Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudistiro
Abstrak :
Wilayah pegunungan menyediakan banyak layanan ekosistem untuk daerah sekitarnya dan dataran rendah. Wilayah Gunung Patuha terletak di Kabupaten Bandung, tepatnya di Kabupaten Ciwidey, Kabupaten Rancabali dan Kabupaten Pasirjambu. Salah satu jasa ekosistem yang ada di Gunung Patuha adalah Layanan Penyediaan Air. Pertumbuhan populasi yang intensif menyebabkan kebutuhan air meningkat secara drastis. Hasil air dari ekosistem atau daerah aliran sungai dapat diperkirakan dengan menggunakan model hidrologi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hasil air, baik besaran dan distribusi spasialnya, dari daerah tangkapan air Gunung Patuha. Hasil air dari daerah penelitian dihitung menggunakan model hasil air di InVEST (Penilaian Terpadu Jasa Ekosistem dan Pengorbanan), yang didasarkan pada pendekatan neraca air. Hasil menunjukkan bahwa volume hasil air di Gunung Patuha untuk 2018 adalah sekitar 1,202 juta m3 per tahun. Sub DAS Cipandak adalah penghasil air terbesar (117,5 juta m3 per tahun), diikuti oleh Sub DAS Cioleh-oleh (113,3 juta m3). Hasil air di lokasi penelitian memiliki nilai antara 21.429 hingga 31.857 m3/ha/tahun. Secara spasial, Sub-Daerah Aliran Sungai dengan volume hasil air yang tinggi ditemukan di sebelah tenggara Gunung Patuha, yang merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1500 mdpl dan curah hujan rata-rata 2500 hingga 3300 mm per tahun. Daerah hasil air juga menunjukkan pola yang sama dengan bentuk daerah curah hujan. ......Mountaineous region provides a lot of ecosystem services for surrounding area and lowland area. Patuha Mountain Region located in Bandung District, exactly in Ciwidey Sub-District, Rancabali Sub-District and Pasirjambu Sub-District. One of ecosystem services that exist in Patuha Mountain Region is Water Provisioning Services. Intensive population growth causing the need of water increase drasticly. The water yield from an ecosystem or watershed can be estimated using a hydrological model. This study aimed to obtain information about the water yield, both the magnitude and their spatial distribution, from the catchment areas of Patuha Mountain. The water yield from the study area was calculated using the water yield model in InVEST (the Integrated Valuation of Ecosystem Services and Tradeoffs), which based on the water balance approach. The results indicated that the volume of water yield in Patuha Mountain for 2018 is approximately 1.202 million m3 per year. Cipandak subwatershed is the largest water producer (117.5 million m3 per year), followed by Cioleh-oleh subwatershed (113.3 million m3). The water yield at the study site has a value between 21,429 to 31,857 m3/ha/year. Spatially, Sub-Watersheds with a high volume of Water yield are found in the southeast of Patuha Mountain, which is a mountainous area with an elevation of more than 1500 masl and rainfall averaging 2500 to 3300 mm per year. The water yield area also shows the same pattern with the shape of the rainfall area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adzkia Nabila Zahrani
Abstrak :
PPDB merupakan tonggak awal proses pendidikan dengan menyeleksi peserta didik baru pada sekolah. SMPN kota Depok dipilih dalam penelitian ini karena adanya pengelompokan kontras dalam penerimaan siswa baru dalam jalur prestasi akademik pada SMPN unggul dan non unggul di tengah keterbatasan jumlah dan persebaran SMP negeri kota ini. Sehingga peran geografi dalam penelitian ini difokuskan pada pendekatan keruangan dalam ranah pendidikan yang disajikan dalam analisis spasial dan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode pemetaan  yang dikhususkan untuk preferensi spasial siswa dalam memilih sekolah dan buffer untuk menganalisis zona pelayanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami preferensi spasial siswa dalam memilih sekolah melalui jalur prestasi akademik serta menganalisis segmentasi yang terjadi dalam PPDB berdasarkan pola pelayanan SMPN kota Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi spasial siswa dalam memilih SMPN Depok melalui jalur prestasi akademik diperoleh perbedaan yang kontras antara SMPN unggul dan non unggul. Bahwasannya preferensi siswa dalam memilih SMPN unggul memiliki keistimewaan tersendiri, sementara SMPN non unggul sebaliknya. Dalam hal ini, pola pelayanan dari jalur prestasi akademik mayoritas berada di luar zona pelayanan sekolah manapun. Sehingga dari sudut pandang spasial menunjukkan adanya segmentasi PPDB antara pusat dan pinggir kota dalam penerimaan siswa