Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christoper Cia
Abstrak :
Venture Capitals (VC) telah menjadi katalis perkembangan ekosistem startup di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Investasi VC di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh populasi negara yang besar dan pertumbuhan kelas menengah, serta meningkatnya jumlah startup teknologi. Indonesia terus menjadi daya tarik bagi investor dari dana ventura hingga lembaga investasi lainnya karena potensi peluang pertumbuhan yang dimiliki masing-masing sektor karena ukuran pasar yang besar yang berasal dari sejumlah besar segmen pasar yang belum tergarap. Tren investasi modal ventura telah berkembang sejak zaman investasi kelompok pertama di startup seperti Go-Jek dan Tokopedia hingga startup pasca pandemi. Modal ventura sebelumnya didorong untuk berinvestasi di perusahaan baru dengan potensi pertumbuhan yang cepat sementara kriteria investasi pasca-pandemi mereka telah berkembang menjadi mencari perusahaan baru yang lebih berkelanjutan dengan daya tarik yang menguntungkan. Dimandatkan untuk berinvestasi di startup Asia Tenggara, Magnolia Ventures yang terpusat di Singapura menempatkan minat yang besar untuk mencari peluang investasi startup di Indonesia yang merupakan pasar startup terbesar di wilayah tersebut. Tujuan dari deal sourcing adalah untuk menemukan startup dengan potensi pertumbuhan tinggi, tim manajemen yang kuat, dan model bisnis yang unik namun dapat dipertahankan dengan harapan berhasil keluar melalui penjualan di masa mendatang dari saham mereka dalam ekuitas startup. Perusahaan memiliki strategi deal sourcing inbound yang merupakan upaya mendapatkan perkenalan kesempatan investasi dari pendekatan dari startup yang mencari investasi secara langgsung maupun dari rujukan pihak lain. Sedangkan strategi outbound deal sourcing merupakan pendekatan berburu kesempatan investasi yang dilakukan secara proaktif oleh pihak tim investasi VC dengan berbagai cara menghadiri acara networking yang berkaitan dengan startup maupun menggunakan database online. Adanya penekanan pentingnya dalam merumuskan strategi deal-sourcing yang ter-khususkan berdasarkan wilayah geografis yang diminati, karena strategi yang terbukti suskes disebuah wilayah atau negara mungkin tidak sepenuhnya dapat direplikasi di wilayah atau tempat lainnya tanpa mempertimbakan faktor variabel lokal. Magnolia Ventures dapat menikmati ekspsur yang lebih baik untuk mencari kesempatan investasi dengan cara mempertimbakan ekosistem startup lokal dengan membangun lebih banyak pemahaman tentang pemangku kepentingan yang ada di pasar Indonesia dan mengembangkan berbagai cara pendekatan yang di terapkan terhadap pemangku kepenting di ekosistem startup Indonesia. ......Venture Capitals (VCs) have been the catalysts of the development of the startup ecosystem in South East Asia, particularly Indonesia. VC investments in Indonesia have experienced significant growth in recent years, driven by the country's large population and growing middle class, as well as an increasing number of technology startups. The Indonesian continues to be attractive for investors from venture funds to other investment institutions alike due to the potential growth opportunities each sector has due to the large market size that derives from the large amount of market segments that addressable yet untapped yet. Venture capital investment trends a have evolved since the times of the first cohort of investments in pioneer startups such as Go-Jek and Tokopedia to the post-pandemic startups. Earlier venture capitals are driven to invest in startups with potential of rapid growth while their post-pandemic investment criteria had evolved into seeking for more sustainable startup companies with profitable tractions. Being mandated deploy in South East Asian startups, Singapore based Magnolia Ventures places a weight of interest in sourcing startup investment opportunities in the largest market of the region, Indonesia. The goal of deal sourcing is to find startups with high growth potential, strong management teams, and unique yet , defensible business models in hopes of a successful exit through the future sales . The firm had a well formulated inbound which is the reactive effort and outbound deal sourcing strategy that resulted to the successful investments in several startups throughout the region. of their stakes in the startup’s equity. The inbound sourced deals comprise of the deals that are reactively received by the firm from referrals and direct approach of