Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermawi
"Tugas akhir ini memfokuskan penyelesaian relasi implicit yang berhubungan dengan metode implicit Runge-Kutta (IRK) untuk menyelesaikan Stiff Initial Value Problems (Stiff IVPs). Pendekatan konvensional untuk penyelesaian RK equation (persamaan RK) menggunakan iterasi Newton dengan full righthand side jacobian. Untuk IVP dengan dimensi yang besar, pendekatan ini kurang menarik karena memerlukan biaya yang tinggi dalam LU-decomposition terhadap jacobian dari RK equation. Untuk mengurangi biaya yang tinggi, salah satu penyelesaiannya yaitu dengan menggunakan similarity transformation, dimana RK jacobian ditransformasikan ke dalam sebuah matrix block-diagonal. Pada tugas akhir ini, akan dipelajari pendekatan alternatif dengan mengganti langsung RK jacobian dengan matrix block-diagonal atau block-triangular dimana tiap block itu sendiri adalah matrix block-triangular. Pada [15] telah dibahas bahwa pendekatan block-triangular ini konvergen dan telah dilihat efek konvergensi dari aproksimasi block-triangular jacobian. Tujuan utama dari tugas akhir ini adalah untuk mengimplementasikan metode iterasi Runge-Kutta dengan block triangular jacobian. Hal ini dilanjutkan dengan mencoba test dengan beberapa permasalahan. Implementasi metode iterasi Runge-Kutta dengan block-triangular jacobian ini akan dilakukan dengan fixed stepsize dan variable stepsize. Dan akan dilakukan analisa terhadap keduanya, baik dari segi keakuratan maupun biaya yang diperlukan. Dari hasil percobaan kedua metode, didapat bahwa untuk persoalan yang berdimensi besar, triangular jacobian akan mulai terlihat lebih efisien dibandingkan dengan full jacobian dengan tingkat akurasi yang tidak jauh berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian Kartika Putri
"Knowledge Management berperan penting dalam membantu meningkatkan efektivitas organisasi karena dapat mendorong pengetahuan yang sudah dimiliki untuk meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan. Pada Kementerian Sekretariat Negara, sebagai lembaga yang paling dekat dengan pelaksanaan tugas Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan kekuasaan negara dan pemerintahan, pengetahuan menjadi hal penting dalam proses analisis data sebagai masukan kepada Presiden dan Wakil Presiden. Namun demikian, hal ini belum ditunjang oleh suatu mekanisme untuk mengelola pengetahuan yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu knowledge management system yang dapat diterapkan di lingkungan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara.
Metodologi yang digunakan adalah analisis faktor kontingensi untuk menentukan proses knowledge management yang sesuai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses knowledge management yang dapat diterapkan adalah Internalization, Socialization for Knowledge Sharing, Routines, Direction, dan Combination. Fitur yang dikembangkan adalah manajemen dokumen, kliping berita, help desk, blog, serta chatting, yang disertai fungsi pencarian pada masing-masing fitur.

Knowledge Management plays an important role in helping to improve the effectiveness of an organization as it can encourage existing knowledge to improve the quality of decision-making process. At the Ministry of the State Secretariat, as the institution closest to the duties of President and Vice President for running state power and administration, knowledge has become important in the process of data analysis as an input to the President and Vice President. However, this has not been supported by a mechanism for managing existing knowledge.
This study aimed to develop a knowledge management system that can be applied in environments of Deputy Minister for Policy Support.
The methodology used is the contingency factor analysis to determine the appropriate knowledge management processes.
