Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Osadianputra Athhar Razi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh skor Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap kinerja saham perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 selama periode 2017 hingga 2023. Kinerja saham diukur menggunakan tiga indikator utama, yaitu excess return, volatilitas, dan likuiditas saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari Refinitiv Eikon, laporan keuangan perusahaan, dan Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih melalui metode purposive sampling, mencakup perusahaan yang secara konsisten terdaftar dalam indeks LQ45 dan memiliki data ESG yang lengkap. Analisis dilakukan menggunakan regresi data panel dengan model Pooled Least Squares (PLS), Fixed Effects Model (FEM), dan Random Effects Model (REM), serta uji asumsi klasik dan uji stabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor ESG memiliki pengaruh signifikan terhadap likuiditas dan volatilitas saham, tetapi tidak signifikan terhadap excess return. Temuan ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan skor ESG tinggi cenderung memiliki volatilitas harga yang lebih rendah dan likuiditas saham yang lebih tinggi, mencerminkan stabilitas dan kepercayaan investor terhadap perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi investor, perusahaan, dan regulator dalam memahami peran ESG dalam pasar modal Indonesia.
This study aims to analyze the effect of Environmental, Social, and Governance (ESG) scores on the stock performance of companies listed in the LQ45 Index during the 2017–2023 period. Stock performance is measured using three key indicators: excess return, volatility, and liquidity. A quantitative approach is applied using secondary data from Refinitiv Eikon, financial statements, and the Indonesia Stock Exchange. The sample is selected through purposive sampling, focusing on companies consistently listed in the LQ45 and with complete ESG data. The analysis employs panel data regression using the Pooled Least Squares (PLS), Fixed Effects Model (FEM), and Random Effects Model (REM), including classical assumption and stability tests. The results indicate that ESG scores significantly affect stock volatility and liquidity, but do not significantly affect excess returns. These findings suggest that companies with high ESG scores tend to exhibit lower price volatility and higher liquidity, reflecting market confidence and investor trust in companies committed to sustainability. This study provides important implications for investors, companies, and regulators in understanding the role of ESG in the Indonesian capital market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Zata Ismah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reaksi pasar terhadap pengumuman boikot yang disampaikan oleh Gerakan BDS Indonesia pada akhir tahun 2023. Studi ini menggunakan pendekatan event study untuk mengevaluasi dampak pengumuman tersebut terhadap abnormal return saham tiga kelompok perusahaan: (1) perusahaan target boikot, (2) perusahaan pembanding tidak terasosiasi boikot, dan (3) perusahaan yang diasosiasikan sebagai pendukung Palestina. Penelitian ini menggunakan data harian harga saham selama periode event window dan dilakukan pengujian perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman boikot. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan target boikot mengalami penurunan abnormal return setelah pengumuman boikot, namun tidak signifikan secara statistik. Sebaliknya, perusahaan pembanding menunjukkan perubahan abnormal return positif yang signifikan secara statistik. Perusahaan yang diasosiasikan sebagai pendukung Palestina juga menunjukkan tren positif pada return sahamnya, meskipun perubahan tersebut tidak signifikan secara statistik. Temuan ini mencerminkan bahwa reaksi pasar terhadap pengumuman boikot bersifat selektif dan sangat dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing perusahaan. Dalam perspektif Efficient Market Hypothesis (EMH), hasil ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia belum sepenuhnya efisien dalam merespons informasi sosial-politik seperti boikot. Meski demikian, investor secara agregat menunjukkan kecenderungan bersikap rasional daripada bersikap emosional terhadap isu sosial.
This study aims to analyze the market reaction to the boycott announcement made by the BDS Indonesia Movement at the end of 2023. An event study approach is employed to evaluate the impact of the announcement on the abnormal returns of three groups of companies: (1) boycott target companies, (2) comparison companies not associated with the boycott, and (3) companies perceived as supporting Palestine. The study uses daily stock price data within the event window and conducts tests on the difference in abnormal returns before and after the boycott announcement. The findings show that boycott target companies experienced a decline in abnormal returns following the announcement, although the decline was not statistically significant. In contrast, comparison companies recorded a statistically significant positive change in abnormal returns. Companies perceived as supporting Palestine also showed a positive trend in stock returns, although the change was not statistically significant. These findings indicate that the market's response to the boycott announcement was selective and highly influenced by the specific characteristics of each company. From the perspective of the Efficient Market Hypothesis (EMH), the results suggest that the Indonesian stock market is not yet fully efficient in responding to socio-political information such as boycotts. Nevertheless, investors as a whole tend to act rationally rather than emotionally in the face of social issues. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Butar Butar, Armando
"Penelitian ini mengidentifikasi dinamika efisiensi pasar saham Indonesia melalui hubungan antara return dan volume perdagangan pada emiten sektor keuangan selama periode 2005–2024 untuk menguji keberlakuan adaptive market hypothesis (AMH). Metode yang digunakan adalah Bai-Perron structural break test untuk mengidentifikasi break date atau titik perubahan struktural dalam hubungan return dan volume perdagangan, yang dikombinasikan dengan Granger causality test untuk mengidentifikasi hubungan kausalitas kedua variabel, baik pada periode penuh maupun pada periode yang teridentifikasi memiliki perubahan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 saham sektor keuangan yang diteliti, sebanyak 37 saham teridentifikasi mengalami perubahan hubungan, dimana mayoritas terjadi pada periode yang bertepatan dengan peristiwa makroekonomi, seperti 2008 (krisis keuangan global), 2011–2013 (pemulihan pasca krisis), 2016 (kondisi makroekonomi Indonesia), dan 2020–2021 (pandemi COVID-19 dan fase pemulihan). Hubungan antara return dan volume perdagangan terbukti bersifat dinamis, tergantung pada kondisi pasar, sejalan dengan kerangka AMH. Temuan ini mengindikasikan bahwa investor perlu menerapkan strategi investasi yang adaptif. Ketika diuji secara komparatif berdasarkan kapitalisasi pasar, saham dengan kapitalisasi kecil lebih banyak menunjukkan hubungan unidirectional dari volume ke return dan bidirectional dibandingkan saham dengan kapitalisasi pasar besar, yang menunjukkan bahwa saham dengan kapitalisasi pasar kecil lebih tidak efisien. Temuan ini memberikan implikasi bahwa informasi historis volume perdagangan dapat dimanfaatkan sebagai alat prediktif return saham pada kondisi pasar tertentu, terutama pada saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil.
