Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awaludin Apriyanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang diperkirakan mempengaruhi keputusan pekerja di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk memilih daerah tujuan migrasi. Faktor faktor tersebut adalah faktor-faktor individu seperti jenis kelamin, status perkawinan, umur, pendidikan, dan upah/gaji. Serta faktor-faktor sosial dan ekonomi daerah asal dan tujuan, seperti Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Produk Domeslik Regional Bruto (PDRB) per kapita dan Upah Minimum Propinsi (UMP). Tehnik yang digunakan untuk menganalisis masalah yang ingin dipelajari adalah Model Logistik Multinomial. Model ini digunakan karena variabel tak bebas dari permasalahan yang dihadapi, yaitu pilihan daerah tujuan migrasi adalah kategorik dan kategorinya lebih dari dua. Ada lima kategori pilihan daerah tujuan migrasi pekerja migran di KTI, yaitu migrasi antar KTI, ke Jawa-Bali, ke Sumatra, ke Kalimantan dan ke Sulawesi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mentah (raw data) dari SP 2000-Modul Kependudukan untuk data tingkat individu. Sedangkan untuk data tingkat wilayah (kontekstual) diambil dari data sekunder beberapa instansi yang telah dipublikasikan. Dari sebanyak 22 847 pekerja migran yang keluar dari KTI, maka yang proporsi terbesar adalah yang menuju ke Jawa-Bali (52.5 persen), kemudian Sulawesi (19.0) persen, antar KTI (12.5 persen), ke Kalimantan (8.3 persen) dan Sumatra (7.7 persen). Jika dirinci menurut variabel individu (Jenis kelamin, status perkawinan, umur, pendidikan, dan upah/gaji) maka pekerja migran terbesar bermigrasi ke Jawa-Bali dibandingkan dengan daerah tujuan lain. Dari hasil estimasi, temyata seluruh variabel individu dan variabel wilayah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proporsi relatif. Untuk variabelvariabel wilayah seperti PDRB, TPAK, dan UMP menunjukkan semakin besar rasio PDRB, TPAK, dan UMP semakin besar kecenderungan pekerja migran dan KTI melakukan migrasi ke daerah tujuan Jawa-Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi dibanding ke daerah tujuan antar KTI.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsidin R.
Abstrak :
Penulisan tesis ini mencoba memberikan gambaran faktor-faktor apa saja yang menjadi determinan pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan status pekerjaan utama sebagai buruh/karyawan di Indonesia pada tahun 2000.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengeluaran konsumsi tersebut dikelompokan menjadi dua bagian yaitu variabel ekonomi (gaji/upah) dan variabel non ekonomi (karakteristik demografi, pendidikan, dan kesehatan). Data yang digunakan dalarn penelitian ini bersumber pada Survei Ekonomi Sosial Nasional (Susenas) KOR tahun 2000, sedang metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan model regresi double log.

Berdasarkan analisis deskriptif ditemukan bahwa sekitar 53,5 persen dari 54.051 kepala rumah tangga buruh/karyawan di Indonesia berpendidikan dibawah SLTA, selanjutnya sebesar 4,8 persen dari jumlah kepala rumah tangga tersebut masih menerima gaji/ upah kurang dari Rp. 200.000,- atau dibawah standar LIMP yang berlaku. Sementara dari analisis inferensial ditemui bahwa elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi tergantung dari pendidikan, usia dan daerah tempat tinggal kepala rumah tangga.

