Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firdaus Ali
Abstrak :
ABSTRAK
Bioteknologi pengolahan air limbah akhir-akhir ini semakin menjadi tumpuan dan harapan untuk pengendalian pencemaran (sistem sanitasi dan kelangsungan kehidupan) secara efisien, efektif dan "low cost." ini dimaksudkan untuk mengantisipasi dampak yang akan ditimbulkan oleh fenomena-fenomena industrialisasi pertambahan penduduk dan peningkatan aktivitas kehidupan, seperti : - Semakin meningkatnya kebutuhan terhadap air bersih. - Peningkatan kuantitas dan keanekaragaman air limbah (domestik maupun industri) yang dihasilkan. Disebabkan oleh berbagai kendala dan tantangan yang muncul, rekayasa biologi dalam Sistem Pengolahan Air Limbah semakin menunjukan trend kearah nilai kompetitif dan komparatif dari aspek-aspek ekonomi. disain, efektifitas, efisiensi dan keamanan dari suatu sistem. RBC (Rotating Biological Contactor) merupakan salah satu "inovasi teknologi" dalam bioteknologi pengolahan air limbah secara biologis, karena dalam banyak hal RBC merupakan solusi terhadap berbagai kelemahan dan kekurangan dari sistem pengolahan lahan biologis konvensional, terutama dalam hal : - Konservasi energi dalam O & M (Hemat Energi) - Keterbatasan lahan (Hemat Lahan/Space) - Stabilitas sistem terhadap Shock Loading - Kinerja proses sistem yang sangat tinggi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi performansi proses sistem RBC, seperti umumnya sistem pengolahan biologis lainnya. Untuk tujuan optimasi suatu proses, penelitian dan evaluasi dengan menggunakan Model Skala-Lab. (Bench Scale) maupun Pilot Plam adalah relatif lebih efektif dan representatif.

Kerlas Kerja Seminar Penelilian ini membahas tentang Model Skala Laboratorium dari Sistem Rotating Biological Conracror (RBC) yang digunakan dalam penelitian di Laboranorium Teknik Penyehatan & Lingkungan, Jurusan Sipil PTUI. Karena dalam disain model ini telah dilakukan modifikasi konfigurasi media untuk optimasi bidan komak Aerasi. Modifikasi yang dimaksud adalah dengan merubah konfigurasi media dari berbentuk cakram (disc) ke bentuk Pipa Biologis (Biopipe). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa Model Skala Laboratorium (Laboratory Scale Unit) Sistem RBC ini mempunyai performansi/kinerja yang sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari tingkat penguraian/pemisahan Overall Removal Zat Organik Carbon yang mencapai nilai (96,2 - 98,9) %. yang terjadi pada reaktor RBC tersebut. Pada penelitian ini juga dapat dilihat dan diamati tentang terjadinya "Suksesi Mikroorgamlsma" dalam reaktor bertingkat (stages), seperti pada Sistcm Rotating Bio1ogical Contactor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Henki Wibowo Ashadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Henki Wibowo Ashadi
Abstrak :
Lingkungan yang tercemar dapat mempengaruhi umur konstruksi bangunan. Beton bertulang merupakan salah satu pilihan material bangunan dan di dalamnya terdapat tulangan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh unsur kimia korosif dalam lumpur rawa terhadap laju korosi tulangan beton. Korosi pada tulangan beton umumnya terjadi akibat adanya reaksi kimia tulangan tersebut dengan lingkungan yang bersifat asam serta mengandung unsur-unsur kimia yang mempunyai sifat korosif seperti ion-ion SO4 2- , Cl- , dan NO3 -. Kegiatan penelitian dilakukan dengan merendam tulangan beton dari dua jenis mutu (ST 37 dan ST 60) selama 60 hari ke dalam lumpur rawa tercemar. Lumpur rawa dibuat dalam tiga variasi yaitu dengan memperbesar konsentrasi unsur korosif 1x, 5x, dan 10 x. Pengukuran laju korosi menggunakan metoda imersi. Hasil uji immersi menunjukkan bahwa unsur sulfat memberikan pengaruh yang paling besar dalam proses korosi ST 37 maupun ST 60 iikuti dengan unsur chlorida dan nitrat. Besarnya laju korosi ST 37 adalah 17.58 mpy sedangkan ST 60 adalah 12.47 mpy.