baru berdasarkan jenis SMPN. ......PPDB is an early milestone in the educational process by selecting new students at school. SMPN Depok city was chosen in this study because of the contrast in the acceptance of new students in the academic achievement track at superior and non-excellent SMPNs amidst the limited number and distribution of public junior high schools in this city. So that the role of geography in this study is focused on a spatial approach in the realm of education which is presented in spatial analysis and descriptive analysis. This study uses the flow mapping method which is specifically for students' spatial preferences in choosing schools and buffers to analyze service zones. Therefore, this study aims to understand students' spatial preferences in choosing schools through the academic achievement path and to analyze the segmentation that occurs in PPDB based on service patterns at SMPN Depok city. The results of this study indicate that the students' spatial preferences in choosing SMPN Depok through the academic achievement path obtained contrasting differences between superior and non-excellent SMPNs. That is, student preferences in choosing superior SMPN have their own privileges, while non-superior SMPN is the opposite. In this case, the pattern of service from the majority of academic achievement pathways is outside the service zone of any school. So that from a spatial perspective it shows that there is PPDB segmentation between the center and the outskirts of the city in admitting new students based on the type of SMPN.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Azahra
Abstrak :
Pandemi Covid-19 membentuk ruang gerak menjadi terbatas dengan suasana tempat yang sama setiap harinya sehingga memicu kejenuhan di dalam diri seseorang. Rekreasi terkena imbas pandemi Covid-19 yang menyebabkan jangkauan dan gaya dalam berekreasi berubah dari skala ramai dan berkerumun menjadi kecil karena akses yang terbatas dan banyaknya destinasi berilibur yang tutup hingga gulung tikar. Staycation menjadi gaya berlibur yang dilakukan saat Pandemi Covid-19 sebagai bentuk berlibur yang aman dari paparan virus dan keterbatasan akses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi dan tempat staycation saat Pandemi Covid-19 bagi pelaku staycation yang dapat ditinjau dari konsep 4A pariwisata (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, dan Ancillary). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner terbuka berupa isian dan pilihan untuk pelaku staycation serta melakukan wawancara lebih lanjut kepada responden yang bersedia. Penelitian ini dilakukan dengan analisis spasial deksriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa staycationers mencari penginapan yang memiliki kemudahan berkendara jika dilihat dari waktu tempuh, kerapatan jalan, dan ketersediaan transportasi umum sehingga menciptakan waktu yang minim dalam berpergian. Jasa penginapan dengan penerapan protokol kesehatan menjadi poin penting dalam melakukan staycation di tengah Pandemi. Adapun karakteristik tempat penginapan yang dicari adalah yang memiliki pemandangan kamar, konsep/tema penginapan, fasilitas indoor dengan kebutuhan teknologi yang memadai, dan letaknya berdekatan dengan gerai makanan ......The Covid-19 pandemic has shaped the space for movement to be limited with the same atmosphere every day, triggering saturation in a person. Recreation was affected by the Covid-19 pandemic which caused the range and style of recreation to change from crowded and crowded scale to small due to limited access and the number of destinations that closed to go out of business. Staycation is a vacation style carried out during the Covid-19 Pandemic as a form of vacation that is safe from exposure to viruses and limited access. This study aims to determine the location and place of staycation during the Covid-19 Pandemic for staycation actors which can be reviewed from the concept of 4A tourism (Attractions, Amenities, Accessibility, and Ancillary). The data collection method used is an open questionnaire in the form of fillings and options for staycation actors and conducting further interviews with willing respondents. This study was conducted by descriptive spatial analysis. The results showed that staycationers are looking for lodgings that have ease of driving when viewed from travel time, road density, and the availability of public transportation, thus creating minimal time in traveling. Lodging services with the implementation of health protocols are an important point in carrying out a staycation in the midst of a Pandemic. The characteristics of the lodging place sought are those that have room views, lodging concepts / themes, indoor facilities with adequate technological needs, and are located close to food outlets
