Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farrell Athallah Nursidin
Abstrak :
Kriteria crashworthiness merupakan sebuah variabel pada struktur sebuah objek seperti kendaraan dalam menyerap energi tumbukan ketika terjadinya persitiwa tabrakan. Kriteria crashworthiness yang baik adalah struktur tersebut mampu menyerap energi tumbukan seoptimal mungkin sehingga penumpang di dalam kendaraan tersebut tidak mengalami cedera yang serius. Pengukuran kriteria crashworthiness dalam penelitian ini dilakukan dengan pengujian frontal crash. Saat terjadinya frontal crash, bagian yang berfungsi untuk menyerap energi tumbukan dalam struktur kendaraan adalah crumple zone bagian depan. Pada bagian crumple zone, struktur yang biasa disematkan adalah struktur berdinding tipis. Struktur ini sengaja digunakan karena memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan struktur solid. Struktur tersebut juga memiliki karakter yang bagus dalam menyerap energi tumbukan dengan mengubah energi kinetik kendaraan menjadi bentuk lipatan-lipatan. Pada struktur rangka kendaraan, penambahan crush initiator dilakukan untuk mengubah kemampuan struktur agar bisa menyerap energi tumbukan dengan lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan crush initiator dan pemilihan material pada struktur rangka depan sebuah city car terhadap besaran Peak Crushing Force, Energy Absorbed, Specific Energy Absorbed, dan Crushing Force Efficiency. Dalam penelitian ini, variabel yang divariasikan adalah jumlah crush initiator (satu dan dua), Luas crush initiator (235.6 mm2 dan 461.8 mm2), jenis crush initiator (circular holes dan oval holes), dan pemilihan material (A710 Steel dan Aluminum Alloy 6061T6). Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan metode elemen hingga yang memberikam pendekatan dengan analisis numerikal yang banyak digunakan dalam menyelesaikan berbagai masalah di dunia engineering. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengujian terbukti dapat mempengaruhi kriteria crashworthiness pada struktur kendaraan. Pada besaran Peak Crushing Force, Energy Absorption dan Specific Energy Absorption, variabel yang paling berpengaruh adalah pemilihan material diikuti oleh jumlah crush initiator, jenis crush initiator, dan luas crush initiator. Sedangkan pada besaran Crushing Force Efficiency, variabel yang paling berpengaruh adalah jenis crush initiator diikuti oleh jumlah crush initiator, pemilihan material, dan luas crush initiator.
Crashworthiness criteria is known as a variable of vehicle’s structure due to its ability to absorb the impact energy in an event of collision. A good crashworthiness criteria is that the structures are able to absorb the impact energy optimally so the passenger in the vehicle will not get a serious injury. The calculation of this criteria in this research is focused on the frontal crash test. In an event of crash, the part which is used for absorbing the impact energy of the vehicle’s structure is called as crumple zone. In crumple zone, thin walled material is used as its structure. This structure has been used for years because of its light weight in comparison with the solid structure. This structure also has a good characteristic in absorbing the impact energy by converting the vehicle’s kinetic energy into the shape of fold on the structure. In vehicle’s frame structure, an addition of crush initiator is done to improve the structure’s ability to absorb the impact energy to be more effective. The goal of this research is to know the effect of the crush initiator and material selection on city car’s frontal structure to the amount of Peak Crushing Force, Energy Absorbed, Specific Energy Absorbed, and Crushing Force Efficiency. The variable variations which are used in this research are the number of crush initiator (one and two), the crush initiator’s area (235.6 {mm}^2 and 461.8 {mm}^2), the type of crush initiator (circular holes and oval holes), and the material selection (A710 Steel dan Aluminum Alloy 6061T6). This research uses an approach with finite element metode which is solved by numerical analysis that has been used for years in solving many engineering’s problem. This study shows that the four variables influence the crashworthiness criteria on vehicle’s frame. The variable which influences Peak Crushing Force, Energy Absorption, and Specific Energy Absorption the most is the material selection followed by the number of crush initiator, the crush initiator type, and the crush initiator area. Besides, the variable which influences Crushing Force Efficiency the most is the crush initiator type, followed by the number of crush initiator, the material selection, and the crush initiator area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geofany Rosady
