Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jansen Wijaya Jap
Abstrak :
Senyawa gula poliol, seperti maltitol, manitol, xilitol dan sorbitol, merupakan bahan kimia yang sering ditambahkan ke dalam produk makanan maupun farmasi sebagai pemanis, sehingga diperlukan metode analisis untuk identifikasi dan penetapan kadar senyawa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi yang optimal pada analisis campuran keempat senyawa gula poliol dan menetapkan kadar beberapa produk pemanis buatan yang beredar dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Analisis dilakukan dengan menggunakan kolom Shodex Sugar SZ5532 (150 x 6,0 mm), detektor indeks bias RID-10A, fase gerak asetonitril-air (85:15) dengan laju alir 1,2 mL/menit pada suhu kolom sebesar 65°C. Didapatkan koefisien korelasi (r) untuk xilitol, manitol, sorbitol, dan maltitol berturut-turut 0,9985; 0,9980; 0,9975; dan 0,9990 dengan rentang konsentrasi 2.000 μg/mL sampai dengan 7.000 μg/mL. Metode ini juga memenuhi kriteria uji selektivitas. Pada penetapan kadar sampel, sampel A, B, C, D, dan E yang dipreparasi menggunakan pelarut air, dilakukan pada kondisi analisis yang terpilih. Didapatkan bahwa sampel B dan C yang beredar di pasaran tidak memenuhi persyaratan kadar zat dalam sediaan, sedangkan sampel A, D, dan E memenuhi syarat. ......Polyol compounds, such as maltitol, mannitol, xylitol, and sorbitol, are chemical substances that often added into food and pharmaceutical products, therefore analytical method is required for its identification and for determining its concentration. This study is aimed to obtain an optimum analytical condition of the mixture of four polyol compounds and to determine its content in a few artificial sweetener products using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Analysis was done by using Shodex Sugar SZ5532 column (150 x 6.0 mm) with refractive index detector RID-10A, acetonitrile-water (85:15) as the mobile phase, flow rate 1.2 mL/min, and the temperature of the column was 65°C. Correlation coefficient was obtained for xylitol, mannitol, sorbitol, and maltitol consecutively 0.9985; 0.9980; 0.9975; and 0.9990 with the range of concentration from 2,000 μg/mL to 7,000 μg/mL. This method has also passed the criteria of selectivity test. Assay of the five samples which was prepared by dissolving each sample contained polyol compounds with water, was determined using the chosen analytical condition. Sample B and C didn't meet the requirement of a chemical substance’s content in dosage form, whereas sample A, D, and E met the requirement of a chemical substance's content in dosage form.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Zilpaterol merupakan suatu obat golongan β-agonis yang dapat meningkatkan berat karakas sapi sehingga daging sapi yang diperoleh semakin banyak tetapi dapat meninggalkan residu. Adanya kemungkinan dipakainya obat ini pada program pemerintah dalam rangka swasembada daging sapi dan residunya yang dapat menimbulkan efek samping, maka diperlukan suatu metode analisis untuk mengetahui kandungan residu zilpaterol pada daging sapi. Pada penelitian ini dilakukan validasi terhadap metode analisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana untuk penentuan kadar zilpaterol dalam daging sapi secara in vitro. Sistem kromatografi menggunakan kolom YMC-Triart® C18 (250 x 4,6mm, 5 µm) dengan elusi isokratik menggunakan dapar amonium asetat 50 mM pH 4,5 - metanol (4:1) dengan laju alir 1,0 mL/menit. Sampel dideteksi dengan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 286 nm dan emisi 635 nm. Proses ekstraksi dari daging sapi dilakukan dengan metode pengendapan protein menggunakan asam trikloroasetat. Metode yang digunakan memenuhi kriteria persyaratan Validation of Analytical Methods Used in Residue Depletion Studies oleh FDA. Metode divalidasi pada rentang 5 - 50 ng/g dengan koefisien korelasi 0,9982 dan memenuhi kriteria akurasi dengan % diff sebesar -34,80% - 1,28%, serta presisi dengan koefisien variasi <11%. Batas deteksi didapat pada 1,49 ng/g dan batas kuantitasi 5,00 ng/g. Pada uji stabilitas, zilpaterol dalam daging sapi dinyatakan stabil pada 3 kali siklus beku dan cair juga pada ekstraknya selama 1 minggu. ......Zilpaterol is a β-agonist class of drugs which can increase weight of caracas cattle, but it can leave residue. The possibility of using this drug in the goverment beef self-supporting program and the side effects because of the residue, a method of analysis to determine the content of residual zilpaterol on beef is needed. In this research, validation of methods of analysis using high performance liquid chromatography for the determination of zilpaterol in beef in vitro. Chromatography was performed by YMC-Triart® C18 column (250 x 4,6mm, 5 m) under isocratic elution by 50 mM amonium acetate buffer pH 4.5 - methanol (4: 1) with a flow rate of 1.0 mL / min. Samples detected by fluorescence detector at excitation wavelength 286 nm and 635 nm emission. The extraction process from beef by protein precipitation method using trichloroacetic acid. The used method meet the eligibility criteria Validation of Analytical Methods Used in Residue depletion Studies by the FDA, method was validated in the range of 5-50 ng/g by correlation coefficient value 0.9982, and validated with accuracy (%diff) -34.80% - 1,28%, and precision <11%. Limit of detection this method is 1,49 ng/g and limit of quantitation is 5,00 ng/g. In the stability test, zilpaterol in beef stable at 3 cycles of freeze and thaw and the extract for 1 week.