Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Harry S.
"Biaya konstruksi saat ini semakin lama semakin menanjak dengan cepat, maka kontraktor dituntut untuk dapat menekan biaya konstruksi seminimal mungkin yaitu dengan melakukan Value Engineering (VE). Value Engineering mempunyai rencana kerja yang merupakan suatu rencana yang pasti dari langkah-langkah atau tahapan yang tersusun secara sistematik untuk mempermudah melakukan studi VE. Tahapan dalam proses penerapan terdiri dari 7 tahap yaitu tahap pemilihan tim, pengumpulan informasi, sumbang saran, evaluasi alternatif-alternatif, mengembangkan alternatif-alternatif, rekomendasi dan implementasi.
Pada penelitian ini dilakukan analisa variabel-variabel yang terdapat dalam masing-masing tahapan terhadap kinerja biaya proyek dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 10.1 untuk melihat korelasinya.
Kinerja biaya proyek memiliki korelasi dengan variabel-variabel pengetahuan / keahlian anggota tim VE dalam mengembangkan ide-ide VE (tahap pemilihan tim), membuat alternatif-alternatif dari metode konstruksi yang dapat menghemat biaya (tahap sumbang saran). Terbukti variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier dengan tingkat korelasi yang sangat kuat dengan kinerja biaya dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain. Variabel lain yang belum teridintifikasi tetapi mempengaruhi kinerja biaya adalah variabel pemilihan alternatif-alternatif yang mempunyai kemungkinan besar dalam penghematan biaya (tahap evaluasi alternatif-alternatif).
Pengetahuan / keahlian anggota tim dalam mengembangkan ide-ide VE adalah sangat penting, karena salah satu kunci keberhasilan dari VE adalah bagaimana keahlian (Expert) seseorang dalam mengembangkan ide-ide.

Performance Cost Of Industrial Building in Jabotabek AreaConstruction cost increases rapidly recent days. It demands contractor to reduce construction cost as minimize as it can by doing value engineering. Value engineering has certain job plan which include systematic phases to easier to study VE, steps of application process consist of seven phase which are team selection, information gathering, brainstorming, evaluating alternatives.
Research is done to analyze variables in every phase to project cost performance by using computer program SPSS 10.1 to assist the correlations.
Project cost performance has correlations to variables like VE team knowledge to develop VE ideas (team selection phase) and making alternatives from construction method which reduces cost (brainstorming phase). It has proven that the two above variables has strongly linear relation to correlations to cost performance compared to another variables. Another variable which has not identified yet but influence cost performance is evaluating alternatives variable which has big probability to reduce cost (evaluating alternatives phase).
Team member knowledge to develop VE ideas is very important because one of the succeed VE key is team member expertise to develop ideas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudo Purnomo
"Untuk mengurangi kemacetan lalu ? lintas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta membangun flyover di beberapa ruas persimpangan jalan yang kepadatan lalu ? lintasnya tinggi. Namun pada masa pelaksanaan konstruksinya seringkali terjadi kendala ? kendala yang dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek sesuai jadwal yang direncanakan. Mengetahui akibat yang dapat ditimbulkan bila kendala ? kendala tersebut tejadi, penulis bermaksud untuk meneliti seberapa besar peran konsultan pengawas pada proyek flyover terhadap kinerja waktu sehingga penyelesaian proyek yang sesuai jadwal dapat diwujudkan Untuk menjawab bagaimana peran konsultan pada proyek konstruksi flyover tersebut perlu dilakukan kajian terhadap tugas, wewenang dan tanggung jawab konsultan pengawas, metode pelaksanaan konstruksi pada proyek flyover dan definisi dari kinerja waktu itu sendiri. Dimana dalam kajian teoritis tersebut dapat diambil sebuah kerangka pemikiran yang pada akhirnya menghasikan sebuah hipotesa.
Penelitian diharapkan dapat mengetahui tingkat pengaruh konsultan pengawas terhadap ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal rencana pada setiap tahapan sesuai metode pelaksanaan konstruksi. Kuisioner diberikan dengan responden owner (DPU DKI) dan personel kontraktor yang mengerti permasalahan. Analisa data diolah dengan Analityc Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan prioritas/ranking faktor tugas, wewenang dan tanggung jawab konsultan pengawas.