A polluted environment will influence the building age. The objective of this research was to find out the influence of corrosive chemicals within the sludge swamp area with the corrosion rate of steel concrete. Corrosion in steel concrete usually occur in acid area which contain of SO4 2-, Cl- and NO3-. The research treatment used by emerging ST 37 and ST 60 within 60 days in ?polluted? sludge swamp area. Three variation of ?polluted? swamp sludge were made by increasing the concentration a corrosive unsure up to 1X, 5X and 10X. The corrosion rate measured by using an Immersion Method. The result of Immersion test showed that sulphate had a greatest influence to corrosion rate of ST 37 and ST 60 and followed by chloride and nitrate. Corrosion rate value for ST 37 was 17.58 mpy and for ST 60 was 12.47 mpy.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kinerja sistim pengolahan limbah industri tahu/tempe dan penerapannya di lapangan untuk laporan pertama tahun ke satu sampai pada tahap identifikasi limbah serta pengujian modul proses. Industri tahu tempe di DKI tersebar di lima wilayah dengan jumlah industri terbanyak di Jakarta Timur. Karakteristik limbah yang ada menunjukkan sifat organik dengan BOD = 4200-4400 mg/I, COD = 7300-8000 mg/I, kekeruhan 380 satuan NTU. Unsur-unsur kimiawi umumnya dominan dengan beberapa logam terlarut seperti calsium magnesium, besi, mangan, dan seng. Pengujian terhadap modul yang merupakan inti dari proses aerob dalam sistim pengolahan dilakukan pada Aerated Submerged Fixed Film Bioreactor (ASSF Bioreactor). Uji kerja beban 3 kg COD/m3 dengan waktu tinggal 24 jam dari reaktor menunjukkan penyisihan zat karbon organik rata-rata 74,8 %, pengurangan suspended solid 30 - 33 %, amoniak 30 - 33 % serta phosphate 41 - 44 %. Untuk Fluidized Bed dengan beban olah lebih rendah yaitu 1 kg COD/m3 serta waktu tinggal lebih pendek yaitu 20 - 30 menit menghasilkan penyisihan rata-rata 69,8 % dalam COD. Kedua unit memerlukan waktu seeding 2 minggu untuk mencapai steady state. Waktu yang diperlukan dalam penelitian Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) lebih lama 6 minggu dibandingkan steady state yang diperlukan pada ASFF ataupun Fluidized Bed; hal ini dikarenakan beban olahnya lebih tinggi (mencapai 7000 mg/l) serta waktu tinggal dalam reaktor 24 jam
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
Abstrak :
Limbah cair rumah sakit yang mengandung limbah klinis jika dibuang ke badan penerima tanpa pengolahan lebih dahulu dapat membahayakan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pengolahannya diperlukan untuk menghasilkan effluen yang sesuai dengan standar effluen yang diisyaratkan yang diindentifikasikan dalam parameter Padatan Tersuspensi, Zat Organik (KMnO4),BOD, COD, N dan P. Salah satu cara mereduksi kontaminan yang terkandung dalam limbah cair rumah sakit adalah dengan proses pengolahan secara fisis-kimiawi dengan menggunakan bahan koagulan PAC (Polyaluminiumrium Chloride) dikenal sebagai koaguian yang mampu mereduksi secara optimal kandungan turbiditas dalam pengolahan air bersih. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas reduksi PAC jika digunakan dalam pengolahan limbah cair, khususnya limbah cair rumah sakit. Penelitian dilakukan di lapangan dengan menggunakan alat simulasi pengolahan fisis-kimiawi. Pemeriksaan dilakukan terhadap kondisi air baku dan air hasil olahan dengan parameter uji melipuli pH, Turbiditas, Padatan Tersuspensi, Zat Organik (KMnO4), BOD, COD. N-Amonia dan P. Sebelum penelitian, terlebih dahulu dilakukan Jar test guna mengetahui dosis optimum yang akan diterapkan selama penelitian. Dengan membandingkan hasil pemeriksaan air olahan dengan hasil pemeriksaan air bakunya dapat diketahui tingkat reduksi dari koagulan PAC yang menunjukkan efektifitasnya. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa PAC jika digunakan dalam pengolahan limbah cair - khususnya limbah rumah sakit - memang cukup efektif dalam mereduksi turbiditas, yaitu dengan dosis 50 mg/l didapat reduksi turbiditas maksimum 79%; tetapi tidak cukup efektif dalam mereduksi kontaminan lainnya dimana reduksi pada kontaminan lainnya maksimum hanya 56% (Zat Organilr KMnO4). Penggunaan unit saringan pasir cepat sesudah proses koagulasi tidak banyak manambah tingkat reduksi kontaminan, dimana turbiditas tersebut hanya naik menjadi 82%. Selain hasil penelitian yang berkaitan dengan penggunaan koagulan PAC lersebut, diperoleh pula tingkat effisiensi yang rendah dari alat simulasi yang pada umumnya berada di bawah harga kisaran effisiensi pengolahan teoritis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