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indana Ayu Soraya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek antiinflamasi ekstrak etanol 70% rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) ditinjau dari penurunan volume udem telapak kaki tikus yang diinduksi complete freund's adjuvant (CFA) menggunakan pletismometer dan pengaruhnya terhadap peningkatan kadar kalsium serum darah tikus yang diukur dengan spektrofotometer serapan atom. Sebanyak 36 tikus jantan galur Sprague Dawley dibagi menjadi 6 kelompok. Seluruh tikus diinduksi dengan 0,1 ml complete freund's adjuvant (CFA) secara subplantar pada hari ke-1 kecuali tikus pada kelompok kontrol normal hanya diinduksi larutan salin pada telapak kaki kiri. Pada hari ke-2 sampai hari ke-28 diberikan bahan uji sesuai kelompok perlakuan secara oral. Kelompok kontrol normal dan kelompok kontrol negatif diberikan CMC 0,5%, kelompok dosis 1, 2, dan 3 diberikan ekstrak rumput mutiara dengan dosis bervariasi, berturut-turut, 28,06; 63,13; dan 142,04 mg/200 g bb tikus disuspensikan dalam CMC 0,5%, dan kelompok kontrol positif diberikan suspensi natrium diklofenak dalam CMC 0,5%. Penurunan udem pada kaki tikus diamati pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan hari ke-28. Kadar kalsium serum darah diukur pada hari ke-28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% rumput mutiara belum memperlihatkan efek antiinflamasi tetapi memiliki efek meningkatkan kadar kalsium serum darah pada tikus model rheumatoid arthtritis. ......This study aims to analyze the antiinflammatory effects of 70% ethanolic extract of pearl grass (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) In terms of reduction in edema volume induced rat foot complete freund's adjuvant (CFA) using pletismometer and its effect on serum calcium levels increase in rat blood measured by atomic absorption spectrophotometer. A total of 36 Sprague Dawley strain male rats were divided into 6 groups. Whole mice induced with 0.1 ml of complete Freund's adjuvant (CFA) in subplantar on day-1 mice in the control group except normal saline was induced only in the left foot. On day 2 to day-to-28 administered the test substance orally according to treatment group. Normal control group and the negative control group given 0.5% CMC, the doses of 1, 2, and 3 are given seaweed extract pearls with varying doses, respectively, 28.06; 63.13, and 142.04 mg/200 g bb mice were suspended in 0.5% CMC, and the positive control group given a suspension of sodium diclofenac in 0.5% CMC. Decrease in edema in the rat foot was observed on day 1, 7, 14, 21, and day-to-28. Blood serum calcium levels were measured on day 28. The results showed that 70% ethanolic extract of pearl grass has not shown anti-inflammatory effects but have the effect of increasing blood serum levels of calcium in the rat model of rheumatoid arthritis.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42933
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mamik Yuniarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin, penurunan sensitivitas insulin, atau keduanya. Salah satu terapi yang digunakan untuk mengobati diabetes melitus adalah obat penghambat aktivitas α-glukosidase. Obat penghambat aktivitas α- glukosidase bekerja menghambat α-glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus. Penghambatan kerja enzim tersebut secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleks dan absorbsinya, sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar gula postprandial pada penderita diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak n-heksana buah ketapang dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif. Metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi bertingkat secara refluks dengan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Alat microplate reader digunakan untuk menguji penghambatan aktivitas α-glukosidase. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana aktif menghambat aktivitas α-glukosidase dengan IC50 sebesar 67,914 μg/mL. Fraksi D merupakan fraksi teraktif dari ekstrak n-heksana dengan nilai IC50 sebesar 49,715 μg/mL. Jenis mekanisme penghambatan kerja enzimnya adalah inhibitor kompetitif. Berdasarkan hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa fraksi teraktif mengandung senyawa terpenoid dan glikon.
