Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Kadir
Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan. Departemen P dan K, 1983
700.598 3 ABD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febria Kartika Irtianti
"RW Siaga sebagai salah satu strategi dalam mengatasi masalah kesehatan terkadang masih belum optimal dalam pelaksanaanya. Kader sebagai ujungtombak untuk menggerakkan masyarakat diharapkan keaktifannya dalam kegiatanRW Siaga. Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungandengan keaktifan kader tersebut di wilayah kecamatan Jatisampurna, kota Bekasipada tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian kwantitatif dengan bentuk survey
secara cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukan faktor internal yangberhubungan dengan keaktifan kader RW Siaga adalah umur kader, sedangkanfaktor eksternal meliputi pelatihan, pembinaan, penghargaan, dukunganmasyarakat, fasilitas kesehatan dan situasi untuk bertindak yang berhubungan dengan keaktifan kader RW Siaga. Hasil penelitian menyarankan perlunya diperhatikan faktor umur dalam rangka kaderisasi, serta perlunya penyelenggaraan pelatihan dan pembinaan bagi para kader.

Alert neighborhood mode as one of the strategies in dealing with health problems are sometimes still not optimal in its implementation. Cadre as the spearhead to mobilize the public expected activeness in events mode neighborhood. This thesis discusses the factors associated with active cadre in the region Jatisampurna district, Bekasi city in 2009. This research is quantitative research with cross-sectional survey.
The results showed that internal factors associated with the active standby neighborhood cadre is a cadre of age, whereas external factors include training, coaching, awards, community support, health facilities and to act in situations relating to cadre neighborhood active standby. The results show the need for attention in the context kaderisasi age factor, and the need for training and coaching for the cadres.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Fajriyatul Izza
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara karakteristik balita dan ibu dengan status gizi kurang di 3 kecamatan kota tangerang selatan tahun 2013. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian kasuskontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur menggunakan kuesioner kepada 180 ibu yang mempunyai balita. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan status gizi kurang adalah pemberian ASI eksklusif pada balita, berat balita saat lahir, umur ibu saat melahirkan, pendidikan ibu, jumlah anak yang dimiliki ibu, dan pengetahuan gizi ibu.

The focus of this study is relationship between characteristics of toddlers and mothers with less nutritional status in 3 sub-district south tangerang city in 2013. This study use quantitative methods and case-control study design. Data collecting is done through structured interview using questionnaire to 180 mothers with toddlers. Based on the result of bivariate analysis known that variables associated with less nutritional status is exclusive breastfeeding in infants, weight infants at birth, maternal age, maternal education, number of children the mother,and the mother's nutritional knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Verlina Yohana Kawangung
"Masih tingginya kejadian IMS pada WPS (83,2%) dan perilaku pencegahan yang kurang berpotensi penularan IMS dan peningkatan penyebaran kasus HIV-AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan kondom terhadap penggunaan kondom di Lokasi Batu 24 dan Batu 80. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, kuantitatif dengan disain cross sectional dan kualitatif dengan disain RAP. Sampel pada penelitian ini adalah WPS di Lokasi Batu 24 dan Batu 80 berjumlah 136 orang (total sampel) dan 22 orang informan. Ada 81,6 % menggunakan kondom pada seks terakhir dan 47,2 % selalu menggunakan kondom seminggu terakhir. Penggunaan kondom seminggu terakhir dipengaruhi oleh ketersediaan kondom (OR=1,7) dan tetap berpegaruh setelah dikontrol oleh variabel konfounder (OR=2,4).

