Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Prasetyo
"Pada akhir dekade 1950-an dan awal dekade 1960-an, sastra Indonesia erat kaitannya dengan pengaruh kontestasi politik masa itu. Berbagai organisasi kebudayaan yang berafiliasi dengan partai atau kelompok politik tertentu bermunculan. Organisasi kebudayaan atau kelompok tertentu ini memiliki media massa (koran atau majalah) tersendiri sebagai bentuk aspirasi budaya dan politiknya. Tidak jarang, media massa tersebut juga memuat karya sastra yang memiliki suara yang sama dengan organisasi afiliasi dari media tersebut. Tidak terkecuali media (majalah) Islam pada masa itu, seperti Pandji Masjarakat dan Gema Islam. Pandji Masjarakat dan Gema Islam merupakan media yang berafiliasi dengan Muhammadiyah, MASJUMI, dan HSBI. Majalah ini turut menerbitkan karya sastra, khususnya puisi, yang memiliki orientasi yang sama dengan visi majalah dan afiliasinya. Puisi dalam kedua majalah tersebut merupakan karya yang sangat menonjol dan mewakili suara majalah. Dalam puisi-puisi tersebut, terlihat kecenderungan yang menarik dalam merespons pemerintahan Soekarno sebelum dan setelah 1965, dengan cara merepresentasikannya. Oleh karena itu, tesis ini akan melihat kecenderungan representasi Soekarno dalam kedua majalah tersebut, sebelum dan setelah 1965. Untuk menelaah representasi Soekarno dalam puisi-puisi tersebut, digunakan konsep representasi sebagai pijakan analisis. Dalam penelaahan representasi Soekarno dan makna di balik representasi Soekarno tersebut, akan digunakan teori puisi dan pendekatan sosiologi sastra. Dari penelaahan tersebut, diketahui bahwa sebelum 1965 Soekarno direpresentasi secara ambivalen (baik dan buruk), sedangkan setelah 1965 Soekarno direpresentasikan sebagai pemimpin negara yang buruk. Perepresentasian tersebut erat kaitannya dengan kepentingan dan sikap politis majalah dan afiliasinya di tengah kondisi social-politik zaman.

In the late 1950s and early 1960s, Indonesian literature was closely related to the influence of political contestation of the time. Cultural organizations affiliated with specific political parties or groups emerged. This particular cultural or group organization has its own mass media (newspaper or magazine) as a form of its cultural and political aspirations. Not infrequently, the mass media also contains literary works that have the same voice as the affiliate organizations of the media. No exception to the media (magazine) Islam at that time, such as Pandji Masjarakat and Gema Islam. Pandji Masjarakat and Gema Islam is a media affiliated with Muhammadiyah, MASJUMI, and HSBI. It also publishes literary works, especially poetry, which have the same orientation as the vision of magazines and affiliates. Poetry in both magazines is a very prominent work and represents the magazine's voice. In these poems, there is an interesting tendency in responding to the Soekarno government before and after 1965, by representing it. Therefore, this thesis will see the tendency of Soekarno's representation in both magazines, before and after 1965. To examine Sukarno's representation in these poems, the concept of representation is used as an analytical footing. In the review of Soekarno's representation and the meaning behind Soekarno's representation, the poetic theory and the sociology literature approach will be used. From the review, it is known that before 1965 Soekarno was ambivalently represented (good and bad), whereas after 1965 Sukarno was represented as a bad country leader. The representation is closely related to the interests and political attitudes of magazines and affiliates in the midst of social-political conditions of the time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Areispine Dymussaga Sevilla Miraviori
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana struktur dan permasalahan yang terdapat di dalam tiga naskah drama Afrizal Malna, yaitu Pertumbuhan di Atas Meja Makan (1991), Biografi Yanti Setelah 12 Menit (1992), dan Migrasi dari Ruang Tamu (1993). Dengan menggunakan pendekatan karakteristik serta konsep acts dan words yang dimiliki oleh teater Absurd, diketahui bahwa ketiga naskah merupakan drama absurd yang dapat dilihat melalui tokoh-tokoh tanpa identitas dan dalam pencarian, alur yang tidak menyajikan hubungan sebab-akibat, serta adanya beberapa komunikasi yang tidak dapat berjalan dengan baik antartokohnya. Selain itu, dengan menggunakan gagasan Foucault mengenai power dan governmentality, diketahui bahwa ciri absurd yang muncul menunjukkan adanya perbenturan ruang individu yang membuat tokoh-tokoh yang terdapat di dalam ketiga naskah mengalami ketidakberdayaan

