Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Suparyati
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena baik bagi negara sedang berkembang maupun negara maju. Disparitas pertumbuhan ekonomi terjadi antara NSB dengan negara maju dan antar negara NSB sendiri. Studi tentang pertumbuhan ekonomi yang dilakukan selama ini, banyak menggunakan kasus data silang antar negara (cross-country analysis). Landasan teori yang digunakan banyak mengacu pada model pertumbuhan neo-klasik, dimana perbedaan dalam tingkat pertumbuhan di antara negara-negara tersebut sebagian besar hanya dijelaskan dengan penekanan pada fungsi produksi agregat dengan faktor dasar modal dan tenaga kerja. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain tenaga kerja dan kapital dianggap sebagai kemajuan teknologi yang bersifat eksogen. Perkembangan terakhir yang mulai diperkenalkan sekitar tahun 1980-an, dikenal sebagai teori pertumbuhan endogen (endogenous growth theory). Teori pertumbuhan endogen telah memasukkan berbagai aspek sebagai penentu pertumbuhan ekonomi selain kapital dan tenaga kerja yang sering disebut total factor productivity yang dianggap sebagai ukuran produktivitas dan bersifat endogen. Aspek lain tersebut meliputi : pengembangan sumber daya manusia, sumber daya fisik, pentingnya peranan kebijakan perdagangan internasional serta kelembagaan atau institusi.
Penjelasan yang dipaparkan di atas, semuanya bertolak dari upaya pencarian sumber-sumber yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonorni, khususnya di Indonesia. Secara aritmatika, pertumbuhan ekonomi secara micro dapat dihitung dari pertumbuhan yang disebabkan oleh kapital, tenaga kerja, dan perubahan produktivitas dalam pemakaian sumbersumber sumber-sumber tersebut. Studi yang pemah dilakukau menunjukkan bahwa sumber dari pertumbuhan kapital yang banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, perubahan dalam ha! produktivitaslah yang menjelaskan adanya perbedaan pertumbuhan antar negara (World Bank, 1991 : 4).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai penentu pertumbuhan total faktor productivity yang dianggap sebagi ukuran tingkat produktivitas di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan sebagai metode penelitian kuantitatif yang menyoroti hubungan antar variabel, yaitu antara variabel terikat (dependent) dan variabel babas (independent). Pertumbuhan tourl factor productivity merupakan variabel terikatnya yang besarnya dipengaruhi oleh tingkat keterbukaan ekonomi, stabilitas makroekonomi dan tingkat pendidikan sebagi ukuran dari investasi sumber daya manusia. Indikator keterbukaan ekonomi terdiri dari kebijakan orientasi ekspor dan kebijakan subtitusi impor yang dihitung menggunakan irrdek Learner seta kebijakan liberalisasi modal. indikator stabilitas makroekonomi meliputi tingkat inflasi, rasio neraca transaksi berjalan terhadap PDB dan perubahan nilai tukar efektif riil sedangkan tingkat pendidikan diukur dengan tingkat scholl enrollment ratio 'SEW untuk SD, SLTP, SMU dan perguruan tinggi.
Obyek penelitian berkaitan dengan data-data variabel makro perekonomian Indonesia yang meripakan rangkaian data deret waktu (rime-series analysis), yang diambil dari berbagai sumber terkait (BI, BPS, Depkeu, dan lain-lain). Dengan demikian dapat dikategorikan sebagai analisis data sekunder.
Dengan menggunakan teknik dan model analisis ordinary least square (OLS) diperoleh kesimpulan bahwa variabel bebas yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan TFP adalah kebijakan orientasi ekspor, rasio neraca transaksi berjalan terhadap PDB, Nilai tukar efektif riil, SER SLTP dan SER SMU. Kebijakan subtitusi impor dan kebijakan liberalisasi modal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan TFP dengan tingkat kesalahan of = 15 %. Sedangkan variabel bebas yang tidak unemiliki signifikansi terhadap pertumbuhan TFP adalah tingkat inflasi, SER SD dan SER PT. Faktor yang paling dominan peranannya mempengaruhi pertumbuhan TFP adalah kebijakan orientasi ekspor.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Masdi
"ABSTRAK
Pengukuran efisiensi pada Kementerian Keuangan merupakan salah satu syarat
dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan mempercepat
penerapan penganggaran berbasis kinerja. Adanya alat dan mekanisme
pengukuran efisiensi pada Kementerian Keuangan, diyakini akan mampu
meningkatkan kinerja dan efisiensi kementerian/lembaga yang bersangkutan.
