Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratri Virianita
"Penelitian ini bertujuan untuk pertama, menyusun tipologi petani berdasarkan konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan; kedua, menganalisis konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan pada petani; ketiga, menganalisis peran perspektif waktu masa depan, aksesibilitas sumberdaya dan sosio-demografis, yaitu usia, pendidikan non formal, pendapatan usahatani dan luas lahan pertanian, sebagai moderator dalam meningkatkan konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan; dan keempat, menganalisis peran identitas sosial sebagai mediator yang meningkatkan konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode survai dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner pada 160 petani padi sawah di Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang rendah, tetapi positif antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan. Berdasarkan konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan, petani dapat digolongkan dalam empat tipe. Yaitu, a) Petani Konsisten Positif, petani yang bersikap dan bertingkahlaku bertani berkelanjutan secara positif; b) Petani Inkosisten Negatif, petani yang bersikap positif, tetapi bertingkahlaku bertani berkelanjutan secara negatif; c) Petani Inkonsisten Positif, petani yang bersikap negatif, tetapi bertingkahlaku bertani berkelanjutan secara positif; dan d) Petani Konsisten Negatif, petani yang bersikap dan bertingkahlaku bertani berkelanjutan secara negatif.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa: 1) perspektif waktu masa depan, aksesibilitas sumberdaya, pendidikan non formal dan luas lahan pertanian berperan sebagai moderator yang meningkatkan konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan, dan 2) identitas sosial berperan sebagai mediator yang meningkatkan konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa identitas sosial yang didukung oleh perspektif waktu masa depan dan aksesibilitas sumberdaya, berperan sebagai mediator dalam meningkatkan konsistensi antara sikap dan tingkahlaku bertani berkelanjutan.

The objective of this study is: 1) to compile farmers’ typology based on their attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavior, 2), to analyze farmers’ attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavior, 3) to analyze the role of future time perspective, resources accessibility and socio-demographic factors, such as age, non formal education, farm income and land scale, as moderators on attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavior, and 4) to analyze the role of social identity as mediator on attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavior. A survey methodology was conducted to achieve these objectives by collecting data using questionnaire. About 160 farmers in Magelang Regency responded to a package of questionnaire investigating socio-demografic variables, sustainable agricultural attitude and behavior, future time perspective, resources accessibility and social identity.
Results indicated low, but positive correlation between attitude and sustainable agricultural behavior. Based on the attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavior, farmers can be classified into four types. That is, a) Positive Consistent Farmers (positive attitude and behavior); b) Negative Inconsistent Farmers (positive attitude, but negative behavior); c) Positive Inconsistent Farmers (negative attitude, but positive behavior); and d) Negative Consistent Farmers (negative attitude and behavior).
Results also revealed that future time perspective, resources accessibility, non formal education and land scale have a moderation effect on attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavor. Also, social identity has a mediation effect on attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavor. It was also revealed that moderat-ed mediation approach can strengthen attitude-behavior consistency in sustainable agricultural behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
D1968
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumeser, J.A.A.
"Penelitian ini dirancang untuk membuktikan bahwa awak kokpit penerbangan komersial mempunyai mental model yang mempengaruhi efektivitas kerja tim. Sampel penelitian adalah awak kokpit (pilot) yang masih terlibat di kegiatan tim selama 1 tahun terakhir (N=208 pilot). Pengolahan data menggunakan SPSS PASW STATISTIC 18 dan LISREL 8.72 dengan metode pengujian model fit dan signifikansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mental model awak kokpit dibangun oleh indikator-indikator trust, openness, realization dan interdependence (TORI) dan tidak dipengaruhi oleh usia awak kokpit. Dengan kata lain, semua awak kokpit mempunyai mental model TORI. Mental model tersebut mempengaruhi efektivitas tim kerja awak kokpit. Variabel ketiga yaitu faktor kepemimpinan dan faktor pembelajaran bersama-sama dengan mental model memberikan pengaruh positif terhadap efektivitas tim kerja awak kokpit. Khusus bagi awak kokpit yang berpengalaman kerja lebih dari 11 (sebelas) tahun terbukti faktor kepemipinan (L=Leadership) menjadi bagian dari indikator mental model (TORIL).

This study is designed to prove that commercial airline cockpit crew have mental models which influence the effectiveness of teamwork. Samples of the research were cockpit crew (pilots) who are still involved in team activities during the last 1 year (N = 208 pilot). SPSS PASW Statistics 18 and LISREL 8.72 was used for data processing with model fit and significance testing methods. The result shows that the mental models of the cockpit crew was built on the indicators of trust, openness, realization and interdependence (TORI) and was not influenced by the age of the cockpit crew. In other words, all cockpit crew showed adoption of the TORI mental model. These mental models affect the effectiveness of cockpit crew’s work teams. The third variable which is the leadership and learning factors together with the mental model provided a positive influence of the effectiveness of the cockpit crew’s work teams. In addition, especially for seasoned cockpit crew with more than 11 (eleven) years of work experience, it has been proven that the leadership factor (L = Leadership) is a part of the (TORI-L) mental model indicator."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukmo Gunardi
"Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan dari sikap terhadap manajemen kokpit, hazardous attitudes dan persepsi mengenai risiko terhadap pengambilan keputusan pilot dalam operasi non-normal. Dengan metode non-random, angket model Likert diberikan kepada 537 pilot aktif, kesemuanya pria, baik dari penerbangan militer maupun sipil. Variabel demografis seperti jam terbang total, usia dan organisasi pilot disertakan dalam penelitian. Metode model persamaan struktural SEM digunakan, baik untuk menganalisis model pengukuran maupun struktural; di samping perbandingan rerata seperti uji-t, nalisis varians satu jalur dan korelasi bivariat. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa model teoretis pengambilan keputusan pilot dalam operasi non-normal dapat dijelaskan melalui sikap terhadap perilaku manajemen kokpit, hazardous attitudes, dan persepsi mengenai risiko. Hasil penelitian ini antara menambahkan pentingnya aspek afektif dalam teori pengambilan keputusan, yang diharapkan berimplikasi praktis untuk memperkaya pelatihan pilot dalam konteks crew resource management."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library