ABSTRACT
This theses discusses the structure and problem within three plays of Afrizal Malna, namely Pertumbuhan di Atas Meja Makan (1991), Biografi Yanti Setelah 12 Menit (1992), and Migrasi dari Ruang Tamu (1993). Using the characteristic approach and the concepts of acts and words from absurdist theatre, it was found that these three plays are absurdist plays. This can be asserted through identity-less characters in search of their own identity, a plot that does not contain causality, and some miscommunication between the characters. Furthermore, through Foucault's conception of power and governmentality, it was revealed that the absurd characteristic within these three plays displayed collisions of individual spaces that makes the characters inside to feel powerless."
2016
T46224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Fauziah
"Metafora adalah sebuah gejala bahasa yang mempunyai peranan penting. Metafora tidaklah sekadar berfungsi secara figuratif atau pun puitik, namun juga sebagai bentuk berbahasa yang kreatif. Pada pemaknaannya, metafora dapat berfungsi untuk memudahkan pemahaman hal-hal yang abstrak dan kompleks dengan penganalogian yang lebih sederhana. Dalam Ruba_i Hamzah Fansuri terdapat banyak metafora untuk menyampaikan ajaran Syekh Hamzah Fansuri mengenai wahdatul wujud. Metafora yang digunakannya pun terkait erat dengan tema-tema Sufisme yang terkandung di dalamnya.Untuk memahami metafora-metafora tersebut digunakanlah satu teori tentang metafora sebagai alat untuk mendedahnya. Teori yang digunakan sebagai alat tersebut adalah teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson.

Metaphor is one of indicator that has an important role in language. Metaphor is not merely has a figurative or poetic functionally, but also as a form of creative language. In its meaning, metaphor has a function to easier of comprehend all of abstract and complex matters with its simply analogies. Ruba_i Hamzah Fansurihas so many metaphors to conveys Syekh Hamzah Fansuri_s taught of wahdataul wujud. Metaphors that is used also closely connected with the themes of Sufism that are include within it. To comprehend all of those metaphors we used a theory as an equipment to operate it. This equipment is a conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11009
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprivianti
"Skripsi ini menganalisis prinsip kerja sama antara ibu dan anak. Tujuannya adalah mengetahui pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam interaksi ibu dan anak, serta mendeskripsikan alat bahasa yang digunakan ibu dalam mempertahankan prinsip kerja sama. Dari penelitian ini diperoleh beberapa pematuhan dan pelanggaran yang terjadi dalam sebuah percakapan antara ibu dan anak. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah pematuhan lebih banyak dilakukan oleh anak. Pelanggaran pada prinsip kerja sama juga paling sering dilakukan oleh anak. Hal ini karena tuturan anak sering keluar dari topik yang sedang dibicarakan sehingga membuat anak melanggar maksim relevansi. Tiap pergantian topik ditandai dengan pelanggaran terhadap maksim relevansi. Ibu lebih banyak menggunakan kata demonstrativa untuk mempertahankan prinsip kerja sama.

This Script analyze about the principle of corporation in interactio n between mother and children. The purpose is to know about obedient and infraction to corporation principle in interaction between mother and children, and also to describe the language_s tool which used for the mother in defending corporation principle. From this research acquire some obedient and infraction which happened in a conversation between mother and children. The infraction in corporation principle also often did by the children. This problem happened because the children announcement often out of the topic which been talking, so it makes the children violate the maxim of relevant. Every changes of the topic sign with the maxim of relevant violation. Mother uses more demonstrative word to defending corporation principle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S10807
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
El Bram Apriyanto
"Peneliti membandingkan dua karya drama: Les Chaises karya Eugene Ionesco (Prancis) dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia Kereta Kencana karya W. S. Rendra.Perbandingan dititikberatkan pada persamaan dan perbedaan kedua karya, dari persamaan dan perbedaan itu disimpulkan bahwa W. S. Rendra ternyata melakukan pengkhianatan. Artinya, ia tidak menerjemahkan dengan setia. Banyak elemen dalam Les Chaises absen dalam Kereta Kencana, sebaliknya banyak elemen dalam Kereta Kencana absen dalam Les Chaises.

