Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kresna Kusumaswijaya
Abstrak :
Peran Qatar sebagai mediator regional merupakan langkah untuk menciptakan persona politik yang independen. Sebagai mediator, Qatar menunjukkan kebijakan politik luar negeri yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan hubungan diplomatik dengan aktor non-negara dan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Afghanistan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk menelaah kebijakan luar negeri yang diimplementasikan Qatar dengan negara-negara maupun aktor non-negara yang terlibat dalam konflik Afghanistan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Qatar menjadi mediator dalam konflik Afghanistan guna memperjuangkan kepentingan nasionalnya dan meningkatkan pengaruh maupun posisi di tingkat regional dan global. Berdasarkan teori realisme, dalam mencapai tujuannya Qatar melakukan mediasi konflik terhadap negara-negara yang berpotensi memberikan ancaman terhadap keamanan nasional, regional dan global. Dari penelitian juga terlihat bahwa Qatar sangat rasional dalam proses pengambilan kebijakan. Pengambilan kebijakan luar negeri tersebut mempertimbangkan manfaat, biaya dan keuntungan yang maksimal. Bentuk implementasi dari kebijakan luar negeri yang diambil Qatar tercermin di era Hamad bin Khalifa al Thani maupun Tamim bin Hamad Khalifa al Thani. Kedua tokoh tersebut menggunakan diplomasi dari sisi sosial, ekonomi dan politik, serta budaya dalam menghilangkan konflik di Afghanistan. Kebijakan luar negeri Qatar di bawah kepemimpinan Hamad bin Al Thani dan Tamim bin Hamad Al Thani telah membawa perubahan. Hal ini tentunya dilakukan untuk mengantisipasi potensi ancaman yang dapat mengganggu keamanan nasional dan instabilitas kawasan.  ......Qatar's role as a regional mediator is a step towards creating an independent political persona. As a mediator, Qatar showing an open foreign policy. This is done to develop diplomatic relations with non-state actors and countries in the Middle East, including Afghanistan. This research is using a case study approach to examine the foreign policy implemented by Qatar with countries and non-state actors involved in the Afghanistan conflict. The results of this study indicate that Qatar became a mediator in the Afghanistan conflict in order to fight for their national interests and increase influence and position at the regional and global levels. Based on the theory of realism, in achieving its goals Qatar mediates conflicts against countries that have the potential to pose a threat to national, regional and global security. The research also shows that Qatar is very rational in the policy-making process. This foreign policy decision considers maximum benefits, costs and profits. The form of implementation of foreign policy adopted by Qatar is reflected in the era of Hamad bin Khalifa al Thani and Tamim bin Hamad Khalifa al Thani. The two figures used diplomacy from a social, economic and political perspective, as well as culture in eliminating conflict in Afghanistan. Qatar's foreign policy under the leadership of Hamad bin Al Thani and Tamim bin Hamad Al Thani has brought about a change. This is done to anticipate all potential threats that could disrupt national security and regional instability.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Aji Prabowo
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai analisis kepemimpinan Polisi Wanita pada jabatan Kapolres dalam organisasi Polri dengan studi kasus pada Kapolres Banjarnegara AKBP. Nona Pricillia Ohei, S.I.K., S.H., M.H. Periode 2017/2018. Dengan berlandaskan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender, maka Polri merupakan salah satu aparat Negara yang ditunjuk dalam pelaksanaannya. Penulis tertarik meneliti Kapolres Banjarnegara karena Kapolres Banjarnegara adalah salah satu dari 6 Kapolres polwan yang mendapat perhatian dengan program-program yang dijalankan memiliki inovatif dan hubungan dekat dengan masyarakat. Selain itu, wilayah Banjarnegara yang sudah termasuk dalam Zona Integritas dengan predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi), kemudian track record prestasi AKBP. NONA PRICILLIA OHEI, S.I.K., S.H., M.H. dalam jenjang pendidikannya yang pernah mendapatkan predikat polwan lulusan terbaik di bidang mental kepribadian, dan AKBP. NONA PRICILLIA OHEI, S.I.K., S.H., M.H. merupakan Polwan kelahiran Jayapura, 11 November 1976 yang mampu menyesuaikan dan memimpin Polres Banjarnegara yang memiliki budaya orang jawa dengan karakter lemah lembut, ramah, dan santun. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif, dengan studi kasus pada salah satu Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) polisi wanita. