Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggiasih Sakanti
"Usia keberangkatan jemaah haji yang makin tua menempatkan mayoritas jemaah haji Indonesia dalam kelompok risiko tinggi kesehatan sebelum keberangkatan haji. Salah satu kondisi kesehatan yang memicu penyakit infeksi adalah malnutrisi (status gizi kurang atau gizi lebih). Malnutrisi dapat menurunkan imunitas dan mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti pneumonia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian penumonia di Arab Saudi. Desain penelitian kohort retrospektif dengan populasi jemaah haji Indonesia tahun 2023. Sumber data berasal dari Siskohatkes Shar’i Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan. Analisis multivariat menggunakan cox regression. Dari 173.599 jemaah haji proporsi pneumonia di Arab Saudi adalah 2,1%. Setelah dikontrol oleh jenis kelamin dan memperhitungkan variabel interaksi status gizi dan usia serta status gizi dan merokok, risiko jemaah haji dengan status gizi kurang, berusia > 60 tahun dan perokok adalah 6,89 kali (95% CI 4,91 – 8,86) untuk mengalami kejadian pneumonia di Arab Saudi dibandingkan jemaah haji dengan status gizi normal, berusia < 60 tahun dan bukan perokok. Risiko jemaah haji dengan status gizi lebih, berusia > 60 tahun dan perokok adalah 3,94 kali (95% CI 3,03-4,85) untuk mengalami kejadian pneumonia di Arab Saudi dibandingkan jemaah haji dengan status gizi normal, berusia < 60 tahun dan bukan perokok.

Due to their advanced age at the time of departure, most Indonesian pilgrims are at high risk for health problems before to the hajj. Malnutrition (under- or over-nourishment) is one of the health disorders that can lead to infectious disease. The body's defenses against infectious diseases like pneumonia might be weakened by malnutrition. Aims to ascertain the correlation between pneumonia incidence and nutritional status. Methods of this study is retrospective cohort with Indonesian hajj pilgrims’ population in 2023. The Ministry of Health's Siskohatkes Shar'i Hajj Health Center is the source of the data. Cox regression is used in analysis. Pneumonia affects 2.1% of the 173,599 pilgrims in Saudi Arabia. The risk of pneumonia incidence in Saudi Arabia is 6.89 times (95% CI 4.91 – 8.86) higher for undernourished pilgrims aged > 60 and smokers than for pilgrims with normal nutritional status, aged < 60, and non-smokers, after adjusting for sex and considering the interaction variables of nutritional status and age as well as nutritional status and smoking. Compared to pilgrims with normal nutritional status, under 60 years of age, and no smoking, the incidence of pneumonia in Saudi Arabia was 3.94 times (95% CI 3.03-4.85) higher for overweight, smokers, and older pilgrims."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nooridha Febriyanti
"Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak yang datang melaksanakan ibadah haji. Setiap tahun, jemaah Indonesia yang berangkat sekitar 30% hingga 40% merupakan jemaah lanjut usia (lansia). Penyakit komorbid terbanyak yang dimiliki oleh jemaah haji Indonesia adalah hipertensi dan diabetes melitus. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipertensi dan diabetes melitus terhadap kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder dari Siskohatkes Shar’i pada Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan RI. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 80.483 jemaah haji lansia. Outcome pada penelitian ini adalah kejadian kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia dan variabel independennya terdiri dari hipertensi dan diabetes melitus. Variabel kovariat meliputi jenis kelamin, status dislipidemia, obesitas, status merokok, TB, PPOK dan anemia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil studi menunjukkan bahwa jemaah haji yang hipertensi berisiko 1,32 kali lebih tinggi setelah dikontrol variabel diabetes melitus, PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,04-1,69) dan jemaah haji yang diabetes melitus berisiko 1,40 kali lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular setelah dikontrol variabel hipertensi, PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,08-1,82). Pada jemaah haji yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus memiliki risiko 1,83 kali lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular setelah dikontrol variabel PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,28-2,60). Prioritas utama dalam upaya menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia adalah dengan melakukan pengelolaan pada status hipertensi-diabetes melitus, karena akan menurunkan 23,53% kematian pada populasi jemaah haji dan menurunkan 43,48% kematian pada kelompok yang terpapar hipertensi-diabetes melitus.

