Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifin Pramono
Abstrak :
Beliung persegi, sebagai benda penting pada tingkat perkembangan kehidupan masa bercocok tanam atau masa neolitik yang ditemukan di DKI Jakarta, bahannya banyak yang dibuat dari batu-batu bermutu seperti rijang, yaspis dan kalsedon. Jenis-jenis bahan meliputi belincung, pahat dalam berbagai urutan, beliung penarah dan pacul. alat-alat itu saja dibuat dengan bentuk yang sempurna, tetapi juga sudah dipoles permukaannya dan diasah pada kedua belah sisi tajamannya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S11528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamil
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oto Nafiah
Abstrak :
ABSTRACT
Komputer sebagai salah satu teknologi yang dapai digunakan untuk menyelsaikan masalah-masalah konveksi, dengan menggunakan metode beda numerik dapat menghasilkan data-data yang dibutuhkan secara cepat dan dapat beriaku umum. Sehingga penulis menggunakan metode numerik untuk menyeiesaikan masalah-masalah konveksi tersebut. Penulisan skripsi ini menggunakan metode beda hingga secara implisit, yang dituliskan dalam bentuk Persamaan Differensial Parsial (PDE). Hasil akhir dari penyelesaian persamaan differensial parsial di atas memberikan distribusi temperatur dan koensien perpindahan kalor di silinder bagian dalam alat penukar kalor air ke udara-aliran lawan arah. Dan hasil penelitian ini dapat dilihat semakin kecil laju aliran kalor konduksi pada arah radial maka laju aliran kalor konveksi pada arah aksial makin kecil. Dan semakin tinggi temperatur masuk silinder maka bilangan Reynold semakin besar dan nilai koefisien perpindahan kalor semakin besar juga. Metode beda hingga secara implisit ini dapat digunakan untuk menentukan distribusi temperatur dan koefisien perpindahan kalor pada alat penukar kalor yang hasilnya dapat berlaku umum. Diselesaikan dengan menggunakan metode TDMA.
1999
S36948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiyanto Hariyono
Abstrak :
Analisa distribusi temperatur udara di dalam ruang anulus didefinisikan sebagai suatu analisa yang meninjau perubahan profil temperatur karena adanya perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi paksa pada suatu alat penukar, kalor dari air ke udara (water to air heat transfer apparatus). Adapun pembatasan pada penelitian ini diantaranya sebagai berikut : suhu dinding luar silinder dalam dianggap konsfan sepanjang arah aksial. Aliran udara yang seragam pada arah radial serta tekanan udara dalam ruang anulus kurang lebih satu atmosfir. Jenis aliran udara juga dibatasi pada aliran turbulen dengan permodelan aliran turbulen yang digunakan adalah model aljabar sederhana (simple algebraic model) yang disajikan dalam bentuk persamaan utama. Persamaan utama yang dimaksud adalah persamaan kontinuitas, momentum dan energi. Ketiga persamaan tersebut disusun dalam bentuk persamaan diferensial parsial. Kemudian dengan metode beda hingga secara implisit, persamaan-persamaan tersebut diubah ke dalam bentuk persamaan numerik dan diselesaikan dengan metode TDMA. Bersamaan dengan itu gradien tekanan yang terdapat dalam persamaan momentum dan energi tersebut diselesaikan dengan metode Newton. Hasil akhir yang didapat secara numerik dibandingkan dengan data hasil percobaan yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan. Sehingga dan penelitian ini diperoleh bahwa metode numerik dapat dijadikan alternatif yang berguna dengan hasil yang cukup balk dalam penyelesaian masalah perpindahan kalor pada ruang anulus.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S37011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Gunawan
Abstrak :
ABSTRACT
Perkembangan komputer yang pesat memberikan dampak yang besar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pada bidang iimu Perpindahan Kalor dan Mekanika Fluida. Salah satu persoalan Perpindahan Kalor yang dapat diseiesaikan dengan komputer adalah penentuan nilai koelisien konveksi dan suhu borongan (Temperatur Bulk).

Pendekatan numerik yang dilakukan untuk menentukan besarnya nilai koeiisien konveksi dan temperatur borongan tersebut dengan baniuan persamaan Lapisan Batas (The Boundary Layer Equation) yang mempunyai tiga persamaan awal yaitu persamaan kontinuitas, persamaan momentum dan persamaan energi.

Pendekatan numerik yang dilakukan menggunakan bentuk beda hingga (finite difference) fully explicit untuk menyelesaikan masalah perpindahan kalor konveksi didalam pipa. Caranya dengan membagi ruang tabung dalam arah aksiai dan arah radial, sehingga distribusi temperatur air di dalam pipa dapat dicari darl satu node ke node lainnya dengan bemrutan. Hasil pendekatan numerik yang dilakukan cukup baik, sehingga penclekatan numerik beda hingga fully explicit dapat digunakan untuk menyeiesaikan masalah perpindahan kaior konveksi paksa dalam pipa.
