Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Afif Alhad
Abstrak :
ABSTRAK
Kebahagiaan atau subjective well-being adalah motivasi utama manusia dalam kehidupan. Kepribadian dianggap sebagai faktor yang sangat penting mempengaruhi subjective well-being karena kepribadian menetap pada individu. Five-factor model of personality adalah salah satu pendekatan dalam teori kepribadian yang terdiri dari lima trait yaitu neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. Penelitian-penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa extraversion dan neuroticism merupakan trait yang sangat mempengaruhi subjective well-being. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara five-factor model of personality dengan subjective well-being pada abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta dan untuk melihat trait yang paling besar pengaruhnya terhadap subjective well-being. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, ditemukan bahwa five-factor model of personality memberi kontribusi cukup besar terhadap subjective well-being yaitu 47.3%. Trait yang secara signifikan mempengaruhi subjective well-being abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah agreeableness, extraversion, dan openness to experience
ABSTRACT
Happiness or subjective well-being is considered the most crucial motivation for individuals in their life. Personality, regarding its stability in individuals, has been identified as essential factor in investigating subjective well-being. Five-factor model of personality is one of the approaches in personality theory comprising neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, and conscientiousness. Previous studies suggest that extraversion and neuroticism are strong predictors for subjective well-being. This study aims to assess the association between five-factor model of personality and subjective well-being on abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, and to identify the most influential trait toward subjective well-being. The result from multiple regression analysis indicated that 47.3% of subjective wellbeing was predicted by five-factor model of personality. Agreeableness, extraversion, and openness to experience appeared to be significantly influential for subjective well-being on abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
2016
T46416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Grista Nagoeranda Anasthasia
Abstrak :

Perundungan dalam bentuk senioritas masih terjadi di SMA XYZ Jakarta dan menimbulkan tekanan pada siswa junior ketika berinteraksi dengan siswa senior. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan regulasi emosi kepada siswa untuk meningkatkan perilaku prososial dalam upaya menurunkan perundungan di sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif one group pre- test dan post-test. Intervensi dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan berdasarkan teori experiential learning. Intervensi ini dirancang dengan memodifikasi program CEPIDEA (Counteract Externalizing Problems in Adolescence), salah satunya dengan memberikan pelatihan regulasi emosi pada siswa. Program pelatihan keterampilan regulasi emosi yang diberikan pada sekelompok siswa SMA XYZ adalah: mengenali emosi, menggunakan strategi- strategi regulasi emosi yang efektif, dan mengekspresikan emosi positif. Indikator keberhasilan dari intervensi ini adalah meningkatnya keterampilan regulasi emosi dan perilaku prososial pada siswa. Hasil Wilcoxon signed-ranks test menunjukkan keterampilan regulasi emosi meningkat secara signifikan setelah pemberian intervensi. Pemberian pelatihan keterampilan regulasi emosi secara signifikan mendorong peningkatan perilaku prososial siswa. Diharapkan dengan meningkatnya perilaku prososial di sekolah, tingkat perundungan akan menurun.


Bullying in a form of senior intimidation is still happening in XYZ High School and it raises the pressure for junior students when interacting with seniors. This study aims to provide emotion regulation skills training for students to improve prosocial behavior in an effort to reduce bullying in schools. This research is a quantitative research one group pre-test and post-test. The intervention method is skill training based on the experiential learning theory. The intervention was designed by modifying the CEPIDEA (Counteract Externalizing Problems in Adolescence) program and one of the programs was providing emotion regulation skill training for the students. The program includes:  recognizing emotions within one self, applying effective emotion regulation strategies, and expressing one`s positive emotions. Indicators of success of this intervention are the increasing skills of emotion regulation and students prosocial behavior. Results with the Wilcoxon signed-ranks shows a significant increase in emotion regulation skill as well as prosocial behavior. It is expected, that with the increase is prosocial behavior, the bullying incident in XYZ high school will decrease.

