Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Dewi Andini
Abstrak :
ABSTRAK
Kecamatan Turen di Kabupaten Malang merupakan kecamatan dengan jumlah rata-rata penderita Demam Berdarah yang paling tinggi dibanding kecamatan lainnya dalam 5 tahun terakhir. Tingginya jumlah penderita Demam Berdarah ini ditentukan oleh faktor fisik (curah hujan, kemiringan lereng, dan kerapatan vegetasi) dan non-fisik (kepadatan bangunan, sumber air, mobilitas penderita, dan Angka Bebas Jentik) daerah bersangkutan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola keruangan dan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh tinggi terhadap jumlah penderita Demam Berdarah. Dengan menggunakan analisis temporal, spasial, dan analisis deskriptif dapat ditunjukkan bahwa penderita cenderung terkonsentrasi pada daerah dengan kepadatan bangunan sedang dan jumlah penderitanya meningkat saat peralihan musim. Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel kerapatan vegetasi dan kepadatan bangunan dengan jumlah penderita demam berdarah di Kecamatan Turen.
ABSTRACT
Turen District in Malang Regency has big amount of Dengue Fever’s patient in this last 5 years. This is caused by physical factors (rainfall, slope, and vegetation index) and non-physical factors (building density, water source, patient’s mobility, and larva-free number) in that concerned area. The purpose of this research is to identify spatial pattern of Dengue Fever’s patient and also to find out which variable that affects patients the most in one area. By using temporal analysis, spatial analysis, descriptive analysis, and statistic analysis, readers will know that Dengue Fever’s patient is concentrate in area which has moderate building density and the number of patients will be increased during weather transition. Furthermore, statistic test shows the correlation between vegetation index, building density, and number of Dengue Fever’s patient in Turen District.
Universitas Indonesia, 2014
S56290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mufidatunnisa
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2013, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang membuat rencana strategis untuk melakukan upaya pengembangan dan segmentasi objek yang menawarkan keanekaragaman potensi daya tarik wisata alam dan buatan sesuai dengan motivasi dan kebutuhan wisatawan. Namun rencana strategis tersebut belum terlaksana secara efektif sehingga wisatawan belum mendapatkan informasi ruang objek wisata yang tersegmentasi sesuai dengan motivasi dan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tatanan keruangan tipologi objek wisata di Kabupaten Malang tahun 2014 yang tersegmentasi sesuai dengan motivasi dan kebutuhan wisatawan. Tipologi objek wisata dapat diketahui dengan menggunakan identifikasi fasilitas wisata dan ratarata jumlah kunjungan wisatawan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing tipologi objek wisata di Kabupaten Malang memiliki pola keruangan yang berbeda. Tipe objek wisata mid-sentris menyebar secara merata di berbagai jarak dari pusat Kota Malang dan tipe objek wisata mendekati psikosentris menyebar secara merata di jarak yang dekat hingga sedang dari pusat Kota Malang. Tipe objek wisata allosentris dan mendekati allosentris terkonsentrasi di jarak yang jauh dari pusat Kota Malang, sedangkan tipe objek wisata psikosentris terkonsentrasi di jarak yang dekat dari pusat Kota Malang.
ABSTRACT
In 2013, Malang Regency’s Department of Culture and Tourism created strategic plan for development and segmentation efforts for potential tourism objects that offer diversed nature and artificial attraction according to tourists’ motivation and their needs. However, those strategic plan has not been effectively implemented; tourists do not get the spatial information of tourism objects that was segmented according to the tourists’ motivation and their needs. The purpose of this research is to find out the spatial typology pattern of tourism object in Malang Regency in 2014, segmented according to the tourists’ motivation and their needs. Typology of tourism object is determined by identifying tourists’ facilities and means of tourists’ arrivals. Data analysis methodology that is used in this research are descriptive and spatial approach. The result of this research shows that each typology of tourism object in Malang Regency has a different spatial pattern. The mid-centric type of tourism object spreads equally wide in various distances from central of Malang City and near psychocentric type of tourism object spreads equally wide over close to moderate distances from central of Malang City. The allocentric type and near allocentric type of tourism object are concentrated in a long-distance from central of Malang City, while psychocentric type of tourism object is concentrated in a close-distance from central of Malang City.
