from the directorsthrough efforts to improve and overcome the problems and obstacles. In addition,the board of directors requires better coordination effort and cooperation on theinternal level between divisions or departments within the hospital and withrelevance instance.Key words familly planning, contraceptive services, contraception tools.
"
2016
T46978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Andriani Pramitasari
"ABSTRAK
Nama : Dini Andriani PramitasariProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Waktu Tunggu Pada Pasien yang Menjalani Radioterapidi Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin PalembangLatar Belakang: Peningkatan jumlah kanker menyebabkan peningkatan akankebutuhan pelayanan kanker. Tatalaksana pada waktu yang tepat akanmemberikan hasil pengobatan yang optimal. Waktu tunggu radioterapi dapatmenggambarkan kualitas pelayanan rumah sakit.Tujuan: Mengetahui waktu tunggu radioterapi pada pasien kanker serviks, kankerpayudara, dan kanker nasofaring serta faktor pasien dan manajemen yang dapatmempengaruhi.Metode: Studi kohort retrospektif dengan mengumpulkan data melalui rekammedik pasien kanker serviks, kanker payudara, dan kanker nasofaring yangdirujuk ke Sub Radioterapi RSMH sejak Januari 2015. Waktu tunggu dihitungsejak ada hasil patologi anatomi hingga mulai radioterapi. Studi dilanjutkandengan analisis kualitatif pada faktor manajerial yaitu sarana prasarana, sumberdaya manusia, rencana perbaikan, regulasi/ kebijakan, dan anggaran terhadapadanya waktu tunggu radioterapi.Hasil: Terdapat 180 pasien kanker yang dimasukan dalam penelitian, denganmasing-masing kanker berjumlah 60 pasien. Median waktu tunggu radioterapikanker serviks adalah 131 hari. Median waktu tunggu radioterapi kanker payudaraadalah 144,5 hari. Median waktu tunggu radioterapi kanker nasofaring adalah 224hari. Analisis bivariat dilakukan terhadap variabel-variabel pasien dan didapatkantidak ada hubungan yang bermakna secara statistik terhadap waktu tunggu p>0,05 . Hasil observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen/ teorididapatkan bahwa keterbatasan sarana prasarana, kurangnya jumlah sumber dayamanusia, ketiadaan regulasi, dan keterbatasan anggaran mempengaruhi adanyawaktu tunggu radioterapi.Kesimpulan: Waktu tunggu radioterapi masih panjang dan belum memilikistandar, baik untuk kanker serviks, kanker payudara, dan kanker nasofaring.Diperlukan koordinasi dari berbagai profesi terkait onkologi untuk mendiskusikandan memutuskan waktu optimal pelayanan kanker, khususnya dalam bentuk timmultidisiplin kanker. Pemenuhan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaanalat radiasi dan sumber daya manusia dapat menjadi solusi untuk mengurangiwaktu tunggu radioterapi.Kata kunci:Faktor Demografi, Kanker Nasofaring, Kanker Payudara, Kanker Serviks,Radioterapi, Waktu Tunggu

ABSTRACT
Name Dini AndrianiStudy Program Healthcare AdministrationTitle Analysis of Waiting Time in Patients UndergoingRadiotherapy at Dr. Mohammad Hoesin PalembangGeneral HospitalBackground Increasing number of cancers caused an increase in the need forcancer services. Treatment in the appropriate time will give an optimal result.Radiotherapy waiting time can describe the quality of hospital services.Aim to describe radiotherapy waiting time in cervical cancer, breast cancer, andnasopharyngeal cancer and to examine patient factors and managerial factorsassociated with waiting time.Methods restrospective cohort study conducted by collecting data from medicalrecord for cervical cancer, breast cancer, and nasophryngeal cancer which arereferred to Radiotherapy unit since January 2015. Wait time is define as sinceanatomical pathology confirmed of cancer until start of the first radiotherapy. Thisstudy then continued using qualititative analysis in managerial factors, such asinfrastructure, human resources, plan of improvement, regulation, and funding.Result there was 180 cancer patients, with each cancer is 60. The medianRadiotherapy waiting time for cervical cancer, breast cancer, and nasopharyngealcancer is 131 days, 144,5 days, and 224 days consecutively. There is noassociation between patients demographic characteristics age, education, workingstatus, stage of cancer, domicile, and comorbidities with wait time. From indepthinterviews, observation, and literature review, it is known that shortage ofinfrastructure and medical equipment, human resources, no regulation, andlimitation of budgeting influenced the wait time.Conclusion radiotherapy wait time is still too long and have no standard forcervical cancer, breast cancer, and nasopharyngeal cancer. Coordination betweenall oncologists is needed to discuss the optimal time for cancer services. One ofthe solutions to decrease wait time is by fulfillment between needs and demand ofradiotherapy tools and human resources.Key words Breast Cancer, Cervical Cancer, Demographic Factor, Nasopharyngeal Cancer,Radiotherapy, Waiting time"
2017
T47236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Farhansyah
"Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan operasi elektif di kamar bedah RS Awal Bros Pekanbaru. Variabel yang diteliti adalah kedatangan tim operasi, kedatangan pasien, waktu persiapan pasien, operasi cito sebelumnya,keterlambatan operasi sebelumnya, kelengkapan sarana operasi, kelengkapan administrasi dan kondisi medis pasien.
Penelitian ini adalah penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data retrospektif dengan desain penelitian cross sectional dilanjutkan dengan metode concensus decision making grup CDMG. Sampel dalam penelitian ini menggunakan penghitungan rumus penelitian Slovin, dengan jumlah sampel 100 sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan data sekunder dari laporan kinerja kamar bedah. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian pada uji statistic bivariat, dari semua variabel yang diteliti ada 3 yang memiliki hubungan signifikan dengan keterlambatan operasi elektif,yaitu kedatangan pasien, waktu persiapan pasien, dan keterlambatan operasi sebelumnya. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan bahwa angka keterlambatan operasi elektif adalah 81,15 menit jauh diatas standar mutu RS yang ditetapkan yaitu

This study aims to determine the factors associated with the delay in elective surgery in the operating room of Awal Bros Pekanbaru Hospital. The variables studied were the arrival of the surgical team, the arrival of the patient, the patient 39 s preparation time, the previous citosurgery, the previous surgical delay, the completeness of the surgical means, the administrative completeness and the patient 39 s medical condition.
This research is a quantitative and qualitative combined research, using retrospective data with cross sectional research design followed by concensus decision making grup CDMG. The sample in this study used Slovin formula calculation, with sample size of 100 samples. Data collection using research instruments and secondary data from surgical room performance reports. The statistical test used in this research is univariate and bivariate analysis using chi square test.
Result of the research on bivariate statistic test, from all variables studied there are 3 which have significant relation with elective surgery delay, that is patient arrival, patient preparation time, and previous operational delay. The conclusion of this research is that the elective operation delay is 81.15 minutes far above the defined standard of hospital quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library