Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sawiti Retno Utami
"ABSTRAK
Usia dewasa diperkotaan beresiko mengalami gangguan kesehatan karena pola hidup yang tidak sehat, banyaknya tuntutan dan kebutuhan hidup, persaingan dunia kerja yang menimbulkan stressor. Stressor ini dapat mempengaruhi masalah perkembangan bagi usia dewasa, salah satunya masalah kesehatan fisik. Masalah kesehatan fisik dapat berupa penyakit tidak menular dan penyakit menular. Pada masyarakat perkotaan hampir setengah dari masalah kesehatan disebabkan oleh penyakit yang tidak menular, salah satunya adalah Diabetes Mellitus. Stres merupakan faktor resiko meningkatnya kadar gula darah seseorang. Penanganan stres yang baik tergantung dari strategi koping yang digunakan. Strategi koping yang digunakan Ibu R dalam menjaga kestabilan kadar gula darahnya berupa komunikasi efektif. Komunikasi efektif ini dilakukan selama enam kali kunjungan. Hasil yang didapatkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah (sebelum intervensi 150/100 mmHg, sesudah 120/70 mmHg) dan kadar gula darah sewaktu (sebelum:215 mg/dL, sesudah: 125 mg/dL) pada Ibu R, dan penurunan tingkat stres berdasarkan skala DASS ( stres sangat berat : > 20 menjadi ringan : 9). Komunikasi efektif meningkatkan koping Ibu R sehingga manajemen stres teratasi dan kadar gula darah stabil.

ABSTRAK
Adult in urban community are risk group with sustained health problem because of unhealthy lifestyle, the demands of life and many necessities of life, which raises the competitive world of work stressors. This stressor can be impacted for the problems, especially health problems. Health problems can be infectious diseases or non infectious. Almost half of health problems on urban communities are infectious disease, such as Diabetic Mellitus. Stress is one of risk factors for increasing glucose blood level. A good way for management stress depend on coping strategies that used. Coping strategy which Mrs. R’s used for maintain stabilization of glucose blood level are an effective communication. Effective communication implemented for six visit. The results are illustrate the decreasing of blood pressure (150/100 mmHg before intervention, 120/70 mmHg after intervention) and decreasing of glucose blood level (215 mg/dL before intervention, 125 mg/dL after intervention), and decreasing of stress level based on DASS scale form over 20 became 9. Effective communication is one of good coping for Mrs. R so that stress can be overcomed and glucose blood level stabilize."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Wiwik Oktaviani
"[ABSTRAK
Remaja merupakan kelompok berisiko untuk perilaku seksual. Dampak perilaku
seksual berisiko remaja mengalami perasaan bersalah, depresi, putus sekolah,
kehamilan tidak diinginkan, sampai aborsi. Tujuan penelitian mengidentifikasi
hubungan fungsi afektif keluarga dengan perilaku seksual berisiko yang terjadi
pada remaja. Jumlah sampel penelitian 108 responden, rancangan menggunakan
cross sectional, dan tehnik pengambilan sampel secara simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara fungsi afektif keluarga
dengan perilaku seksual berisiko pada remaja (p value<0,05). Hasil penelitian
menjadi masukan bagi orang tua untuk meningkatkan fungsi afektif keluarga
dengan memberikan afektif fisik, membina keakraban serta komunikasi asertif
dalam menanamkan norma dan harapan keluarga untuk mencegah perilaku seksual
berisiko pada remaja.

ABSTRACT
Adolescents are at risk to risky sexual behavior. Risky sexual behavior may lead to
the feelings of guilt, depression, dropping out of school, unwanted pregnancy and
abortion. The purpose of this research was to identify the relationships between
affective function of families and risky sexual behavior in adolescents. This study
used cross sectional design. The number of 108 respondents were selected using
simple random sampling. The results showed that there was a significant
relationship between family affective functions and sexual risk behavior in
adolescents (p value < 0,05). This study recommends parents to stengthen their
family fuction through providing physical affective, improving family engagement,
and enhancing assertive communication in living the norm and creating the family
expectation, that eventually would protect adolescent from risky sexual behaviour., Adolescents are at risk to risky sexual behavior. Risky sexual behavior may lead to
the feelings of guilt, depression, dropping out of school, unwanted pregnancy and
abortion. The purpose of this research was to identify the relationships between
affective function of families and risky sexual behavior in adolescents. This study
used cross sectional design. The number of 108 respondents were selected using
simple random sampling. The results showed that there was a significant
relationship between family affective functions and sexual risk behavior in
adolescents (p value < 0,05). This study recommends parents to stengthen their
family fuction through providing physical affective, improving family engagement,
and enhancing assertive communication in living the norm and creating the family
expectation, that eventually would protect adolescent from risky sexual behaviour.]"
2015
T44623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Hafilah Shabrina
"Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan angka penderita yang tinggi di Indonesia. DM merupakan penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pada masyarakat perkotaan, mobilitas yang tinggi menyebabkan masyarakat kurang memperhatikan pengaturan pola makan. Sedangkan pola makan atau diet yang tidak teratur merupakan salah satu faktor risiko DM. Karya ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan fokus pengaturan diet pada anggota keluarga dengan masalah DM. Asuhan keperawatan keluarga diberikan selama 7 minggu.
Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah dengan pengaturan diet DM dengan prinsip 3 J (Jumlah, Jenis, dan Jam). Pengaturan diet DM diterapkan setiap hari dengan menyusun menu makanan sesuai dengan kebutuhan kalori dan indeks glukosa yang rendah selama 6 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan efektif dalam menurunkan kadar gula darah dan menstabilkan gula darah pada keluarga Bapak M. Intervensi pengaturan diet DM disarankan untuk dilakukan pada keluarga yang tidak memiliki komplikasi atau penyakit penyerta lain serta tidak memiliki stressor tinggi.

