Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Mulya
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja 29 Kantor Wilayah DJP di Indonesia beserta potensi peningkatan dan kemungkinan faktor lain yang berpengaruh terhadap efisiensi kinerja menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Efek dari tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebagai salah satu faktor penentu efisiensi akan ditelusuri dengan analisa ekonometrika (model regresi Tobit) pada tahap kedua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum semua Kantor Wilayah dinilai 70.3% efisien selama periode penelitian dan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak mempengaruhi skor efisiensi secara signifikan dan positif, pada level 5%.

ABSTRACT
The objective of this study is to evaluate the performance of 29 regional tax offices in Indonesia as well as the potential enhancement and the possible determinants of efficiency during 2006-2009 using two stages of Data Envelopment Analysis. The effect of taxpayer’s compliance rate as an efficiency determinant is investigated by econometric analysis (Tobit regression model) in the second stage. The results show that in general, all of the regional tax offices were 70.3% efficient during the four-year periods and the compliance rate of taxpayers significantly and positively influences the efficiency score, at 5% level of significance."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Kusumawati
"ABSTRAK
Tesis ini berisi penelitian atas hubungan antara beban pajak, dalam bentuk tarif pajak riil yang dipikul oleh Wajib Pajak, dengan aliran masuk FDI di Indonesia selama kurun waktu 1997-2009. Studi yang dilakukan terhadap negara-negara ASEAN, terutama Indonesia, mengindikasikan bahwa baik sebab maupun akibat dari FDI harus dikaji pada lingkup sektoral, karena setiap sektor dapat memiliki respon yang berbeda terhadap aliran masuk FDI. Pentingnya pajak dalam mempengaruhi pembuatan keputusan untuk berinvestasi telah diketengahkan dalam berbagai literatur. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tarif pajak yang lebih tinggi menahan investasi asing. Secara spesifik, ditemukan bahwa hubungan antara pajak dan aliran masuk FDI di negara-negara eropa adalah beragam diantara sejumlah sektor (Stowhase,2007). Hubungan antara kedua faktor ini, FDI dan tarif pajak, menggunakan beberapa tingkatan agregasi yang berbeda, selanjutnya diangkat sebagai topik di tesis ini. Tepatnya mempertanyakan “ apakah pada perspektif subsektoral, tarif pajak mempengaruhi aliran masuk FDI di Indonesia?”
Selanjutnya, aliran masuk FDI biasanya dilaksanakan oleh Perusahaan Multinasional (MNE) yang berada (setidaknya) didalam dua daerah yuridiksi pajak (negara tuan rumah dan negara asal). Respon MNE terhadap perpajakan, secara teori, akan dipengaruhi oleh interaksi baik regim pajak negara tuan rumah dan regim pajak negara asal. Tesis ini juga mengkaji masalah tersebut dalam pertanyaan kedua yaitu apakah regim pajak negara asala mempengaruhi aliran masuk FDI di Indonesia.
Analisis Deskripsi diterapkan untuk menganalisa beban pajak pada level mikro menggunakan tarif pajak rata-rata (ATR) yang dihitung dari laporan keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Pasar Modal Indonesia (IDX). Lebih lanjut, ATR digunakan untuk mengerti hubungan antara tarif pajak dan aliran masuk FDI pada disaggregated level. Estimasi dilaksanakan dua kali, pertama dengan menggunakan metode data panel dimana data di gabungkan menjadi satu (pool method). Lalu untuk mengetahui hubungan antara ATR subsektor dengan aliran masuk FDI, digunakan data panel dimana setiap subsektor memiliki koefisien slope tarif pajak sendiri.
Hasil analisa deskripsi mengindikasikan bahwa keadilan dan netralitas mungkintidak terjadi pada peraturan pajak saat ini. Walaupun terdapat beberapa tanda-tanda perbaikan setelah dua kali amandemen undang-undang pajak, perbedaan masih tetap terjadi. Sementara itu, hasil pendekatan ekonometric mengungkapkan bahwa sensitivitas setiap subsektor, kepada aliran masuk FDI dan beban pajak di sektor tersebut, berbeda. Sebagian besar subsektor yang diteliti memiliki hubungan negatif antara kedua faktor, aliran masuk FDI dan beban pajak, tersebut. Sedangkan untuk subsektor lainnya terungkap bahwa hubungan aliran masuk FDI dan beban pajak adalah positif atau bahkan tidak dapat disimpulkan. Sebagai tambahan, tidak ada temuan yang cukup untuk menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara peraturan perpajakan negara asal dengan aliran masuk FDI.
Hasil empiris penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk perancangan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan aliran masuk FDI ke Indonesia. Sebagai rekomendasi, pemerintah harus melaksanakan kebijakan pajak yang langsung tertuju kepada subsektor/sektor secara spesifik, dengan memperkenalkan kebijakan perpajakan yang disesuaikan dengan karakteristik subsektor tersebut. kup untuk menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara peraturan perpajakan negara asal dengan aliran masuk FDI Hasil empiris penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk perancangan kebijakan kebijakan yang dapat meningkatkan aliran masuk FDI ke Indonesia Sebagai rekomendasi pemerintah harus melaksanakan kebijakan pajak yang langsung tertuju kepada subsektor sektor secara spesifik dengan memperkenalkan kebijakan perpajakan yang disesuaikan dengan karakteristik subsektor tersebut