The results showed that the processes of knowledge management that can be applied are the Internalization, Socialization for Knowledge Sharing, Routines, Direction, and Combination. Features to be developed are document management, news clippings, helpdesk, blog, and chatting, which accompanied the search function on each feature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suprianto
"Perancangan KMS yang sesuai untuk menunjang proses penyebaran knowledge antar pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta sangat diharapkan keberadaannya oleh pegawai karena pengetahuan, dokumen, SOP, peraturan dan pengalaman di lingkungan BKD tidak terdokumentasi dengan baik sehingga menyulitkan pegawai dalam menjalankan tugasnya saat terjadi perpindahan pegawai. Pengetahuan dan pengalaman pegawai akan ikut hilang bersama dengan kegiatan pensiun, mutasi atau habisnya masa jabatan pegawai bersangkutan. Kemudian dengan adanya kegiatan mutasi pegawai antar bidang di lingkungan BKD menyebabkan beberapa pengetahuan dan informasi hilang bersama pegawai yang bersangkutan. Saat ini sebagian besar pengetahuan dan pengalaman yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari masih tersimpan pada setiap pegawai, belum dituangkan ke dalam dokumen ataupun sistem, sehingga tergantung pada masing-masing pegawai. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi yang dikembangkan oleh Fernandez.
Hasil dalam penelitian ini adalah prioritas pengembangan proses knowledge management. Proses knowledge management yang perlu dikembangkan di BKD adalah eksternalisasi, exchange, sosialisasi untuk knowledge sharing, kombinasi, sosialisasi untuk knowledge discovery, internalisasi dan routines. Fitur-fitur knowledge management system yang dihasilkan untuk mendukung proses knowledge management tersebut terdiri dari fitur melakukan manajemen dokumen, mengikuti forum diskusi, melakukan dokumentasi pengetahuan dan melakukan pencarian. Prototipe knowledge management system yang sudah di uji coba dan telah mendapatkan respon yang positif agar diusulkan kepada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk dikembangkan dan diimplementasikan.

Designing of Knowledge Management System that appropriate to support the dissemination process of knowledge among the officials of the Board of Regional Employment of DKI Jakarta Province is expected by employees because of knowledge, documents, SOP, regulation and experience in the Board of Regional Employment not well documented, so making it difficult for employees to carry out his/her duties during a transfer of employees. Knowledge and experience of employees will be lost with the activities of retirement, transfer or expiration of office employees concerned. Then with the activities of transfers of employees among the field of the Board of Regional Employment causes some knowledge and information are lost with the employee concerned. Today most of the knowledge and experience that are used in day-to-day work are still stored on each employee, not yet poured into a document or system, so it depends on each employee. The methodology that used in this research is a methodology which developed by Fernandez.
The result of this study is the development priority of knowledge management process. Knowledge management processes that need to be developed in the Board of Regional Employment are externalization, exchange, socialization for knowledge sharing, combination, socialization for knowledge discovery, internalization and routines. The features of knowledge management system that generated to support the process of knowledge management consists of features of conduct the document management, follow the discussion forum, conduct the documentation of knowledge and conduct the search. In general, the result of prototype test of knowledge management has been accordance with their respective functions and appropriate with the needs of users and potential users of KMS of the Board of Regional Employment suggested in order to be proposed to the Board of Regional Employment of DKI Jakarta Province to be developed and implemented.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ali Aman
"Pengetahuan dewasa ini menjadi hal sangat penting dimiliki baik bagi individu maupun organisasi. Adanya sebuah pengolahan pengetahuan sebagai aset merupakan tujuan dari beberapa organisasi terutama organisasi yang bergerak pada teknologi informasi. Pengelolaan pengetahuan yang baik pada perusahaan, akan berpengaruh terhadap organisasi baik dalam membantu proses penjualan dan peningkatan produktivitas sehingga akhirnya meningkatkan revenue perusahaan. PT Aplikanusa Lintasarta pada tim penjualan produk VAS (IT Service) memiliki beberapa permasalah yang menuntut adanya Knowledge Management System.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan soft system methodology (SSM), organizational culture assessment instrument (OCAI), knowledge audit, dan teori manajemen pengetahuan. SSM dipakai untuk memetakan kondisi pengetahuan dari kegiatan manusia dan mencari pola yang sesuai untuk pendekatan pengetahuan pada organisasi. OCAI akan membantu untuk melihat kondisi budaya organisasi. Knowledge audit akan memberikan peta pengetauan (knowledge map) yang akan membantu dalam mengidentifikasi fitur KMS yang tepat.