Penelitian ini mencoba membangun model pengukuran kinerja dan efisiensi
Eselon 1 Kementerian Keuangan sekaligus melakukan pengukuran dengan
menggunakan metode Free Disposable Hull. Melalui perumusan indikator kinerja
umum dan indikator kinerja fungsional, kemudian dihitung nilai indeks kinerja
dan nilai indeks efisiensi 12 (dua belas) Eselon 1 Kementerian Keuangan.
Hasilnya, ditemukan bahwa DJPU, BAPEPAM-LK dan BPPK merupakan eselon
1 yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan eselon 1 yang lain.

Abstract
Measuring the efficiency of the Ministry of Finance is also a prerequisite in
realizing good governance and accelerate the implementation of performance base
budgeting. The existence of tools and mechanisms for measuring efficiency in the
Ministry of Finance, is believed to be able to improve performance and efficiency
of ministries/institutions concerned. This research attempts to develop models of
performance measurement and efficiency echelon 1 of Ministry of Finance as well
as take measurements using the Free Disposable Hull. Through the formulation of
common performance indicators and functional performance indicators, and then
calculate the value of performance index and efficiency index value of 12
echelons of Ministry of Finance. As a result, it was found that DJPU, BAPEPAMLK
and BPPK is an echelon 1 is relatively more efficient in comparison with one
another echelon."
2011
T31387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Heidi Surjadidjaja
"Tafenokuin adalah obat antimalaria golongan 8-aminoquinoline yang disetujui oleh the United States Food and Drug Administration (US FDA) pada tahun 2018 untuk radical cure dan profilaksis malaria. Metode analisis tafenokuin yang ada umumnya menggunakan baku dalam berupa stable isotope-labeled (SIL)-tafenokuin, yang mahal, sehingga diperlukan pengembangan metode analisis yang lebih ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis tafenokuin dalam plasma yang optimal, valid, dan lebih terjangkau dengan menggunakan primakuin, obat antimalaria sejenis, sebagai baku dalam. Metode ini menggunakan sistem Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi-Tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Preparasi sampel dilakukan melalui presipitasi protein dengan asetonitril sebagai pelarut organiknya. Pemisahan dilakukan dengan kolom Shim-pack XR-ODS III (2,0 x 50 mm; 1,6 μm) dengan laju alir 0,5 mL/menit dan fase gerak asetonitril serta asam format 0,1% secara elusi gradien. Deteksi analit menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dalam mode electrospray ionization (ESI) positif dan multiple reaction monitoring (MRM) dengan m/z 464,3>447,2 untuk tafenokuin dan 260,25>243,1 untuk primakuin. Metode ini mencapai batas kuantifikasi terendah 1 ng/mL untuk tafenokuin dan terbukti valid, sensitif, serta selektif untuk analisis tafenokuin dalam plasma sebagai alternatif yang lebih ekonomis dibandingkan metode berbasis SIL-tafenokuin.

Tafenoquine, an 8-aminoquinoline antimalarial drug, was approved by the United States Food and Drug Administration (US FDA) in 2018 for radical cure and malaria prophylaxis. Traditional methods for analyzing tafenoquine rely on stable isotope-labeled (SIL) tafenoquine as internal standards, which are costly, prompting the need for a more economical alternative. This study developed a cost-effective and validated method to analyze tafenoquine in plasma using primaquine, another antimalarial drug in the same class, as the internal standard. The method utilizes Ultra-High-Performance Liquid Chromatography-Tandem Mass Spectrometry (UHPLC-MS/MS) with protein precipitation using acetonitrile for sample preparation. Separation is achieved with a Shim-pack XR-ODS III column (2.0 x 50 mm; 1.6 μm) at a 0.5 mL/min flow rate, employing gradient elution with acetonitrile and 0.1% formic acid. Detection uses triple quadrupole mass spectrometry in positive electrospray ionization (ESI) mode with multiple reaction monitoring (MRM) at m/z 464.3>447.2 for tafenoquine and 260.25>243.1 for primaquine. This method achieves a lower limit of quantification of 1 ng/mL for tafenoquine and is validated as sensitive, selective, and accurate for plasma analysis, offering a more accessible alternative to SIL-tafenoquine-based methods."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library