Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Michelle Nur Aura Islami
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker yang dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian. Standar pelayanan kefarmasian di apotek meliputi standar mengenai pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan farmasi klinik yang ada di Apotek Kimia Farma Pondok Bambu salah satunya adalah pelayanan obat pasien Program Rujuk Balik yang merupakan program unggulan BPJS Kesehatan untuk pemenuhan obat peserta dengan bekerja sama dengan depo/apotek. Program Rujuk Balik (PRB) adalah bertujuan untuk memudahkan akses bagi peserta penderita penyakit kronis. BPJS Kesehatan memanfaatkan teknologi digital yang semakin maju untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan contohnya adalah memungkinkan fasilitas kesehatan tingkat pertama merujuk pasien ke tingkat lanjut secara daring. Dengan adanya perkembangan teknologi digital ini dapat dimanfaatkan oleh BPJS Kesehatan dan apotek yang bekerja sama untuk pelayanan pasien Program Rujuk Balik dalam penerimaan resep yang sebelumnya secara manual menjadi digital. Banyaknya persyaratan yang harus dibawa oleh pasien saat pengambilan obat PRB dirasa kurang efisien dan memakan tempat yang cukup banyak. Pada laporan praktik kerja profesi apoteker ini bertujuan untuk mempersiapkan penerapan sistem baru pelayanan pasien PRB di apotek dengan penerimaan resep secara digital melalui aplikasi Whatsapp yang dapat memudahkan peserta tidak perlu membawa berkas yang banyak dan menjadikan sistem pelayanan lebih efisien.
Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists carry out pharmaceutical practices who are assisted by Pharmacy Technical Staff in carrying out pharmaceutical work. Pharmacy service standards in pharmacies include standards regarding the management of pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables, and clinical pharmacy services. One of the clinical pharmacy services at the Kimia Farma Pondok Bambu Pharmacy is the drug service for patients of the Refer Back Program, which is the flagship program of BPJS Kesehatan for fulfilling drug participants by working with depots/pharmacies. The Program Rujuk Balik (PRB) is aimed at facilitating access for participants with chronic diseases. BPJS Kesehatan utilizes increasingly advanced digital technology to increase effectiveness, efficiency, and improve service quality, for example, by enabling first-level health facilities to refer patients to advanced levels online. With the development of this digital technology, BPJS Health and pharmacies can work together to service patients of the Refer Back Program in receiving prescriptions that were previously made digital manually. The many requirements that must be brought by patients when taking PRB drugs are felt to be inefficient and take up quite a lot of space. This report on the work practice of the pharmacist profession aims to prepare for the implementation of a new system of servicing PRB patients in pharmacies by digitally receiving prescriptions via the Whatsapp application which can make it easier for participants not to need to carry a lot of files and make the service system more efficient."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anissa Tasya Lintang
"Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 tahun 2016 menetapkan standar pelayanan kefarmasian di Apotek, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian telah berkembang dari orientasi produk menjadi berorientasi pada pasien. Pengkajian resep adalah aspek operasional penting dalam pelayanan kefarmasian, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan terkait obat sebelum disiapkan. Dalam pengkajian resep, terdapat tiga aspek yang diperhatikan: administratif, farmasetik, dan klinis. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengkajian pada resep pasien dengan diagnosis osteoarthritis di Apotek Kimia Farma 049 untuk mengidentifikasi kemungkinan kesalahan pengobatan dan memberikan saran. Ditemukan bahwa resep pasien osteoarthritis memiliki beberapa permasalahan administratif, seperti ketidaklengkapannya, tetapi dari segi farmasetik dan klinis sudah sesuai. Kesimpulan dari pengkajian adalah bahwa meskipun ada permasalahan administratif pada resep, obat yang diresepkan sudah sesuai dengan tatalaksana osteoarthritis. Saran yang diberikan adalah untuk memperhatikan aspek administratif yang kurang lengkap pada resep dan melakukan konfirmasi kepada pasien atau dokter jika diperlukan.