Abstract
Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders characterized by hyperglycemia and abnormalities in carbohydrate, fat, and protein metabolism as results from defects in insulin secretion, insulin sensitivity, or both. One therapy that is used in treating diabetes mellitus is α-glucosidase inhibitor. It inhibits activity of α-glucosidase in the intestinal wall. Inhibition of this enzyme can reduce digestion and absorption of complex carbohydrates effectively so that, can reduce postprandial glucose levels in diabetic patients. The aim of this study was to get the fraction which had the highest α-glucosidase inhibitory activity from nhexane extract of ketapang fruits and to know the phytochemical compounds from the most active fraction. The method of extraction is graduated-reflux with nhexane, ethyl acetate, and methanol. The inhibitory activity of α-glucosidase was assayed by microplate reader. The result showed that n-hexane extract of ketapang fruits actively inhibits α-glucosidase activity with IC50 values 67,914 μg/mL. D fraction was the most active fractions from n-hexane extract with IC50 values 49,715 μg/mL. Its type of enzyme inhibition mechanism is competitive inhibitory. The result of phytochemical screening showed that the most active fraction contains terpenoids and glycons.
Universitas Indonesia, 2012
S42764
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Febriani
Abstrak :
Oregano (Origanum vulgare) adalah tanaman yang berasal dari daratan Eropa, khususnya di daratan Yunani. Selain digunakan sebagai rempah, sejak dahulu kala oregano telah digunakan oleh masyarakat Eropa untuk mengatasi berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan dan pencernaan. Oregano diyakini memiliki kandungan karvakrol dan timol yang sudah terbukti memiliki efek farmakologis sebagai antimikroba. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting untuk mengetahui kadar karvakrol dan timol sebagai antimikroba dalam oregano. Pada penelitian ini, dilakukan penetapan kadar karvakrol dan timol dalam minyak esensial oregano menggunakan kromatografi gas dengan detektor ionisasi nyala. Isolasi dilakukan terhadap simplisia oregano kering dengan metode Solvent-free Microwave Extraction (SFME) sehingga diperoleh yield sebesar 0,00422 gram/gram simplisia atau 0,422%. Kondisi optimum dalam analisis penetapan kadar karvakrol dan timol dalam minyak esensial oregano, yaitu pada suhu terprogram 150-1700C dengan kenaikan 20C/menit dimana suhu injektor dan detektor diatur pada 2000C dan laju alir fase gerak Helium 1,2 mL/menit. Hasil penetapan kadar timol pada minyak hasil isolasi 0,156% dan karvakrol 3,714%. Sedangkan dalam sampel yang diperoleh di pasaran didapatkan kadar timol 0,119% dan karvakrol 0,143%. ...... Oregano (Origanum vulgare) is a European aromatic plant that come from Greece. Oregano is widely used as food additive, and also used to heal digestive disorder a long time ago. Researchers have assume that oregano has high content of carvacrol and thymol, two widely used drugs. This research studied about determination of carvacrol and thymol using GC-FID. The isolation of volatile oil has been done using Solvent-free Microwave Extraction (SFME) method. The yield of the isolation is 0,00422 gram/gram herbs or 0,422%. The optimum analysis condition for determination of carvacrol and thymol is at column program temperature 150-1700C, 20C/menit when the temperature of detector and injector is set at 2000C and the flow rate of Helium as carrier gas is 1,2 mL/minute. The result of determination of thymol from isolated oil is 0,156% while carvacrol is 3,714%. The determination of carvacrol and thymol is also done from oil sample and the result is 0,119% thymol and 0,143% carvacrol.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purwanto
Abstrak :
Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan sensitif telah dikembangkan dan divalidasi untuk analisis asiklovir dalam plasma manusia in vitro. Sampel plasma diendapkan proteinnya dengan metanol. Pemisahan komponen dalam ekstrak plasma dilakukan dengan kolom C18 Partisil 5 ODS-3 (Whatman) dan dideteksi pada panjang gelombang 254 nm. Fase gerak terdiri dari metanol-larutan natrium dihidrogen fosfat monohidrat 0,05 M (4:96, v/v) pH 6,6 yang mengandung natrium dodesil sulfat (200 mg/L, b/v) dan trietilamin (2 ml/L, v/v) dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Vanilin digunakan sebagai baku dalam. Kurva kalibrasi linear (r=0,9997) pada rentang konsentrasi 0,0404-3,0300 μg/ml. Lower Limit of Quantitation (LLOQ) adalah 0,0404 μg/m. Nilai koefisien variasi dan % diff pada tiga konsentrasi asiklovir yang berbeda adalah lebih rendah dari 15%. Uji perolehan kembali asiklovir diperoleh antara 86,3476-107,0325%. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Yuliana
Abstrak :
Metode yang sederhana, sensitif, dan waktu analisa yang cepat telah dikembangkan dan divalidasi untuk analisis gabapentin dalam plasma manusia in vitro secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Metode ini mencakup pengendapan protein dengan menggunakan asetonitril dan aliquot dari suprenatannya diderivatisasi secara prakolom dengan asam 2,4,6- trinitrobenzen sulfonat (TNBS). Derivat yang terbentuk dianalisis menggunakan kolom C18 XTerra® 5 μm (Waters) 4,6 x 150 mm pada panjang gelombang 349 nm. Fase gerak yang digunakan terdiri dari asetonitrilaquabidest-asam asetat glasial (500:500:1, v/v) dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Baclofen digunakan sebagai baku dalam. Waktu retensi derivat gabapentin dan baku dalam adalah 22 dan 19 menit. Kurva kalibrasi gabapentin dalam plasma linear dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9998 yang dicapai pada rentang konsentrasi 0,25-20,00 μg/ml. Lower limit of quantification (LLOQ) yang ditemukan adalah 0,25 μg/ml. Nilai uji perolehan kembali yang diperoleh ≥ 90%. Koefisien variasi dari tiga konsentrasi yang berbeda adalah di bawah 1,0%. Hasil validasi metode telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Kurnia Asih
Abstrak :
Asam organik merupakan salah satu komponen utama yang sering digunakan dalam sediaan acidifier pada pakan ternak. Analisis asam organik secara kuantitatif diperlukan untuk menjaga efektifitas produk dalam menekan pertumbuhan mikroba dan menurunkan pH pakan serta saluran cerna. Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar asam organik dalam dua sediaan acidifier yang terdapat di pasaran. Analisis dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi fase terbalik dengan kolom LiChrospher® 100 RP-18 (5µm, Merck) dengan panjang kolom 250 x 4,0 mm dan fase gerak dapar kalium dihidrogenfosfat-TEA 0,5% pH 4,00 pada laju alir 0,6 mL/menit. Panjang gelombang yang digunakan pada analisis adalah 214 nm.Validasi metoda analisis memberikan hasil UPK asam format sebesar 98,02%-101,97% dan 97,09%-102,78% untuk asam laktat, KV asam format < 0,59% dan KV asam laktat < 1,28%, LOD asam format sebesar 63,05 µg/mL dan asam laktat 4,55 µg/mL,LOQ asam format sebesar 210,16 µg/mL dan asam laktat 15,18 µg/mL. Metode analisis linear pada rentang 439,2 µg/mL-1764,61 µg/mL untuk asam format dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9992 dan untuk asam laktat pada rentang 47,88 µg/mL-193,44 µg/mL dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9994. Kesesuaian kadar terhadap label untuk produk A memberikan hasil sebesar 108,19%-109,82% asam format dan 156,88%-167,90% asam laktat sedangkan untuk produk B memberikan hasil sebesar 101,65% -109,95% asam format dan 151,10%-172,82% asam laktat. ...... Organic acid is one of the main components that are often used in the animal feed acidifiers. Quantitative analysis of the organic acid is needed to maintain the effectiveness of the product in reducing microbial growth and lowering feed and gastrointestinal tract pH. The aim of this research is determining the level of formic acid and lactic acid in two acidifier from the market. Analysis were performed using reversed