Universitas Indonesia, 2014
S55647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasyana Kusuma Pratiwi
Abstrak :
Meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada meningkatnya kebutuhan penduduk akan tanah, seperti untuk tempat bermukim dan tempat usaha. Ketersediaan tanah yang jumlahnya terbatas akan diperebutkan oleh penduduk untuk bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Persaingan tersebut secara tidak langsung akan menjadikan nilai dan harga tanah meningkat. Teori mengenai harga tanah di perkotaan dikembangkan oleh William Alonso. Dalam teorinya, Alonso mengemukakan bahwa harga tanah akan semakin menurun dengan menjauhnya jarak suatu lokasi terhadap CBD. Kondisi tersebut ditunjukkan dalam kurva Bid Rent Curve (BRC), dimana retail akan membentuk kurva yang paling curam, sedangkan permukiman akan membentuk kurva yang paling landai. Untuk membuktikan kesesuaian pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan Teori Alonso, maka dilakukan deskripsi mengenai harga tanah secara keruangan berdasarkan faktor-faktor pembentuk harga tanahnya, kemudian membandingkan pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan kurva BRC. Hasilnya, terdapat perbedaan bentuk kurva kecenderungan harga tanah Kota Bogor dengan kurva BRC. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan Teori Alonso.Ketidaksesuaian tersebut disebabkan karena adanya penyimpangan yang disebabkan oleh persebaran retail sekunder dan tingkat aksesibilitas.
Increasing population gives effect with the increasing demand of land for housing or business. High demand of land, but limited supply makes people are trying to get the greatest benefit of it. The competition in getting the land makes land value and land prices are increasing. Theory, which is telling about land prices in urban areas, is developed by William Alonso. In his theory, Alonso told about land prices will decrease when the land is far from the CBD. This condition is shown in Bid Rent Curve (BRC). The steepest curve is made by retail and on the other hand the most gradual curve is made by the settlement. This research is using descriptive spatial explanation about land prices based on land prices forming to prove between the land price pattern in Bogor with Alonso's theory is suitable and then to compare the land price pattern in Bogor with BRC. The result is a land price pattern in Bogor with Alonso's theory doesn't fit each other. Unsuitable reality with theory is because of deviation that forms because of the distribution secondary retail and accessibility.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Verly Luthfi
Abstrak :
Tersedianya sistem medis modern tidak membuat segala permasalahan kesehatan dapat terselesaikan. Maraknya keberadaan klinik terapi bekam sebagai salah satu ceruk pasar di bidang kesehatan saat ini mengindikasikan perubahan pola pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat dalam menyelesaikan segala permasalahan kesehatan termasuk menyembuhkan penyakit. Masyarakat pada umumnya akan memilih klinik terapi bekam yang profesional baik dari segi fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan. Kesesuaian dengan fasilitas dan pelayanan klinik yang ada dapat mendorong calon konsumen bergerak lebih jauh untuk memanfaatkan layanan klinik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah pelayanan klinik terapi bekam dan faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan wilayah pelayanannya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan komparatif secara keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pada faktor dari karakteristik klinik berupa tenaga kerja dan tempat tidur bekam menghasilkan pula perbedaan pada jangkauan wilayah pelayanan suatu klinik terapi bekam. Perbedaan besaran jangkauan wilayah pelayanan klinik terapi bekam akan menyebabkan pula perbedaan variasi pada faktor dari karakteristik konsumen yang terlihat pada pendapatan, jenis moda, etnis dan jenis tempat tinggal. ...... The availability of modern medical system apparently couldn’t overcome all of the health problems. The increasing number of cupping therapy clinic as one of the niche markets in the health sector today indicate the changing of people’s thought patterns, attitudes and behavior to resolve all health issues including curing diseases. People will generally choose a professional cupping therapy clinic both in terms of facilities and services offered. Conformance with clinical facilities and services can encourage someone to move further to utilize the services of the clinic. The aim of this research is to determine service area of cupping therapy clinic and the factors that affect the range of the service area. Spatial approach with comparative and descriptive method was used to analyze this research. The results showed that the differences in factor of clinic characteristic which is the quantity of the workers and cupping bed resulting the differences on the range of cupping therapy clinic’s service area. The differences on range of the service area will result in factors of consumer characteristics are more varied in terms of income, type of modes, ethnicity, and type of dwelling.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library