entrepreneurs while outbound deals were proactively sourced by the firm’s investment team such as by attending networking and industry events or utilizing online databases. There is emphasized importance in formulating specific inbound and outbound deal sourcing strategies based geographic area of interest, as successful strategies in one region or country may not be entirely replicable without incorporating other variable factors from the local environment. Magnolia Ventures can enjoy better exposure to deal opportunities for its sourcing efforts in Indonesia by taking into the local startup ecosystem by building more understanding on the existing stakeholders and developing well-targeted approaches in addressing them
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Winoto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengupas lebih dalam mengenai industri Securities Crowdfunding (SCF) dengan menemukan pilar-pilar penopang lainnya yang dapat mendukung platform SCF memaksimalkan layanannya untuk menyediakan pendanaan keuangan bagi UMKM di Indonesia serta alur praktik bisnis SCF khususnya di Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah Pendekatan Multikasus Kualitatif (Qualitative Multicase Approach) dimana dapat dinyatakan dalam 2 proposisi, yaitu proposisi pertama adalah pilar-pilar penopang dalam industri SCF di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan dengan negara lainnya karena SCF di Indonesia menjadi bagian dari industri pasar modal dimana di Indonesia industri ini sangat perlu diatur dan diawasi secara ketat (highly regulated) dan proposisi kedua adalah, alur bisnis SCF dalam pendanaan UMKM dalam praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya lebih kompleks karena banyak pilar yang terlibat sehingga proses bisnisnya semakin detail karena adanya hubungan saling ketergantungan satu sama lain dengan tujuan melindungi risiko atas investasi yang mungkin dialami oleh investor. Studi ini memiliki implikasi praktis, dimana kita bisa melihat lebih mendalam industri SCF dan bagaimana praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya agar kita sebagai masyarakat Indonesia bisa turut serta berkontribusi dalam memajukan industri SCF di Indonesia. Penelitian ini juga membawa keterbaharuan karena selain menjelaskan pilar-pilar selain 3 pilar utama yang menopang berjalannya proses pendanaan SCF terhadap UMKM dan alur bisnis pendanaan SCF yang terjadi di Indonesia, juga membahas tentang mitigasi risiko investor di industri SCF. ......This research aims to delve deeper into the Securities Crowdfunding (SCF) industry by finding other supporting pillars that can support the SCF platform to maximize its services in providing financial funding for MSMEs in Indonesia and the business practices of SCF, especially in Indonesia. The methodology used is a Qualitative Multicase Approach, which can be stated in 2 propositions, which the first proposition is the supporting pillars in the SCF in Indonesia will be more compared to other countries because SCF in Indonesia is part of the capital market industry where this industry needs to be highly regulated and supervised in Indonesia. The second proposition is, the SCF business flow in practice in Indonesia compared to other countries more complex because many pillars are involved that makes the business processes are increasingly detail because of the interdependence relationship each other in protecting the risks of investment that may be experienced by investors. This study has practical implications, where we can see depper the SCF industry and how it is practiced in Indonesia compared to other countries so that we as the Indonesian community can contribute to advancing the SCF industry in Indonesia. This study also brings novelty because besides explaining about the other pillars exclude the 3 main pillars that support SCF funding process for MSMEs and its business flow that occurs in Indonesia, but it also discusses about risk mitigation in the SCF industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Tiur Margaretha Sibuea
Abstrak :