Penelitian pada karya akhir ini menghasilkan sebuah fitur bagi pengembangan KMS antara lain adalah knowledge directory, e-training, manajemen dokumen, forum diskusi, wiki, blog dan chat. Fitur KMS ini yang dirancang menjadi sebuah prototipe KMS.

Today knowledge become very important to have both for individuals and organizations. The existence of a processing knowledge as an asset is the aim of several organizations, especially organizations engaged in information technology. Good knowledge management in the company will affect both organizations in helping the sales process and increasing productivity thus ultimately increasing the company's revenue. PT Aplikanusa Lintasarta on VAS (IT Service) product sales teams has some problems that demand a Knowledge Management System.
This study was designed by using a soft systems methodology (SSM) approach, organizational culture assessment instrument (OCAI), knowledge audit, and knowledge management theory. SSM is used to map the knowledge of human activities and look for patterns that correspond to the organization's approach to knowledge. OCAI will help to see the condition of the organizational culture. Knowledge audit will result in giving the knowledge map that will assist in identifying the appropriate feature of KMS.
Research in this thesis resulted in a feature for the development of KMS include knowledge directory, e-training, document management, discussion forums, wikis, blogs, and chat. The KMS feature is designed into a prototype KMS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Widyastuti
"Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin pesat dilihat dari banyaknya toko-toko online yang bermunculan. Hal ini membuka peluang bagi penggunaan jenis-jenis e-payment sebagai media pembayaran pada toko online. PT XYZ mengembangkan produk uang elektronik bernama uang elektronik M sebagai salah satu solusi untuk sistem pembayaran dengan e-payment. Pada pelaksanaannya, perkembangan produk uang elektronik ini masih jauh dari target jumlah nasabah yang diharapkan yaitu baru mencapai 1776 dari target 142616 nasabah.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam implementasi produk uang elektronik PT XYZ. Objek penelitian ini adalah pengguna dan pengelola produk uang elektronik M. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada nasabah uang elektronik M sebanyak 125 orang yang terdiri dari 93 nasabah yang pernah bertransaksi dan 32 nasabah yang belum pernah bertransaksi. Pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara kepada ketua tim dan manajer pemasaran uang elektronik M serta kepada 9 orang nasabah uang elektronik M.
Penelitian yang dilakukan memberikan kesimpulan bahwa hambatan yang dihadapi uang elektronik M meliputi keterbatasan merchant, keterbatasan metode akses, keterbatasan channel transaksi, biaya transaksi, kompetitor produk sejenis, serta faktor sosial budaya yaitu kebiasaan menggunakan metode pembayaran selain uang elektronik. Tantangan yang dihadapi PT XYZ dalam pengembangan uang elektronik M adalah tingkat kompetisi produk sejenis yang tinggi, adanya pengaruh barang substitusi serta tingginya ekspektasi nasabah untuk memperoleh layanan uang elektronik yang aman, nyaman, dan terpercaya.

E-commerce development in Indonesia has been increasing since more online shops are established. This development of e-commerce triggers the use of e-payment as the payment instrument in online shops. XYZ company as a payment solution provider in Indonesia developed an electronic money product named M e-money. By the end of 2014, the M e-money users reach the number of 1776 while the number of users targeted in the business plan was 142616.
This research is intended to identify the challenges and obstacles XYZ company faces in implementing M e-money product. The data was collected through questionairres and interviews. The respondents of the survey consisted of 125 M e-money users, where 93 of the respondents have experienced using M e-money, and 32 of the respondents have never used M e-money. The qualitative data was collected through interviews to the M e-money team in XYZ company. Interviews were also conducted to 9 users of M e-money.
The research concludes barriers and challenges faced by XYZ company in the implementation of M e-money. The barriers faced by the M e-money users are the limitation of merchants, limitation of access method, limitation of transaction channel, the cost of transaction, other e-money products existed, and socio-cultural factor. These barriers leads to challenges faced by the company. The challenges faced by the company in the implementation of M e-money are the high competition among similar products, the influence of substitute products, and high expectation from users to have a safe, convenient, and trusted e-money services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sallata, Oktavianus D.