To lessen last jam - passed by quickly Government Provinsi DKI Jakarta through On Duty Public Work DKI Jakarta develop;build flyover in some joint intersecting street which is last density - passed by quickly high. But at a period of its construction execution oftentimes happened constraints able to result delay of solving of project on schedule which is planned. Knowing effect of able to be generated by if constraints happen, writer have an eye to to check how big role of supervisor consultant at project of flyover to time performance so that the solving of appropriate project of schedule can be realized To answer how role of consultant at project of the flyover construction require to be conducted by study to duty, supervisor consultant responsibility and authority, construction execution method at flyover project and the definition of time performance it self. Where in the theoretical study can be taken by a idea framework which is on finally result a hypothesizing.
Research expected can know supervisor consultant influence storey;level to accuracy of completion of task time on schedule plan in each step according to construction execution method. Quitionaire given with owner responder ( DPU DKI) and contractor personel understanding problems. Data analysis processed with Analityc Hierarchy Process ( AHP) to get priority / duty factor ranking, supervisor consultant responsibility and authority."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24791
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Arnady
"Pada umumnya, kualitas konstruksi jalan sangat dipengaruhi oleh proses perencanaan, proses pelelangan dan pelaksanaan konstruksi serta pemakaian berbagai macam sumberdaya. Pembangunan bidang konstruksi jalan yang tidak efisien akan mengakibatkan pemborosan, dilain pihak masih terdapat rendahnya kualitas konstruksi jalan. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk melakukan suatu kajian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya kualitas proyek konstruksi jalan sehingga umur rencana pelayanan jalan tidak tercapai, studi kasus proyek di Provinsi NTT yang ditinjau dari pakar dan stakeholders.
Untuk menjawab dan mengevaluasi apa yang menyebabkan serta bagaimana melakukan treatment terhadap faktor-faktor yang mengakibatkan rendahnya kualitas proyek konstruksi jalan, identifikasi perlu dilakukan melalui metode Risiko, dimana metode ini dipilih untuk dapat melihat peringkat yang mempengaruhi pemilihan faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya kualitas proyek konstruksi jalan dan melalui manajemen risiko yang meliputi faktor-faktor risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, dan tindakan mengelola risiko (treatment atau risk response).
Penelitian diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor penyebab, dengan melakukan analisa kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuisioner dengan responden pakar, stakeholder (kontraktor dan konsultan) serta yang mempunyai pengalaman dalam bidang konstruksi jalan. Dan secara kuantitif dengan mencoba menemukan nilai-nilai realistik terhadap konsekuensi dan menganalisa secara terperinci pengaruh relatif berbagai faktor yang mengarah kepada risiko.

In general, quality of construction of road hardly influenced by planning process, auction process and execution of construction and assorted usage of human recourse. Development of construction area of inefficient road will result extravagance, so that will affect signifikan to the low of quality of construction of road. Therefore, this research haves an eye to does a study about factors having an effect on to the low of quality of project of construction of road so that service plan age of road is not reached, case study project of in Province East Nusa Tenggara evaluated from side expert and stakeholders.
To answer and evaluates what causing and how doing treatment to factors resulting the low of quality of project of construction of road, identification need to be done through risk method, where this method selected to be able to see rank influencing election of factor having an effect on to the low of quality of project of construction of road and through risk management covering risk factors, risk analysis, evaluation of risk, and action manages risk (treatment or risk response).
Research is expected able to know factors cause, by doing qualitative analysis, with perception data analysis gotten from kuisioner with responder expert, stakeholder ( contractor and consultant) and having experience in the field of construction road. And in kuantitif by trying to finds values realistik to consequence and analyses detailedly relative influence various factors leading to risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Samatea
"Koordinasi yang tidak baik antara pemilik proyek dengan para kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi dengan bentuk multi kontrak, dapat mengakibatkan terjadi keterlambatan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko utama dalam koordinasi bentuk multi kontrak yang berpengaruh terhadap kinerja waktu. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan suvei pada beberapa proyek konstruksi yang menggunakan bentuk multi kontrak, pada salah satu perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis H, analisa risiko kualitatif, dan analisa level risiko. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat sembilan faktor risiko utama dalam koordinasi bentuk multi kontrak yang berpengaruh terhadap kinerja waktu.