Nilai elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi lebih besar dari satu terdapat pada karakteristik kepala rumah tangga berpendidikan SD hingga S3, berusia produktif (20-60 tahun) dan bertempat tinggal di daerah perkotaan sebaliknya untuk kepala rumah tangga berpendidikan tidak tamat SD, berusia tidak produktif (61 tahun keatas) dan bertempat tinggal di desa nilai elastisitasnya lebih kecil dari satu.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardius Usman
Abstrak :
Keberadaan pekerja anak-anak banyak mendapat perhatian berbagai pihak. Disamping dianggap melanggar hak-hak anak, juga dikuatirkan bekerja dapat menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan anak. Akan tetapi, bagi Indonesia melarang anak-anak bekerja bukanlah tindakan rasional, mengingat keadaan sosial ekonomi Indonesia. Sekalipun demikian, pekerja anak harus dikurangi secara bertahap yang didasarkan pada skala prioritas. Untuk membuat skala prioritas ini dibutuhkan pengkajian dari berbagai aspek. Berdasarkan hal tersebut, maka tesis ini mencoba untuk meneliti beberapa permasalahan pekerja anak, sehingga dapat memberi rekomendasi guna pembuatan prioritas dalam rangka mengurangi pekerja anak. Tesis ini mempunyai beberapa fokus pembahasan, yaitu melihat kondisi pekerja anak-anak, mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya pekerja anak-anak, dan melihat karakteristik pekerja anak yang mengalami eksploitasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pads Survei Sosial Nasional (Susenas) KOR tahun 2000. Oleh karena keterbatasan informasi pada sumber data maka pekerja anak-anak dibatasi untuk penduduk yang berusia 10-14 tahun saja. Sedang metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan membuat model regresi logistik. Variabel babas yang digunakan dalam pembuatan model adalah daerah tempat tinggal, lapangan usaha kepala rumahtangga (KRT), status pekerjaan KRT, pendidikan KRT, jenis kelamin KRT, rata-rata pengeluaran rumahtangga per kapita per bulan, dan jenis kelamin anak. Analisis situasi yang digunakan untuk melihat kondisi pekerja anak-anak memberikan beberapa hasil, yaitu: sebagian besar pekerja anak-anak tinggal di daerah pedesaan, dan bekerja di sektor pertanian, dengan status sebagai pekerja keluarga/tak dibayar. Sedang berdasarkan jenis kelamin, persentase anak laki-laki yang menjadi pekerja ternyata lebih tinggi dibanding anak perempuan. Berdasarkan model regresi logistik, terlihat adanya kecenderungan semakin rendah rata rata pengeluaran rumahtangga per kapita per bulan, maka akan semakin tinggi resiko anak-anak untuk bekerja. Karakteristik kepala rumahtangga, yaitu: pendidikan, lapangan usaha, status pekerjaan, dan jenis kelamin, juga mempunyai pengaruh yang mengakibatkan timbulnya pekerja anak-anak, Disamping itu, daerah tempat tinggal, dan jenis kelamin anak juga ikut mempengaruhi timbulnya pekerja anak-anak. Pekerja anak-anak yang mengalami eksploitasi berdasarkan kriteria akses ke pendidikan, jam kerja, dan upah/gaji menunjukan kondisi yang memprihatinkan. Semua propinsi di Indonesia ternyata terdapat anak-anak yang mengalami eksploitasi tersebut. Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bali, Sulawesi Utara, merupakan propinsi-propinsi yang perlu mendapat perhatian dalam masalah eksploitasi pekerja anak-anak.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2002
T9562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donovan Bustami
Abstrak :
Tesis ini membahas faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak terpaksa bekerja untuk mendapatkan upah dan anak-anak yang membantu bekerja untuk keluarga (pekerja keluarga). Data yang digunakan dalam membahas masalah pekerja anak ini adalah data Survey Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia yang dilakukan pada tahun 1997 (SAKERTI '97). Untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak terpaksa bekerja, variabel peubah yang diamati meliputi; pendidikan kepala rumah tangga, pendidikan anak, umur anak, lokasi tempat tinggal, keberadaan fasilitas pendidikan (sekolah), besar anggota rumah tangga, jenis kelamin anak, status orang tua dan kemiskinan. Ukuran kemiskinan yang digunakan dalam membahas masalah pekeja anak ini adalah dengan melihat proporsi pengeluaran konsumsi makanan per kapita dalam rumah tangga terhadap total pengeluaran rumah tangga. Sedangkan analisis yang digunakan dalam membahas masalah pekerja anak ini adalah analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat proporsi pengaruh sembilan variabel peubah tersebut terhadap pekerja anak dan analisis inferensial digunakan untuk melihat resiko anak-anak menjadi pekeja anak. Model analisis yang digunakan dalam membahas masalah pekerja anak ini adalah dengan menggunakan regression multinomial logistic. Hasil analisis inferensial menunjukan bahwa secara statistik semua variabel peubah mempunyai pengaruh yang berarti terhadap pekerja anak, kecuali variabel peubah keberadaan fasilitas pendidikan (sekolah) dan besar anggota rumah tangga. Itu berarti, tujuh variabel peubah mempunyai resiko terhadap anak-anak untuk menjadi pekerja anak. Dari hasil pembahasan dapat pula dikatakan bahwa anak-anak yang bekerja merupakan korban dari situasi dan kondisi yang terakumulasi yang terdapat tidak saja dalam diri anak itu sendiri tapi dapat juga terjadi dalam rumah tangga anak bersangkutan, dan semua itu diwarnai oleh masalah sosial, budaya, agama, ekonomi, karakteristik demografi, politik dan lingkungan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari tesis ini adalah bahwa masalah pekerja anak merupakan masalah yang komplek, sehingga dalam menangain masalah pekerja anak, tidak dapat dilakukan secara parsial dan sesaat, namun haruslah secara holistic dan comprehensive serta berkelanjutan. Meskipun demikian ada cara masalah yang dapat menjadi skala prioritas dalam upaya menangani masalah pekerja anak yaitu dengan melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SUM) anak bersangkutan melalui jalur pendidikan dan mengatasi masalah kemiskinan yang dihadapi oleh rumah tangga anak bersangkutan dengan menguatkan struktur rumah tangga serta income generating.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2003