ABSTRACT
This study examines the relationship between tax rate and foreign direct investment (FDI) inflows in Indonesia during 1997-2009 period. Literature claims that higher tax rates deter foreign investments. The importance of tax in influencing investment decision- making has been underscored in a number of literature. The relationship between tax and FDI inflows were found to differ across the sectors (Stowhase, 2007).
The influences of these two factors specifically on the determination of the level of aggregation were therefore investigated. This research specifically aims to answer the following question, “From a subsector perspective, do tax rates affect FDI inflows in Indonesia?”
Moreover, FDI inflow usually conducted by Multinational Enterprise (MNE) involved (at least) two tax jurisdiction (host country and home country). Responses of MNE to taxation (in theory) are influenced by the interaction of both host country tax regime and home country tax regime. This study examined this issue further with the second objectives to examine whether or not home country tax treatment influenced FDI inflows in Indonesia.
Descriptive analysis was used to analyze the tax burden on a micro level based on the average tax rate (ATR) calculated from the Financial Statements of companies listed in the Indonesian Capital Market. Furthermore, the ATR was used to understand the relationship between the tax rates and FDI inflows at the disaggregated level. Estimates conducted using the panel data method which requires data to be pooled together, were first performed. To understand the unique subsector average tax relationship with FDI inflows, panel data that allows different sub-sectors to have different tax rate slope coefficients were then used.
The result from the descriptive analysis indicated that equity and neutrality may not hold in the current tax treatment. Although there were signs of improvement after the tax code was changed twice, dispersion still exists. Meanwhile, the results in the econometric approach revealed that the sensitivities of each subsector to the FDI inflows and the corresponding tax burden were different. A negative relationship between the two factors was observed in most of the subsectors studied. For the other subsectors, the results revealed either a positive relationship between the FDI inflows and tax, or were inconclusive. In addition, there were no conclusive findings of home country tax treatment influence FDI inflow.
The empirical results of this study can be used as a guide for the formulation of policies that may help increase FDI inflows to Indonesia. It is recommended that the government should conduct a direct targeting tax treatment to the specific subsectors/sector, by introducing tax treatments that are tailored to each of the subsectors’ characteristics.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romadhon Ardiansyah
"Karya tulis ini menguji validitas dari pardigma yang ada di Indonesia selama ini yang menyatakan bahwa tarif mampu menekan impor. Secara spesifik, karya tulis ini menginvestigasi efek tarif terhadap impor. Data yang digunakan adalah data perdagangan sektor industri pada periode 2001-2012 yang dikelompokkan berdasarkan HS 6-digit. Selain itu, kami juga mengukur welfare cost dari perubahan tarif dengan menggunakan Harberger`s approach. Hasilnya menunjukkan bahwa tarif berpengaruh negatif hanya pada beberapa sektor industri, seperti sektor kimia, bijih/kaca, dan logam, sedangkan pada sektor lainnya tidak menunjukkan efek tersebut. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa pada tiga sektor industri tersebut, untuk tahun 2012 setiap penurunan tarif sebesar 1% akan meningkatkan welfare gain yang setara dengan 3% dari pendapatan tarif.