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu teori gaya kepemimpinan, kontinum perilaku pemimpin, dan teori kepemimpinan transformasional. Hasilnya menunjukkan bahwa Kapolres memiliki pendekatan kepemimpinan transformasional, berorientasi hubungan dengan karakternya yang peduli, responsif, teladan, inovatif. Program unggulannya yaitu polisi TRESNO dan penerapan 8 budaya malu. Dengan keunggulan gaya kepemimpinannya yang unik mencakup gaya demokratik, partisipatif dan paternalistik untuk mengatur dan mengendalikan anggota dalam pencapaian visi misi organisasi. Sehingga program prioritas Kapolri untuk polisi yang “promoter” dapat terwujud, sebagaimana salah satu dari 11 program prioritas pada poin ke-4 yaitu peningkatan profesionalisme Polri menuju keunggulan. ......This thesis discusses the analysis of the policewomen leadership in the position of kapolres in the organization of Indonesian police (Polri) with the case study in Banjarnegara chief super intendent, Nona Pricillia Ohei, S.I.K., S.H., M.H. Period of 2017/2018). Based on the instruction of president number 9 year 2000 on Gender mainstreaming, the Police is one of the designated national authorities in the implementation. The writer is interested in researching a police chief of Banjarnegara since she is one of the six police chief of policewomen who gained attention with the program being run that has an innovative and close realationship with the community. In addition, Banjarnegara region which is included in zone integrity with honors WBK (region free of corruption), than the track record of achievement of AKBP Nona Pricillia Ohei, S.I.K., S.H., M.H. in her education once gained notation as best gradute in the field of mental personality and super intendent. Nona Pricillia Ohei, S.I.K., S.H., M.H. is a policewomen of Jayapura by birth, November 11 1976 who was able to adjust and lead Banjarnegara district police, has the Javanese culture with the characters gentle, friendly, and polite. In this study the writer used qualitative method, with a case study on one of the chief police of female officer. Techniques for collecting data with interviews, field notes and documentation. The theories used are the theory of leadership styles, the continuum of leader behaviour, and the theory of transformational leadership. The results show the police chief had transformational leadership approach, oriented relationship with her character which are caring, responsive, exemplary, and innovative. Her excellent programs are police TRESNO and the application of 8 culture of shames. With the excellence of his unique leadership style which is include a democratic, participatory and paternalistic to regulate and control members in achieving the organization's vision and mission. So the priority program Police to police the “promoter” can be realized, as one of 11 priority programs at the for point namely improving the professionalism of the Police towards excellence.
Jakarta: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T55475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adimas Firmansyah
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh budaya organisasi, motivasi kerja terhadap kepuasan kerja personel Satuan Sabhara Polres Metro Bekasi. Kepuasan kerja personel sangat penting untuk memberikan pelayanan masyarakat di bidang keamanan dan ketertiban terutama dalam menghadapi berbagai bentuk permasalahan yang ada di masyarakat khususnya di wilayah hukum Polres Metro Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif teknik random sampling untuk sampel terhadap 60 personel Satuan Sabhara Polres Metro Bekasi. Pengumpulan data budaya organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja menggunakan kuesioner skala likert 5 poin. Analisis data menggunakan SEM untuk menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja menunjukkan terdapat pengaruh langsung sebesar 44,0%, sedangkan untuk pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kepuasan kerja melalui motivasi kerja didapat dengan mengalikan koefisien jalur (budaya organisasimotivasi kerja) dengan koefisien jalur (motivasi kerja kepuasan kerja ) sebesar 17,9% . Demikian juga untuk variabel motivasi kerja menunjukkan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan kerja. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja menunjukkan terdapat pengaruh langsung sebesar 24.1% terhadap kepuasan kerja, sedangkan untuk pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap kepuasan kerja melalui budaya organisasi tidak terdapat pengaruh atau bernilai 0%. Sehingga nilai dari masing-masing pengaruh langsung variabel laten independent tersebut apabila secara bersama-sama menunjukkan kesesuaian dengan dengan Nilai R Square atau dengan kata lain hal ini menyatakan bahwa variabel budaya organisasi dan motivasi kerja mampu menjelaskan variabel kepuasan kerja sebesar (44,0%+24,1%) = 68,1%. Dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi sebagai variabel yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap peningkatan kepuasan kerja dengan dimensi terbesar pembentuk budaya organisasi adalah dimensi kerjasama. Oleh karena itu untuk memperoleh kepuasan kerja personel yang tinggi maka dimensi kerjasama merupakan hal penting yang harus diperhatikan. ......This study was conducted to examine the effect of organizational culture, work motivation on job satisfaction personnel of the Metro Bekasi Police Sabhara Unit. Job satisfaction of personnel is very important to provide community service in the field of security and order, especially in dealing with various forms of problems that exist in the community, especially in the jurisdiction of Metro Bekasi Police. This study uses a quantitative method of random sampling technique for a sample of 60 personnel from the Metro Bekasi Police Sabhara Unit. Data collection