Penelitian ini menyelidiki pengaruh perhatian publik tentang isu lingkungan terhadap kinerja indeks saham konvensional dan ESG di Indonesia dari Februari 2013 hingga Februari 2023. Jumlah observasi data yang digunakan mencakup sekitar 847 pengamatan indeks konvensional dan 121 pengamatan indeks ESG. Studi ini menggunakan analisis regresi Model Panel Common Model Effect (CEM) dan Robust Ordinary Least Square (OLS) Panel untuk menganalisis hubungan antara perhatian publik, yang diukur melalui jumlah artikel berita di Detik.com, Indeks Volume Pencarian Google (GSVI) dari Google Trends terkait isu lingkungan dengan kinerja pengembalian saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian publik terkait isu lingkungan dalam bentuk artikel berita memberikan pengaruh terhadap performa pengembalian indeks ESG di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada investor, pembuat kebijakan, dan peneliti lain mengenai efektivitas perhatian publik dalam mengatasi isu lingkungan seiring dengan meningkatnya minat dari investor bertanggung jawab secara sosial dalam pengambilan keputusan investasi. ......This research investigates the impact of public attention on environmental issues on the performance of conventional and ESG stock indices in Indonesia from February 2013 to February 2023. The dataset used consists of approximately 847 observations for conventional indices and 121 observations for ESG index. The study employs Common Model Effect (CEM) and Robust Ordinary Least Square (OLS) data panel approach to examine the relationship between public attention, measured by the number of news articles on Detik.com, and the Google Search Volume Index (GSVI) from Google Trends related to environmental issues, and stock return performance. The results of this research indicate that public attention to environmental issues, in the form of news articles, has an impact on the return performance of ESG indices in Indonesia. This study is expected to provide insights to investors, policymakers, and other researchers regarding the effectiveness of public attention in addressing environmental issues, particularly with the increasing interest of socially responsible investors in investment decision-making
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmad Indra Permadi
Abstrak :
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi negara, tetapi akses ke keuangan formal masih menjadi penghalang. Demikian juga, lembaga keuangan menghadapi tantangan menilai kelayakan kredit UKM untuk membiayai mereka. Lembaga keuangan menggunakan model penilaian kredit untuk mengidentifikasi calon peminjam dan menentukan besar pinjaman dan persyaratan agunan. UKM dianggap tidak terorganisir dibandingkan dengan perusahaan besar dalam hal pengelolaan data keuangan, oleh karena itu penilaian risiko kredit berdasarkan data keuangan yang tidak memadai menjadi perhatian lembaga keuangan. Sebagian besar model yang ada digerakkan oleh data dan telah dikritik karena gagal memenuhi asumsi mereka. Untuk mengatasi masalah keterbatasan data keuangan, penelitian ini mengembangkan dan memvalidasi sistem prediksi risiko kredit UKM dengan menerapkan model credit scoring multi kriteria. Model dibangun menggunakan metode terbaik-terburuk (BWM) dan teknik urutan preferensi kemiripan dengan solusi ideal (TOPSIS). Pertama BWM menetapkan kriteria pembobotan dan TOPSIS diterapkan untuk mengevaluasi UKM. Studi kasus kehidupan nyata diperiksa untuk menunjukkan keefektifan model yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agunan yang dapat diikat sesuai ketentuan, riwayat pinjaman, dan current ratio merupakan faktor terpenting dalam pemberian pinjaman, diikuti dengan kategori sektor usaha nasabah, kontinuitas pasokan bahan baku, dan syarat kecukupan agunan. Model ini dapat membantu lembaga keuangan menyediakan cara mudah untuk mengidentifikasi UKM potensial untuk pinjaman dan mendorong penelitian lebih lanjut ke dalam pendekatan alternatif.  ......Small and medium enterprises (SMEs) have a significant impact on the economic development of any country, but access to formal finance remains a barrier. Likewise, financial institutions face the challenge of assessing the creditworthiness of SMEs to finance them. Financial institutions use credit scoring models to identify potential borrowers and determine loan prices and collateral requirements. SMEs are considered disorganized compared to large companies in terms of financial data management, therefore credit risk assessment based on inadequate financial data is a concern for financial institutions. Most of the existing models are data-driven and have been criticized for failing to live up to their assumptions. To overcome the problem of limited financial data, this research develops and validates a SME credit risk prediction system by applying a multi-criteria credit scoring model. The model was built using the best-worst method (BWM) and the preferred order of similarity to ideal solution (TOPSIS) technique. BWM first sets the weighting criteria and TOPSIS is applied to evaluate SMEs. Real-life case studies are examined to demonstrate the effectiveness of the proposed model. The results showed that that collateral can be bound in accordance with the provisions, history of credit, and current ratio were the most important factors in lending, followed by customer business sector category, continuity of supply of raw materials, and collateral adequacy requirements. This model can help financial institutions provide an easy way to identify potential SMEs for loans and encourage further research into alternative approaches.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Rania