"Knowledge Management merupakan suatu disiplin ilmu yang memfokuskan pada pengelolaan pengetahuan untuk mengurangi terjadinya knowledge loss. Sebuah organisasi yang akan menerapkan Knowledge Management (KM) sebaiknya melakukan pengujian terhadap kesiapan organisasi untuk mengadopsi KM. Kurangnya persiapan pada faktor infrastruktur dan prasyarat lainnya dapat mengakibatkan proses KM kurang menguntungkan. Hal ini menyebabkan dibutuhkan sebuah pengukuran tingkat kesiapan organisasi dalam menerapkan KM. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan Divisi TI, XYZ Group dalam mengimplementasikan KM.
Pemetaan Knowledge Management Critical Success Factors dan Knowledge Management Enabler pada Aspek KM (Abstract, Soft, dan Hard) digunakan sebagai metode penyusunan kerangka pikir penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil penyebaran kuesioner kepada 83 karyawan Divisi TI, XYZ Group. Metode anĂ¡lisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Divisi TI, XYZ Group berada pada tingkat kesiapan Level 2 (preliminary). Hal ini berarti Divisi TI, XYZ Group belum cukup siap untuk menerapkan KM dalam organisasi.

Knowledge Management was been known as a scientific discipline that can improve an organization's ability to reduce the occurence of knowledge loss. An organization that would implement Knowledge Management (KM) should assess organizational readiness level for adopting KM. Lacking proper infrastructure and prerequisites would make KM process unprofitable. A measurement of KM readiness level is needed before implementing the KM in organizations. This study aims to measure the level of readiness of the IT Division, XYZ Group in implementing KM.
Mapping the Knowledge Management Critical Success Factors and Knowledge Management Enablers into the aspect of KM (abstract, soft, and hard) is used as the method of teoritical framework. The data used in this study is derived from the results of a questionnaire to the 83 employees of the IT Division, XYZ Group. Analysis method used is descriptive statistics using SPSS. The results obtained in this study is the IT Division, XYZ Group located at Level 2 readiness level (preliminary). This means that the IT Division, XYZ Group are not quite ready to implement KM in the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purniawan
"Era globalisasi membawa ekonomi dunia menuju perdagangan bebas untuk perdagangan barang dan jasa Kerjasama regional dan internasional terkait dengan liberalisasi ekonomi dilakukan melalui kesepakatan atau komitmen suatu negara ke negara lain Bentuk komitmen ini sebagian besar Negara berpedoman pada GATS General Agreement in Trade Services Komitmen tersebut salah satunya adalah settlement and clearing for financial assets termasuk produk securities derivatives dan negotiable instrument PT Kliring Penyelesaian Efek Indonesia KPEI yang mempunyai otoritas untuk melakukan proses kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang diperdagangkan di Indonesia menjadikan hal ini sebagai salah satu strategi bisnis yang harus dicapai PT KPEI dalam 5 tahun kedepan Saat ini strategi IT yang pernah dibuat belum menjawab strategi bisnis baru yang dicanangkan PT KPEI untuk memenuhi target melakukan settlement and clearing for financial assets untuk produk saham dan instrumen pasar modal lainnya lintas regional dan internasional Hal ini menjadi perhatian besar untuk PT KPEI sehingga memasukkan cross border clearing sebagai bagian rencana strategis perusahaan Berdasarkan hal tersebut perlu adanya perencanaan strategis sistem informasi PSSI untuk mengatur arah pengembangan SI TI agar mampu mewujudkan strategi bisnis PT KPEI sebagai Cross border CCP Clearing Counterparty Pendekatan PSSI yang digunakan adalah metodologi ward peppard Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara review dokumen dan observasi.

