Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suzana Indah Astuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamilah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisawati Tanzil
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Sofina Indra
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T40190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suwandri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa kimia dari batang Calophyllum depressinervosum Hand et Ws serta uji bwaktivitasnya, yang meliputi uji toksisitas dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach, aktivitas antioksidan dengan metode spektroskopi, dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus substilis ATCC 6633, Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 25922 dengan metode difusi. Metode yang digunakan dalam isolasi ini adalah ekstraksi fraksinasi dengan pelarut metanol yang dilanjutkan dengan n-heksana dan etilasetat. Selanjutnya dilakukan kromatografi kolom terhadap ekstrak n-heksana dan etilasetat, dengan fasa diam silika gel serta gradien campuran n-heksana, etilasetat, dan metanol sebagai fasa geraknya .. Penetapan struktur molekul dilakukan dengan spektroskopi infra merah, 1H-NMR dan 13C-NMR, dan massa. Senyawa-senyawa yang diisolasi dari fraksi II dan IV ekstrak n-heksana diidentifikasi berturut-turut sebagai friedelin dan ~-sitosterol, sedangkan dari fraksi VI ekstrak etilasetat diidentifikasi sebagai 8-metoksikalanolid E yang merupakan senyawa turunan kumarin dan diduga senyawa baru. Uji bioaktivitas terhadap semua fraksi yang diuji, menunjukkan bahwa fraksi VI ekstrak etilasetat memiliki aktivitas tertinggi pada uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina Leach (LC50 = 23,19 ppm), aktivitas antioksidan (IC50 = 55,63 ppm), dan aktivitas antibakteri terhadap B. substilis, S. aureus dan E. coli (diameter hambatan : 11,5; 10,5 dan 11,5 mm)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina
"Fraksi etil asetat daun sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg memiliki potensi untuk pengobatan penyakit kardiovaskular, tetapi memiliki bau, warna dan rasa yang tidak enak. Oleh karena itu perlu pemilihan bentuk sediaan yang tepat. Tablet salut gula dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penyalutan juga dimaksudkan untuk melindungi zat aktif dari pengaruh lingkungan. Sebelum dilakukan formulasi, fraksi etil asetat daun sukun distandardisasi terlebih dahulu. Tablet inti dibuat dengan menggunakan metode cetak langsung. Dalam tahap penyalutan subcoating digunakan variasi maltodekstrin sebagai pengganti dari bahan sintetis pharmacoat 904. Sebagai marker bioaktif digunakan senyawa DS6 atau 1-(2,4-Dihidroksifenil)-3-[8-hidroksi-2-metil-2-(4-metil-3-pentenil)-2H-1-benzopiran-5-yl]-1-propanone. Hasil pengujian kualitatif menggunakan HPLC menunjukkan profil kromatogram yang mirip dengan senyawa pembanding DS6. Kandungan senyawa DS6 dalam fraksi etil asetat daun sukun sebesar 3,08 % b/b. Formula 3 yang menggunakan maltodekstrin 2 % b/b sebagai bahan penyalut subcoating merupakan formula terbaik. Hasil pengujian kadar DS6 dalam tablet adalah 3,01 % b/b. Tablet yang dihasilkan cukup stabil.