1999
S37014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Ari Utomo
Abstrak :
Dalam beberapa aplikasi teknologi tertentu, terkadang dibutuhkan suatu alat penukar kalor yang dapat digunakan untuk menaikkan temparatur dua jenis fluida dingin sekaligus. Alat penukar kalor yang dipakai untuk rujuan ini disebut sebagai alat penukar kalor dengan dua fluida dingin. Kinerja dan karakteristik alat penukar kalor ini seperti halnya alat penukar kalor dengan satu fluida dingin tergantung kepada jenis susunan aliran dan kondisi oparasinya. Salah satu jenis alat penukar kalor ini adalah alat panukar kalor shell and tube dengan dua fluida dingin jenis cross counter flow-one fluid is mixed and the other is unmixed (jenis aliran silang lawan arah dengan satu fluida campur). Pada skripsi ini akan diselidiki kinerja dan karakteristik alat penukar kalor tersebut untuk berbagai kemungkinan konfigurasi aliran kedua fluida dihgin melalui simulasi numenik. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja dan karakteristik berbagai konfigurasi aliran alat penukar kalor tersebut. Selain itu, penelitian ini ditujukan pula untuk membuktikan suatu hipotesa yang menyatakan bahwa salah satu bentuk konfigurasi aliran yaitu konfigurasi aliran dengan setiap laluan kedua fluida dingin saling berselingan akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Artinya, kalor yang dipindahkan atau ditransfer oleh konfigurasi ini lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan batasan bahwa fluida panas yang digunakan memiliki kapasitas kalor yang lebih besar dibandingkan kapasitas kalor yang dimiliki oleh kedua fluida dingin yang hendak dinaikkan temperaturnya. Dalam hal ini fluida panas bertindak sebagai fluida maksimum dan kedua fluida dingin sebagai fluida minimum. Jenis konfigurasi aliran yang akan diselidiki hanya empat kemungkinan konfigurasi. Dari penelitian diperoleh bahwa konfigurasi aliran dengan setiap laluan kedua fluida dingin saling berselingan memiliki kinerja dan karakteristik yang lebih baik dibandingkan ketiga konfigurasi aliran lain yang diteliti. ......At certain application of technology it is sometime needed the heat exchanger that could be used to rise the temperature of two kind of cold fluids. The heat exchanger that is used for this purpose is called as the heat exchanger with two cold fluids. The performance and characteristics of this heat exchanger depends on the flow arrangement ot work fluids and the operation conditions. One type of this heat exchanger is shell and tube-cross counter flow heat exchanger with one fluid is mixed and the other is unmixed. This thesis would discuss about the performance and characteristics of this heat exchanger for some possibility of flow configurations of both cold fluids. The purpose of this research is to compare the performance and characteristics of those flow configuralion.Besides, this research is proposed to prove the thruth of the hypothesis stating that the flow configuration that make the hot fluid cross succesively each one-pass of both cold fluids has the best performance among them. This discussion is constrained by the condition whore the heat capacity of hot fluid is bigger then the heat capacity of both cold fluids. It means that the hot fluid acts as a maximum fluid and cold fluid acts as a minimum fluid. From this research, it is found that the flow configuration that make the hot fluid cross succesively each one-pass of both cold fluids gives the performance and characteristics that is better than the other flow configurations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolli Fernanda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Susanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Pambudi
Abstrak :
Proses pertukaran panas antara dua Huida yang memiliki temperatur yang berbeda terjadi di banyak aplikasi teknologi. Alat yang berfungsi seperti ini dikenal dengan sebutan heat exchanger; alat ini dapat dijumpai pada Air Conditionong (AC), proses pemanfaatan kembali panas yang terbuang, pembangkit tenaga Iistrik dan dalam proses-proses kimia. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap, heat exchanger digunakan untuk menaikkan suhu dari dua fluida dingin. Heat exchanger yang digunakan untuk tujuan seperti ini dikenal dengan heat exchanger dengan dua fluida dingin. Salah satu jenis dan heat exchanger ini adalah she!! and tube dengan dua fluida dingin dengan jenis aliran silang lawan arah dengan satu fiuida campur (cross-counter How heat exchanger-one fluid mixed and the other is unmixed). Skripsi ini membicarakan tentang penelitian terhadap kinerja dan karakteristik dari alat ini, dengan beberapa kemungkinan dari kontigurasi aliran, variasi laju aliran massa fluida dan variasi suhu fluida panas. Tujuan dari penelitian adalah untuk membandingkan pengaruh dari kemungkinan dan variasi tersebut terhadap kinerja heat exchangen. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa kinerja dan karakteristik dari alat ini tergantung dari konigurasi aliran fluida kerja dan kondisi operasinya seperti laju alir massa fluida dan temperatur fluida panas.
The process of heat exchange between two fluids that are different temperatures occurs in many applications of technology, the device used to implement this exchange is called a heat exchangert. It may be found in air conditionong, electric power production, waste heat recovery and chemical processing. At electric power production that use gas and vapor for its power, the heat exchanger is used to increase the temperature of two kind of cold fluid. The heat exchanger that is used for this purpose is called the heat exchanger with two cold fluids. One type of this heat exchanger is shell and tube-cross counter flow heat exchanger with one fluid is mixed and the other is unmixed. This thesis would talk about the performance and characteristics of this heat exchanger for some possibility of flow ccnhgurations of both cold fluids and variety mass flow rate of fluids and variety temperature of hot fluids. The purpose of this research is to compare the performance and characteristics of this heat exchanger with flow conhgurations, variety mass flow rate of fluids and variety temperature of hot fluid. The results from this research show that the performance and characteristics of this heat exchanger depends on the flow arrangement of work fluids and the operation conditions such as mass flow rate of fluids and temperature of hot fluid.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S37249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>