Bad coordination within owner and contractors in construction project execution using multi-prime contracts can affect delay. This research aimed to identify high risk factors in coordination of multi-prime contracts that influence time performance. This research is conducted by surveying to construction projects using multi-prime contracts in one of oil and gas company in Indonesia. Data analysis is processed by Kruskal-Wallis H test, qualitative risk analysis, and risk level analysis. This research concludes that there are nine high risk factors in coordination of multi-prime contracts that influence time performa."
2009
S50451
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saor Eirene
"Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 mengatur proses pengadaan barang/jasa untuk penunjukan langsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan dua tahap, teorisasi dan empirisasi. Penelitian dilakukan kepada dua kelompok responden, kelompok Auditor dan Auditee dengan menggunakan metode statistika deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan ada 6 faktor permasalahan aplikasi aturan keadaan darurat pada pengadaan barang/jasa secara penunjukan langsung, yaitu Tidak ada keharusan pemerintah daerah yang terdekat untuk wajib memberikan bantuan pada daerah yang terkena bencana, Tidak ada aturan yang memperbolehkan PPK menunjuk penyedia barang/jasa terdekat yang sedang melaksanakan pekerjaan sejenis, Lama waktu pelaksanaan pekerjaan, Tidak ada pengaturan besarnya denda keterlambatan pekerjaan, Rendahnya kualitas/mutu pekerjaan penanggulangan yang dikerjakan, dan Pemeriksaan BPK dalam setiap pekerjaan secara unit price.

Presidential Regulation No. 54 of 2010 regulates the process of procurement of goods / services, whether in the form of a direct appointment. The method used in this study is a two-stage survey, theorising and empirisation. The study was conducted to two groups of respondents, the Auditor and Auditee using descriptive statistics.
The results showed there were 6 factors issues in the application of the rules of emergency procurement of goods / services direct appointment, that No obligation of local government closest to shall provide assistance to the affected areas, There are no rules that allow the PPK designate providers of goods / services nearby who are conducting similar work, Work execution time, No amount of fine adjustment of delay, Poor quality / quality control work, and the BPK in every job in the unit price.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Melia Nugraheni
"Perubahan kinerja akibat dari lingkup non excusable merupakan situasi yang tidak dapat dihindari pada tahap pelaksanaan suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor non excusable yang berprioritas memiliki risiko pada kinerja proyek baik biaya dan waktu. Survei dilakukan dengan sasaran responden adalah kontraktor yang pernah mengerjakan proyek pembangunan stasiun daerah di kantor X. Dan hasil penelitian dikaji dengan Analythical Hierarchy Process (AHP), untuk mengetahui faktor non excusable yang paling berprioritas. Didapatkan bahwa keterlambatan pengiriman material menjadi faktor yang paling beresiko mengakibatkan perubahan kinerja proyek. Respons resiko yang tepat adalah dengan adanya pengawasan dan kontrol yang baik disetiap proses proyek baik dari tahapan perencanaan hingga pelaksanaan.

Changes in performance due to the scope of non excusable is a situation that can not be avoided in the implementation phase of a project. The purpose of this research is to investigate the non excusable factors that has priority of risk on project performance of both cost and time. The survey was conducted with the target of respondents are the contractor who worked on development projects in the office of the X station. The results analyzed by the Analythical Hierarchy Process (AHP), to investigate the most priority of non excusable factors. The delay in delivery of material was found out to became the risk factors which lead to the changes in project performance. The appropriate risk response are the presence of good surveillance and control at each phase of the project process from planning to implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Caesarah Elfadhia
"Data pengaduan tahun 2016 yang didapat dari Bidang Pengaduan dan Komunikasi masyarakat DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016 ada banyak jumlah pengaduan yang masuk, dengan persentase jenis pengaduan terbanyak berasal dari perizinan bidang penataan ruang, dan kategori pengaduan terbanyak mengenai durasi penerbitan izin, prilaku, peraturan, dan pungutan liar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang paling mempengaruhi mutu pelayanan DPMPTSP, dan apakah mutu pelayanan DPMPTSP saat ini sudah sesuai dengan harapan masyarakat, serta strategi/inovasi apa yang harus diterapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan perizinan di DPMPTSP. Metode penelitian ini menggunakan metode servqual. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 14 indikator yang paling berpengaruh dalam penilaian mutu pelayanan, dan 5 indikator yang belum sesuai dengan harapan masyarakat.

The complaint data obtained from the Complaints and Communications Section of the DPMPTSP of DKI Jakarta Province shows that throughout 2016 there were many complaints coming in, with the highest percentage of complaints coming from the spatial planning permit, and the most complaints category regarding the duration of the issuance of permits,Regulations and illegal fees. Therefore, this study aims to determine what factors affect the quality of DPMPTSP service, and whether the quality of DPMPTSP service is now in accordance with the expectations of the community, and what strategies innovations should be applied in order to improve the quality of licensing services in DPMPTSP. This research method using servqual method. The results of this study indicate that there are 14 most influential indicators in the assessment of service quality, and 5 indicators that have not been in accordance with community expectations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library