The high prevalence of STI among sex worker (83.2%) and low condom used behaviors potentially increase the spread of transmission of STI and HIV-AIDS cases.This study aims to determine the effect of condom availability on condom use among sex worker at Lokasi Batu 24 and Batu 80. Quantitative and qualitative methods had been used in this study. Samples in this study are direct sex workers in Lokasi Batu 24 and Batu 80, total 136 person (total sample) and 22 informen. There are 81.6% used condom at last sex, and 47.2% always used condoms in past a week. Condoms used in past a week are influenced by the availability of condoms (OR = 1.7) and still having effect after controlled by confounder variables (OR = 2.4)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31137
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Ferry Rachmat Santoso
"Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 memperlihatkan bahwa persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan sebanyak 55,4%, sedangkan persalinan yang dilakukan di rumah ibu bersalin sebanyak 43,2%, dan sebagian besar ditolong oleh dukun bayi sebanyak 40,2%. Persalinan di rumah yang dilakukan oleh dukun bayi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya Angka Kematian Ibu. Di Kabupaten Karawang, JawaBarat masih terjadi kasus kematian pada ibu dan kematian pada bayi. Jumlah kematian ibu cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari laporan KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang ada ibu bersalin yang meninggal dunia yang persalinannya ditolong oleh Dukun bayi. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Karawang yang melakukan kunjungan K4 mencapai 93,43%. Hal ini menunjukan terdapat 6,57% bumil yang melakukan kunjungan K4 tapi tidak bersalin oleh tenaga kesehatan. Masih banyaknya persalinan oleh dukun bayi menunjukkan kurangnya kemitraan antara bidan dan dukun bayi. Namun hingga kini masih ada saja dukun bayi yang enggan bermitra dengan bidan, dan terjadi juga di Kabupaten Karawang terutama di wilayah kerja Puskesmas TanjungPura dan Pedes.
Dari masalah tersebut sehingga tujuan umum dari penelitian ini adalah ingin mengetahui mengenai faktor-faktor yang menghambat dukun bayi untuk bermitra dengan bidan.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang, yang merupakan jumlah dukun bayi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpura dan Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable pengetahuan, sikap dan pelatihan keterampilan dukun bayi yang berpengaruh terhadap kemitraan dukun bayi dengan bidan.Faktor yang paling dominan menghambat kemitraan dukun bayi dengan bidan adalah pengetahuan dukun bayi.
Saran pada penelitian ini adalah memberikan pembekalan dan pelatihan tentang Peran Dukun bayi dalam kemitraan dengan bidan kepada semua dukun bayi agar informasi yang diberikan dapat menyebar secara merata guna meningkatkan pengetahuan dukun bayi.

Health Research (Riskesdas) in 2010 showed that deliveries conducted at health facilities as much as 55.4%, while the delivery is done at maternal home as much as 43.2%, and mostly attended by traditional birth attendants as much as 40.2%. Home deliveries conducted by TBAs is one of the factors that affect the high maternal mortality rate. In Karawang regency, West Java still occur in cases of maternal mortality and infant mortality. Number of maternal deaths is likely to increase from year to year.
KIA of reports there Karawang District Health Office maternal childbirth who died were rescued by Shaman baby. Coverage of births by skilled health personnel in Karawang regency K4 visits reached 93.43%. It is revealed that there is 6.57% pregnant women who visited K4 but not delivery by health workers. Still many deliveries by traditional birth attendants showed a lack of partnership between midwives and TBAs. But until now there are still traditional birth attendants are reluctant to cooperate with the midwife, and occurs also in Karawangdistrict, especially in the Tanjungpura and Pedes Primary Health Centre.
Of the problem so that the general purpose of this research is to know about the factors that hinder traditional birth attendants to partner with midwives. This study uses cross-sectional design with a sample size of 48 people, which is the number of midwives who are in the Primary Health Center Tanjungpura and Pedes, Karawang regency, West Java.
The results showed that knowledge, attitudes and skills training TBAs affecting TBAs partnership with midwives. The most dominant factor inhibiting partnership with the midwife and TBAs is knowledge.
Suggestions on this research is to provide a soft skill and briefing on the role of healer baby in partnership with midwives to all traditional birth attendants to the information provided can be spread evenly in order to increase the knowledge of TBAs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nurdianti Puspitasari
"Indonesia mempunyai masalah gizi ditandai dengan masih besarnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. Kekurangan gizi pada usia anak sejak lahir hingga tiga tahun akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sel glia dan proses mielinisasi otak, sehingga berpengaruh terhadap kualitas otaknya. Di Kabupaten Karawang proporsi gizi buruk (BB/U) balita pada penimbangan bulan Juli 2013 adalah sekitar 0,4%, dan 35,76% dari jumlah itu merupakan anak berusia 6-35 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi buruk (BB/U) anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang tahun 2013 setelah dikontrol oleh variabel berat badan lahir, status kesehatan anak, asupan makanan, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga dan keaktifan berkunjung ke posyandu.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 di Kabupaten Karawang dengan menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang yang diukur berat badannya pada penimbangan di Bulan Juli 2013 dan memiliki status gizi buruk (BB/U) dan kontrol adalah anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang yang diukur berat badannya pada penimbangan di Bulan Juli 2013 dan memiliki status gizi baik. Dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 276 (kasus 138 dan kontrol 138).Data dianalisis dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian didapatkan hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi buruk (BB/U)anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang Tahun 2013.Anakusia 6-35 bulan yang memiliki riwayat ASI eksklusif berisiko 0,26 kali (95% CI 0,12-0,55) untuk terkena gizi buruk (BB/U) dibandingkan yang tidak memiliki riwayat ASI eksklusif setelah dikontrol oleh asupan makanan, pengetahuan ibu, dan keaktifan berkunjung ke posyandu. Riwayat pemberian ASI eksklusif menurunkan risiko terjadinya gizi buruk (BB/U) pada anak usia 6-35 bulan di Kabupaten Karawang tahun 2013 sebesar 74%. Upaya pencegahan terjadinya gizi buruk pada balita salah satunya adalah dengan pemberian ASI eksklusif.Perlunya peningkatan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar kepada kelompok sasaran secara efektif guna mendapatkan status gizi anak yang baik.