Abstrak :
Aerated Submerged Fixed Film (ASFF) Bloreactor merupakan suatu unit pengolahan limbah secara biologis yang termasuk dalam kelompok proses pengolahan pertumbuhan melekat secara aerobik (Aerobic Attached-Growth Treatment Process). Penelitian ini memillki ruang Iingkup kajian yaitu mempelajari proses degradasi zat karbon organik, proses penguraian nutrien, serta faktor-faktor yang berpengaruh pada proses-proses tersebut diatas, untuk dapat mengetahui kinerja dari reaktor ASFF dalam mengolah limbah limbah susu. Reaktor yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan reaktor dalam skala laboratorium. Reaktor terdiri dari satu stage, terbuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm, dimensi zone pengolahan; panjang = 60 cm, lebar = 20 cm, tinggi = 40 cm, dan kapasitas reaktor sebesar 48 liter. Media yang dipergunakan adalah pipa PVC dengan diameter 3/8', yang dirangkai menjadi bentuk empat persegi panjang dengan ukuran; panjang = 45 cm, rebar = 18,5 cm, tinggi = 30 cm, dan memiliki luas permukaan sebesar 4,19 m2. Limbah yang dipergunakan adalah limbah yang dihasilkan dari pabrik pengolahan susu P.T. Fajar Taurus, Jakarta. Limbah susu ini memiliki karakteristik beban berkisar antara 1800 - 4140 mg/l COD. Variabel dalam penelitian ini adalah beban organik yang bervariasi antara 20,62 - 47,43 gr COD m2 d-1. Sedangkan beban hidrolik dibuat tetap, yaitu sebesar 0,012 m3 m2 d-1, dengan debit pada influen sebesar 2 l/jam, dan detention time sebesar 24 jam. Parameter - parameter yang dianalisa adalah : COD, SS, pH, DO, Temperatur, NH4,NO3,NO2, PO4 dan penelitian dilakukan di Laboratonum Teknik Penyehatan dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok. Pelaksanaan penelitian berlangsung sejak pertengahan Mei 1994 hingga akhir Agustus 1994. Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi penurunan COD berkisar antara 70 - 75% dengan kecenderungan menurun pada pembebanan yang semakin besar (Iebih besar dari pembebanan saat seeding). Sedangkan penurunan kandungan suspended solid berkisar antara 32,59 - 56,1 %. Temperatur selama penelitian berlangsung pada 27 - 28°C, sedangkan pH diantara 5 - 8. Proses penguraian nutrien dianalisa dengan mengamati penurunan NH4 dan PO4 yang masing-masing memiliki penurunan sebesar 11,53 - 19,76 % dan 12,57 - 26,83 %. Proses nitrifikasi pada reaktor dapat dilihat dari menurunnya kandungan ammonium dan nitrite bersamaan dengan meningkatnya kandungan nitrate pada efluen reaktor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
01 Moe k
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
Abstrak :
Up-Flow Fixed Bed Reactor adaiah suatu unit pengolahan biologis pada kondisi aerob dengan memanfaatkan mikroorganisme dari jenis pertumbuhan melekat (attached Growth Process). Reaktor yang digunakan pada penelitian ini dalam skala laboratorium dengan ukuran tinggi 85 cm + jagaan 25 cm, diameter 15 cm terbuat dari PVC. Media yang digunakan Bio-Ball. Reaktor dilengkapi dengan aerator untuk mensuplai kebutuhan oksigen selama proses nitrifikasi bersangsung, serta pompa untuk mengalirkan iimbah kedalam reaktor dan katup-katup pengatur debit aliran maupun suplai udara. Limbah yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah essence yang dihasilkan P.T Essence berlokasi di Jalan Otista Jakana Timur dengan kandungan ammonium yang cukup tinggi untuk mendukung proses nitrifikasi. Limbah dialirkan dengan debit 6.25 ml/detik dengan detention time 40 menit. Parameter-parameter yang dianalisa adalah ; COD, BOD5, DO, SS, Temperatur, pH, NH4,NO2,NO3. Penelitian dilakukan pada Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang secara keseluruhan memakan waktu kurang lebih 3 bulan yaitu mulai awal Agustus hingga akhir Oktober 1994. Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi penurunan COD sebesar 65.09 - 72.45 % dan temperatur penelitian berkisar 24-25°C dengan pH 7-8. Proses nitrifikasi dianalisa dengan mengamati penurunan ammonium yang mencapai 68.82-76.42 %, penurunan nitrit mencapai 68.43-76.82 % dan peningkatan nitrat mencapai 60.82-69.22%, menunjukkan bahwa proses nitrifikasi berjalan cukup baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>