Based on the previous study, ethyl acetate fraction of the Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg extract have a potency to treat the cardiovascular diseases, whereas it has a odour, colored and unpalatable taste. Therefore, it is important to design the suitable dosage form. Preparation of sugar-coated tablets were performed to solve these problem and protect the active substances from environmental influence. The extract were evaluated qualitatively and quantitatively for standardization. The core tablets were prepared by direct compression method. In sub-coating process, a variation of maltodextrin was used to replace synthetic pharmacoat 904. The DS6 or 1-(2,4-Dihidroksifenil)-3-[8-hidroksi-2-metil-2-(4-metil-3-pentenil)-2H-1-benzopiran-5-yl]-1propanone was used as a marker of bioactive compound. The result of qualitative test by HPLC method showed that the chromatogram profile of extract is similar to the chromatogram of the marker. The DS6 found in ethyl acetate fraction was 3.08 % w/w. The formula 3 was considered as the best formula which used maltodextrin 2% in sub-coating formulation. The concentration of DS6 in the tablet was 3,01 % w/w. The stability test indicate that the tablet dosage form was stable enough."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29037
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nurliana
"Artemisinin dikenal sebagai obat herbal dari Cina yang diisolasi dari tanaman Artemisia annua. Awalnya artemisinin dikenal sebagai obat demam dan antimalaria, selain itu artemisinin dan turunannya juga berpotensi sebagai antikanker. Hal ini dikarenakan artemisinin merupakan senyawa seskuiterpen lakton dengan gugus unik peroksida. Penelitian ini bertujuan memodifikasi struktur artemisinin menjadi artemeter menggunakan katalis padat Ni/TiO2-SO4 melalui proses hidrogenasi dan metilasi alkohol dalam satu wadah reaksi dan mengkaji aktivitasnya sebagai antikanker terhadap sel leukemia L1210 secara in vitro. Katalis padat yang digunakan pada penelitian ini tersusun dari logam Ni sebagai pusat aktif, TiO2 sebagai penyangga katalis dan sulfat sebagai promotor. Artemeter yang dihasilkan berupa kristal putih dengan rendemen yang diperoleh sebesar 1,29% sebagai minor produk dan masih terdapat senyawa intermediet yaitu dihidroartemisinin dengan rendemen sebesar 19%. Artemeter hasil sintesis mempunyai aktivitas antikanker terhadap sel leukemia L1210 dengan nilai IC50 3,07 µg/mL, sehingga artemeter hasil sintesis berpotensi terhadap senyawa antikanker.

Artemisinin has known as herbal medicine from China, was isolated from the plant Artemisia annua. Artemisinin was originally known as fever and antimalarial drugs. Artemisinin and its derivatives also have potential as anticancer, due to their sesquiterpene lactone and a unique group peroxide. This study aimed to modify the structure of artemisinin into artemether using solid catalyst Ni/TiO2-SO4 through the process of hydrogenation and methylation of alcohol in one pot system reaction. The study also assess the test as an anticancer activity against L1210 leukemia cells. The solid catalyst used in this study was composed of metallic Ni as the active center, TiO2 as a catalyst support and sulphate as promoter. The modification of artemisinin produced the white crystals with a yield of 1,29% artemether as a minor product and 19% dihidroartemisinin as an intermediate compound. The synthesized artemeter showed an anticancer activity against L1210 leukimia cells by IC50 3,07 µg / mL. The result suggest that the synthesized artemeter have a potential as anticancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Lestari
"Diabetes melitus tipe 2 dapat dikontrol dengan menghambat kerja enzim α-glukosidase. Sulokrin merupakan salah satu senyawa yang mempunyai potensi sebagai penghambat α-glukosidase. Senyawa sulokrin-I dan sulokrin-125I telah disintesa serta dipelajari ikatannya dengan metode Radioligand Binding Assay (RBA) dan penambatan molekuler. Sulokrin-I disintesa dengan rumus molekul C17H15O7I dan berat molekul 457,9940. Senyawa sulokrin-125I disintesa dari sulokrin-I menggunakan metode pertukaran isotop. Sulokrin-125I diperoleh dengan kemurnian radiokimia sebesar 82,3%. Dari hasil pengujian dengan metode RBA diperoleh Kd dan Bmax secara berturut turut 83,33 pM dan 1,2 x 10-6 pmol/mg reseptor. Penambatan molekuler sulokrin-I dilakukan terhadap α-glukosidase Saccharomyces cerevisiae dan α-glukosidase manusia. Sulokrin-I yang digunakan dalam proses penambatan molekuler adalah metil 2-(2,6-dihidroksi-3-iodo-4-metilbenzoil)-5-hidroksi-3-metoksibenzoat [A] dan metil 2-(2,6-dihidroksi-5-iodo-4-metilbenzoil)-5-hidroksi-3-metoksibenzoat [B]. Model senyawa A dan B berinteraksi dengan α-glukosidase Saccharomyces cerevisiae melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan residu Arg213, Asp215, Glu277, Asp352. Nilai ΔG dan Ki yang diperoleh adalah -6,71 kkal/mol dan 12,03 µM untuk senyawa A, -5,82 kkal/mol dan 54,39 µM untuk senyawa B. Interaksi senyawa A, senyawa B dengan α-glukosidase manusia menghasilkan ΔG dan Ki sebesar -6,81 kkal/mol dan 10,3 µM untuk senyawa A, senyawa B mempunyai ΔG dan Ki sebesar -6,27 kkal/mol dan 25,4 µM.;Treatment type 2 diabetes melitus can be done by inhibiting α-glucosidase.