This paper examines the validity of the commonly accepted paradigm that tariffs discourage imports in Indonesia. Specifically, this paper investigates the effect of tariffs on imports by industry using six-digit sectoral trade data for the 2001 and 2012 period. We also measure the welfare cost of a marginal change in tariff rates in each industry using Harberger's approach. The results show that tariff negatively affect only certain industries, such as chemical, stone/glass, and metals, but not others industries. The findings demonstrate that in these three industries, the welfare gain from a 1% decrease in the 2012 tariff rate amounts to approximately 3% of tariff revenue."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Faradila
"Kawasan industri diyakini dapat mendukung perkembangan sektor industri dengan memberikan tingkat produktivitas yang lebih tinggi (Barbieri et al., 2012; Hashino and Otsuka, 2013; Santipolvut and Mali, 2015; Nazarczuk, 2017). Selain tingkat produktivitas, kawasan industri juga dapat mendorong aktivitas perdagangan internasional, terutama ekspor (Sabri et al., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kawasan industri dengan tingkat produktivitas dan kegiatan ekspor pada studi kasus perusahaan manufaktur di Indonesia.
Penelitian ini memperkenalkan penggunaan dari entropy balancing, salah satu teknik matching methods. Unit analis dari penelitian ini adalah level data perusahaan. Treatment (perlakuan) dari penelitian ini adalah ketika perusahaan berada di kawasan industri. Terdapat dua outcome variables yakni tingkat produktivitas dan aktivitas ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berada di Kawasan Industri mendorong tingkat produktivitas, namun gagal untuk mempromosikan kegiatan ekspor. Karenanya, untuk mempromosikan ekspor, pemerintah dapat menginisiasi alternatif kebijakan orientasi ekspor lainnya.

Many believe the industrial estate could encourage industry sector by giving higher productivity level (Barbieri et al., 2012; Hashino and Otsuka, 2013; Santipolvut and Mali, 2015; Nazarczuk, 2017). Besides the productivity level, being the industrial estate could help the country to boost international trade activity, particularly export (Sabri et al., 2018). The paper contributes to the related study by examining the relationship between an industrial estate and both productivity level and export activity in the case of Indonesian Manufacturing Firms.
The paper introduces the practice of entropy balancing, one of matching methods. Unit of analysis of the paper is firm-level data. The treatment is when the firms being in the industrial estate. There are two outcome variables which are productivity level and export activity. The result found that being industrial estate improves firms productivity, yet it fails to promote export activity. Hence, to promote exports, the central authority should take some alternative export-oriented policies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanthawi Jauhari
"Kebijakan mengenai pekerja anak adalah agenda penting di Negara berkembang. Dalam studi sebelumnya, hubungan antara pekerja anak and kekayaan rumah tangga adalah positif atau negatif yang dijelaskan dalam teori 'wealth paradox' dan 'luxury axiom'. Dalam penelitian ini, kami membagi kekayaan rumah tangga dalam tiga kategori: bisnis pertanian, bisnis non pertanian dan non bisnis. Dalam analisa kami, kondisi dari pekerja anak tergantung tipe kekayaan rumah dan lokasi untuk mendukung teori 'wealth paradox' dan 'luxury axiom'. Kami juga membahas dua tipe pekerja anak; yang tidak dibayar dan yang dibayar.

Child labor is an important policy agenda in developing economies. In particular, whether child labor and household wealth have a positive or negative relationship has been discussed in the contexts of 'wealth paradox' and 'luxury axiom'. In this paper, we divide household wealth into three categories farm business, non farm business, and non business assets. Our analysis emphasizes that which argument, wealth paradox or luxury axiom, explains actual conditions of child labor depends on types of household rsquo s assets and regional characteristics. We also discuss the role of household wealth in determining two types of child labor, domestic labor, and paid labor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library