Abstrak :
Konflik Rusia-Ukraina telah memberikan dampak yang luas di seluruh dunia. Pasokan dan harga komoditas terpengaruh dan menyebabkan dinamika pada pasar saham. Eropa yang secara geografis berdekatan dan bergantung tehadap komoditas, merasakan dampak yang paling signifikan. Untuk menganalisis respon pasar saham Eropa terhadap komoditas, studi ini menggunakan vektor autoregresi (VAR). Data mencakup periode 24 Agustus 2021 hingga 24 Agustus 2022, enam bulan sebelum dan selama konflik. Hasil menunjukkan bahwa terjadi perubahan sumber guncangan sebelum dan semasa konflik. Sebelum konflik, pasar saham cenderung tidak merespon guncangan komoditas. Namun, semasa konflik, pasar saham menunjukkan respons terhadap emas, perak, dan gandum. ......The Russia-Ukraine conflict has caused far-reaching impacts around the world. Commodity supply and prices are affected and cause dynamics in the stock market.  Europe, which is geographically adjacent and dependent on commodities, felt the most significant impact. To analyze the European stock market's response to commodities, this study uses vector autoregression (VAR). The data covers the period August 24, 2021 to August 24, 2022, including six months before and during the conflict. The results show that the source of shocks change before and during the conflict. Prior to the conflict, stocks tend not to respond to commodity shocks. However, during the conflict, stock markets showed a response to gold, silver, and wheat.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Winoto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengupas lebih dalam mengenai industri Securities Crowdfunding (SCF) dengan menemukan pilar-pilar penopang lainnya yang dapat mendukung platform SCF memaksimalkan layanannya untuk menyediakan pendanaan keuangan bagi UMKM di Indonesia serta alur praktik bisnis SCF khususnya di Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah Pendekatan Multikasus Kualitatif (Qualitative Multicase Approach) dimana dapat dinyatakan dalam 2 proposisi, yaitu proposisi pertama adalah pilar-pilar penopang dalam industri SCF di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan dengan negara lainnya karena SCF di Indonesia menjadi bagian dari industri pasar modal dimana di Indonesia industri ini sangat perlu diatur dan diawasi secara ketat (highly regulated) dan proposisi kedua adalah, alur bisnis SCF dalam pendanaan UMKM dalam praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya lebih kompleks karena banyak pilar yang terlibat sehingga proses bisnisnya semakin detail karena adanya hubungan saling ketergantungan satu sama lain dengan tujuan melindungi risiko atas investasi yang mungkin dialami oleh investor. Studi ini memiliki implikasi praktis, dimana kita bisa melihat lebih mendalam industri SCF dan bagaimana praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya agar kita sebagai masyarakat Indonesia bisa turut serta berkontribusi dalam memajukan industri SCF di Indonesia. Penelitian ini juga membawa keterbaharuan karena selain menjelaskan pilar-pilar selain 3 pilar utama yang menopang berjalannya proses pendanaan SCF terhadap UMKM dan alur bisnis pendanaan SCF yang terjadi di Indonesia, juga membahas tentang mitigasi risiko investor di industri SCF. ......This research aims to delve deeper into the Securities Crwodfunding (SCF) industry by finding other supporting pillars that can support the SCF platform to maximize its services in providing financial funding for MSMEs in Indonesia and the business practices of SCF, especially in Indonesia. The methodology used is a Qualitative Multicase Approach, which can be stated in 2 propositions, which the first proposition is the supporting pillars in the SCF in Indonesia will be more compared to other countries because SCF in Indonesia is part of the capital market industry where this industry needs to be highly regulated and supervised in