Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1993
297.14 AGA (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sylfara Ramadhani Hardi
"Salon kecantikan dengan perawatan tradisional fasilitas kesehatan umum yang menyediakan kebutuhan penunjang kecantikan fisik khususnya para wanita dengan metode dan ramuan yang diwariskan secara turun-temurun. Dengan variasi ruang dan aktivitas yang ditawarkan, ketika berada di dalamnya orang-orang cenderung menghabiskan waktu yang tidak sebentar (>30 menit) sehingga beragam isu terkait kenyamanan termal bermunculan yang membuat rasa puas individu terhadap kondisi dimana ia berada pada temperatur tertentu menjadi penting untuk diketahui. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kenyamanan termal dalam ruang salon kecantikan dengan perawatan tradisional. Penulisan ini menganalisis Martha Tilaar Salon & Day Spa Wahid Hasyim sebagai objek studi kasus dengan dua metode yaitu kuantitatif berdasarkan model PMV-PPD yang dikeluarkan oleh ASHRAE dan metode kualitatif dengan kuesioner POE. Hasil studi kasus menunjukkan ketidaknyamanan pada salah satu ruang salon dengan model PMV-PPD namun menghasilkan sensasi yang nyaman pada semua ruangan berdasarkan kuesioner POE. Hal ini menunjukkan adanya ketidakcocokan model PMV-PPD sehingga memerlukan metode lain seperti POE untuk melengkapinya.

A beauty salon with traditional treatments is a public health facility that provides supporting needs for physical beauty, especially for women, with methods and ingredients, passed down from generation to generation. With the variety of spaces and activities offered, when people are in, they tend to spend a lot of time (> 30 minutes). So that various issues related to thermal comfort arise and make an individual's satisfaction with the conditions in which he is at a certain temperature important to know. This thesis aims to determine the condition of thermal comfort in a beauty salon room with traditional treatments. This writing analyzes Martha Tilaar Salon & Day Spa Wahid Hasyim as a case study object with two methods: a quantitative based on the PMV-PPD model issued by ASHRAE and qualitative methods using the POE questionnaire. The results of the case study showed discomfort in one of the salon rooms with the PMV-PPD model but produced a comfortable sensation in all rooms based on the POE questionnaire. These shows  an incompatibility of the PMV-PPD model so it requires another method like POE to complete it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Gilang Guntoro
"Perubahan iklim saat ini, akibat emisi gas rumah kaca, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan manusia. Konsep bangunan hijau menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut. Di Indonesia, terdapat sistem penilaian dan sertifikasi bangunan hijau, antara lain Greenship Rating System dan Sistem Penilaian BGH PUPR. Namun, belum ada kajian khusus yang membahas sistem penilaian bangunan hijau kriteria pengelolaan tapak pada bangunan transportasi publik, terutama stasiun kereta. Bangunan Hijau berdampak tidak hanya dalam menciptakan bangunan yang ramah lingkungan, tetapi juga dalam aspek ekonomi dan sosial. Kriteria pengelolaan tapak penting, terutama di wilayah padat penduduk, untuk memastikan performa optimal bangunan terhadap kawasan. Penulisan ini memiliki tujuan untuk memperoleh pemahaman serta membandingkan dua sistem penilaian bangunan hijau kriteria pengelolaan tapak pada sebuah bangunan transportasi publik. Penulisan ini menilai Stasiun Bogor menggunakan metode penilaian bangunan hijau berdasarkan indikator pengelolaan tapak dari Greenship dan BGH PUPR. Hasilnya menunjukkan bahwa stasiun Bogor menghadapi kesulitan dalam memenuhi sistem penilaian pengelolaan tapak BGH PUPR, dan terdapat kesamaan dan perbedaan antara kedua sistem tersebut pada aspek tujuan, fokus, indikator dan skor penilaian. Diperlukan peningkatan pengelolaan tapak pada stasiun kereta dan sistem penilaian khusus untuk bangunan transportasi publik, seperti stasiun kereta.

