Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wulan Kencana Adjani
Abstrak :
Dengan meningkatnya ancaman nuklir dari Korea Utara di tahun  2000-an, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memfokuskan upayanya dalam denuklirisasi Semenanjung Korea salah satunya dengan  membangun rezim perdamaian permanen yang melibatkan penguatan hubungan dengan beberapa negara di antaranya, Negara Anggota ASEAN. Moon menjembatani kepentingan Korea Selatan di Asia Tenggara melalui New Southern Policy (NSP), suatu kebijakan yang secara kasat mata bertitik berat di segi ekonomi namun juga memiliki segi pertahanan dan keamanan wilayah. Dengan menggunakan metode deskriptif-analisis, penelitian ini mencoba menjelaskan strategi yang dilakukan oleh Pemerintahan Korea Selatan dalam upaya pembangunan keamanan di Semenanjung Korea melalui NSP, khususnya terkait dengan ketidaknyamanan hubungan negara dengan Korea Utara. Penemuan penelitian ini adalah melalui NSP, Moon Jae In melakukan pendekatan diplomasi preventif terhadap Korea Utara dengan bantuan Negara Anggota ASEAN. Hal ini dapat dibuktikan dengan pertemuan-pertemuan momentum yang terlaksana, walaupun hubungan kedua korea masih tidak tentu dan fluktuatif. ......The increasing nuclear threat from North Korea in the 2000s made the South Korean government more focused on its efforts to denuclearize the Korean Peninsula, one of which was building a permanent peace regime that involved strengthening relations with several countries, including ASEAN countries. Moon bridges South Korea's interests in Southeast Asia through the New Southern Policy (NSP), a policy that at glance focuses on the economy but also has aspects of regional defense and security. Using the descriptive-analytical method, this study tries to explain the strategy carried out by the South Korean Government in efforts to develop security on the Korean Peninsula through the NSP, particularly related to the discomfort of the state's relations with North Korea. The finding of this research is that through the NSP, Moon Jae In took a preventive diplomacy approach towards North Korea with the help of ASEAN countries. This can be proven by the momentum meetings that have been held, even though the current relationship between the two Koreas is still uncertain and fluctuating. 
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Siti Nurzannah
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penerjemahan onomatope dan mimesis dari bahasa Korea ke bahasa Indonesia dalam webtoon Our Beloved Summer. Korpus data dari penelitian ini adalah webtoon dengan judul Our Beloved Summer episode 1 sampai episode 7, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Penelitian ini menganalisis data berdasarkan teori penerjemahan menurut Vinay dan Darbelnet (1995). Dari total 246 data penelitian, ditemukan sejumlah 82 onomatope dan 164 mimesis. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi penerjemahan onomatope dan mimesis yang paling dominan adalah kesepadanan. Sementara itu, strategi penerjemahan onomatope yang paling sedikit ditemukan adalah transposisi dan harfiah. Pada penerjemahan mimesis, strategi penerjemahan yang paling sedikit ditemukan adalah modulasi. Strategi penerjemahan calque tidak ditemukan dalam penerjemahan onomatope dan mimesis. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa satu mimesis dalam bahasa sumber (Bsu) dapat diterjemahkan secara bervariasi ke bahasa sasaran (BSa). Sebaliknya, berbagai jenis mimesis dalam BSu pun dapat diterjemahkan menjadi satu kata yang sama dalam BSa. Hal tersebut bertujuan menyesuaikan dengan konteks dan penekanan cerita. ......This is qualitative descriptive research that aims to describe the translation strategy of onomatopoeia and mimetic from Korean to Indonesia in the webtoon. The data corpus of this study is a webtoon Our Beloved Summer episode 1 to episode 7, in Indonesian and Korean. This study analyzes data based on translation theory according to Vinay and Darbelnet (1995). From a total of research data, 82 onomatopoeia and 164 mimetic were found. The results of the analysis show that the most dominant onomatopoeic and mimetic translation strategies are equivalence. Meanhwile, the fewest onomatopoeic translation strategies found were transposition and literal. In mimetic translation, the least common translation strategy is modulation. The calque translation strategy is not found in onomatopoeic and mimetic translation. In this study, it was found that one mimetic in the source language (SL) can be translated in various ways into the target language (TL). Otherwise, there is various types of mimetic in SL can also be translated into the same word in TL. It aims to adjust to the context and emphasis of the story.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Qoriana Nurfadilah
Abstrak :
