Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martha Heruwati Siswanto
Abstrak :
ABSTRAK
Pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang. Menurut catatan, Joannes Roman merupakan orang yang pertama kali yang mencoba membuat pembagian kelas kata dalam bahasa Melayu pada tahun 1653 (Kridalaksana, 1982 b:82-96). Tradisi Eropa yang diletak_kannya itu menjadi kerangka pembagian kelas kata para ahli Belanda dan Indonesia sampai sekarang, walaupun bervariasi.Meskipun mempunyai tradisi yang panjang, masalah pembagian kelas kata masih tetap aktual. Sejak pengarah linguistik modern masuk ke dalam studi bahasa Indonesia, masalah yang sering dipersoalkan ialah kriteria pembagian kelas kata itu. Para ahli dihadapkan kepada beberapa pilihan_
1985
S11171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meike Vimala
Abstrak :
Setelah mengadakan penelitian mengenai preposisi di, ke, dari dan pada yang secara khusus mempela jari kaidah sintaktis dan isi semantis dari keempat preposisi tersebut seperti yang telah dikemukakan dalam pendahuluan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan berikut: Preposisi sebagai kelas kata yang keanggotaannya terbatas, pun merupakan kelas kata yang terbuka, dalam arti kelas kata lain dapat menjadi kelas kata preposisi dan berfungsi sebagai preposisi. Ini terbukti dari adanya proses transposisi yang dapat berbentuk preposisi tunggal dan preposisi gahungan. Bardasarkan bentuknya preposisi dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu : a. Preposisi dasar ialah preposisi yang tidak dapat menjalani baik proses infleksi maupun derivasi, dan bukan pula berasal dari bentuk transposisi. b. Preposisi turunan ialah preposisi yang merupakan bentuk perluasan baik melalui proses ...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S11163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timi Ardiyanti
Abstrak :

ABSTRAK
Dalam penelitian ini dikemukakan masalah Fungsi dan posisi yang mungkin dapat ditempati oleh interjeksi-khususnya interjeksi fungsi ekspresi diri dan interjeksi fungsi fatik--dan partikel penegas.

Beberapa pakar linguistik dalam pembicaraannya mengenai fungsi bahasa, meletakkan fungsi fatik ke dalam salah satu fungsi bahasa dari beberapa fungsi yang ada. Penelitian ini mengacu kepada pembagian fungsi bahasa Leech (1983:40), Hudson (1980:109-110), Bloomfield (1983:73-75), dan Keraf (1991:3) --yang mengacu kepada pembagian Aristoteles. Dalam membahas interjeksi--sebagai bagian dari fungsi bahasa-- peneliti membagi interjeksi tersebut kepada dua bagian berdasarkan jumlah partisipan yang teriibat di dalamnya, yaitu menjadi interjeksi fungsi fatik dan interjeksi ekspresi diri.

Dalam membicarakan fungsi partikel, dalam hubungannya dengan partikel penegas, peneliti mengacu kepada Ameka (1992.107) dan untuk menentukan posisi partikel penegas tersebut, peneliti mengacu kepada pola kalimat yang diajukan oleh Keraf (1991:194, 210-213).

Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan data Morning Show yang terdapat pada Radio Prambors pukul 6.00 s.d 10.00 pada tanggal 30 Desember 1995, 31 Desember 1995, dan tanggal 1 Januari 1996. Setelah melakukan transkripsi data, maka penulis menganalisis data. Di samping itu, penulis juga menentukan fungsi-fungsi dari posisi -Posisi yang mungkin ditempati oleh interjeksi fungsi ekspresi diri dan interjeksi fungsi fatik, serta partikel penegas.