The current climate change, due to greenhouse gas emissions, has a significant impact on the environment and people. The concept of green building is one of the best solutions to address these issues. In Indonesia, there are green building assessment and certification systems, such as Greenship Rating System and BGH PUPR Rating System. However, there has been a lack of specific research focusing on the green building assessment for site management criteria in public transportation buildings, especially railway stations. Green Building has an impact not only in creating environmentally friendly buildings, but also in economic and social aspects. Site management criteria are important, especially in densely populated areas, to ensure optimal performance of buildings against the surrounding area. The study aims to gain an understanding and compare two green building assessment systems, site management criteria in a public transportation building. The study assesses Bogor Station using a green building assessment method based on site management indicators from Greenship and BGH PUPR. The results indicate that Bogor station faces difficulties in meeting the BGH PUPR site management assessment system, and there are similarities and differences between the two systems in aspects of objectives, focus, indicators and assessment scores. Improved site management at train stations and special rating systems for public transport buildings, such as train stations, are needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haikal Milleza
"Kenyamanan termal merupakan aspek yang krusial bagi manusia dan menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi sebuah arsitektur. Yang mana sebagai arsitektur yang memanfaatkan ventilasi alami, semestinya arsitektur vernakular dapat menjadi rujukan bagi arsitektur modern dalam menghadirkan kenyamanan termal di dalam ruang. Sehingga tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji bagaimana kondisi kenyamanan termal pada sebuah arsitektur vernakular dan bagaimana performanya jika dibandingkan dengan bangunan berkonstruksi modern. Metode yang dipilih pada pengkajian ini adalah simulasi menggunakan program Rhinoceros dan Grasshopper dengan plugin Ladybug Honeybee untuk dapat menghitung Adaptive Thermal Comfort pada arsitektur vernakular yang dipilih. Simulasi ini dilakukan dengan mengukur 5 kondisi pada Rumah Batak Toba dan Rumah Batak Karo yang masing masing kondisi memiliki parameter berupa pemilihan material, konstruksi yang diterapkan, serta rasio bukaan yang diaplikasikan. Secara umum, data yang dihasilkan menunjukkan bahwa baik Rumah Batak Toba dan Rumah Batak Karo yang menggunakan material, konstruksi, dan rasio bukaan aslinya memiliki tingkat kenyamanan termal terbaik. Hal ini terlihat setelah dibandingkan dengan kondisi lainnya yang menerapkan material, konstruksi, serta rasio bukaan pada arsitektur modern. 

Thermal comfort is a crucial aspect for humans and is a very important consideration for architecture. As an architecture that utilizes natural ventilation, vernacular architecture should be a reference for modern architecture in providing thermal comfort in an interior space. Thus, the purpose of this writing is to examine how the thermal comfort conditions in vernacular architecture and how its performance when compared to modern construction buildings. The method chosen in this study is a simulation using the Rhinoceros and Grasshopper programs with the Ladybug plugin and honeybee to be able to calculate the adaptive thermal comfort in the selected vernacular architecture. This simulation is carried out by measuring 5 conditions in the Toba Batak house and Karo Batak House, in which each condition has a parameter in the form of material selection, construction applied, and the ratio of the opening. In general, the resulting data shows that both Toba Batak Houses and Karo Batak Houses that use materials, construction, and original opening ratios have the best thermal comfort levels. This can be seen after being compared with other conditions that apply materials, construction, and opening ratios of modern architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilya Siti Sa`diyah
"Pembangunan merupakan salah satu sektor yang membutuhkan konsumsi energi terbesar di dunia. Kebutuhan energi yang besar ini dapat dipenuhi dengan ekstraksi sumber energi dari alam yang dalam waktu yang lama mampu memberi dampak buruk bagi alam. Saat ini perubahan pembangunan dengan pandangan mengarah kepada prioritas terhadap lingkungan dibutuhkan. Salah satu upaya perubahan yang dapat dilakukan adalah pembangunan yang mengupayakan penggunaan material alam yang dapat diperbarui dengan minim konsumsi energi. Penggunaan material alam ini dapat diterapkan pada pembangunan dengan kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah sekolah. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis siklus penggunaan bambu dalam konstruksi bangunan mulai dari bambu dipanen hingga bangunan digunakan dilihat dari sisi lingkungan. Studi kasus yang dianalisis pada kajian ini adalah Sekolah Alam Kebun Tumbuh, Depok. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait mengenai bangunan studi kasus dan material bambu. Data yang diperoleh merupakan informasi mengenai proses pengolahan material bambu dari sisi lingkungan. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis menggunakan poin parameter green building material. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa material bambu dapat menjadi potensi green building material.

