Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Afrisanty
Abstrak :
Latar Belakang: Prevalensi anak dengan HIV/AIDS terus meningkat setiap tahunnya baik di dunia maupun di Indonesia. Caregiver anak dengan HIV/AIDS berisiko mengalami psikopatologi seperti kecemasan dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan psikopatologi pada caregiver anak dengan HIV/AIDS. Metode: Pemeriksaan dilakukan pada 107 caregiver anak dengan HIV/AIDS yang datang ke Poliklinik Anak Divisi Alergi Imunologi Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta. Mekanisme koping dinilai dengan instrumen Brief- Coping Orientation to Problem Experienced (Brief-COPE) untuk melihat jenis mekanisme koping dan kategori mekanisme koping. Psikopatologi dinilai dengan instrumen Symptom Checklist-90 (SCL-90). Hasil: Tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara jenis mekanisme koping dan psikopatologi, namun terdapat korelasi bermakna (r = -0,291) antara kategori mekanisme koping dan psikopatologi. Dari 107 caregiver anak dengan HIV/AIDS didapatkan 29 (27,1%) caregiver mengalami psikopatologi. Psikopatologi terbanyak adalah somatik dan depresi. Simpulan: Jenis mekanisme koping (emotional dan problem focused coping) tidak berhubungan dengan psikopatologi. Kategori mekanisme koping yang menunjukkan banyaknya tingkatan mekanisme koping berkorelasi lemah dengan psikopatologi caregiver. Semakin banyak dan beragam mekanisme koping yang digunakan oleh caregiver anak dengan HIV/AIDS maka semakin rendah terjadinya psikopatologi dan sebaliknya semakin sedikit ragam mekanisme koping yang digunakan oleh caregiver anak dengan HIV/AIDS maka semakin tinggi terjadinya psikopatologi. Perlu ditingkatkan keterampilan mekanisme koping melalui psikoterapi dan psikoedukasi bagi para caregiver yang mengasuh anak dengan HIV/AIDS.
Background: The prevalence of children with HIV / AIDS continues to increase every year in the world or in Indonesia. Caregivers of children with HIV / AIDS are at risk for psychopathtology such as anxiety and depression. This study aims to evaluate relationship between coping mechanisms and psychopathology in caregivers of children with HIV / AIDS. Methods: Assessment on 107 caregivers of children with HIV / AIDS at the The Allergic Immunology Pediatric Outpatient Clinic, Dr. Ciptomangunkusumo National Referral Hospital Jakarta. Coping mechanisms assessed by the instrument Brief -Coping Orientation to Problems Experienced (Brief-COPE) to evaluate the types of coping mechanisms and coping mechanisms categories. Psychopathology was assessed by the instrument Symptom Checklist-90 (SCL-90). Results: There was no relationship statistically significant between the types of coping mechanisms and psychopathology, but there is a significant correlation (r = -0.291) between categories of coping mechanisms and psychopathology. Of the 107 caregivers of children with HIV / AIDS found 29 (27.1%) experience psychopathology. Most psychopathology are somatic and depression. Conclusion: Type of coping mechanism (emotional and problem focused coping) was not associated with psychopathology. Categories coping mechanism that shows how many levels of coping mechanisms weakly correlated with psychopathology. The more numerous and diverse coping mechanisms used by caregivers of children with HIV / AIDS, the lower the occurrence of psychopathology and conversely the less diverse coping mechanisms used by caregivers, the higher occurrence of psychopathology. Skills of coping mechanisms need to be improved through psychotherapy and psychoeducation for caregivers of children with HIV / AIDS.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arma Diani
Abstrak :
Gangguan jiwa sering tidak mendapat pengobatan yang seharusnya. Dokter pada pelayanan primer merupakan kontak awal bagi pasien gangguan jiwa. Pada saat ini belum ada instrumen untuk menilai pengetahuan, sikap dan perilaku dokter Puskesmas terhadap gangguan jiwa sehingga perlu dibuat suatu instrumen dan menilai validitas serta reliabilitasnya.Sembilan puluh tujuh dokter umum yang bertugas di Puskesmas di DKI Jakarta, disertakan dalam penelitian dengan purposive sampling. Kuesioner terdiri dari sepuluh pertanyaan tentang perilaku, sepuluh pertanyaan tentang sikap dan dua puluh pertanyaan tentang pengetahuan terhadap gangguan jiwa. Hasil penghitungan denganCrohnbach?s Alpha menunjukkan instrumen ini belum memiliki construct validitydan reliabilitasyang baik (< 0,7). Di samping itu, terdapat korelasi antarbutiryang kurangkuat pada beberapa pertanyaan. Reliabilitas konsistensi internal masih belum dapat menunjukkan hasil yang baik, beberapa pertanyaan dapat memperbaiki nilai Crohnbach?s Alpha if item deleted secara signifikan.Instrumen pengetahuan, sikap dan perilaku dokter Puskesmas terhadap gangguan jiwa ini masih belum terbukti validitas dan reliabilitasnya, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan instrumen ini.
Mental disorders are often go untreated. Primary care phyisician is the initial contact to people with mental disorders. Currently, there are no instruments which can evaluate knowledge, attitude and behavior of primary care physician towards mental disorders. It is important to make such an instrument and to test its validity and realibility.Ninety seven primary care physicians who work at the Puskesmas in DKI Jakarta were involved. Purposive sampling was used in this study. Questionnaire consist of ten questions about behavior, tenquestions about attitude, and twenty questions about knowledge toward mental disorders.The analysis using by Crohnbach Alpha?s showed that this instrumen haven?t met good construct validity and reliability (< 0,7). There are also weak inter-item correlation in some of the questions. Internal consistency reliability is still not able to show good result. Some questions may improve Crohnbach?s Alpha if some items are deleted, but still cannot reach the level of good.The instrument of knowledge, attitudes and behavior of primare care physicians toward mental disorders is still not valid and reliabel and still need further research to develop this instrument.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31434
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library