T11392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsudin
Abstrak :
Penelitian ini akan melihat pertama apa sebenarnya faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri, kedua ada hubungan atau tidaknya antara karakteristik responden (nasabah) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri. Untuk menjawab permasalahan pertama digunakan teknik analisis faktor (factor analysis) sedangkan untuk menjawab permasalahan kedua digunakan teknik analisis Cross Tabulation Chi Square (X2) pada tingkat signifikansi a = 5 %. Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas kedua permasalahan tersebut di atas. Pertama, faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri adalah faktor fasilitas dan pelayanan yang terdiri dari 5 atribut faktor yaitu: faktor fasilitas banyaknya cabang BSM di berbagai daerah,factor fasilitas banyaknya (jaringan) ATM BSM, faktor fasilitas sarana pelayanan transaksi perhankan yang lengkap, faktor pelayanan yang cepat dari para karyawan/ti BSM dun faktor pelayanan yang ramah dari para karyawan/ti BSM. Faktor dominan tersebut temyata bukanlah faktor-faktor yang berkaitan dengan atribut-atribut syariah Islam (faktor syariah) sebagaimana dugaan awal (hipotesis) dalam penelitian ini. Kedua, ada hubungan antara beberapa karakteristik responden (nasabah) yang terdiri atas jenis kelamin, agama, umur, pendidikan, stalus/pekerjaan, responden (nasabah) yang menggunakan/tidak menggunakan produk tabungan mabrur, produk deposito, produk giro dan lamanya responden menjadi nasabah BSM dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk menggunakan jasa BSM. Hasil ini sesuai dengan dugaan awal (hipotesis) pada penelitian ini. ...... Influencing Factors Analysis of the Consumers' Decision in Using Bank Syariah Mandiri Services: The Case Study on The Consumers of Bank Syariah Mandiri Branch of Thamrin There are two problems in this research, The first is what the dominant factors that influence consumers' decision in using Bank Syariah Mandiri services is and The second is whether there is a relationship or not between characteristics of respondent (the consumers) and the influencing factors of consumers' decision to use the Bank Syariah Mandiri services. To analyze the first problem, we use factor analysis technique while for the second problem, we use Cross Tabulation (Chi Square (X2)) technique on the level of significant a =5 %. This research answers the two problems. The first, the dominant influencing factors of the consumer's decision to use Bank Syariah Mandiri services is facilities and services factor including five factors: the quantity of BSM branches' facilities, the quantity (connection) ATM BSM facilities, the complete equipment of BSM transaction services facilities, the fast services by the official employees of BSM, the hospitality services by the official employees of BSM The dominant factor in this research is not the factor that related to the Islamic attributes factors (syariah factors) as it is hypothesized in this research. The second, there is a relationship between characteristics of the consumers that include gender, religion, age, education, status, the consumers who use Mabrur saving account product, deposit saving account product, giro saving account product and the period of respondents to be the consumers of BSM, and the influencing factors of consumers' decision to use the Bank Syariah Mandiri services. This result is appropriate with the hypothesis of this research.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya S. Ginanjar
Abstrak :
Penelitian ini menguji apakah Baitulmaal wattamwil (BMT) sebagai salah satu penggerak ekonomi kerakyatan, secara finansial berhasil meningkatkan pertumbuhan asetnya. Dari 50 BMT di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mendapat penguatan modal P2KER terdapat 32 BMT yang dijadikan sampel penelitian. Dengan metode kuadrat terkecil (Original Least Square), data ini dilakukan faktor analisis yang menandakan sampel layak digunakan. Data lalu di-run dengan regresi linier berganda, agar hasil lebih baik dicoba model log -log, sehingga variabel tidak lagi linier melainkan menjadi variabel logaritma natural, tetapi tidak mengubah parameter. Setelah diperkuat dengan data sekunder BI tentang potensi dan persepsi masyarakat DIY mengenai keberadaan Bank Syariah. BMT sebagai miniatur Lembaga Keuangan Mikro Syariah non-bank terbukti mampu memberikan pelayanan dan pemahaman serta pelaksanaan ekonomi syariah dengan pola bagi hasil, non-ribawi di tingkat masyarakat ekonomi kecil dan menengah. Hasil penelitian ini hanya cocok untuk menilai pengaruh persentase variabel bebas terhadap persentase perubahan aset. Untuk itu diperlukan data laporan keuangan yang lebih lengkap dan penelitian lebih lanjut pada BMT-BMT lainnya untuk melihat variabel-variabel apa yang dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan aset BMT-BMT tersebut.