Construction is one of the sectors that consumes the most energy in the world. This demand can be fulfilled by extracting energy from natural resources, which can have a negative impact on the environment. Changes in the construction sector are needed to prioritize the environment. Utilization of natural materials is one of changes that can be achieved. Natural resources can be used in daily construction, one of them including schools. The purpose of this writing is to break down the life cycle of bamboo in construction from harvesting the materials to finished building. This writing used Sekolah Alam Kebun Tumbuh as the study case. The method chosen in this study is collecting data from interviewing the related sources. The resulting data is about the process of bamboo material on the environmentally side. The data is analyzed with green building material parameters. Thus, final data shows that bamboo has potential for being one of green building materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Afifah
"Bagi penyandang tunanetra, salah satu hal yang menjadi tantangan bagi mereka adalah untuk bernavigasi dan mencari jalan menuju suatu tujuan di lingkungan yang asing menurut mereka salah satunya di museum. Banyak museum yang telah berupaya untuk menjadi pusat budaya inklusif. Namun, secara umum masih relatif jarang museum yang telah mengembangkan cara memfasilitasi akses bagi pengunjung tunanetra. Berangkat dari kondisi tersebut, karya tulis ini bertujuan untuk memahami bagaimana teknologi augmented reality sebagai teknologi bantu untuk penyandang tunanetra dapat bernavigasi dan memersepsikan lingkungan di ruang pamer museum. Kajian dalam karya tulis ini dilakukan dengan menganalisis dua studi kasus dengan variabel analisa yang sama. Studi kasus yang dikaji adalah penggunaan augmented reality dengan device yang menggunakan head mounted display dan handheld display. Kedua kasus dikaji berdasarkan aspek umum, aspek kualitas penyampaian informasi, dan cara penggunaan. Hasil akhir dari karya tulis ini adalah pentingnya penyampaian informasi melalui indra pendengaran dan peraba melalui teknologi bantu augmented reality yang dapat membantu mengakomodasi pengunjung ruang pamer yang menyandang tunanetra untuk bernavigasi dan memersepsikan lingkungannya di dalam ruang pamer museum.

For people with visual impairments, one of the things that become a challenge for them is navigating and wayfinding to a destination in a strange environment, one of them is in a museum. Many museums have strived to be centres of an inclusive culture. However, it is still relatively rare for museums to develop ways to facilitate access for visually impaired visitors. Based on these conditions, this paper aims to understand how augmented reality technology as an assistive technology for people with visual impairments can navigate and perceive the environment in the museum. The study in this paper was carried out by analyzing two case studies with the same analytical variables. The case study is the use of augmented reality with devices that use head-mounted displays and handheld displays. Both cases were studied based on general aspects, aspects of the quality of information delivery, and methods of use. The final result of this paper is the importance of delivering information through the senses of hearing and touch through augmented reality assistive technology that can help accommodate visitors to the showroom who have visual impairments to navigate and perceive their environment in the museum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia
"Manusia memiliki kebutuhan untuk menghuni. Namun, dalam menghuni suatu hunian di kota besar yang padat penduduk, beberapa masyarakat terutama yang memiliki penghasilan rendah memilih untuk menghuni di rumah susun yang seringkali memiliki unit dengan ukuran kecil. Dalam kegiatan menghuni, furnitur hadir sebagai objek yang dibutuhkan manusia untuk dapat digunakan dalam beraktivitas. Furnitur dalam menempati ruang, terutama pada kondisi besaran ruang hunian rumah susun yang terbatas, memiliki peran terhadap pencahayaan yang terjadi pada suatu ruang. Dengan adanya kajian teori dan analisis studi kasus terhadap unit rumah susun, penulisan ini akan melihat bagaimana karakteristik dari furnitur dalam menempati ruang dan bagaimana ia digunakan manusia dalam beraktivitas pada ruang hunian. Studi dilakukan pada hunian rumah susun di daerah DKI Jakarta dan ditemukan bahwa furnitur pada unit memiliki peran dalam seberapa besar ia dapat meneruskan pencahayaan pada ruangan.