Sulochrin is one of the potential α-glucosidase inhibitor compound. Sulochrin-I and sulochrin-125I were synthesized and their binding were studied using Radioligand Binding Assay and molecular docking method. Sulochrin-I has been synthesized with molecular formula C17H15O7I and molecular weight 457.9940. Sulochrin-125I was synthesized from sulochrin-I by isotope exchange method. sulochrin-125I radiochemical purity was 82.3%. From the RBA method, Kd and Bmax were obtained 83.33 pM and 1.2 x 10-6 pmol / mg receptor respectively. Molecular docking of sulochrin-I was done in two macromolecules, Saccharomyces cerevisiae α-glucosidase and human α-glucosidase. Two ligands were used in this research, they are methyl 2 - (2,6-dihydroxy-3-iodo-4-methylbenzoil)-5-hydroxy-3-methoxibenzoate [A] and methyl 2 - (2,6-dihydroxy-5-iodo-4-methylbenzoil)-5-hydroxy-3-methoxybenzoat [B]. Compound A and B showed interaction with Saccharomyces cerevisiae α-glucosidase and showed hydrogen bound with Arg213, Asp215, Glu277, Asp352. ΔG and Ki values for compound A are -6.71 kcal / mol and 12.03 µM, whereas for compound B are - 5.82 kcal/mol and 54.39 µM respectively. Interaction study with human α-glucosidase gave ΔG -6.81 kcal/mol and Ki 10.3 µM for compound A, whereas compound B gave ΔG and Ki -6.27 kcal/mol and 25.4 µM respectively.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabbath Marchend
"Statin telah diketahui dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam
darah. Statin menurunkan kandungan kolesterol dengan cara menghambat
kefja enzim HMG Co-A reduktase yang dibutuhkan pada biosintesis
kolesterol, Enzim tersebut mengkatalis reaksi perubahan p^iidrokshpmetilglutaril
Co-A menjadi asam mevalonat. Statin biasanya dihasilkan
melalui fermentasi dengan menggunakan kapang jenis Aspergillus dan
Monascus. Akan tetapl, statin yang dihasilkan dari kapang Monascm tipe
liar, kadamya masih relatif kecil. Untuk Itu dilakukan upaya peningkatan
galur untuk mendapatkan galur yang leblh potensial dafem menghasilkan
statin. Jenis Monascus yang dipakal adalah Monascus purpumus. Upaya
peningkatan galur dilakukan dengan mutasi sinar gamma (y) pada
beberapa dosis irradiasi yaitu 0,1-0,5 kGy. Seleksl mutan dilakukan
secara aoak trerdasarican pola penampakan koloni pada cawan petii dan
setelah itu dipilih dosis optimum irradiasi (dosis yang memberikan persentasi
survival terkecil) berdasarkan jumlah koloni tunggal yang terbentuk. Dosisdosis
optimum yang didapatkan adalah 0,2 ; 0,3 dan 0,4 kGy. Fermentasi
yang dilakukan terhadap Monascus purpureus tipe liar dan isolat-isolatnya
tidak menunjukkan adanya statin. Beberapa senyawa yang diperkirakan
dihasilkan pada fermentasi dari isolat Monascus purpureus dan tipe liarnya
adalah pigmen warna monascin, monascorubrin, ankaflavin, serta
rubropunctatin

Statin has been known capable of reducing cholesterol content in
blood by inhibiting HMG Co-A reductase enzyme (an enzyme which is
needed in cholesterol biosynthesis). This enzyme catalysts the formation of
mevalonic acid from p-hydroxyl- p-methylglutaryl Co-A. Statin is usually
produced from the fermentation of AspergUlus and Monascus, but the statin
yield from the fermentation of Monascus wild type is still low. Therefore, it
needs strain improvement to increase the statin production which is done by
modifying the genetics. The strain used in this experiment Is Monascus
purpureus. The strain improvement is done by mutating Monascus purpureus
wild type using gamma (y) ray in several doses. The doses used in the
irradiation are 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 and 0,5 kGy. Mutant selection is done
randomly based on the single colony pattern on petri dish. Before random
selection, the optimum doses of irradiation are needed to be determined. The
optimum doses are those which give the smallest survival fractions. Those
optimum doses are 0,2 kGy, 0,3 kGy and 0,4 kGy. Monascus purpureus wild
type and its isolates did not produce any statin under fermentation in Miyake's
medium. Several compounds which were predicted produced from
Monascus purpureus wild type and its isolates are monascin, monascorubrin,
ankaflavin and rubropunctatin
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>