Abstract
Researcher compares two plays: Les Chaises of Eugene Ionesco (France) and it's translated version in bahasa Indonesia Kereta Kencana of W. S. Rendra. The focus of comparison is to find similiarity and difference between both plays, based on those things researcher then concludes that W. S. Rendra did a treason on this work of translation. Means that he did tranlate not faithfully. There are lot of elements in Les Chaises that are absent in Kereta Kencana, vice versa there are lot of elements in Kereta Kencana absent in Les Chaises. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S227
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Arianita
"Skripsi ini membahas homoseksualitas di dalam masyarakat Indonesia yang heteronormatif yang direpresentasikan dalam novel Gerhana Kembar karya Clara Ng. Tujuannya adalah mengetahui keberpihakan pengarang terhadap homoseksualitas di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analitik. Dari penelitian ini diperoleh unsur-unsur heteronormativitas dalam novel Gerhana Kembar dan fungsi-fungsinya dalam membangun novel tersebut sebagai karya sastra populer. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah bahwa homoseksual dalam novel Gerhana Kembar ditampilkan sebagai orientasi seksual yang tidak berbeda dengan heteroseksual.

This undergraduate thesis analyzes homosexuality among Indonesian heteronormative society which is represented in Gerhana Kembar, a novel by Clara Ng. The purpose is to find the author?s alignments towards homosexuality in Indonesia. This research is qualitative research with descriptive-analytic method. Numbers of heteronormative elements and functions in establishing Gerhana Kembar as work of popular literature are obtained in this research. This analysis has come up with a conclusion that the homosexual in this novel which is shown as sexual orientation is not different with heterosexual."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42083
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jenni Anggita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas perekat sembilan cerita dalam 9 dari Nadira karya Leila S.
Chudori. Berdasarkan penelitian, ditemukan perekat berupa tokoh, latar waktu,
latar tempat, latar sosial, latar material, dan alur. Stuktur Naratif digunakan
sebagai teori untuk mengungkapkan bangun dunia cerita dalam 9 dari Nadira. Hal
tersebut membuktikan bahwa teori ini masih relevan untuk dipakai. Sebagai
sebuah kumpulan cerpen, 9 dari Nadira juga memenuhi syarat sebagai sebuah
novel. Oleh karena itu, 9 dari Nadira dapat digolongkan sebagai sebuah novel
yang unik karena sembilan cerita di dalamnya dapat berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan satu sama lain.

ABSTRACT
This thesis discusses about the adhesive of nine stories in 9 dari Nadira which is
written by Leila S. Chudori. Based on the research, the adhesive forms which
were found are characters, time setting, place setting, social setting, material
setting, and the plot. Narrative structure is used as a theory to reveal the structure
world stories in 9 dari Nadira. It is shown that the theory is still relevant for use.
As a collection of short stories, 9 dari Nadira is qualified as a novel. Therefore, 9
dari Nadira can be classified as a novel because it is unique and and every stories
can stand alone, but are still connected to each other."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42267
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Pratiwi
"Tesis ini merupakan analisis kesusastraan dari novel Cok Sawitri yang berjudul Tantri: Perempuan yang Bercerita (2011) menggunakan teori gynocritics. Cerita tantri yang sudah akrab sebagai tradisi lisan maupun karya sastra klasik Bali, dihadirkan kembali oleh Cok Sawitri dengan mengubah nilai-nilai di dalamnya. Kesetaraan gender, serta perubahan konstruksi maskulinitas maupun femininitas tampak dalam novel ini. Representasi konsep maskulinitas dan femininitas oleh tokoh-tokoh novel diungkapkan untuk melihat permasalahan pertarungan (kontestasi) gender dalam novel ini.
Melalui teori gynocritics milik Elaine Showalter yang mengkaji hubungan antara budaya dan karya dari penulis perempuan (women's writing and women's culture), ditemukan sebuah perubahan konstruksi maskulinitas yang sudah langgeng dalam masyarakat dan budaya patriarkal Bali. Selain itu, teori Connell tentang maskulinitas mengungkapkan bahwa nilai maskulinitas berubah dan berbeda sesuai masyarakat yang menghidupinya. Melalui rekonstruksi maskulinitas dan femininitas dalam penokohan yang terjadi dalam novel ini terlihat bahwa nilai-nilai maskulinitas maupun femininitas masyarakat dan budaya Bali tidaklah tetap, tetapi dapat dinegosiasi dan dikontestasikan sehingga menghasilkan konstruksi baru.