Penelitian ini merupakan saiah satu contoh pemorian data-data lisan dari Morning Show. Di samping data-data lisan dari Morning Show sebenarnya masih ada data lain yang tidak tercantum dalam penelitian ini. Oleh karena itu penulis berharap agar di masa yang akan datang ada peneliti lain yang mengembangkan penelitian ini,
1997
S11079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Baroroh
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian Unsur-unsur didaktis dilakukan terhadap majalah Bobo tahun 1995. Tujuannya adalah untuk (i) mendeskripsikan tokoh dan penokohan dongeng (ii) mendeskrip_sikan tema dan amanatnya (iii) mendeskripsikan unsur-unsur didaktis berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah mengumpulkan dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, membaca dongeng-dongeng tersebut, menentukan dongeng-dongeng yang akan dianalisis, dan mencari unsur didaktisnya berdasarkan analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanatnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif yakni melakukan analisis terhadap semua data terlebih dahulu, baru kemudian menarik kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis deskriptif yaitu menganalisis dongeng-dongeng yang sudah dipilih sebagai data melalui analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanat, dan kemudian memberi gambaran unsur-unsur didaktis yang diperoleh berdasarkan analisis di atas. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa unsur didaktis dalam dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, semuanya disampaikan melalui tokoh dan cerita itu sendiri.
1997
S10912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Budilestari
Abstrak :
ABSTRAK
Novel Sutan Baginda karya Shahnon Ahmad ini ternyata mengandung unsur psikoanalisis milik Sigmund Freud. Dalam novel ini diangkat kehidupan manusia moderen yang terlibat dalam masalah kejiwaan (psikis). Shahnon menyelesaikan permasalahan dalam novel ini dengan cukup tragis. Kegelisahan jiwa Sutan Baginda begitu tidak dapat dilihat dari pandangan orang-orang yang mencintainya. Tokon ini di sebut pandai berbohong membuat pembacanya menjadi gemas. Cerita dalam novel ini berkembang melalui pikiran, tanggapan dan perasaan tokohnya yang diungkapkan dengan menggunakan teori psikoanalisis. Shahnon memang unggul dalam teknik membuat citraan dalam penokohan. Teknik kejiwaan Sutan Baginda disajikan oleh Shahnon dengan baik.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafa Kenel
Abstrak :
Mustafa Kenel, mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Indonesia, selama dua semester menyusun skripsi dengan judul Nasruddin Hoja dan Si Kabayan : Sebuah Analisis Komparatif, dibawah bimbingan Maman S. Mahayana, M.Hum. Nasruddin Hoja dan Si Kabayan adalah dua cerita humor yang dihasilkan oleh dua masyarakat yang berbeda. Kedua cerita tersebut memiliki sejumlah persamaan dan perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua cerita tersebut terutama mengenai unsur-unsur intrinsik dan fungsi sosial kedua cerita tersebut di dalam masyarakatnya.Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode deskriptif-komparatif, yaitu menjelaskan dan membandingkan unsur intrinsik dan fungsi cerita humor Nasruddin Hoja dan Si Kabayan. Persamaan dan perbedaan unsur-unsur intrinsik tersebut meliputi tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Hasil analisis menunjukkan bahwa persamaan dan perbedaan terletak pada (1) tokoh dan penokohan, (2) latar tempat terjadinya cerita, dan (3) unsur tema dan amanat. Persamaan dan perbedaan juga terdapat pada fungsi sosial cerita Nasruddin Hoja dan Si Kabayan di dalam masyarakat yang menghasilkannya. Fungsi sosial itu adalah (1) sebagai hiburan, (2) sebagai sarana pendidikan, dan (3) sebagai media kritik sosial.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S10933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Permata Sari
Abstrak :
Hikayat Putri Balkis (HPB) adalah karya sastra klasik yang tergolong dalam cerita pengaruh Islam. Cerita ini bukan cerita asli Minangkabau, akan tetapi berisi muatan lokal yaitu budaya Minangkabau. Hikayat ini cukup popular. Kepopuleran Hikayat Putri Balkis terbukti dengan banyaknya saiinan naskahnya, yaitu sekitar 13 naskah. Di antara 13 naskah HPB, hanya dua naskah bertulisan tangan yang tersimpan di Indonesia yaitu di Perpustakaan Nasional, Jakarta, selebihnya tersimpan di Belanda. Dua naskah tersebut bernomor MI 705 atau W.103, dan MI.488. Naskah W.103 keadaan fisiknya sudah rusak; sedangkan naskah MI.488 keadaan kertasnya masih bagus, tetapi tulisannya sudah pudar dan hampir tidak terbaca. Naskah HPB terselamatkan dengan adanya terbitan yang dilakukan Garth Van Wijk dalam majalah Verhandelingen van het Batavia Genootschaph, th. 1881, Deel XLI, berkas I. Garth Van Wijk menerbitkan edisi teks berdasarkan dua naskah yaitu naskah dari Kota Gadang dan naskah peninggalan Hear van de Wall yang sekarang diberi nomor kode W.103. Terbitan edisi teks yang dilakukan Garth van Wijk ini ditulis dengan tulisan cetak batu/litografi, berhuruf Arab Melayu. Selain itu, ia juga membuat transkripsi naskah itu ke dalam bahasa Belanda, dan anotasi kebahasaan. Teks HPB edisi Gerth van Wijk yang berhuruf Arab Melayu dengan tulisan cetak batu ini akan ditransliterasikan sebagai bahan suntingan, dan telaah isi teks pada skripsi ini. Terpilihnya teks cetak batu tersebut sebagai bahan skripsi karena tulisannya jelas, mudah dibaca, isinya lengkap, dan mempunyai bahasa yang unik yaitu bahasa percampuran antara bahasa Melayu dengan bahasa Minangkabau. Bila dilihat dari isi cerita, teks HPB ini juga unik dan menarik untuk dianalisis karena mempunyai muatan lokal budaya Minangkabau, yaitu konsep Bundo Kanduang. Putri Balkis dalam teks HPB disimbolkan sebagai Bundo Kanduang. Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan suntingan teks HPB edisi Garth van Wijk sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Selain itu, dalam skripsi ini juga akan dilakukan analisis isi teks, dengan cara menafsirkan/menginterpretasikan unsur-unsur kreativitas penyalin Teks HPB. Untuk menemukan unsur-unsur kreativitas penyalin tersebut, terlebih dahulu dilakukan perbandingan teks HPB dengan cerita Nabi Sulaiman dan Putri Balkis dalam Tafsir AI Quran Surat An-Naml, ayat 20-44, dan teks Raja Sulaiman dan Putri Balkis (RSPB) edisi van Ophuijsen. Hasil analisis isi teks HPB yaitu ditemukan konsep Bundo Kanduang. Kaum wanita yang kedudukannya ditonjolkan dan disimbolkan sebagai Bundo Kanduang adalah tokoh utama HPB yaitu Putri Balkis. Putri Balkis digambarkan sebagai pahlawan yang menyelamatkan rakyat Saba dari kezaliman raja mereka, Raja Syaraki. Putri Balkis yang disimbolkan sebagai Bundo Kanduang tersebut mempunyai tiga keutamaan dari lima keutamaan yang diberikan adat Minangkabau kepada wanita di Minangkabau. Tiga keutamaan itu adalah: Keturunan ditarik dari garis keturunan ibu, Rumah tempat kediaman untuk wanita, Wanita mempunyai hak suara dalam bermusyawarah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Wahyuni
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian mengenai kesalahan diksi dan gramatikal dalam bahasa surat mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia dilakukan dengan tujuan untuk melihat kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing dan kesalahan apa yang paling banyak ditemukan. Data yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah surat ion tidak masuk kuliah yang dibuat oleh peserta tingkat madya dan tingkat lanjut selama periode dua semester, yaitu semester reguler Januari--Mei 1996 dan antarsemester Juni-Juli 1996.