Indonesia has a nutritional problem is characterized by the magnitude of the prevalence of malnutrition among children under five. Malnutrition in children from birth to age three years will greatly affect the growth and development of glial cells and brain myelination process, and therefore contributes to the quality of his brain. In Karawang district proportion malnutrition (weight / age) infants weighing in July 2013 was approximately 0.4 % , and 35.76 % of that number is children aged 6-35 months. The purpose of this study was to determine the relation of exclusive breastfeeding history with severe malnutrition status (weight/age) children aged 6-35 months in Karawang district in 2013 after being controlled by the variable birth weight, child 's health status, dietary intake, maternal education, knowledge mother, maternal employment status, family income, number of family members and liveliness visit the neighborhood health center.
This study was conducted in August 2013 in Karawang district using casecontrol design. Cases were children aged 6-35 months in Karawang measured weight on the weighing in July 2013 and have severe nutritional status (weight / age) and controls were children aged 6-35 months in Karawang measured weight onthe weighing in July 2013 and had a good nutritional status. In this study a total sample of 276 (138 cases and 138 controls). Data were analyzed by multiple logistic regression.
The results showed a relation of exclusive breastfeeding history with severe malnutrition status (weight/age) children aged 6-35 months in Karawang districtin 2013. Children aged 6-35 months who had a history of exclusive breastfeeding risk 0.26 times (95% CI 0,12-0,55) exposed to severe malnutrition (weight/age) compared with no history of exclusive breastfeeding after controlled by food intake, maternal knowledge, and liveliness visit the neighborhood health center. History of exclusive breastfeeding decrease the risk of severe malnutrition (weight/age) in children aged 6-35 months in Karawang district in 2013 by 74%.Efforts to prevent malnutrition in infants one of which is the exclusive breastfeeding.Necessary of increases the health promotion of exclusive breastfeeding with good and correct way to the target group effectively in order to get a good nutritional status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Sari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan dan juga memahami tugas pokok dan fungsi dari koordinator tenaga kesehatan, koordinator standarisasi mutu kesehatan dan koordinator farmasi, makanan dan minuman yang termasuk di dalam seksi sumber daya kesehatan (SDK). Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk memahami informasi yang perlu disampaikan dalam pemberian informasi penggunaan obat Glibenklamid dalam bentuk brosur dan leaflet sesuai dengan peran dan tanggung jawab apoteker.

Pharmacist Internship Program Report at Regional Health Department of South Jakarta aims to understand the duties and functions of parts of South Jakarta Health Office and also to understand the duties and functions of health personnel coordinator, health quality standardization coordinator, pharmaceutical, food and beverage coordinator included in the resources in the health section (SDK). While the purpose of the special task is to understand the information needs to be conveyed in provision of Glibenclamide drug use information in the form of brochures and leaflets in accordance with the roles and responsibilities of pharmacists."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Panduwi M.
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan dan juga memahami tugas pokok dan fungsi dari koordinator tenaga kesehatan, koordinator standarisasi mutu kesehatan dan koordinator farmasi, makanan dan minuman yang termasuk di dalam seksi sumber daya kesehatan (SDK). Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk memahami informasi yang perlu disampaikan dalam pemberian informasi penggunaan obat Metformin dalam bentuk brosur dan leaflet sesuai dengan peran dan tanggung jawab apoteker.

Pharmacist Internship Program Report at Regional Health Department of South Jakarta aims to understand the duties and functions of parts of South Jakarta Health Office and also to understand the duties and functions of health personnel coordinator, health quality standardization coordinator, pharmaceutical, food and beverage coordinatorincluded in the resources in the health section (SDK). While the purpose of the special task is to understand the information needs to be conveyed in provision of Metphormine drug use information in the form of brochures and leaflets in accordance with the roles and responsibilities of pharmacists.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Yuditya Irene
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>