This study investigates the dynamics of stock market efficiency in Indonesia through the relationship between return and trading volume of financial sector stocks over the period 2005–2024, in order to test the validity of the Adaptive Market Hypothesis (AMH). The methodology employed combines the Bai-Perron structural break test, used to identify structural break points in the return–volume relationship, with the Granger causality test, which aims to identify the causal relationships between the two variables, both in the full sample period and within the structurally segmented subperiods. The findings reveal that 37 out of the 50 financial stocks studied experienced changes in their relationship, most of which occurred during major macroeconomic events, such as 2008 (global financial crisis), 2011–2013 (post-crisis recovery), 2016 (Indonesia’s macroeconomic conditions), and 2020–2021 (COVID-19 pandemic and its recovery phase). The relationship between return and trading volume is shown to be dynamic and contingent upon market conditions, aligning with the AMH framework. These findings suggest that investors should adopt adaptive investment strategies. When analyzed based on market capitalization, smaller market capitalization stocks exhibited more unidirectional causality from volume to return and bidirectional causality compared to larger market capitalization stocks, indicating lower efficiency on smaller market capitalization stocks. The study implies that historical trading volume may serve as a predictive indicator for stock returns under specific market conditions, particularly for stocks with smaller market capitalizations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alifio Akbar Frandino
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi dan diversifikasi pembiayaan sektoral terhadap performa perbankan syariah di Indonesia, khususnya dalam hal profitabilitas dan risiko pembiayaan. Kinerja bank diukur menggunakan empat indikator utama, yaitu Return on Average Assets (ROAA), Return on Average Equity (ROAE), Net Operating Margin (NOM), dan Non-Performing Financing (NPF). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model panel dinamis Generalized Method of Moments (GMM) berdasarkan data triwulan dari delapan bank syariah selama periode 2017 hingga 2023. Tingkat konsentrasi diukur dengan Herfindahl-Hirschman Index (HHI) dan tingkat diversifikasi dengan Shannon Entropy (SE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pembiayaan pada sektor tertentu secara signifikan meningkatkan profitabilitas bank syariah, namun berisiko meningkatkan konsentrasi eksposur terhadap guncangan sektoral. Di sisi lain, diversifikasi pembiayaan sektoral cenderung meningkatkan risiko pembiayaan, ditunjukkan oleh kenaikan rasio NPF, akibat tantangan dalam monitoring dan alokasi ke sektor yang kurang dikenal. Temuan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara fokus sektor yang menguntungkan dan kapasitas manajemen risiko dalam pengelolaan portofolio pembiayaan. Studi ini memberikan kontribusi empiris terhadap literatur perbankan syariah dan menawarkan rekomendasi strategis bagi regulator dan pelaku industri untuk merancang kebijakan alokasi pembiayaan yang berbasis risiko dan profitabilitas.
This study aims to analyze the impact of sectoral financing concentration and diversification on the performance of Islamic banking in Indonesia, particularly in terms of profitability and credit risk. Bank performance is measured using four key indicators: Return on Average Assets (ROAA), Return on Average Equity (ROAE), Net Operating Margin (NOM), and Non-Performing Financing (NPF). A quantitative approach is employed using a dynamic panel model with the Generalized Method of Moments (GMM), based on quarterly data from eight Islamic banks covering the period from 2017 to 2023. Sectoral concentration is assessed using the Herfindahl-Hirschman Index (HHI), and diversification is measured with Shannon Entropy (SE). The results indicate that sectoral concentration significantly enhances the profitability of Islamic banks, though it poses potential exposure to sector-specific shocks. Conversely, sectoral diversification tends to increase credit risk, as indicated by higher NPF ratios, due to challenges in risk monitoring and allocation to less familiar sectors. These findings highlight the need to strike a balance between sectoral focus for returns and robust risk management capacity. This study contributes empirical insights to Islamic banking literature and offers strategic recommendations for regulators and industry practitioners in designing risk- and return-sensitive financing allocation policies. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library