This Research Examines evaluates whether Baitulmaal Wattamwil (BMT) as one of the economic civil movement financially succeeded in increased growth assets. From 50 BMT that had P2KER capital strength in DIY this study took 32 BMT as a sample research. With method of the smallest quadrat (Original Least Square), all datas have been proved by analyses factor that legitimated these samples can be applied. After that datas were being run in doubled liniear regression. When we are accepted a better result, we could try all datas to be logs model, so the variables are not liniear anymore but became natural logaritmus variables, otherwise it did not change parameter. After being powered by BI's scunder datas about the potention and perception of DIY civilisation of Bank Syariah existannces, it has been proved that BMT as a miniatur of non-bank financial microsyariah institute could contribute service and cognition also implemented economic syariah with shares division, non-riba in middle and lowered economic level society. This result of its study only fitted to be judged a presentage influenced free variabels to presentage of assets valued changed, Therefore we needed more complete financial report datas & further research in others BMT to -see what are the dominant variables in influencing its BMT's growth assets.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setyanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mencari kombinasi portofolio investasi yang optimal, sehingga reksadana syariah mampu menampilkan kinerja yang baik. Fokus penelitian diarahkan pada empat instrumen syariah yang telah ada, yakni obligasi syariah, deposito syariah, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) dan saham-saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index. Hasil penelitian ini menunjukkan, kebijakan investasi Batasa Syariah yang baru mengarah pada dua instrumen, obligasi dan deposito, belumlah pada keseimbangan yang optimal. Model yang dibangun dengan pendekatan Teori Markowitz berhasil mendapatkan komposisi yang lebih balk, yakni return yang lebih tinggi dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Proporsi yang dihasilkan adalah 74% pada obligasi syariah dan 26% pada deposito syariah. Ketika analisis diperluas dengan empat instrumen yang tersedia, dengan target return sebesar 17%, kondisi optimal dicapai pada komposisi obligasi syariah 92,5%, deposito syariah 6,4% dan SWBI 1,1% dan saham JII 0%. Sedangkan komposisi yang menghasilkan coefficient of ratio (CV) yang lebih baik adalah, obligasi syariah 83,4%, deposito syariah 13% dan SWBI 3,6%. Berbagai skenario kondisi optimal ternyata selalu menolak kehadiran saham M. Selain karena volatilitas returnnya yang sangat tinggi, korelasi di antara return saham tersebut sebagian besar positiĀ£ Akibatnya, saham-saham tersebut risikonya tidak saling hedging (menghilangkan). Untuk menghasilkan portofolio saham yang optimal, sebaiknya diupayakan terbentuk hubungan korelasi negatif di antara return saham, dan volatilitasnya returnnya dicari yang serendah mungkin.