Indonesia is one of the countries with the largest number of pilgrims who come to perform the Hajj pilgrimage. Every year, around 30% to 40% of Indonesian pilgrims who depart are elderly pilgrims. The most common comorbid diseases owned by Indonesian pilgrims are hypertension and diabetes mellitus. This study aims to determine effect of hypertension and diabetes mellitus to mortality of cardiovascular disease in elderly pilgrims in 2023. This Study was retrospective cohort using secondary data from Siskohatkes Shar'i at the Hajj Health Center, Indonesian Ministry of Health. The sample size of this study was 80,483 elderly pilgrims. Outcome of this study was mortality from cardiovascular disease in elderly pilgrims and independent variables were hypertension and diabetes mellitus. Covariate variables include gender, dyslipidemia, obesity, smoking, TB, COPD and anemia. Data analysis was performed using logistic regression. The results showed that hypertensive pilgrims had a 1.32 times higher risk after controlling for diabetes mellitus, COPD and gender (95%CI: 1.04-1.69) and diabetes mellitus pilgrims had a 1.40 times higher risk from  cardiovascular disease mortality after controlling for hypertension, COPD and gender (95%CI: 1.08-1.82). Hajj pilgrims with hypertension and diabetes mellitus had a 1.83 times higher risk to have cardiovascular disease mortality after controlling for COPD and gender (95%CI: 1.28-2,60). The main priority in reducing cardiovascular disease mortality in elderly pilgrims is to manage the hypertension-diabetes mellitus, as it will reduce 23.53% of deaths in the pilgrim population and reduce 43.48% of deaths in the hypertension-diabetes mellitus among exposed group."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Puriatarza
"Ibadah haji merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi yang mampu. Agar dapat melaksanakan wajib dan rukun haji harus sehat fisik dan mental. Daftar tunggu jemaah haji Indoesia semakin lama karena kouta haji Indonesia sekitar 200.000.jemaah haji. Hal ini berdampak meningkatnya jemaah risti setiap tahun. Berdasarkan data Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan jumlah jamaah risti tahun 2015-2017 62,7% - 67 %., dengan tingkat kebugaran kurang. Sesuai denga Permenkes No. 62 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan diantarakan bahwa untuk dapat melaksanakan ibadah haji dengan tingkat kebugaran minimal cukup. Untuk meningkatakn kebugaran jasmni dilakukan pembinaan kebugaran jasmani pada masa tunggu dan pada masa keberangkatan. Pencatatan dan pelaporan pembinaan kebugaran jasmani masih masih manual. Dan belum dilakukan outomatisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pembinaan kebugaran jasmani yang mampu menggambarkan status kebugaran, latihan fisik yang dianjurkan dan memberikan informasi kapan evaluasi status kebugaran setelah tiga bulan latihan fisik. Peneliti menggunakan SDLC denganpendekatan RAD karena waktu singkat dan cepat serta dengan dikombinasikan dengan pendekataan Kendal untuk mengidentifikasi sistem yang berjalan dan kebutuhan pengembangan sistem. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan telaah dokumen di Dinas Kesehatan Kota Palembang. Masalah pada sistem informasi yang teridentifikasi pada komponen input, proses, output dan basis data. Dengan dikembangkannya aplikasi sistem informasi ini maka data kebugaran jasmani tersimpan kedalam database sehingga bisa melihat riwayat kebugaran dan dapat memudahkan dalam pengolahan data.
Rekomendasi dimasa yang akan datang Pusat Kesehatan Haji perlu membuat Modul pembinaan Kebugaran jasmani yang terpisah dengan pembinaan masa tunggu dan pembinaan pada masa kerangkatan dan aplikasi yang dikembangkan disosialisasikan melalui pertemuan sehingga diketahui oleh pelaksana kesehatan haji di Lapangan.

Once in a lifetime every Muslim is expected to undergo a holy pilgrimage, known as Hajj. Every year an estimated two million Muslim pilgrims gather from all around the world to perform the holy pilgrimage. The waiting list of Indonesian pilgrims is getting longer This has an impact on rising worshipers every year. Based on data, Siskohatkes Health Hajj Center Ministry of Health number of pilgrims risti 2015-2017 62.7% - 67%. With the lower fitness level. In accordance with minister of health regulation No. 62 2016 about Istithaah Health, the pilgrimage to be able to perform level of fitness is enough. Existing information systems can not be used as needed, Recording and reporting of physical fitness is still manual. And has not automation.
This research aims to develop a physical fitness information system that can provides information of the fitness status, physical exercise recommended and provide information when the fitness status evaluation after three months of physical exercise.The researchers used SDLC with the RAD approach because of the short and fast time and combined with the Kendal approach to identify on an existing system and development needs. Collecting data using interviews, observation and review of documents. Data collection using interview method, observation and review document at Health Office of Palembang City.Problems with information systems identified in input, process, output and database components. With the development of this information system application then the physical fitness data stored into the database so that it can see the history of fitness and can facilitate the processing of data.
Recommendations in the future The Haj Health Center needs to create a separate physical fitness Module with the of the waiting period and in the future Departures and applications developed are socialized through meetings by Hajj health practitioners.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library