Depok: Universitas Indonesia, 2019
T51907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhara Gittanty Noor
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah perokok aktif melakukan information avoidance untuk melindungi intuitive preference yakni tetap merokok dan apakah informasi gambar secara signifikan dapat mencegah keputusan untuk merokok dibandingkan informasi tulisan pada perokok aktif. Penelitian ini memprediksi bahwa keinginan untuk terus merokok membuat perokok melakukan information avoidance dan informasi bahaya merokok dalam bentuk gambar lebih efektif dalam mencegah keputusan untuk merokok. Partisipan penelitian merupakan perokok aktif laki-laki yang berdomisili di Jakarta dan Bogor dengan usia minimal 18 tahun (N=71). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perokok yang tidak melakukan information avoidance justru membuat keputusan untuk merokok serta bentuk informasi dapat memprediksi keputusan terkait perilaku merokok dimana kelompok yang diberikan informasi gambar 0,32 kali lebih mungkin membuat keputusan untuk merokok. Penjelasan yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ialah keinginan untuk merokok pada perokok aktif sangat kuat sehingga tidak perlu untuk dilindungi. Sementara, PHW dapat menyebabkan overexposure sehingga gambar tidak lagi efektif mencegah seseorang untuk merokok. Hal ini mengimplikasikan bahwa informasi bahaya merokok pada kemasan rokok belum efektif dalam menurunkan angka perokok sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait cara penyampaian informasi bahaya merokok yang efektif untuk mencegah perilaku merokok.
This study aims to demonstrate whether active smokers choose to avoid information to protect their intuitive preference to keep smokinh and whether visual information can significantly prevent smoking decision compared to text information on active smokers. This study predicts that the desire to continue smoking makes smokers choose to avoid information and visual information about negative impact of smoking can be more effective in preventing the decision to smoke. Study participants were male active smokers in Jakarta and Bogor with a minimum age of 18 years N = 71. The results of this study indicate that smokers who do not choose to avoid information actually make a decision to smoke and the form of information can predict smoking-related decisions where the group that were given visual information were 0.32 times more likely to make a decision to smoke. The explanation that was formed based on those results are the desire to smoke in active smokers is so strong that it does not need to be protected. Moreover, PHW may causes overexposure so that visual information is no longer effective in preventing someone from smoking. This implies that informations about danger of smoking on cigarette packs have not been effective in reducing the number of smokers. Further research needed to be done regarding how to effectively deliver information about danger of smoking.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadlin Ananta
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara social comparison dan motivasi berprestasi pada mahasiswa di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 488 mahasiswa program sarjana dan diploma dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Social comparison diukur dengan menggunakan INCOM oleh Gibbons dan Buunk (1999). Motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan AMS-R oleh Lang dan Fries (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa social comparison dimensi ability tidak berkorelasi secara signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success, namun berkorelasi secara positif dan signifikan dengan dimensi fear of failure. Social comparison dimensi opinion berkorelasi secara positif dan signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success dan dimensi fear of failure. Dari hasil tersebut, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh antara kedua variabel itu. ...... This study was conducted to investigate the correlation between social comparison and achievement motivation among college students. The participants were 488 undergraduate and diploma students from various universities in Indonesia. Social comparison was measured by INCOM, constructed by Gibbons and Buunk (1999). Achievement motivation was measured by AMS-R, constructed by Lang and Fries (2006). The results show that social comparison?s ability dimension is not significantly correlated with hope of success dimension of achievement motivation, but positively and significantly correlated with the fear of failure dimension. Social comparison's opinion dimension is positively and significantly correlated with achievement motivation's hope of success dimension and fear of failure dimension. Based on these findings, further research is suggested to find the effect between these two variables.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amry Muhaimin Ramadhan
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan irasional dan kecenderungan mengalami distres psikologis pada remaja. Keberadaan ayah yang digambarkan melalui status buruh migran non buruh migran dianggap memiliki pengaruh dalam memperkuat atau melemahkan hubungan antara dua variabel utama. Penelitian ini perlu dilakukan mengingat remaja rentan untuk mengalami distres psikologis, khususnya remaja yang tumbuh tanpa figur ayah dalam jangka waktu tertentu. Studi korelasional ini menggunakan data yang didapat dari remaja yang tinggal di salah satu daerah dengan tingkat persentase buruh migran yang tinggi, Karawang (N=479). Shortened General Attitude and Belief Scale (SGABS) digunakan untuk mengukur kepercayaan irasional, Hopkins Symptoms Check List 25 (HSCL-25) digunakan untuk mengukur kecenderungan depresi dan kecemasan, dan data demografis berupa status ayah (TKI non TKI) digunakan untuk menggambarkan keberadaan ayah. Hasil analisis moderasi secara umum menunjukkan keberadaan ayah tidak signifikan memengaruhi kekuatan hubungan antara dua variabel utama (b = 0.001, p >0.129).