Developing an Optimum Investment Portfolio of Batasa Syariah Mutual Funds Using Markowitz TheoryThis research has a goal to find a combination of an optimum investment portfolio, aiming For sharia mutual funds to provide a good performance. The research is focused on four existing sharia instruments: sharia bonds, sharia deposits, Wadiah Certificate of Bank Indonesia (SWB1) and stocks, which are listed in the Jakarta Islamic Index. Result of this research shows that having just two instruments - the sharia bonds and the sharia time deposits - the investment policy of Batasa Sharia has not been in optimum balance. A model built using the Markowitz. Theory succeed to get a better composition, i.e. higher return and lower level of risks. The resulted proportion is 74% of sharia bonds and 26% of sharia deposits. When analysis was expanded using four existing instruments, with a return target of 17% as directed by the investment, an optimum condition was achieved at the composition of sharia bonds 915%, sharia deposits 6.4%, and SWB1 1.1%, and stocks ill 0%. The composition that gives a better result of coefficient of variation (CV) is 83.4% of bonds, 13% of sharia deposits and 3.6% of SWBI. In fact, various scenario of an optimum condition always rejected the presence of Jll stocks. Besides, because of the high volatility of its return, the correlation of stock return is mostly positive. As the result, all stocks run the risk of unable to be inter-hedging. In order to get an optimum portFlio of stocks. there should be an effort to set up a negative correlation between stock return, and the lowest volatility of return should be found.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Heru Sukotjo
Abstrak :
Dalam penelitian ini secara khusus akan dibahas mengenai belum optimalnya ketersediaan uang kembalian dalam pelayanan transaksi digerbang tol Ruas Cawang-Tomang-Cengkareng (C-T-C), sehingga PT. Jasa Marga merasa perlu membuat usulan kenaikan pagu uang kembalian pada ruas tersebut. Uang kembalian adalah uang yang disediakan untuk mengembalikan kelebihan uang pembayaran tol yang telah ditransaksikan. Ketersediaan uang kembalian sangat diperlukan, tidak terpenuhinya kebutuhan uang kembalian dapat mempengaruhi kinerja pelayanan transaksi di gardu tol. Secara umum penelitian ini ingin mengetahui pengaruh ketersediaan pagu uang kembalian terhadap kinerja pelayanan transaksi di gerbang tol, serta langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan pihak Jasa Marga bila tidak terpenuhinya kebutuhan pagu uang kembalian di gerbang tol. Dalam penulisan tesis Ini, penulis menggunakan model data panel. Analisis data panel adalah data yang mencakup sample individual i selama periode waktu t. Jadi data panel merupakan gabungan data keratlintang (cross-sectional) dan deret-waktu (time-series). Jumlah gerbang sebanyak duapuluh satu gerbang dalam ruas C-T-C merupakan data kerat-lintang dan banyaknya shift (tiga shift) sebagal data deret-waktu. Model persamaan yang digunakan adalah sebagal berikut :
Yit = a + b JGit + c JMit + eit. Dari hasil pembahasan diperoleh kesimpulan: pertama, tidak terpenuhinya kebutuhan uang kembalian di gardu tol akan berakibat menurunnya kinerja transaksi pelayanan di gardu tol yang mengalami kekurangan ketersediaan uang kembalian tersebut, sehingga akan memberikan kontribusi terhadap kemacetan atau perlambatan arus kendaraan yang melalui gerbang tol. Kedua, dengan Analisis Data Panel diperoleh hasil estimasi pagu uang kembalian sebesar Rp. 337.720.184,-bandingkan dengan pagu uang kembalian yang berlaku saat ini sebesar Rp. 337.000.000,- terdapat perbedaan sebesar Rp. 720.184,-. Dari tabel perbandingan besaran pagu estimasi dan pagu yang berlaku saat ini, dapat diketahui adanya gerbang tol yang kekurangan pagu uang kembalian dan ada yang kelebihan. Tidak meratanya pengalokasian distribusi pagu di dua puluh satu. ruas tol ini, pada akhirnya akan berakibat pada kinerja pelayanan gerbang tol, terutama bagi gerbang yang kekurangan kebutuhan uang kembalian.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jufri Syahruddin
Abstrak :