Diabetic Mellitus (DM) is a chronic disease with high number of patient in Indonesia. DM is a disease that caused by unhealthy lifestyle. On urban communities, high mobilization make people don?t give an attention to their food. Meanwhile, food or irregular diet pattern becomes one of DM risks factor. This Final Scientific Nurse Paper purpose is to describe nursing care with diet management on family with DM. Family nursing care was given within 7 weeks.
The main nursing intervention is diet management with amount, type, and schedule arrangement. Diet management for DM was applied everyday on 6 weeks with arranging menu that fit to calorie needed and low glucose index. The results of the intervention showed that the main intervention was effective to reduce and stabilize blood glucose level. Diet management is recommended to apply on family with DM without another disease or complication and with low stressor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asmida Mariani
"Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan yang erat kaitannya dengan perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan. Keluarga Bapak S adalah keluarga dengan masalah kesehatan diabetes mellitus khususnya pada Ibu S. Karya ilmiah akhir ini memberi gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan diabetes mellitus dan masalah keperawatan utama ketidakefektifan koping. Intervensi yang menjadi unggulan ialah kombinasi relaksasi otot progresif dan relaksasi hipnosis 5 jari (guided imagery). Teknik relaksasi dilakukan setiap hari selama 15-20 menit dan pemeriksaan gula darah dilakukan setiap 2-3 hari sekali dalam waktu 6 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi keperawatan efektif menurunkan kadar gula darah pada minggu ke 2 dan menjaga kestabilannya dari minggu ke 3 sampai akhir intervensi (minggu ke 6).

Diabetes mellitus is a health problem which is closely related to lifestyle urban communities. Mr. S?s family especialy Mrs S suffered diabetes mellitus. The final assignment describes the nursing care process aimed at families with diabetes mellitus and ineffective coping as a major health problem. Nursing interventions that become the main intervention is a combination of progressive muscle relaxation and 5 fingers relaxation (guided imagery). Relaxation technique scheduling every day for 15-20 minutes and glucose blood tests is done every 2-3 days within 6 weeks. The evaluation results of nursing interventions effectively lowers glucose blood levels at week 2 and maintain its stabilitation from week 3 until the end of intervention (week 6).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Himella Asfi Rasigita
"ABSTRAK
Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah dimana hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl. Salah satu kebiasaan masyarakat di perkotaan yang berisiko terhadap kejadian DM adalah kurangnya melakukan latihan fisik karena terlalu sibuk. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik yang teratur dilakukan 4x seminggu selama 30 menit dapat mengendalikan kadar gula darah pada pasien DM tipe II. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan intervensi keperawatan keluarga dengan klien DM. Latihan fisik yang teratur berupa senam aerobik dan senam kaki untuk penderita DM menjadi intervensi unggulan yang dilakukan dalam menangani DM pada keluarga bapak M di RW 02 Tugu. Asuhan keperawatan dilakukan dengan pendekatan keperawatan keluarga selama 7 minggu dengan kunjungan minimal 2x dalam seminggu. Intervensi keperawatan latihan fisik dilakukan pada minggu kedua sampai dengan minggu keenam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa latihan fisik yang dilakukan selama 30 menit dalam sehari dapat menurunkan kadar gula darah penderita DM. Penurunan kadar gula darah telah dapat diamati pada minggu ketiga pemberian intervensi. Latihan fisik dianjurkan untuk dilakukan oleh klien DM tipe II untuk menurunkan kadar glukosa darah.Kata kunci : diabetes melitus, latihan fisik, senam aerobik, senam kaki

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a disease which signed by an increasing glucose blood level over 200 mg dl. Urban people at risk of incident diabetes mellitus is the lack of physical exercise because busy to work. Some researchs indicates that regular physical exercise is done 4 times a week for 30 minutes can control glucose blood levels in patients with DM type II. This Final Scientific Nursing Paper aim to describe family nursing intervention on the client with DM. Regular physical exercise such as aerobic exercise and foot exercise applied on diabetes client become main interventions on Mr. M rsquo s family with DM type II. Nursing care is done by family nursing approach for 7 weeks with visits at least twice a week. Physical exercise as nursing intervention applied in the second week until the sixth week. The results showed that physical exercise which is performed for 30 minutes a day can decrease glucose blood levels in a diabetic patient. A decrease in glucose blood level has been observed in the third week to provide interventions. Physical exercise is recommended to be done by client type II diabetes for lowering blood glucose levels.Keywords diabetes melitus, physical exercise, aerobic exercise, foot exercise"
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library