This study aimed to determine the relationship between irrational beliefs and the tendency to experience psychological distress among adolescents. Fathers presence described through the status of igrant workers - non-migrant workers, is considered to have an effect for strengthening or weakening the relationship between the two main variables. This research needs to be done because adolescents are vulnerable to experiencing psychological distress, especially adolescents who grow or grew up without a father presence in a certain period of time. This correlational study uses data obtained from adolescents who live in one area with a high percentage of migrant workers, Karawang (N = 479). The shortened General Attitude and Beliefs Scale (SGABS) was used to measure irrational beliefs, Hopkins Symptoms Check List 25 (HSCL-25) was used to measure tendencies of depression and anxiety, and demographic data in the form of father status (migrant workers - non-migrant workers) were used to describe father's presence. The results of the moderation analysis generally indicate that the presence of fathers did not significantly influence the strength of the relationship between the two main variables (b = 0.001, p >0.129).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti Tri Wahyuni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mindfulness dan academic self-efficacy terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Responden dalam penelitian ini sebanyak 213 orang dari seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self-Efficacy Scale CASES, dan Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD-RISC. Melalui simple regression, diperoleh hasil bahwa mindfulness dan academic self-efficacy berperan terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia R= 0.153, p < 0.01; = 0.023, R= 0.340, p < 0.001; = 0.116. Individu yang mindful memiliki kemampuan coping yang baik melalui self-regulation dan kemampuan self-regulation dapat membuat individu mempertahankan kesehatan psikologisnya. Ketika individu mampu untuk mempertahankan kesehatan psikologisnya maka individu mampu untuk mengatasi stres yang dialami, hal tersebut menandakan individu memiliki resiliensi. Kemudian, academic self-efficacy akan membantu individu untuk mengembangkan rasa menghargai diri yang akan mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi rintangan yang dialami. ...... The purpose of this study was to see the role of mindfulness and academic self efficacy towards resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia. Respondents of this study are 213 from all majors in Universitas Indonesia. Instruments used in this study are Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self Efficacy Scale CASES, and Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD RISC. Using simple regression, results show that mindfulness and academic self efficacy plays a role in resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia R 0.153, p 0.01 0.023, R 0.340, p 0.001 0.116. Mindful individual have good coping skills through self regulation an this will enable individual to maintain their psychological health. When they are able to maintain their psychological health, then they can cope with the stress and it indicates the individual has resilience. Then, Academic self efficacy will help the individual develop self esteem that will affect their ability to face the adversity experienced.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tendy Asmara
Abstrak :
ABSTRACT
Mahasiswa memiliki minat bermacam selain kegiatan akademik yang dapat disalurkan lewat klub mahasiswa. Klub teater, olahraga, dan tari memiliki kesamaan dalam proses berlatih yang panjang dan performa yang tidak dapat diulang. Fokus dan kerja tim dalam klub memerlukan mindfulness dan empati yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mindfulness dan empati pada mahasiswa Universitas Indonesia yang bergabung sebagai aktor di klub teater, atlet di klub olahraga, dan penari di klub tari. Studi dilakukan pada 166 sampel mahasiswa Universitas Indonesia, 50 mahasiswa klub teater dan 52 mahasiswa klub olahraga, dan 64 mahasiswa klub tari. Mindfulness diukur dengan Mindful Attention Awareness Scale Brown Ryan, 2003 dan empati diukur dengan Interpersonal Reactivity Index Davis, 1980 . Analisis data menggunakan statistik deskriptif, one-way ANOVA, dan wawancara sebagai data tambahan. Statistik deskriptif menunjukkan bahwa kelompok tari memiliki mindfulness dan empati yang paling tinggi. ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mindfulness dan empati pada ketiga kelompok. Data wawancara menunjukkan adanya peran mindfulness dan empati pada proses kegiatan mahasiswa di klub. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk melihat peran langsung mindfulness dan empati terhadap performa pada aktivitas di klub.