Humans have a need to inhabit. However, when living in a large densely populated city, some people, especially those with low incomes, choose to live in flats which often have small units. In dwelling activities, furniture is present as an object that humans need to be able to use it in their activities. Furniture in occupying space, especially in conditions of limited residential space, has a role in the lighting that occurs in a room. With the theoretical study and case study analysis of apartment units, writing this will look at how the characteristics of furniture occupy space and how it is used by humans in their activities in residential spaces. The study was conducted on residential flats in the DKI Jakarta area and it was found that the furniture in the unit has a role in how much it can transmit lighting to the room."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaskia Hana Ayesha
"Dengan sektor konstruksi mengalami kebangkitan pertumbuhan, pasti memiliki dampak lingkungan yang merugikan. Permintaan energi selama umur bangunan sangat penting, karena dampaknya berlangsung sepanjang umur bangunan. Ada dua jenis dampak yang perlu diperhatikan selama tahap penggunaan; diwujudkan dan dampak operasional. Cladding memainkan peran penting dalam mengurangi dampak lingkungan bangunan. Jadi, memilih bahan kelongsong dengan dampak lingkungan yang rendah sangat penting. Di Indonesia, material komposit daur ulang kayu-plastik mulai tumbuh menanggapi permintaan material yang berdampak rendah dan masalah limbah. Studi ini menyelidiki dampak lingkungan dari kelongsong komposit plastik daur ulang kayu selama tahap penggunaan, dari perspektif daya tahan material dan konduktivitas termal dalam konteks tropis. Tinjauan daya tahan dan kinerja termal pertama kali dilakukan untuk memahami sifat material. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis dampak lingkungan dari komposit daur ulang kayu-plastik selama tahap penggunaan dengan menggunakan teori-teori sebelumnya pada bab dua dan hasil review durabilitas dan konduktivitas termal pada bab 3 sebagai acuan. Hasilnya menunjukkan bahwa komposit daur ulang kayu-plastik memiliki dampak lingkungan yang rendah. Hal ini disebabkan daya tahan material yang tinggi terhadap faktor degradasi tropis dan konduktivitas termal yang rendah. Ketahanan yang tinggi dan konduktivitas termal yang rendah berkontribusi pada perawatan & penggantian material yang minimal dan mendorong pengurangan beban pendinginan, sehingga menurunkan kebutuhan energi yang menghasilkan emisi dan limbah.

With the construction sector experiencing a resurgence in growth, it is bound to have a detrimental environmental impact. The energy demand during the building service life is crucial, as the impact lasts throughout the building’s life. There are two types of impact that needs to considered during the use stage; the embodied and the operational impact. Cladding plays an important role in reducing the environmental impact of buildings. Thus, choosing a cladding material with a low environmental impact is essential. In Indonesia, Wood-plastic recycled composite material is starting to grow responding to the low-impact material demand and waste problem. This study investigates the environmental impact of wood-recycled plastic composite cladding during the use stage, from the perspective of material durability and thermal conductivity within a tropical context. A review of the durability and thermal performance is first conducted to understand the material's properties. Then, it is followed by analyzing the environmental impact of the wood-plastic recycled composite during the use stage using the former theories in chapter two and the result of the durability and thermal conductivity review in chapter 3 as a reference. The result shows that wood-plastic recycled composite has a low environmental impact generation. This is due to the material's high durability to tropical degradation factors and low thermal conductivity. High durability and low thermal conductivity contribute to minimal maintenance & replacement of the material and encourages the reduction of cooling load, thus lowering the energy demand that results in emission and waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Hadi Pratama
"Tujuan penulisan naskah ini yaitu mencari opsi potensi penggunaan genteng tanah liat berkualitas rendah. Genteng Tanah Liat merupakan tipe genteng yang paling sering digunakan di Indonesia. Walaupun begitu, diestimasi sekitar 30% dari produksi industri keramik menjadi limbah. Studi kasus dilakukan di Desa Logede, Jawa Tengah yang terkenal dengan produksi genteng tanah liatnya. Penulisan naskah didasarkan pada kajian literatur untuk mengidentifikasi pilihan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kembali genteng tanah liat yang berkualitas rendah. Pilihan-pilihan tersebut lalu diklasifikasikan apakah dapat dimanufaktur oleh warga desa sendiri atau butuhnya tenaga luar dan juga berdasarkan tiga aspek, yaitu sosial, studi, dan ekonomis. Pada akhirnya, didapatkan empat tipe pilihan yaitu manufaktur mudah dan memenuhi tiga aspek, manufaktur mudah dan  memenuhi dua aspek, manufaktur membutuhkan tenaga luar dan memenuhi  aspek, dan manufaktur membutuhkan tenaga luar dan memenuhi satu aspek.