Abstrak :
Front rail adalah komponen penting pada zona benturan yang dapat menyerap energi kinetic saat terjadi tabrakan dari arah depan sekitar 45%. Front rail didesain untuk hancur/remuk saat terjadi tabrakan, dengan menyerap energi kinetik dengan deformasi plastis untuk mengurangi dampak yang diterima oleh penumpang. Umumnya front rail terbuat dari baja ringan berstruktur tipis yang dapat menyerap energi tumbukan kinetik dengan progressive buckling sehingga mengurangi dampak kepada penumpang sekaligus melindungi kompartmen kendaraan. Crush initiators digunakan pada front rail untuk meminimalisir gaya kejut tumbukan maksimum pada saat awal tumbukan, gaya kejut ini berdampak pada penumpang dapat terlontar dari kendaraan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah dan dimensi crush initiators pada tabung berstruktur tipis pada kendaraan. Analisis menggunakan eksperimen quasi-statik dan pendekatan numerik menggunakan software Ansys/Lsdyna. Didapatkan hasil yang hampir sama antara eksperimen dengan numerik dengan rata-rata error sebesar 9,81%. Penggunaan Crush initiators cukup signifikan pada material SS304 yaitu terjadi penurunan gaya tumbukan maksimum (Fmax) mencapai 42,78% dan peningkatan efisiensi tumbukan mencapai 69,97%. ...... Front rail columns are the main component of the vehicle crumple zone that absorbs approximately 45% of kinetic energy at the moment of a frontal collision. During the collision, the front rail as expected absorbs kinetic energy to plastic deformation to reduce the effect on passengers. Generally, front rail front rails are made of mild steel thin-walled structure that absorbs kinetic energy to progressive buckling, so the passengers and compartments of the vehicle are safe. Crush initiators are used to improve crushing force efficiency and reduce the peak crushing force of vehicle collision. This research aimed to determine the effect of numbers and diameter of crush initiators on the thin-walled structure which is applied to the front rail of the vehicle. Analysis was conducted by comparing experimental and finite element analysis methods, the errors are quite low approximately 9,81%. We use software Ansys/Lsdyna for the finite element analysis method in this research. The results show quite significant for SS 304 material, there was a decrease in peak crushing force reach 42,78% and an increase in crushing force efficiency reach 69,97%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Indraji
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada zaman ini menuntut ilmu fabrikasi mikro untuk berkembang lebih pesat lagi. Dewasa ini, sedang dikembangkan teknik mikrofabrikasi menggunakan mikroorganisme (biomachining). Bakteri yang digunakan adalah bakteri jenis Achidithiobacilus ferooxidans. Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya dengan menambahkan parameter inklinasi dan aliran udara (aerasi) pada prosesnya. Sudut yang digunakan adalah variasi dari 200, 300, dan 400. Benda kerja berupa material nikel diberi sebuah pola melalui proses photolithography dan dimasukkan ke dalam cairan medium kultur dalam posisi bersudut yang sudah terisi bakteri, dan dijaga temperatur ruangannya menggunakan inkubator serta dialirkan udara. Percobaan dilakukan selama 24 jam. Pengolahan data dilakukan menggunakan SURFCOM dan foto SEM. Hasil yang didapat bahwa tingkat kekasaran (Ra) sangat bergantung kepada kondisi bakteri ...... The rapid development of technology in this day and age require microfabrication knowledge to grow more rapidly again. Today, the technique is being developed by using microorganisms (biomachining). The bacteria used is Achidithiobacilus ferooxidans types of bacteria. This study continues the previous research by adding the inclination and airflow parameters (aeration) in the process. The angle used is a variation of the 200, 300, and 400. Workpiece material in the form of nickel given a pattern through a photolithography process and put into liquid culture medium in the angular position of the bacteria that are already filled, and kept the room temperature using an incubator and air flows. The experiments were conducted for 24 hours. Data processing was performed using Surfcom and SEM. The results that the degree of roughness (Ra) is very dependent on the condition of the bacteria
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library