The era of globalization brings the world economy toward free trade to trade in goods and services Regional and international cooperation related to economic liberalization is done through an agreement or commitment of a country to another country The commitment is largely based on the country of GATS General Agreement in Trade Services One of them is settlement and clearing for financial assets including securities products derivatives and negotiable instruments Indonesian Clearing and Guarantee Corporation PT KPEI who has the authority to make the process of clearing and settlement of exchange transactions that are traded in Indonesia makes it as one of the business strategies that must be achieved PT KPEI within the next 5 years Current IT strategy ever made have not been able to answer that proclaimed a new business strategy to meet the target PT KPEI in conducting settlement and clearing for financial assets for stock products derivatives and capital market instruments other regional and international traffic This is a big concern for PT KPEI that incorporate cross border clearing as part of the company 39 s strategic plan Based on this the need for strategic planning of information Systems SPIS to set the direction of the development of the IS IT strategy in order to be able to realize business of PT KPEI as Cross border CCP Clearing Counterparty SPIS approach is the methodology of Ward Peppard Method of data collection was done through interviews document review and observation"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Susilo
"Pusintek sebagai penyedia jasa layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kementerian Keuangan telah menyediakan 20 (dua puluh) jenis layanan TIK. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pusintek guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan TIK kepada pengguna adalah dengan menerapkan kerangka kerja Information Technology Infrastructure Library (ITIL) sebagai salah satu praktik terbaik manajemen layanan teknologi informasi (Cartlidge, 2007). Dalam mendukung pelaksanaan manajemen layanan TIK, Pusintek telah memiliki aplikasi Sistem Pengelolaan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Sipelantik). Aplikasi Sipelantik merupakan otomatisasi dari proses bisnis manajemen layanan TIK khususnya pada area Service Support.
Aplikasi Sipelantik mencakup beberapa proses bisnis penting seperti pencatatan laporan gangguan, permintaan layanan, dan pengelolaan Configuration Management Database. Dalam prakteknya, pengetahuan yang dapat dihasilkan pada proses bisnis ini memiliki cakupan yang cukup luas seperti komponen konfigurasi yang terdampak oleh adanya gangguan, solusi terkait penyelesaian penanganan gangguan, komponen konfigurasi apa saja yang saling berhubungan, dan sebagainya. Pengetahuan-pengetahuan tersebut tidak mudah untuk dicari atau dipelajari dari aplikasi Sipelantik, sehingga dibutuhkan sebuah model yang dapat menggambarkan dan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan tersebut.
Penelitian ini mengusulkan model representasi pengetahuan layanan TIK berbasis ontologi berdasarkan pengetahuan pada aplikasi Sipelantik. Model ontologi yang dibangun menggunakan perangkat lunak Protege dalam bentuk Web Ontology Language (OWL). OWL merupakan bahasa ontologi yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C). Simple Protocol And RDF Query Language (SPARQL) dan Description Logic (DL) Query digunakan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan dari model OWL serta untuk memastikan hubungan antar konsep didefinisikan dengan benar. Reasoner plugin yaitu Pellet digunakan untuk memastikan konsistensi model ontologi yang dibangun.
Hasil penelitian ini menghasilkan enam kelas pengetahuan (basis pengetahuan, pengelola layanan, permintaan layanan, penanganan gangguan, komponen konfigurasi, dan katalog layanan) beserta subkelasnya dan model ontologi yang dapat digunakan untuk berbagi dan penggunaan kembali pengetahuan terkait layanan TIK.

Pusintek as a provider of ICT services of the Ministry of Finance has provided 20 (twenty) types of ICT services. One of the efforts made by Pusintek in order to improve the effectiveness and efficiency of ICT services to users is to implement framework of Information Technology Infrastructure Library (ITIL) as one of the best pratices for information technology service management (Cartlidge, 2007). In supporting the implementation of ICT service management, Pusintek already have the application Sistem Pengelolaan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Sipelantik).
