Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dewi Oktariani
"Penggunaan mesin yang terlalu lama dan secara terus menerus membuka peluang yang lebih besar terhadap kerusakan mesin yang akan menyebabkan terhambatnya proses produksi sehingga menyebabkan pemborosan. Salah satunya waktu henti (downtime) pada saat melaksanakan proses produksi. Adapun yang dapat digunakan dalam menganalisis penyebab kerusakan mesin yaitu dengan menggunakan metode RCA yaitu metode 5-Whys dan Fishbond Diagram. Perbaikan cutting horizontal/vertikal (3d) pada mesin stripping “M” merupakan kategori downtime tertinggi kedua, hal tersebut dikarenakan sering terjadinya mesin cutting yang tumpul dan tidak center.
Work Practices at PT. Takeda Indonesia Period 4 July – 29 August 2022. Analysis of the Causes of High Downtime The use of machines that are too long and continuously opens up greater opportunities for machine damage which will cause delays in the production process resulting in waste. One of them is downtime during the production process. As for what can be used in analyzing the causes of engine damage, namely by using the RCA method, namely the 5-Whys method and Fishbond Diagram. Repair of horizontal/vertical (3d) cutting on the "M" stripping machine is the second highest downtime category, this is due to the frequent occurrence of blunt and out-of-center cutting machines. e On "M" Stripping Machine Cutting Repairs Using the RCA Method in the Packaging Department of PT. Takeda Indonesia Period January 2020 – June 2022.."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ghea Shafa Aldora
"Dalam rangka memenuhi permintaan konsumen dan bertahan pada pasar yang kompetitif, suatu perusahaan farmasi seperti PT Takeda Indonesia seringkali menggunakan lean manufacturing yang mengurangi pemborosan dalam proses produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu alat dari lean manufacturing adalah takt time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena itu, dilakukan analisis perbandingan takt time dan cycle time, serta identifikasi dan pemberian solusi terhadap pemborosan yang mungkin terjadi di PT Takeda Indonesia untuk memastikan proses pengemasan produk tablet V berjalan dengan efisien. Pengambilan data waktu operasi mesin dan jumlah tablet yang diproduksi diambil dari Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin stripping H dan S yang sejalur dengan proses pengemasan sekunder, sedangkan data jumlah permintaan konsumen untuk produk tablet V diambil dari Purchase Order (PO). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan terjadinya produksi berlebih yang ditandai dengan lebih kecilnya cycle time jika dibandingkan dengan takt time sehingga dapat menyebabkan berlebihnya inventaris. Hal ini disebabkan terdapatnya penurunan permintaan konsumen yang cukup signifikan dari masa COVID sebelumnya. Oleh karena itu, rekomendasi yang dapat dipertimbangkan adalah melakukan penyesuaian jadwal dengan permintaan konsumen saat ini, serta dapat melakukan perhitungan takt time untuk tiap langkah pengemasan produk V secara real time agar dapat mengidentifikasi pemborosan secara detail dan mengoptimalisasi efisiensi di tiap langkah pengemasan.
To meet consumer demand and survive in a competitive market, a pharmaceutical company such as PT Takeda Indonesia often uses lean manufacturing which reduces waste in the production process to increase productivity. One of the tools of lean manufacturing is takt time, which is the time needed to meet consumer demand. Therefore, a comparative analysis of takt time and cycle time was carried out, as well as identifying and providing solutions to waste that might occur at PT Takeda Indonesia to ensure that the packaging process for tablet V products runs efficiently. Data collection on machine operating time and the number of tablets produced were taken from the Overall Equipment Effectiveness (OEE) of H and S stripping machines which are in line with the secondary packaging process, while data on consumer requests for tablet V products were taken from Purchase Orders (PO). Based on this study, the smaller cycle time when compared to the takt time indicates the occurrence of overproduction which can lead to excess inventory. This was due to a significant decrease in consumer demand from the previous COVID period. Therefore, recommendations that can be considered are adjusting the schedule to current consumer demand, and being able to calculate takt time for each step of product V packaging in real time to identify waste in detail and optimize efficiency at each packaging step."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library