Penelitian ini menggunakan acuan buku-buku karangan Prof Dr. Harimurti Kridalaksana sebagai landasan analisis gramatika dan buku karangan Prof Dr. Gorys Keraf sebagai landasan analisis diksi. Penelitian ini pada akhirnya berhasil membuktikan bahwa beberapa kesalahan yang menyangkut diksi dan gramatika ditemukan pada data. KesaIahan terbanyak yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kesalahan diksi, dari data yang diambil dari tingkat madya, sedangkan dari tingkat lanjut, kesalahan yang paling banyak ditemukan menyangkut struktur, terutama dalam penggunaan partikel.
1997
S11077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Arifiana
Abstrak :
Penelitian terhadap novel-novel Mira Widjaja, khususnya novel Dari Jendela SMP, Galau Remaja di SMA, Di Tepi Jeram Kehancuran, dan Ketika Cinta Harus Memilih memiliki ber-bagai tujuan. Pertama, untuk mengetahui kedudukan novel-novel tersebut sebagai karya sastra populer dengan cara menerapkan teori Abraham Kaplan tentang ciri-ciri karya populer. Kedua, untuk memperoleh tema serta amanat cerita yang didapat melalui analisis terhadap permasalahan tokoh utama masing-masing novel. Tujuan ketiga, untuk mendapatkan gambaran terhadap obsesi pengarang yang tercermin melalui sikap masing-masing tokoh utama sehubungan dengan permasalahan yang dihadapinya. Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat di dalamnya, menunjukkan hasil bahwa ke-empat novel Mira W. merupakan karya sastra populer. Masing-masing novel memiliki seluruh ciri karya populer baik dari segi bentuk maupun dari segi perasaan. Tema novel menunjukkan adanya keragaman dan tidak semata-mata mengenai percintaan tokoh-tokoh utamanya. Novel DJSMP memiliki tema pencarian jati diri seorang remaja dan novel GRSMA bertemakan kehidupan remaja yang labil. Keduanya mengisahkan kehidupan remaja. Novel DTJK dan KCHM mengisahkan kehidupan rumah tangga dengan tema nilai keluhuran budi manusia untuk novel DTJK dan tema kepicikan pandangan manusia dalam novel KCHM. Sikap tokoh-tokoh utama menampakkan harapan Mira W. kepada pembacanya agar tetap berpegang teguh pada kebenaran keyakinan hati dan agar pembaca bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library