Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariane Meida
Abstrak :
ABSTRAK
Pendidikan merupakan media penciptaan dan pengolahan pengalaman yang terawasi, terencana, dan sistematis. Titik tolak dan tujuan dari pendidikan adalah pengembangan pengalaman secara berkelanjutan. Pengalaman adalah segala situasi dan kondisi yang tercakup dalam sebuah tindakan dan mengarahkan individu pada upaya kritis refleksif. Metode pencapaian pengetahuan lalu tidak didasarkan pada satu pendasaran epistemologi tertentu yang dianggap valid, namun mengacu pada pengalaman tiap individu yang secara alamiah bersifat kontingen. Ini merupakan konsepsi pendidikan Demokratis. Penyelenggaraan UN tidak membuka ruang bagi pengalaman yang menjadi titik tolak dan tujuan dalam konsepsi pendidikan demokratis karena membakukan epistemologi positivistik sebagai satu-satunya metode pencapaian pengetahuan yang dianggap valid.
Abstract
Education is a media creation and experience cultivation that observed, planned, and sistematic. The basic and purpose of education are developing experience in continuity. Experience is a condition which is embraced in action and to direct individu on critical reflecton efforts. Then, the method of attaining knowledge isn?t based on one certain valid basic epistemologic, but reference on individual experience which is naturally contingent. This is a conception of Democratic education. The implementation of Ujian Nasional (UN) didn?t open a space for experience that stands for the basic and purpose on conception of democratic education, because it?s blocked the positivistic?s epistemology as the only method to attain a valid knowledge.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43210
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulfatmi Amzy
Abstrak :
Teknologi pemberdayaan tubuh mucul sebagai jalan keluar bagi manusia untuk mendapatkan kesempurnaan pada tampilan diri. Namun, teknologi tersebut juga hadir bagai dua sisi mata uang. Di samping mampu untuk memenuhi hasrat manusia untuk menjadi sempurna, teknologi tersebut juga mampu menggeser nilai-nilai dasar manusia itu sendiri. Memiliki modal, hak otonomi individu dan tidak mengganggu hak orang lain adalah alasan yang diusung oleh kapitalisme untuk melanggengkan penerapan teknologi ini dalam masyarakat. Tulisan ini merupakan sebuah kajian filosofis dan kritik terhadap fenomena pemberdayaan tubuh yang marak terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Tujuan dari kritik ini adalah untuk mengingatkan kembali akan hakikat dan nilai-nilai dasar manusia. Yang ingin penulis pertahankan di sini, lewat pemikiran Michael Sandel, adalah penerapan teknologi pemberdayaan tubuh pada manusia hanya akan menurunkan martabatnya sebagai makhluk yang meletakkan dirinya sendiri sebagai tujuan tertinggi. Membiarkan teknologi tesebut berkembang tanpa batas, berarti membiarkan manusia kehilangan martabatnya, karena telah dijadikan sebagai objek penelitian, bahkan alat untuk mencapai sebuah tujuan. ...... The body enhancement technology appears as the way out for people to get the body perfection. However, this technology appears like two sides of a coin too. On one side, the technology is able to fulfill the human desire to be perfect. On the other hand, the technology is able to shift the basic values ​​of the man himself. The capitals, the right of individual autonomy, and as long as it does not violate anyone?s rights are the reasons of capitalism to promote the application of this technology in the society. This paper is about critique and philosophical study of the body enhancement phenomenon that rife in recent decades. The purpose of this critique is to recall the nature and basic of human values. What the writer wants to keep here, based on Michael Sandel?s point of view, is the application of the body enhancement technology could lose a man?s dignity as a creature that put himself as the highest goal. Allowing the technology gets the higher level of its development without limits, means allowing human dignity to lose, because man has been used as a research object, even a tool to achieve a goal.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail
Abstrak :
Pergeseran makna yang terjadi didalam cinta menimbulkan urgensi tersendiri bagi umat manusia. Setelah dipahami secara bahasa dan biologis makna cinta secara umum, cinta memiliki kaitan yang sangat erat dengan kasih sayang. Walaupun begitu, sebagian manusia bahkan filsuf menganggap bahwa cinta merupakan tameng atas hasrat manusia. Oleh sebab itu cinta perlu diciptakan kembali agar makna dari cinta tidak bergeser untuk atribut praktik di dalam kehidupan manusia seperti seks, religi dan sebagainya. Penemuan kembali cinta sebagai ungkapan kasih sayang dengan dasar atribut paling netral manusia yaitu rasio memberikan sebuah pencerahan di dalam memahami cinta agar ditemukan kebenaran dan alasan yang rasional untuk mencintai seseorang dengan tujuan kesadaran manusia.
The shifting of meaning of love creates an urgency for humanity. When we try understand the meaning of love from the biology and the fields of language we found out that love relates a lot with affection. Nevertheless, some people even philoshophers assumes that love is a shield of human?s desire. So that is why love needs to be recreate once again so the meaning of love does not become a practical attribute in human?s life such as sex, religion, etc. Love as an affection from human?s neutral attribute that is reason that gives an enlightenment in the understanding of love so the truth and rational reason to love someone with human?s consiousness could be achieved.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library