ABSTRACT
Students have various interests so that they join students club. Theater, sports, and dance club have some similarities like lengthy training process and unrepeatable performances. Focus and team working in club need a high level of mindfulness and empathy. This research aims to describe mindfulness and empathy of Universitas Indonesia student actors in theater clubs, athletes in sports clubs, and dancers in dance clubs. 166 students Universitas Indonesia undergraduate students participated in this study 50 theater clubs members, 52 sports clubs members, and 64 dance club members. Mindfulness was measured using Mindful Attention Awareness Scale MAAS developed by Brown and Ryan 2003 , and empathy was measured using Interpersonal Reactivity Index IRI developed by Davis 1980 . Data were analyzed with descriptive statistics, one way ANOVA, and interview as a supplementary. Descriptive statistics showed that dance club students scored highest mindfulness and empathy. ANOVA showed that there were statistically significant differences in mindfulness and empathy between groups. Interview provided the role of mindfulness and empathy on involvement in clubs. Further research are suggested to be developed in order to examine the role of mindfulness and empathy on performance on those clubs directly.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Hani Bustanova
Abstrak :
Salah satu motif yang mendasari perilaku prososial adalah empati. Penelitian Pronin, Olivola, dan Kennedy (2007) memperlihatkan perbedaan perilaku prososial orang yaitu saat eksperimenter menggunakan bahasa abstrak partisipan hanya sedikit menunjukkan rasa empati dan perilaku prososial pada kondisi present self, hal yang terjadi adalah sebaliknya saat eksperimenter menggunakan bahasa konkret. Ditemukan pula bahwa partisipan memilih jarak waktu yang lebih lama untuk mengerjakan aktivitas yang diminta dalam kuesioner dengan deskripsi abstrak (Liberman, Trope, McCrea, & Sherman, 2007). Penafsiran tingkat tinggi cenderung diungkapkan melalui penggunaan bahasa yang lebih abstrak dibandingkan dengan penafsiran tingkat rendah oleh partisipan pada penelitian Fujita, Henderson, Eng, Trope dan Liberman (2006) yang menggunakan Linguistic Categorization Model (LCM) untuk mengkodekan respon partisipannya. Ketiga penelitian ini menggunakan kerangka berpikir teori jenjang penafsiran dan jarak psikologis. Pada skripsi ini penulis ingin melakukan penelitian lanjutan dari penelitian Liberman, dkk (2007) dengan menambahkan jarak temporal sebagai variabel bebas kedua dan intensi prososial sebagai variabel terikatnya. Penulis menggunakan desain penelitian 2x2 Mixed Design ANOVA dan mengharapkan tingkat keabstrakan bahasa akan berinteraksi secara signifikasi dengan jarak temporal dalam mempengaruhi intensi prososial. Hasilnya,interaksi antara tingkat keabstrakan bahasa dan jarak temporal tidak berdampak signifikan terhadap intensi prososial. Implikasi penelitian ini didiskusikan pada bagian akhir skripsi. ...... One of the motives underlying prosocial behavior is empathy. Research from Pronin, Olivola, and Kennedy (2007) showed that there are differences in people prosocial behavior, which when experimenters used abstract language participants only showed a few sense of empathy and prosocial behavior in the present self condition, and a contradictive result shown when they used a concrete language. It was found that participants choosen a longer time to do the activities requested in the questionnaire with an abstract description (Liberman, Trope, McCrea, & Sherman, 2007). Furthermore, compared with low-level construals, high-level construals should be revealed through the use of more abstract language (Fujita, Henderson, Eng, Trope and Liberman, 2006) which used the Linguistic Categorization Model (LCM) to encode participants response. Those three studies used construal level theory (CLT) and psychological distance theoritical framework. In this thesis the author aims to conduct a follow up study from Liberman, et al’s research (2007) by adding temporal distances as the second independent variable, and prosocial intentions as the dependent variable. The author uses the 2x2 Mixed Design ANOVA and hypothesize that the participants language abstractness level will interact with temporal distances in influencing prosocial intention. The result showed that interaction between language abstractness level and temporal distance have no significant impact on prosocial intentions. Implications of this thesis are discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Kristiyani
Abstrak :