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awidya Firdaus Sahararini
Abstrak :
ABSTRACT
Oryza sativa, adalah tanaman pangan pokok terpenting di dunia yang dikonsumsi sekitar lebih dari tiga miliar orang (yaitu sekitar 50% dari populasi dunia). Indonesia menduduki peringkat ketiga produsen padi terbesar di dunia, namun masih melakukan impor beras dalam beberapa tahun terakhir. Pentingnya memperbarui informasi tentang estimasi produktivitas padi secara akurat untuk ketahanan pangan di berbagai wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis wilayah umur tanam padi dengan citra Sentinel-2 dan hubungannya dengan jenis tanah di Kecamatan Compreng, Subang dan Kecamatan Cariu, Bogor. Pada penelitian ini, metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) digunakan untuk menentukan umur tanaman padi yang kemudian digunakan untuk estimasi produktivitas padi. Model estimasi produktivitas padi dibangun berdasarkan korelasi antara nilai NDVI pada saat pembentukan malai atau fase vegetatif optimum (sekitar 8-13 Minggu Setelah Tanam) dengan produktivitas padi dari beberapa titik sampel di lapangan. Model persamaan regresi untuk estimasi produktivitas padi di Kecamatan Compreng, Subang adalah y (ton/ha)= 5,905x-4,5546, sedangkan untuk Kecamatan Cariu, Bogor adalah y (ton/ha) = 14,603x - 3,6008, dimana y adalah estimasi produktivitas padi, dan x adalah nilai NDVI. Estimasi produktivitas padi menunjukkan adanya hubungan dengan jenis tanah di Kecamatan Cariu, Bogor, dan tidak memiliki hubungan dengan jenis tanah di Kecamatan Compreng, Subang. Estimasi produktivitas padi cenderung lebih tinggi berada pada lahan sawah dengan jenis tanah aluvial dan gleisol.
ABSTRACT
Rice plant (Oryza sativa, sp) is the world's most important staple food crop for more than three billion people, (i.e., approximately 50% of the worlds population). Indonesia is ranked as the third largest rice producer in the world, still imports rice in recent years. It is urgently necessary to update information about rice growth and rice productivity estimation accurately for food security in various regions. The aim of this study is to estimate rice productivity with Sentinel-2 imagery and its relationship with soil types in Compreng Sub-District, Subang and Cariu Sub-District, Bogor. In this study, NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) method is used for determine the age of rice plants which then used to estimate rice productivity. The model of rice productivity estimation was developed based on the correlation between NDVI value at the panicle formation or vegetative optimum (approx. 8-13 weeks after replanting) to the rice productivity of several sample plots. The regression equation model to estimate rice productivity in Compreng Sub-District, Subang is y (ton/ha) = 15,905x - 4,5546, while for Cariu Sub-District, Bogor is y (ton/ha) = 14,603x - 3,6008, where y is rice productivity estimation, and x is NDVI value. Estimation of rice productivity indicates a relationship with soil types in Cariu Sub-District, Bogor, and has no relationship with soil types in Compreng Sub-District, Subang. Rice productivity estimation tend to be higher in paddy fields with alluvial soil types and gleisol.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gibran Khalil
Abstrak :
Energi angin adalah salah satu energi baru dan terbarukan yang sedang dikembangkan sebagai energi alternatif untuk mengatasi krisis energi yang akan dihadapi. Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah yang memiliki potensi angin yang cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Salah satu teknologi yang banyak digunakan untuk pemanfaatan energi menjadi pembangkit listrik adalah turbin angin. Dalam pembangunan turbin angin, terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi diantaranya yaitu kecepatan dan arah angin, kemiringan lereng, dan beberapa faktor lain seperti penggunaan tanah dan wilayah permukiman. Dengan kondisi angin di Nusa Tenggara Timur yang memiliki kecepatan rata-rata 3 m/s hingga 7 m/s maka jenis turbin angin skala menengah sangat cocok untuk dikembangkan. Sehingga hasil dari penelitian ini yaitu berupa gambaran mengenai potensi angin di Nusa Tenggara Timur serta wilayah yang berpotensi untuk pembangunan turbin angin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kebutuhan akan energi.