Application of Sipelantik is the automation of business process of ICT service management, especially in the area of Service Support. Application of Sipelantik covers several critical business processes such as recording the incident report, services request, and management of the Configuration Management Database. In practice, the knowledge that can be generated on this business process has broad enough coverage such as a component configurations affected by the incident, incident handling solutions related to the solution, whatever the configuration of the components used, and so on. They are not easy to find or learn the knowledges of the Sipelantik application, so it need a model that can describe and connect the knowledges.
This study proposes a model of knowledge representation ontology-based ICT services based on existing knowledge on the Sipelantik application. The Ontology models are developed by software Protege in the form of Web Ontology Language (OWL). OWL is ontology language that is recommended by the World Wide Web Consortium (W3C). Simple Protocol And RDF Query Language (SPARQL) and Description Logic (DL) Query is used to obtain information and knowledge from OWL models and to ensure that the relationships between concepts properly defined. Reasoner Pellet plugin is used to ensure consistency of ontology models are built.
The results of this research resulted in the six classes of knowledge (knowledge base, role, service request, incident handling, component configuration and service catalog) with their subclasses and a model of ontology that can be used to share dan reuse knowledge of ICT services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Dwi Noviawan
"[ABSTRAK
PT. PINS Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan PT. Telekomunikasi
Indonesia yang bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa yang sangat
memperhatikan performansi perusahaan. Dalam kesehariannya terjadi perbedaan
antara harapan dengan realita mengenai jumlah proposal tender proyek yang harus
diselesaikan dan kesesuaian waktu penyelesaiannya. Penyebab adanya perbedaan
tersebut adalah pengelolaan pengetahuan yang belum baik. Pengelolaan
pengetahuan di perusahaan erat kaitannya dengan knowledge sharing capability
yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi knowledge sharing capability dan dampaknya terhadap
performansi organisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada karyawan tetap perusahaan. Pengolahan data dilakukan dengan
metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan aplikasi SPSS
AMOS. Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan dari faktor
individu, seperti altruism, personality, dan knowledge self-efficacy dan dari faktor
teknologi informasi, yaitu IT application usage terhadap knowledge sharing
capability, dan juga adanya pengaruh signifikan dari knowledge sharing capability
terhadap faktor performansi organisasi, seperti finansial, pelanggan, proses internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan.

ABSTRACT
PT. PINS Indonesia is a subsidiary of PT. Telecommunications Indonesia enganged
in the trade of goods and services that were attentive to the performance of the
company. In daily life there is a difference between expectations with the reality of
the number of project tender proposals must be completed and the suitability of its
completion time. The reason for these differences was the management of
knowledge that had not been good. Knowledge management in companies closely
related to knowledge sharing capability of the company. This study aimed to
determine the factors that influence knowledge sharing capability and its impact on
organizational performance. Data collection was done by distributing
questionnaires to employees of the company. Data processing was conducted by
the method of Structural Equation Modeling (SEM) using SPSS AMOS. The results
of this study are the significant influence of individual factors, such as altruism,
personality, and knowledge self-efficacy; and information technology factors,
namely IT application usage, towards knowledge sharing capability, and also a
significant impact of knowledge sharing capability for organizational performance
factors, such as financial, customer, internal processes, and learn and growth., PT. PINS Indonesia is a subsidiary of PT. Telecommunications Indonesia enganged
in the trade of goods and services that were attentive to the performance of the
company. In daily life there is a difference between expectations with the reality of
the number of project tender proposals must be completed and the suitability of its
completion time. The reason for these differences was the management of
knowledge that had not been good. Knowledge management in companies closely
related to knowledge sharing capability of the company. This study aimed to
determine the factors that influence knowledge sharing capability and its impact on
organizational performance. Data collection was done by distributing
questionnaires to employees of the company. Data processing was conducted by
the method of Structural Equation Modeling (SEM) using SPSS AMOS. The results
of this study are the significant influence of individual factors, such as altruism,
personality, and knowledge self-efficacy; and information technology factors,
namely IT application usage, towards knowledge sharing capability, and also a
significant impact of knowledge sharing capability for organizational performance
factors, such as financial, customer, internal processes, and learn and growth.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>