Indonesia. The second proposition is, the SCF business flow in practice in Indonesia compared to other countries more complex because many pillars are involved that makes the business processes are increasingly detail because of the interdependence relationship each other in protecting the risks of investment that may be experienced by investors. This study has practical implications, where we can see depper the SCF industry and how it is practiced in Indonesia compared to other countries so that we as the Indonesian community can contribute to advancing the SCF industry in Indonesia. This study also brings novelty because besides explaining about the other pillars exclude the 3 main pillars that support SCF funding process for MSMEs and its business flow that occurs in Indonesia, but it also discusses about risk mitigation in the SCF industry.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Chandra Rajasa
Abstrak :
ABSTRAK
Underpricing adalah salah satu permasalahan yang sering terjadi pada saat perusahaan melakukan Initial Public Offerings (IPO). Permasalahan ini merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa mempengaruhi besaran underpricing, serta melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jika saham tersebut masuk ke dalam kriteria saham syariah atau tidak. Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui apakah terdapat underpricing pada saat IPO di pasar modal Indonesia khususnya pada saham perusahaan syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan menggunakan metode regresi sederhana (ordinary least square). Sampel penelitian ini terdiri dari 97 perusahaan dengan kriteria saham syariah dan 70 perusahaan yang tidak memiliki kriteria saham syariah, yang melakukan IPO pada kurun waktu 2011-2018, serta mengalami underpricing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan risiko penawaran memiliki hubungan yang signifikan terhadap besaran tingkat underpricing pada harga IPO, sedangkan saham dengan status syariah, ukuran penawaran, dan kondisi pasar tidak memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, diharapkan hasil studi ini dapat berkontribusi dalam memperkaya literatur terkait saham dan dapat digunakan sebagai masukan khususnya bagi perusahaan yang akan melakukan IPO.
ABSTRACT
Underpricing is one of the problems that often occurs when companies carry out Initial Public Offerings (IPOs). This problem is one of the things that can cause the company not get the maximum profit. Therefore, this study aims to determine the factors that may influence the amount of underpricing, and see whether there are significant differences if the shares are included in the criteria of Islamic stocks or not. In addition, this study also intends to determine whether there is underpricing when companies doing IPO in the Indonesian capital market, especially in the shares of Islamic companies. This study uses a quantitative study approach using simple least square methods. The sample of this study consisted of 97 companies with criteria for sharia shares and 70 companies that did not have criteria for sharia shares, which conducted IPOs in the period 2011-2018, and experienced underpricing. The results of this study indicate that the variable company size, firm age, and offering risk have a significant relationship to the magnitude of the level of underpricing on IPO prices, while variable sharia status, offering size, and market condition do not have a significant relationship. Therefore, it is expected that the results of this study can contribute to enriching literature related to stocks and can be used as advice especially for companies that will conduct IPOs.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Kevin Egidius Nathaniel
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh proporsi anggota dewan komisaris dengan rangkap jabatan (busy board member) terhadap stock price crash risk dengan menggunakan sampel 168 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2019. Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh busy board member tidak linear pada stock price crash risk, sehingga mendukung pandangan reputational effect dan busyness hypothesis. Selain itu penelitian juga menunjukkan stock price crash risk lebih rendah pada emiten BUMN dan pengaruh busy board member pada stock price crash risk dimoderasi oleh kualitas tata kelola perusahaan dengan menggunakan indikator market-to-book value. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa busy board member membawa pengaruh positif hingga titik tertentu (optimal).