Wind energy is one of the new and renewable energy is being developed as an alternative energy to overcome the energy crisis to be faced. East Nusa Tenggara is a region that has a good enough wind potential to be used as a power plant. One of technology that is widely used for the utilization of energy into electricity generation is wind turbines. In the construction of wind turbines, there are several variables that affect them is the speed and direction of wind, slope, and several other factors such as the landuse and residential areas. With the wind conditions in East Nusa Tenggara which has an average speed of 3 m/s to 7 m/s the kind of medium scale wind turbine is suitable to be developed. So the results of this research in the form of an overview of the wind potential in East Nusa Tenggara and the region that have the potential for development of wind turbines to meet the needs of the community in need of energy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Dantie Ladya
Abstrak :
Estuari adalah wilayah sangat dinamis tempat bertemunya air laut yang bersalinitas tinggi dengan air tawar bersalinitas rendah. Salinitas di wilayah estuari berkisar antara 0.5-30?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui zonasi estuari Ci Mandiri berdasarkan salinitas permukaan perairan; mengetahui hubungan salinitas dengan arus laut, pasang surut, curah hujan dan debit sungai. Nilai salinitas diperoleh melalui citra Landsat 8 tahun 2014 dan 2015 menggunakan algoritma pendugaan salinitas Woutuyzen dkk (2008) yang kemudian divalidasi menggunakan data pengukuran salinitas di lapangan tanggal 9 Juni 2014 dan 25 April 2015. Citra Landsat 8 yang digunakan adalah citra tahun 2014 pada tanggal 17 Februari, 22 April, 9 Juni, 28 Agustus, 29 September, 31 Oktober, 18 Desember serta citra tahun 2015 tanggal 24 Maret. Nilai salinitas di lapangan diukur menggunakan alat portable salinity refractometer. Berdasarkan hasil pendugaan salinitas, terdapat 3 zona di Estuari Ci Mandiri berdasarkan salinitasnya yaitu Mexo-mesohaline, Mexo-polyhaline, dan Euryhaline. Salinitas tinggi terjadi saat kecepatan arus yang bergerak secara horizontal tinggi, debit aliran sungai dan curah hujan rendah, serta laut dalam keadaan surut. Salinitas rendah ditemukan saat keadaan pasang dengan kecepatan arus yang bergerak secara horizontal rendah serta debit aliran sungai dan curah hujan tinggi. ...... Estuary is a very dynamic area where low salinity river water mixed with high salinity sea water which give estuary 0.5-30? salinity. The aim of this research is to know Ci Mandiri Estuary zonation based on sea surface salinity; determine the relationship between salinity, sea surface current, sea tides, precipitation and river discharge. The value of sea surface salinity was getting by interpretation of Landsat 8 satellite image with salinity equation by Wouthuyzen et al (2008) and validated using salinity measurement in research area at June 9th 2014 and April 25th 2015. Landsat 8 satellite image data used is the image on 2014 February 17th, April 22nd, June 9th, August 28th, September 29th, October 31st, Desember 18th and 2015 March 24th. The value of sea surface salinity in research area was measure by portable salinity refractometer. Based on this research there was 3 zone of Ci Mandiri estuary based on salinity, Mexo-mesohaline, Mexo-polyhaline and Euryhaline. High salinity when sea surface current high, river discharge and precipitation low, and flow period. Low salinity when sea surface current low, river discharge and precipitation high, and ebb period.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wibisono
Abstrak :
Hujan ekstrim merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrim yang kejadiannya sering memicu bencana alam seperti tanah longsor, banjir bandang, dan erosi tanah. Di Wilayah Jabodetabek khususnya Kota Jakarta sering dilanda banjir akibat adanya curah hujan yang berlebih. Melalui perhitungan stastistik dan analisis spasial serta temporal, penelitian ini mengungkapkan bahwa terjadi kecenderungan kejadian hujan ekstrim di Jabodetabek dari tahun 1980 - 2011. Dengan menggunakan metode site specific threshold dan analisis spasial, ditemukan bahwa kejadian hujan ekstrim cenderung terjadi di wilayah dataran rendah dan dekat jaraknya dari garis pantai. Kejadian hujan ekstrim di Jabodetabek tahun 1980 - 2011 akan lebih sering terjadi dalam siklus 5 tahunan, dan cenderung meningkat kejadiannya meskipun tidak selalu fluktuatif dan tidak terlalu signifikan.