Minister of Health Regulation No. 73 of 2016 sets the standard for pharmaceutical services in pharmacies, aimed at improving the quality of patient life. Pharmaceutical services have evolved from product-oriented to patient-oriented. Prescription assessment is a crucial operational aspect in pharmaceutical services, aiming to identify and resolve medication-related issues before preparation. In prescription assessment, three aspects are considered: administrative, pharmaceutical, and clinical. The aim of this study is to assess prescriptions for patients diagnosed with osteoarthritis at Kimia Farma Pharmacy 049 to identify potential medication errors and provide recommendations. It was found that prescriptions for osteoarthritis patients had some administrative issues, such as incompleteness, but were adequate in terms of pharmaceutical and clinical aspects. The conclusion of the assessment is that despite administrative issues in prescriptions, the prescribed medications are suitable for osteoarthritis management. Recommendations include paying attention to incomplete administrative aspects in prescriptions and confirming with patients or doctors if necessary."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Amira Auline Salsabila
"Sistem imun adalah suatu sistem yang kompleks terdiri dari sel, jaringan, organ, serta mediator yang terlibat untuk mempertahankan integritas tubuh kita terhadap serangan asing yang mengancam. Sistem imun tubuh yang tidak seimbang dan terganggu dapat dimodulasi dengan menggunakan imunomodulator. Dilakukan studi literatur mengenai obat-obatan golongan imunomodulator yang bekerja dengan cara imunorestorasi, imunostimulan, dan imunosupresan. komponen imunorestorasi adalah Immune Serum Globulin (ISG), Hyperimmune Serum Globulin (HSG), plasma, plasmapheresis, dan leukopheresis. Bahan-bahan yang dapat menjadi imunostimulator dapat bersumber dari bahan biologis dan bahan sintetik. Contoh golongan obat imunosupresan adalah kortikosteroid, antimetabolit, penghambat kalsineurin, dan agen biologis.
The immune system is a complex system of cells, tissues, organs, and mediators involved in maintaining the integrity of our body against foreign invaders. An unbalanced and compromised immune system can be modulated by using immunomodulators. A literature study was conducted on immunomodulatory drugs that work by immunorestoration, immunostimulants, and immunosuppressants. Immunorestoration components are Immune Serum Globulin (ISG), Hyperimmune Serum Globulin (HSG), plasma, plasmapheresis, and leukopheresis. Materials that can be immunostimulators can be sourced from biological materials and synthetic materials. Examples of immunosuppressant drugs are corticosteroids, antimetabolites, calcineurin inhibitors, and biological agents."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Uswatun Hasanah
"Pengkajian resep adalah bagian dari pelayanan farmasi klinik yang dilakukan oleh Apoteker untuk menganalisa adanya masalah terkait obat dan menghindari terjadinya medication error terutama pada tahap peresepan (presribing error. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji resep pasien dengan diagnosis hiperlipidemia di Apotek Kimia Farma 049 dan mengetahui adanya medication error. Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol dengan atau tanpa peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode analisis data resep pasien dengan diagnosis hiperlipidemia yang diterima di apotek selama periode penelitian. Fokus utama dari kajian ini adalah untuk menilai kepatuhan resep dan jenis obat yang diresepkan. Hasil pengkajian resep yang telah dilakukan secara administratif masih terdapat beberapa aspek yang kurang lengkap, seperti; Surat Izin Praktik (SIP) dokter, alamat dokter, nomor telepon dokter, paraf dokter, umur pasien, jenis kelamin pasien, dan berat badan pasien. Berdasarkan pertimbangan klinis secara umum dapat dikatakan tidak ada permasalahan yang terlalu signifikan tetapi hanya perlu monitoring mengenai efek samping pada masing-masing obat, serta konfirmasi kepada dokter mengenai interaksi beberapa obat yang bersifat moderate.
Prescription review is part of clinical pharmacy services carried out by pharmacists to analyze drug-related problems and avoid medication errors, especially at the prescribing stage (prescribing errors). This study aims to examine prescriptions for patients diagnosed with hyperlipidemia at Kimia Farma 049 Pharmacy and determine whether there are medication errors. Hyperlipidemia is a condition where there is an increase in cholesterol levels with or without an increase in triglyceride levels in the blood. This study used a descriptive approach with a data analysis method for prescriptions from patients diagnosed with hyperlipidemia received at the pharmacy during the research period. The main focus of this study is to assess the fulfillment of prescriptions and the type of medication promised. The results of the review of prescriptions that have been carried out administratively still contain several aspects that are incomplete, such as; Doctor's Practice License (SIP), doctor's address, doctor's telephone number, doctor's initials, patient's age, patient's gender, and patient's weight. Based on clinical considerations in general, it can be said that there are no problems that are too significant, but it is only necessary to monitor the side effects of each drug, as well as confirm with the doctor regarding moderate drug interactions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library