Penyebaran budaya K-pop melalui idol group semakin sukses di berbagai belahan dunia. Penyebaran konten K-pop tidak lepas dari pemanfaatan media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan Youtube. Industri hiburan Korea Selatan membuat inovasi baru dengan menciptakan beberapa aplikasi media sosial. Inovasi yang dilakukan industri hiburan Korea Selatan adalah penggemar dapat mengunggah pesan untuk idola, lalu idola akan memilih beberapa unggahan penggemar untuk diberikan komentar atau cheer. Aplikasi yang memiliki fungsi tersebut bernama Weverse. Weverse mengumumkan bahwa TREASURE menjadi artis pertama naungan YG Entertainment yang bergabung. Melalui aplikasi ini, diharapkan penggemar di seluruh dunia dapat berkomunikasi dengan TREASURE. Intensitas komunikasi yang tinggi antara idola dan penggemar dapat memunculkan hubungan parasosial. Perasaan penggemar seperti mengenal idola secara personal ketika melakukan komunikasi melalui media sosial termasuk dalam kriteria hubungan parasosial. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan parasosial yang terlihat dari ragam honorifik mitra tutur ketika TREASURE berinteraksi dengan penggemar. Penulis menggunakan metode analisis kualitatif terhadap data yang diperoleh dari hasil dokumentasi percakapan yang bersumber pada aplikasi Weverse. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa anggota TREASURE memperlakukan penggemar sebagai teman dekat dan akrab karena lebih sering memakai ragam honorifik mitra tutur informal. ......The spread of K-pop culture through idol groups is increasingly successful in various parts of the world. The spread of K-pop content cannot be separated from the use of social media such as Instagram, Facebook, Twitter and Youtube. The South Korean entertainment industry is making new innovations by creating several social media applications. An innovation made by the South Korean entertainment industry is that fans can upload messages for idols, then idols will select several uploaded fans to give comments or cheers. The application that has this function is called Weverse. Weverse announced that TREASURE will be the first artist under YG Entertainment to join. Through this application, it is hoped that fans around the world can communicate with TREASURE. The high intensity of communication between idols and fans can give rise to parasocial relationships. The feeling of fans like knowing idols personally when communicating through social media is included in the criteria for parasocial relationships. This study aims to explain the parasocial relationship that can be seen from the honorific variety of speech partners when TREASURE interacts with fans. The author uses a qualitative analysis method on the data obtained from the documentation of conversations originating from the Weverse application. The findings from this study indicate that TREASURE members treat fans as close and intimate friends because they more often use honorifics in informal speech partners.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Della Seviani Putri
Abstrak :
Penerjemahan memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Kesalahan penerjemahan sering ditemukan pada penerjemahan teks, khususnya pada terjemahan bahasa Korea ke bahasa Indonesia. Sudah banyak penelitian yang membahas kesalahan penerjemahan dalam berbagai bahasa asing, namun masih belum banyak ditemukan penelitian kesalahan penerjemahan bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penerjemahan bahasa Korea dalam Bahasa Indonesia pada takarir. Penelitian ini juga merumuskan masalah, yakni bagaimana jenis kesalahan penerjemahan dalam takarir bahasa Indonesia. Data yang digunakan adalah takarir bahasa Indonesia pada acara realitas berjudul 7llin’ in the Dream. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan 5 klasifikasi jenis kesalahan yang diperoleh dari teori kesalahan penerjemahan Nord (1997), Baker (1992), dan Popescu (2013). Dari hasil analisis, ditemukan sebanyak 28 data kesalahan penerjemahan. Kesalahan paling banyak ditemukan adalah kesalahan pemilihan diksi atau padanan kata sebanyak 15 data (54%). Kesalahan kedua yang paling banyak ditemukan adalah kesalahan menerjemahkan makna proporsional sebanyak 6 data (21%). ......Translation has an important role in conveying messages from the source language to the target language. Translation errors are often found in text translation, especially in the translation of Korean into Indonesian. There have been many studies that discuss translation errors in various foreign languages, but there is still not much research on Korean translation errors into Indonesian or otherwise. This study aims to analyze the translation errors of Korean into Indonesian in subtitle. This study also formulates the problem, namely how the types of translation errors in Indonesian subtitle. The data used are Indonesian subtitles in a reality show titled 7llin' in the Dream. To analyze the data, this study uses 5 classifications of error types obtained from the theories of translation error of Nord (1997), Baker (1992), and Popescu (2013). From the analysis, 28 data of translation errors were found. The most common error is the error of diction or word equivalence as many as 15 data (54%). The second most common error is the error in translating proportional meaning with 6 data (21%).