Penelitian menguji kontribusi parental beliefs dan self-regulated learning siswa secara bersama-sama terhadap pemahaman bacaan siswa SMP di Bali. Pengujian untuk melihat kontribusi antara parental beliefs suku Bali terhadap pemahaman bacaan siswa dan kontribusi self-regulated learning terhadap pemahaman bacaan juga dilakukan secara terpisah. Sampel penelitian ini terdiri dari 71 anak yang merupakan siswa SMP dan orang tua yang berasal dari suku Bali yang berdomisili di Kabupaten Karangasem, Bali. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan metode nonprobability sampling melalui teknik convenience sampling. Dalam penelitian digunakan alat ukur yang berupa pertanyaan terbuka untuk mengukur pemahaman bacaan siswa, alat ukur The Parental Beliefs Questionnaire untuk mengukur beliefs orang tua dan Motivated Strategies for Learning untuk mengukur self-regulated learning siswa, dan pengukuran IQ menggunakan CFIT 2A. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 23 serta analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parental beliefs dan self-regulated learning siswa secara bersama-sama memengaruhi pemahaman bacaan siswa SMP di Bali. Begitu pula dengan self-regulated learning yang berpengaruh secara signifikan positif terhadap pemahaman bacaan. Akan tetapi, parental beliefs tidak memiliki kontribusi langsung secara positif terhadap pemahaman bacaan. Pada penelitian selanjutnya perlu mengukur beliefs dan perilaku dari orang tua sekaligus terkait dengan pemahaman bacaan pada siswa SMP. ...... The research examined the contribution of parental beliefs and students' self-regulated learning simultaneously toward students' reading comprehension of junior high school in Bali. The separate examination has also been carried out namely the contribution of Balinese parental beliefs on students' reading comprehension and the contribution of students' self-regulated learning on reading comprehension. The sample of this research consisted of 71 junior high school students and Balinese parents living in Kabupaten Karangasem, Bali. This research sample was obtained using the nonprobability sampling method through convenience sampling technique. The research used questionnaires taken from Reading Comprehension Measuring Tools in order to measure students' reading comprehension, The Parental Beliefs Questionnaire to measure parents' beliefs and Motivated Strategies for Learning to measure students' self-regulated learning and CFIT 2A to measure students' intelligence. The research data were analyzed using multiple regression analysis and simple regression analysis conducted using SPSS 23 and qualitative analysis. The results showed that parental beliefs and students' self-regulated learning simultaneously influenced students' reading comprehension in Bali. Students' self-regulated learning also had a significantly positive effect on reading comprehension. However, Balinese's parental beliefs did not directly contribute to reading comprehension. Thus, for further research it is necessary to measure the effect of parents' beliefs and behaviours simultaneously on students' reading comprehension in junior high school.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dotulong, Natasya
Abstrak :
Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan apakah program Direct Instruction dapat meningkatkan kemampuan menggunakan uang pada anak penyandang tunagrahita ringan. Peningkatan kemampuan menggunakan uang mencakup pengenalan uang, penjumlahan uang dan pengurangan uang sampai Rp10.000. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain subyek tunggal pada siswa tunagrahita ringan. Program diberikan selama tiga minggu dengan menggunakan metode Direct Instruction yang mencakup tahap pendahuluan, tahap presentasi materi dan tahap latihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menggunakan uang pada subyek setelah program diberikan. Setelah sepuluh hari program dihentikan, subyek juga masih mampu mempertahankan kemampuan menggunakan uang tersebut. ...... The objective of this research to see whether the Direct Instruction program can enhance the ability to use money in mild intellectual disability children. Improving the ability to use money include the ability to know value of money, addition of money and subtraction of money to Rp10.000,-. This research is single subject design for a student with mild intellectual disability. The research consist of three weeks program using Direct Instruction, including the introduction stage, the material presentation stage, and the practice stage. The result of this study showed that the subject?s ability to use money increase after the program. Ten days after the program, the subject still able to maintain the ability to use money.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>