Extreme rainfall is one of the occurrence of extreme weather phenomena are often triggered by natural disasters such as landslides, floods, and erosion. In Jabodetabek region especially the city of Jakarta is often flooded due to excessive rainfall. Through a statistical calculation and analysis of spatial and temporal, this study reveals that there is a trend of extreme rainfall events in Jabodetabek from 1980 - 2011. By using site specific threshold method and spatial analysis, it was found that the incidence of extreme rainfall tends to occur in low lying areas and near distance from the sea. Extreme rainfall events in Jabodetabek from 1980 - 2011 will be more likely to occur in cycles of 5 years, and is likely to increase occurrence though not always fluctuate and are not too significant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Putri Nurul Fitria
Abstrak :
[Daerah Aliran Sungai Ciliwung adalah salah satu DAS kritis di Indonesia karena mengalami banjir setiap tahun termasuk di wilayah koridor Cililitan sampai Kampung Melayu yang mengakibatkan kerugian harta benda Salah satu adaptasinya adalah asuransi banjir. Namun sampai saat ini belum ada data pembagian zona premi wilayah yang sesuai dengan fakta wilayah. Disisi lain kriteria penetapan premi dari OJK ditentukan oleh dua variabel yaitu kejadian banjir dan kedalaman banjir padahal penilaian tingkat risiko juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain. Tujuan penelitian ini adalah 1 untuk mengkaji pengaruh variabel penelitian sebagai kriteria tambahan penentu premi yang diperoleh dari hasil overlay antara zonasi premi menurut kriteria dari OJK dan zonasi setiap variabel tambahan penentu premi 2 untuk mengetahui persebaran zona premi asuransi banjir secara realita yang diperoleh dari hasil analisis spasial variabel penelitian terhadap premi. Hasil penelitian ini adalah 1. Ada dua variabel yang sangat berhubungan kuat terhadap premi asuransi banjir yaitu lama surut dan kerugian harta benda yang menjadi kriteria tambahan dalam zonasi premi asuransi banjir lini harta benda terbaru 2 di DAS Ciliwung koridor Cililitan-Kampung Melayu seluruh wilayah penelitian memiliki semua kelas zona dimana sebagian daerah di Kelurahan Bidara Cina RW 09 dan Kelurahan Bukit Duri RW 06 berubah menjadi zona sedang menurut kriteria zonasi premi terbaru. ......Ciliwung River Basin is one of the critical watershed in Indonesia due to flooding everyyear including in the area of the corridor Cililitan to Kampung Melayu cause in property loss. One adaptation is flood insurance But until now there has been no data zoning premiums in accordance with the facts territory region. On the other hand criteria for setting premiums from OJK is determined by two variables the incidence of flooding and flood depth whereas assessment of the level of risk may also be influenced by other factors. The purpose of this study were 1 to assess the effect of variables in this research as additional criteria determinant of the premium obtained from overlay the zoning premiums according to the criteria of the OJK and the zoning of additional variables determinant of the premium 2 to determine the distribution zone insurance premiums flooding in reality obtained from spatial analysis variable premium Results of this study were 1. There are two variables are correlated strongly to the insurance premium of flooding that is low tide period and loss of property the additional criteria in the new zoning insurance premiums flood line of property 2 in Ciliwung corridor Cililitan ndash Kampung Melayu the whole area of research has all classes of the zone where most of the area in the Bidara Cina RW 09 and Bukit Duri RW 06 changed into a moderate zone according to the new premium zoning criteria., Ciliwung River Basin is one of the critical watershed in Indonesia due to flooding everyyear including in the area of the corridor Cililitan to Kampung Melayu cause in property loss One adaptation is flood insurance But until now there has been no data zoning premiums in accordance with the facts territory region On the other hand criteria for setting premiums from OJK is determined by two variables the incidence of flooding and flood depth whereas assessment of the level of risk may also be influenced by other factors The purpose of this study were 1 to assess the effect of variables in this research as additional criteria determinant of the premium obtained from overlay the zoning premiums according to the criteria of the OJK and the zoning of additional variables determinant of the premium 2 to determine the distribution zone insurance premiums flooding in reality obtained from spatial analysis variable premium Results of this study were 1 There are two variables are correlated strongly to the insurance premium of flooding that is low tide period and loss of property the additional criteria in the new zoning insurance premiums flood line of property 2 in Ciliwung corridor Cililitan ndash Kampung Melayu the whole area of research has all classes of the zone where most of the area in the Bidara Cina RW 09 and Bukit Duri RW 06 changed into a moderate zone according to the new premium zoning criteria ]