phase High Performance Liquid Chromatography with LiChrospher® 100 RP-18 column (5μm, Merck) with 250 x 4,0 mm column length, buffer potassium dihydrogenphosphate-TEA 0,5% pH 4,00 as mobile phase and flow rate 0,6 mL/min. Wavelength used in the analysis was 214 nm. Validation methods provide results of formic acid recovery by 98,02% -101,97% and 97,09% -102,78% for lactic acid, formic acid RSD <0,59% and lactic acid RSD <1,28%, LOD of formic acid was 63,05 mg / mL and LOD of lactic acid was 4,55 mg / mL, LOQ of formic acid was 210,16 mg / mL and LOQ of lactic acid was 15,18 mg / mL.The analysis method gives linearity in the range of 439,2 mg/mL-1764,61 mg/mL for formic acid with correlation coefficient (r) 0,9992 and for lactic acid in the range of 47,88 ug/mL-193,44 g/mL with a correlation coefficient (r) 0,9994. Conformity with the label to the product A provides the results of 108,19% -109,82% formic acid and 156.88% -167.90% lactic acid whereas for product B gives the results of 101.65% -109.95% formic acid and 151.10% -172.82% lactic acid.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isabela Suryanti
Abstrak :
Vitamin merupakan substansi organik yang terdapat pada susu kental manis. Thiamin hidroklorida dan riboflavin dalam susu kental manis terdapat dalam jumlah kecil. Perlu dilakukan percobaan untuk menetapkan kadar kedua vitamin secara selektif dalam matriks susu kental manis. Metode analisis kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor fluoresensi telah dikembangkan untuk penetapan kadar thiamin hidroklorida yang dianalisis sebagai thiokrom dan riboflavin dalam susu kental manis. Kondisi optimum dengan kolom Kromasil® C18 menggunakan fase gerak kalium dihidrogen fosfat pH 4-asetonitril 40:60 v/v pada laju alir 1,0 mL/menit. Panjang gelombang eksitasi dan emisi thiokrom adalah 370 nm dan 435 nm, sedangkan riboflavin 445 nm dan 520 nm. Pada kondisi optimum, thiokrom memiliki waktu retensi 2,706 menit dan riboflavin 2,683 menit. Kurva kalibrasi thiokrom dengan rentang 0,05-0,3 ppm memiliki koefisien korelasi 0,9995 dan riboflavin dengan rentang 0,2-1 ppm memiliki koefisien korelasi 0,9994. Batas deteksi dan kuantitasi thiokrom adalah 0,0074 ppm dan 0,0248 ppm, sedangkan untuk riboflavin adalah 0,0258 ppm dan 0,0860 ppm. Hasil uji presisi thiokrom dan riboflavin memiliki koefisien variasi kurang dari 2%. Hasil perolehan kembali thiokrom dan riboflavin memberikan simpangan baku kurang dari 2%. Kadar thiamin hidroklorida dan riboflavin pada sampel 1 secara berturut-turut adalah 4,67 ± 0,91 ppm (69,96 ± 0,91%) dan 3,00 ± 0,27 ppm (108,00 ± 0,27%), sedangkan pada sampel 2 adalah 0,62 ± 0,81 ppm (8,69 ± 0,81%) dan 3,76 ± 0,89 ppm (158,07 ± 0,89%).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Suci Wahyuni
Abstrak :
Senyawa 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-benzilidenasikloheksanon merupakan senyawa karbonil á,â tidak jenuh yang termasuk dalam turunan 2,6-dibenzilidenasikloheksanon. Beberapa senyawa dari turunan 2.6- dibenzilidenasikloheksanon telah terbukti mempunyai aktivitas inhibitor siklooksigenase meskipun aktivitasnya masih rendah. Senyawa 2-(4- hidroksibenzilidena)-6-benzilidenasikloheksanon disintesis melalui dua tahap. Langkah pertama adalah sintesis 2-benzilidenasikloheksanon dengan mereaksikan benzaldehida dan sikloheksanon dalam suasana basa. Hasil sintesis ini direaksikan dengan p-hidroksibenzaldehida dalam suasana asam. Hasil yang diperoleh dimurnikan dengan cara rekristalisasi dan dikarakterisasi dengan pemeriksaan titik lebur, kromatografi lapis tipis, spektrometri infra merah dan spektrometri 1H-NMR. Sintesis 2-(4-hidroksibenzilidena)-6- benzilidenasikloheksanon menghasilkan rendemen sebanyak 41,46 %. Data spektrum infra merah dan 1H-NMR menunjukkan hasil sintesis adalah senyawa 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-benzilidena sikloheksanon yang diharapkan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32693
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>