Tesis ini difokuskan pada pembahasan mengenai determinan keberadaan rumah tangga dengan pekerja anak di Kawasan Timur Indonesia dan mengetahui karakteristik rumah tangganya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Susenas KOR tahun 2002. Adapun usia anak yang digunakan dalam penggolangan pekerja anak setelah mempertimbangkan keterbatasan data adalah antara 10 sampai 17 tahun. Sedangkan model yang digunakan adalah regresi logistik biner atau model logit, dengan penjelasan seeara deskriptif dan inferensial. Adapun variabel bebas yang dipakai adalah daerah tempat tinggal, jenis kelamin kepala rumah tangga, lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga, lapangan usaha kepala rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, pendapatanlpengeluaran rumah tangga perkapita perbulan, umur kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, status kesehatan kepala rumah tangga, dan perbandingan jumlah anak berdasarkan jenis kelamin dalam rumah tangga. Analisis deskriptif untuk melihat karakteristik rumah tangga dengan pekerja anak, memberikan gambaran karakteristik rumah tangga dengan pekerja anak di Kawasan Timur Indonesia sebagai berikut: bertempat tinggal di daerah pedesaan, kepala rumah tangganya laki-laki, pendapatan/pengeluaran perbulan rumah tangganya rendah, kepala rumah tangganya hanya tamatan SD kebawah, memiliki anggota rumah tangga kurang dari 5 orang, pekerjaan utama kepala rumah tangganya di sektor pertanian, berusaha di bidang informal, memiliki anak laki-laki lebih banyak dari anak perempuan, umur kepala rumah tangganya lebih tua, dan kepala rumah tangganya berada dalam kondisi sehat dan ada keluhan namun tidak mengganggu kegiatan. Berdasarkan analisis inferensial, terlihat bahwa semakin besar pendapatan/pengeluaran rumah tangga perbulan, maka semakin rendah risikonya menjadi rumah tangga dengan pekerja anak. Sedangkan untuk variabel jumlah anggota rumah tangga, semakin besar jumlah anggota rumah tangga, maka semakin besar pula risikonya menjadi rumah tangga dengan pekerja anak. Hal serupa juga terlihat pada analisis inferensial terhadap umur kepala rumah tangga, dimana semakin tua umur kepala rumah tangga, maka semakin besar risikonya untuk menjadikan rumah tangganya sebagai rumah tangga dengan pekerja anak. Adapun karakteristik kepala rumah tangga, seperti pendidikan, status kesehatan, lapangan pekerjaan utama, lapangan usaha, jenis kelamin, dan karakteristik rumah tangga seperti daerah tempat tinggal dan perbandingan jumlah anak berdasarkan jenis kelamin, juga memiliki pengaruh terhadap keberadaan rumah tangga dengan pekerja anak di Kawasan Timur Indonesia.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Ferdinand P.
Abstrak :
Tesis ini membahas faktor-faktor yang menyebabkan remaja berpartisipasi merokok. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Survey Studi Prevalensi Pengguna Tembakau di Indonesia 2001 di kota Jakarta dan Sukabumi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. Oleh karena keterbatasan informasi pada sumber data, maka penelitian ini memfokuskan pada faktor-faktor sosial, ekonomi dan demografi. Faktor sosial yang dilihat yaitu tingkat pendidikan, pengaruh orang tua remaja yang merokok, pendapat mengenai pelarangan iklan di media massa dan perasaannya tentang mengkonsumsi rokok. Faktor ekonomi yang dilihat adalah penghasilan seluruh keluarga responden dan pendapat mengenai peningkatan harga jual rokok. Sedangkan faktor demografi adalah jenis kelamin, tempat tinggal/deaerah asal dan usia. Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat proporsi pengaruh sembilan variabel bebas untuk melihat penyebab remaja berpartisipasi merokok. Analisa inferensial digunakan untuk melihat risiko remaja menjadi perokok. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan membuat model regresi logistik. Hasil analisa inferensial menunjukkan bahwa secara statistik tujuh (7) variabel yang berpengaruh terhadap partisipasi merokok. Dan hasil pembahasan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas perasaan tentang mengkonsumsi rokok, jenis kelamin dan orang tua remaja yang merokok mempunyai pengaruh yang kuat menyebabkan remaja menjadi perokok. Variabel lain yang berpengaruh adalah tempat tinggal, usia, pendapat pelarangan iklan di media massa dan peningkatan harga jual rokok. Dua variabel yang secara statistik tidak mempunyai pengaruh adalah tingkat pendidikan dan penghasilan seluruh keluarga. Kesimpulan yang dapat ditarik dari tesis ini adalah bahwa variabel persepsi perasaan ketika mengkonsusi rokok dan jenis kelamin mempunyai pengaruh yang besar sekali secara statistik menyebabakan remaja 10-24 tahun di DKI Jakarta dan Sukabumi berpartisipasi merokok. Variabel lain yang juga berpengaruh adalah orang tua yang merokok, usia, tempat tinggal, pendapat terhadap iklan dan peningkatan harga rokok.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>