on organizational culture, work motivation and job satisfaction using the Likert scale 5-point questionnaire. Data analysis uses SEM to answer questions and research objectives that have been formulated. The test results on the parameter coefficient between organizational culture and job satisfaction showed that there was a direct effect of 44.0%, whereas for the indirect influence of organizational culture on job satisfaction through work motivation was obtained by multiplying the path coefficient (organizational culture → work motivation) with the path coefficient ( work motivation → job satisfaction) of 17.9%. Likewise for the work motivation variable shows a direct and indirect effect on job satisfaction. The test results on the parameter coefficient between work motivation and job satisfaction showed that there was a direct effect of 24.1% on job satisfaction, whereas for indirect effects of work motivation on job satisfaction through organizational culture there was no effect or worth 0%. So that the value of each of the direct effects of the independent latent variable when jointly shows conformity with Value R Square or in other words this states that the variable organizational culture and work motivation is able to explain the variable job satisfaction by (44.0% + 24.1%) = 68.1%. It can be concluded that organizational culture as a variable that has the strongest influence on increasing job satisfaction with the biggest dimensions forming organizational culture is a dimension of cooperation. Therefore, to get high job satisfaction, the dimensions of cooperation are important things that must be considered.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T55491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginandra Putri Srinastiti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh beban kerja, motivasi dan kompetensi terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Unit PPA) di wilayah Polda Metro Jaya. Kinerja penyidik dan penyidik pembantu dalam Unit PPA memegang peran penting terutama dalam memberikan pelayanan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum bagi pelakunya. Sampel penelitian ini diambil secara purposive random sampling sebanyak 67 (enam puluh tujuh) orang penyidik dan penyidik pembantu dari seluruh Unit PPA yang berada di polres jajaran Polda Metro Jaya. Pengumpulan data beban kerja dan kinerja menggunakan kuesioner dengan skala likert, sedangkan data kompetensi menggunakan tes pengetahuan tentang substansi yang terkait dengan tugas Unit PPA. Analisis data menggunakan regresi berganda untuk menjawab pertanyan dan tujuan penelitian. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa variabel motivasi mempunyai korelasi positif terhadap kinerja (r=0,385; p<0,000); kompetensi (r=0,377; p<0,000) dan beban kerja mempunyai korelasi negatif terhadap kinerja (r=-0,282; p<0,000). Secara keseluruhan variabel beban kerja, motivasi, dan kompetensi memberikan kontribusi yang sangat besar 85.9% terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu Unit PPA (R2= 0,859; p< 0,000). Secara deskriptif kompetensi pengetahuan responden tentang substansi PPA yang terbanyak masuk dalam kategori rata-rata sedang (62%), tinggi (17,9%) dan kategori rendah (20,9%). Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kompetensi pengetahun penyidik dan penyidik pembantu yang terkait dengan substansi PPA perlu dilakukan sejalan dengan masih rendahnya jumlah penyidik yang telah memiliki sertifikat penyidik sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku. Beban kerja mereka juga perlu menjadi perhatian organisasi dan pimpinan organisasi karena beban kerja dapat berdampak terhadap motivasi kerja yang pada akhirnya akan berimplikasi terhadap kinerja mereka. ......This study aims to examine the effect of workload, motivation and competence on the performance of auxiliary investigators and investigators of the Women's and Children's Services Unit (PPA Unit) in the Metro Jaya Regional Police. The performance of auxiliary investigators and investigators in the PPA Unit plays an important role especially in providing services to women and children who are victims of crime and law enforcement for perpetrators. The sample of this study was taken by purposive random sampling as many as 67 (sixty seven) investigators and auxiliary investigators from all PPA Units who were in the police ranks of the Polda Metro Jaya. Workload and performance data collection uses a questionnaire with a Likert scale, while the competency data uses a knowledge test about the substance associated with the PPA Unit's assignments. Data analysis using multiple regression to answer questions and research objectives. The results of this study indicate that the motivation variable has a positive correlation with performance (r = 0.385; p <0,000); competence (r = 0.377; p <0,000) and workload has a negative correlation with performance (r = -0,282; p <0,000). Overall the workload, motivation, and competency variables contributed a very large 85.9% to the performance of PPA Unit investigators and investigators (R2 = 0.859; p <0,000). Descriptively, the competency of the respondents' knowledge about the substance of the PPA was the highest in the average category (62%), high (17.9%) and low category (20.9%). It can be concluded that an increase in the knowledge competency of investigators and auxiliary investigators related to the substance of the PPA needs to be carried out in line with the still low number of investigators who already have investigative certificates as required in the applicable provisions. Their workload also needs to be the concern of organizations and organizational leaders because the workload can have an impact on work motivation which in turn will have implications for their performance.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T55497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Winsdel Dinly