The study aims to investigate busy board member effect on stock price crash risk by using 168 listed companies on Indonesia Stock Exchange for 2015-2019 period. Study proves non-linear effect between busy board member and stock price crash risk., thus accommodating two different perspectives which are reputational effect and board busyness hypothesis. Study also shows SOEs have lower crash risk and effect of board busyness on crash risk moderates by corporate governance quality which measured using market-to-book value. Overall the study shows that busy board members only bring positive impact up until optimal point (threshold).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosviana Rosida
Abstrak :
Perkembangan pariwisata ramah muslim di Indonesia sangat menjanjikan. Akan tetapi masih terdapat keterbatasan infrastruktur terutama terkait ketersediaan fasilitas ibadah di daerah potensial pariwisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar yang ideal terhadap fasilitas ibadah pada kawasan destinasi wisata ramah muslim. Fasilitas ibadah yang baik atau buruk dapat memberikan pengaruh terhadap niat berkunjung wisatawan ke destinasi wisata. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif digunakan untuk analisis faktor dan uji t-statistik dengan teknik convenience sampling dengan jumlah sampel 326 yang diperoleh dari seluruh Indonesia. Proses tersebut dilakukan setelah melalui tahap focus group discussion (FGD) dengan para ahli dari perwakilan MES untuk dilakukan tahap screening pertanyaan yang akan digunakan dalam uji analisis pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat dua faktor rekomendasi standarisasi untuk fasilitas mushola dan empat faktor rekomendasi standarisasi untuk fasilitas toilet. Ketersediaan fasilitas ibadah pada wisata ramah muslim dapat berpengaruh terhadap niat wisatawan untuk berkunjung.Tidak hanya itu, fasilitas ibadah berpengaruh terhadap niat untuk mengunjungi kembali destinasi wisata atau merekomendasikan ke wisatawan lainnya. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber standarisasi terhadap issu permasalahan fasilitas ibadah pada destinasi wisata ramah muslim. ......The development of Muslim-friendly tourism in Indonesia is very promising. However, there are still limited infrastructure, especially related to the availability of worship facilities in these potential tourism areas. This study aims to determine the ideal standard of worship facilities in Muslim-friendly tourist destinations. Good or bad worship facilities can have an influence on tourists' visiting intentions to tourist destinations. This type of research uses a quantitative approach is used for factor analysis and t-statistical tests with convenience sampling techniques with a total sample of 326 obtained from all over Indonesia. This process was carried out after going through the focus group discussion (FGD) stage with experts from MES representatives to carry out the screening stage of questions that would be used in the quantitative approach analysis test. The results of this study indicate that, there are two factors recommending standardization for prayer facilities and four factors recommending standardization for toilet facilities. The availability of prayer facilities in Muslim-friendly tourism can influence tourists' intentions to visit. Not only that, religious facilities affect the intention to revisit tourist destinations or recommend them to other tourists. This research can be used as a standardization source for issues of worship facilities in Muslim-friendly tourist destinations.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raihan Saviero Danniswara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi intensi untuk menggunakan bank digital syariah pada generasi Z di Indonesia dengan menggunakan Technology Acceptance Model. Sampel yang digunakan yaitu penduduk Indonesia beragama Islam yang termasuk dalam generasi Z dan belum pernah menggunakan bank digital syariah. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 196 responden yang kemudian diolah dengan metode structural equation model-partial least square (SEM-PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude dan features memiliki peran penting terhadap intensi untuk menggunakan bank digital syariah dan attitude memediasi hubungan antara perceived usefulness, perceived ease of use, dan trust dengan intensi untuk menggunakan bank digital syariah. ......This study aims to analyse factors that influence intention to use Islamic digital banks in generation Z in Indonesia using the Technology Acceptance Model. The sample used is Indonesian Muslims who belong to generation Z and have never used Islamic digital banks. The data collected were 196 respondents processed using structural equation model-partial least square (SEM-PLS) method. The results of this study indicate that attitude and features have an important role in the intention to use Islamic digital banks and attitude mediates the relationship between perceived usefulness, perceived ease of use, and trust towards intention to use Islamic digital banks.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>