The purpose of this script is to find potential options of the usage of lower-quality clay roof tiles. Clay roof tiles are the most commonly used type of roofing tile in Indonesia. However, it is estimated that around 30% of ceramic industry production becomes waste. A case study was conducted in Logede Village, located in Central Java, which is renowned for its production of clay roofing tiles. The thesis is based on a literature review to identify options for reusing low-quality clay tiles. These options are then classified based on whether they can be manufactured by the village residents themselves or require external labor, as well as three aspects: social, feasibility, and economic. In the end, four different possibilities are obtained: easy manufacturing meeting all three aspects, easy manufacturing meeting two aspects, manufacturing requiring external labor meeting one aspect, and manufacturing requiring external labor meeting only one aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiah Hakim Hadini
"Penumpukan limbah konstruksi berkontribusi terhadap emisi karbon sehingga perlu dicari material alternatif yang ramah lingkungan. Biokomposit miselium merupakan material berkelanjutan dengan konsep material bio-based dan sirkular yang memanfaatkan limbah agrikultur. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan mekanis biokomposit miselium dengan konsep panel sandwich melalui penambahan lapisan. Eksperimen dilakukan memiliki dua tahap, yaitu (1) Komposit 1: Lapisan serat TKKS dengan resin getah pinus, dan (2) Komposit 2: Biokomposit Miselium. Pada komposit 1, hasil pengujian mekanis menunjukkan sampel S50 (Serat 50% dan resin 50%) dengan kuat tarik tertinggi (0.18 N/mm2) dan digunakan sebagai lapisan pada komposit 2. Pada komposit 2, dilakukan variasi perekatan lapisan dengan menggunakan hifa miselium (MB-M) dan resin (MB-R). Hasil pengujian karakter fisis, mekanis, dan konduktivitas termal dilakukan dan dibandingkan dengan standar JIS A 5905: 2003 kategori insulation board serta data sekunder dari penelitian terdahulu. Hasil tersebut menunjukkan sampel MB (tanpa lapisan) memiliki nilai mekanis dan konduktivitas termal terbaik. Hal ini dipengaruhi oleh metode inkubasi dan perekatan material yang menyebabkan perbedaan karakter akhir biokomposit miselium. namun nilai mekanis dan termal masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini menyarankan perkembangan biokomposit miselium sebagai material nonstruktural yang mengarah pada fungsi panel insulasi.

Building and construction waste contributes to global carbon emissions, so it is necessary to seek alternative materials that are environmentally friendly. Mycelium biocomposite is a sustainable material with biobased and circular materials by utilizing agricultural waste. This study aims to increase the mechanical strength of mycelium biocomposites through sandwich panel concept by adding surface layer. The experiment was carried out in (1) Composite 1: Empty Fruit Bunch (EFB) fiber layer with pine resin, and (2) Composite 2: Mycelium Biocomposite. In composite 1, the mechanical test results shows S50 sample (50% fiber and 50% resin) has the highest tensile strength (0.18 N/mm2). In composite 2, layer bonding uses mycelium hyphae (MB-M) and resin (MB-R). The results of physical, mechanical and thermal conductivity testing results are compared with the JIS A 5905: 2003 standard and previous research. These results show that the MB sample (no added layer) has the best mechanical and thermal conductivity values. This is influenced by the incubation process by different material. However, the mechanical and thermal values still need to be improved. This research suggests the development of mycelium biocomposites as non-structural materials that lead to the function of insulation panels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>