Abstrak :
ABSTRAK
Pasca pemerintahan Ali Abdullah Saleh, presiden pengganti Abdrabbuh Mansour Hadi melaksanakan pemerintahan Yaman. Presiden Abdarrabbuh Mansour Hadi menyelesaikan konflik yang terjadi di Yaman Selatan dengan melakukan kerja sama dengan Amerika Serikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui politik luar negeri Yaman dipimpin oleh Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi; untuk mengetahui bentuk kerja sama internasional Yaman dengan Amerika Serikat pada masa pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi terutama bidang politik, militer dan keamanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi berupaya untuk melawan Houthi dan melindungi Yaman dengan upaya-upaya diplomatis yang dilakukannya, baik dalam bentuk bantuan politik maupun ekonomi. Politik luar negeri Yaman pada Pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi bertujuan menghimpun kekuatan politik dengan melakukan hubungan dengan negara lain dalam menghadapi konflik internal Yaman seperti Bangladesh, Cina, Arab, Iran, India dan Amerika Serikat.Kebijakan politik luar negeri dalam mencari dukungan kekuasaan dan upaya menyelesaikan konflik dengan kelompok Al Houthi adalah menjalin hubungan politik luar negeri dengan Arab Saudi dan Amerika Serikat serta meminta pertolongan kepada negara-negara Jaziran Arab untuk melawan pemberontak Al Houth.Dasar kebijakan politik luar negeri Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi karena adanya konsiderasi kondisi politik dalam negeri dan kondisi negara Yaman sehingga membuat Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi mempertimbangkan keputusan untuk menjalin hubungan dengan negara-negara lain. Bentuk kerja sama antara Yaman dan Amerika Serikat antara lain melakukan pelatihan militer, pendukung tentara personil dengan jumlah yang lebih banyak, pertukaran intelejen serta melakukan operasi bersama dalam memberantas teorisme di kawasan Timur Tengah. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; text-align: justify; font: 12.0px Times New Roman ; -webkit-text-stroke: 000000 p.p2 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; text-align: justify; font: 12.0px Times New Roman ; -webkit-text-stroke: 000000; min-height: 15.0px p.p3 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 70.9px; text-align: justify; text-indent: -70.9px; font: 12.0px Times New Roman ; -webkit-text-stroke: 000000 span.s1 font-kerning: none Kata kunci : politik luar negeri; kerja sama; militer; keamanan; Yaman dan Amerika Serikat
ABSTRACT
After the reign of Ali Abdullah Saleh, the successor of Abdrabbuh Mansour Hadi was running the Yemeni government. President Abdarrabbuh Mansour Hadi resolved the conflict in South Yemen by cooperating with the United States. The purpose of this research is to know the foreign policy of Yemen led by President Abdrabbuh Mansour Hadi to know the form of Yemeni international cooperation with the United States during the reign of President Abdrabbuh Mansour Hadi especially the political, military and security. This study used qualitative research methods. The results of the study explain President Abdurrahman Mansour Hadi seeks to fight the Houthi and protect Yemen with diplomatic efforts that he does, both in the form of political and economic aid. Yemen 39 s foreign policy in the government of President Abdrabbuh Mansour Hadi aims to muster political power by engaging with other countries in the face of internal Yemeni conflicts such as Bangladesh, China, Arabia, Iran, India and the United States. Foreign policy in seeking power support and efforts to resolve the conflict with the Al Houthi group was to establish foreign political relations with Saudi Arabia and the United States and to seek help from Arab Jaziran countries to fight Al Houth rebels. state of Yemen so as to make President Abdrabbuh Mansour Hadi consider the decision to establish relationships with other countries. Forms of cooperation between Yemen and the United States, among others, to conduct military training, supporters of the army of personnel with more numbers, exchange of intelligence and conduct joint operations in combating theorists in the Middle East region. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px text align justify font 12.0px Times New Roman webkit text stroke 000000 p.p2 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px text align justify font 12.0px Times New Roman webkit text stroke 000000 min height 15.0px span.s1 font kerning none Keywords foreign policy cooperation military security Yemen and the United States
2018
T50981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library