This thesis is an analysis of the Cok Sawitri literary novel titled Tantri: Perempuan yang Bercerita (Tantri: Women of Storytelling (2011)), using the theory of gynocritics. Tantri story is a familiar Bali story as an oral traditions and classical literature, brought back by Cok Sawitri by changing the values in it. Gender equality as well as the construction changes of masculinity and femininity appears in this novel. Representation of the concept of masculinity and femininity by figures disclosed novel to see the fight the problem (conflict) gender in this novel.
Through Elaine Showalter's gynocritics theory that examines the relationship between culture and the work of women writers (women's writing and women's culture), founded a change in the construction of masculinity that has been sustained in a patriarchal society and culture of Bali. In addition, theories about Connell masculinity revealed that masculinity was changing and different values according to the people who live it. Through the reconstruction of the masculinity and femininity in characterizations that occurred in the novel is seen that the values of masculinity and femininity society and culture is not fixed, but can be negotiated and contested so as to produce a new construction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31844
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Viktor Yudha Kuncoro
"Skripsi ini membahas novel Kemelut Hidup karya Ramadhan K H yang berkisah tentang seorang pensiunan pegawai negeri yang antikorupsi Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan intrinsik yang berfokus pada analisis tema dan pendekatan sosiologi sastra yang menyoroti kaitan isi novel dengan praktik korupsi pada masa Orde Baru Hasil penelitian membuktikan bahwa novel tersebut mengusung tema korupsi Tema itu dimunculkan sebagai bagian dari upaya Ramadhan K H untuk menanggapi praktik korupsi pada masa pemerintahan Orde Baru terutama pada 1970 an.

This thesis discusses Kemelut Hidup a novel of Ramadhan K H which tells about a retired civil servant who possesses anticorruption attitude This research is done by using intrinsic approach which focusing on theme analysis and literature sociology approach It is highlighting the relation between the content of the novel and corruption practices in New Order The research discovers that the novel carries corruption theme on it The theme is used by Ramadhan K H s as his effort to react to corruption practices in New Order era especially in 1970s. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Dwi Gayati
"Skripsi ini menganalisis strategi kesantunan yang diterapkan Karni Ilyas dan peserta acara dalam tayang bincang Indonesia Lawyers Club Episode “Denny: Advokat Koruptor=Koruptor”. Tujuannya adalah mengetahui strategi kesantunan yang digunakan oleh Karni Ilyas sebagai moderator dan peserta ILC lainnya untuk menjaga dan melindungi „muka‟ dari tindak mengancam muka. Hasil penelitian ini adalah dalam penggunaan strategi kesantunan tersebut, dapat menimbulkan tindak mengancam muka yang lain kepada lawan bicara. Tindak mengancam muka tersebut dipengaruhi oleh perbedaan posisi dalam berargumentasi, yakni afirmatif, negatif, dan moderator. Kesimpulan yang didapat dari analisis tersebut adalah moderator menerapkan tindak mengancam muka dengan intensitas lebih tinggi daripada peserta acara yang lain. Hal tersebut disebabkan oleh faktor kuasa antara penutur dan lawan tutur. Dalam acara ini, moderator memiliki kuasa yang lebih tinggi dalam mengendalikan acara.

This thesis analyzes the politeness strategies that are applied by Karni Ilyas and participants in the talk show Indonesia Lawyers Club Episode "Denny: Advokat Koruptor= Koruptor". The goal is to determine the politeness strategies used by Karni Ilyas as ILC moderator and other participants to maintain and protect the 'face' from face threatening acts (FTA). The result of this study is that the use of the politeness strategies may impact another face threatening acts to the other person. The face threatening acts are influenced by differences in the position of arguing, such as affirmative, negative, and moderator. The conclusion of the analysis is that the moderator applies the face threatening acts with a higher intensity than the other participants. This is due to the factor of the power between the speakers and the opponents. In this talk show, the moderator has a higher power in control of events."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>