Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismi Nur Solikhati
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 1952, Pak Kasur mengumpulkan anak-anak di halaman rumahnya yang dikelompokkan menjadi Taman Pemuda, Taman Putra, dan Taman Indria. Pak Kasur menyelenggarakan pendidikan informal bersama anak-anak tersebut yang diisi dengan kegiatan menari, bernyanyi, membaca puisi, menggambar, melawak dan olahraga. Secara bergiliran kelompok anak-anak ini tampil mengisi siaran anak-anak di RRI. Kegiatan pendidikan informal di Taman Indria diteruskan oleh Pak Kasur menjadi pendidikan formal yang bernama TK Mini Pak Kasur. Pak Kasur menerapkan motto “Belajar sambil Bermain dan Bermain sambil Belajar”. Pak Kasur juga menciptakan lagu-lagu anak sebagai perangkat pendidikan yang lagunya terkenal sampai sekarang.
ABSTRACT
In 1952, Pak Kasur gathered a group of children in his yard. Those children were then grouped into Taman Pemuda, Taman Putra, and Taman Indria. He organized an informal education for them, along with the dancing, singing, poetry-reading, drawing, comedy and sport activities. These children took turn to perform at children program broadcasted by RRI. Pak Kasur developed the informal education of Taman Indria to become a formal education named TK Mini Pak Kasur. He carried the motto of "Learning while Playing, Playing while Learning". Pak Kasur also created children's songs as educational tools. These songs are well-known until now.
2014
S53853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Syahrir
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perkembangan pelabuhan Pontianak dalam aspek ekonomi dan politik pada tahun 1771 ? 1942. Sultan Syarif Abdurakhman Al Qadrie mendirikan kerajaan Pontianak dan pelabuhan ini pada tahun 1771, yang letaknya di persimpangan antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Sejak saat itulah pelabuhan ini menjadi ramai dikunjungi baik oleh para pedagang nusantara maupun pedagang asing. Perdagangan yang semakin ramai membuat pihak kerajaan ingin memperluas kekuasan ke seluruh Kalimantan Barat. Untuk memperluas kekuasaan tersebut, Kerajaan Pontianak mulai menaklukan Kerajaan Sanggau, Kerajaan Mempawah, Kerajaan Sambas, dan Kerajaan Sukadan. Usaha inipun berhasil karena Kerajaan Pontianak mendapat bantuan dari VOC yang sudah melakukan kontrak politik dengan pihak kerajaan pada tahun 1779. Kontrak politik tersebut membuat VOC ikut campur dalam aktifitas kerajaan baik dalam segi politik, ekonomi, maupun sosial. Pada abad ke-19 hingga abad ke-20, pelabuhan Pontianak mengalami perkembangan perdagangan dan pelayaran yang sangat pesat. Berkembangnya pelabuhan Pontianak, menjadikan pelabuhan Pontianak sebagai pusat kegiatan pelayaran dan perdagangan di Kalimantan Barat.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses about the development of Pontianak Port in economy and political aspect in 1771-1942. Sultan Syarif Abdurakhman Al Qadrie established The Kingdom of Pontianak and the port in 1771, which located on the intersection between Kapuas River and Landak River. Since then, the port became busy by the economical activity and visited not only by traders from Nusantara but also from other countries. The growth of trade and other economic activities led the Kingdom to spread its influence on the entire of West Kalimantan. To spread its influence, Pontianak Kingdom started to conquered kingdoms surround it, Sanggau, Mempawah, Sambas, and Sukadan. This effort was successful with helped by VOC which already had a politic contract with the Kingdom in 1779. That politic contract made VOC more or less interfered the Kingdom?s politics, economic, and social. In 19th until 20th century, Pontianak port had a significance growth. This growth, made Pontianak port became the entrepot in West kalimantan.
2015
S60244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Zuhdi
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library