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Hasna Kentjana
Abstrak :
Pergerakan penduduk Kota Depok menuju DKI Jakarta dengan tujuan bekerja memberikan beban tersendiri terhadap jaringan jalan di Kelurahan Kukusan sehingga berpotensi untuk menimbulkan penumpukan kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial lalu lintas kendaraan bermotor di Kelurahan Kukusan. Analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pergerakan terbanyak berdasarkan pola pergerakan kendaraan bermotor di Kelurahan Kukusan terdapat di Jalan K. H. M. Usman dimana pada segmen utara lebih banyak dilalui oleh penglaju Kelurahan Kukusan, segmen tengah lebih banyak dilalui oleh non penglaju Kelurahan Kukusan dan segmen selatan lebih banyak dilalui oleh pengendara yang datang ke Kelurahan Kukusan dengan tujuan POI. Hal tersebut dipengaruhi oleh penggunaan tanah yang ada di sekitar segmen jalan. Pada pagi hari, ketiga segmen di Jalan K. H. M. Usman memiliki nilai kecepatan kendaraan yang relatif tidak rendah meskipun segmen selatan memiliki nilai derajat kejenuhan yang mendekati ambang batas (0,71). Pada sore hari, segmen utara dan segmen tengah juga memiliki nilai kecepatan kendaraan yang relatif tidak rendah namun berbeda halnya dengan segmen selatan dimana arus lalu lintas mulai terganggu sehingga nilai kecepatan kendaraan relatif rendah yang ditunjukkan oleh nilai derajat kejenuhan yang melebihi ambang batas (0,79). Segmen dengan jumlah POI terbanyak yakni segmen selatan memiliki kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi dibanding segmen utara dan segmen tengah. ......Commuter Movements of Depok citizen to Jakarta have added certain pressure to the road networks in Kukusan village, resulting in potential congestions from accumulated flow of vehicles. This study aims to determine the traffic patterns of motorized vehicle movement in Kukusan village. The analysis used in this research are descriptive analysis and spatial analysis. The results of this research showed that the most significant movement based on motorized vehicle traffic pattern in Kukusan Village located in K. H. M. Usman Road, its northern segment of the road is dominated by Kukusan village commuters, while on the middle segment of the road is used by the non-commuters, and the southern segment is used by drivers to reach POI in Kukusan village. The pattern is influenced by land use around the road segments. The three road segments in K. H. M Usman Road have relatively high vehicle velocity in morning, on the one hand the southern segment has degree of saturation value near the the threshold of 0.71. In afternoon, the northern and middle segment of the road have relatively high vehicle velocity as well, on the contrary, the southern segment has relatively low vehicle velocity shown by degree of saturation value that exceeded the threshold value (0.79). Southern segment is the road segment with most POI and has higher density compared to northern and middle segment of the road.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S61819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofi Ulfiasari
Abstrak :
Fenomena lumpur Sidoarjo yang dikenal sebagai LUSI muncul tahun 2006 di Porong, Sidoarjo. Fenomena LUSI merupakan salah mud volcanoes terbesar didunia yang menyemburkan material panas mengandung salah satu gas rumah kaca metana, aerosol garam dan uap air. Metana yang terlepas ke lapisan atmosfer 72 kali jauh lebih mematikan dibandingkan CO2 selama lebih dari 20 tahun dan dapat menyebabkan percepatan pemanasan global yang sangat sulit dikontrol Semakin tinggi suhu, semakin banyak air yang menguap dan semakin besar potensi turunnya hujan deras. Hujan deras dengan intensitas lebih dari atau sama dengan 50 mm merupakan salah satu indikasi hujan ekstrem. Daerah penelitian meliputi 30 km jarak dari kolam lumpur Sidoarjo, dengan menggunakan perhitungan variabilitas dan kecenderungan Mann Kendall tampak secara spasial hujan ekstrem pada periode 2007-2014 lebih berfluktuatif dibandingkan dengan periode 1980-2006, terutama pada jarak 10-20 km dari kolam lumpur Sidoarjo.
Sidoarjo Mud phenomenon known as LUSI appeared in 2006 in Porong, Sidoarjo. The phenomenon of LUSI mud volcanoes is one of the largest physical blow hot material contains one of the greenhouse gases methane, the salt aerosol and water vapor. The methane atmospheric layers apart 72 times far more deadly than the CO2 for over 20 years and can lead to the acceleration of global warming very difficult controlled the higher the temperature, the more water evaporates and the greater the potential decline in heavy rain. Heavy rain with intensity greater than or equal to 50 mm is one indication of extreme rainfall. The research area covers 30 km distance from mud Sidoarjo, using the calculation of variability and trends of Mann Kendall looks in extreme rainfall spatial in the period 2007-2014 more fluctuate compared to the period 1980-2006, especially at a distance of 10-20 km from mud Sidoarjo.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>