Depok: 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puji Lestari
Abstrak :
Kata sapaan merupakan bentuk linguistik yang digunakan untuk memanggil mitra tutur dalam percakapan. Penggunaan kata sapaan juga mencerminkan norma dan tingkat keakraban hubungan sosial. Penelitian tentang penerjemahan kata sapaan, khususnya bahasa Korea ke bahasa Indonesia, masih sulit ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi penerjemahan takarir kata sapaan bahasa Korea ke bahasa Indonesia. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah strategi penerjemahan takarir apa yang digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan bahasa Korea ke bahasa Indonesia berdasarkan jenisnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 234 kata sapaan yang diklasifikasikan ke dalam 7 jenis sesuai teori kata sapaan Kang dan Jeon (2013). Hanya 5 jenis kata sapaan yang dianalisis strategi penerjemahannya. Menurut hasil analisis, penerjemah hanya menerapkan 6 dari 9 strategi penerjemahan takarir yang dikemukakan oleh Cintas dan Remael (2021). Strategi tersebut di antaranya peminjaman, penerjemahan harfiah, eksplisitasi, substitusi, kompensasi, dan penghilangan. Peminjaman menjadi strategi yang paling sering digunakan dalam menerjemahkan kata sapaan nama diri. Penerjemahan harfiah paling sering digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan kekerabatan. Sementara itu, substitusi menjadi strategi yang paling sering digunakan untuk menerjemahkan kata sapaan jabatan, nomina umum, dan penarik perhatian. ......Terms of address are linguistic forms which used to call the listener in a conversation. The usage of terms of address also reflects norms and degrees of familiarity of social relationships. Research on translation of terms of address, especially from Korean into Indonesian, is still difficult to find. This research aims to reveal the subtitling strategies of Korean terms of address into Indonesian. The appointed research question is what subtitling strategies are used to translate Korean terms of address into Indonesian based on their types. This research uses the descriptive analysis method with quantitative and qualitative approach. The result shows that 234 Korean terms of address were found and classified into 7 types according to terms of address theory by Kang and Jeon (2013). Only 5 types were taken to be analyzed. From the analysis, the translator only applied 6 of the 9 subtitling strategies proposed by Cintas and Remael (2021). These strategies include loan, literal translation, explicitation, substitution, compensation, and omission. Loan is most often used to translate personal names terms of address. Literal translation is most frequently used to translate kinship terms of address. Meanwhile, substitution is most frequently used to translate work position, common nouns, and attention-catching terms of address.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Fausta Fidela
Abstrak :
Pendidikan merupakan salah satu aspek esensial dalam kehidupan seorang individu. Setiap individu ingin mengejar pendidikan tinggi untuk mendapatkan legitimasi sosial dengan anggapan bahwa menempuh pendidikan tinggi akan lebih dihormati. Salah satu film yang membahas isu tersebut adalah Parasite, film yang disutradarai oleh Bong Joon-ho dengan tema kelas sosial yang terjadi di Korea. Oleh karena itu penulis ingin meneliti bagaimana ambisi masyarakat Korea terhadap pendidikan tinggi digambarkan dalam film Parasite. Selain itu, bentuk ambisi terhadap pendidikan tinggi dalam film Parasite, penyebab dan dampaknya bagi masyarakat akan dibahas dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa, ambisi terhadap pendidikan tinggi terjadi karena keinginan untuk mendapatkan mobilitas sosial. ......Education is one of the essential aspects of an individual's life. Every individual wants to pursue higher education to gain social legitimacy with the assumption that pursuing higher education will be more respected. One of the films that discusses this issue is Parasite, a film directed by Bong Joon-ho with the theme of social class that takes place in Korea. Therefore, the author wants to examine how Korean people ambitions towards higher education are depicted in the film Parasite. In addition, the form of ambition towards higher education in the film Parasite, its causes and impact on society also will be discussed in this study. The method used in this study is descriptive qualitative with a literary sociology approach. Through this research it can be seen that, ambition towards higher education occurs due to the desire to obtain social mobility.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Ditya Wianti
Abstrak :
Korea Selatan menjadi salah satu dari tiga negara yang merasakan dampak signifikan selama Krisis Finansial Asia yang dimulai pada Juli 1997. Pemerintahan Korea Selatan pada masa itu yang baru saja beralih dari kepemimpinan Presiden Kim Young-Sam ke Presiden Kim Daejung mendukung sebuah gerakan bagi masyarakat yang dikenal sebagai Geum Moeugi Undong. Gerakan yang dimulai dari kelompok sipil merupakan salah satu cara Korea Selatan untuk memulihkan perekonomian. Melalui media massa, pemberitaan mengenai pergerakan tersebut dapat didengar dan diikuti oleh masyarakat secara sukarela dari seluruh pelosok negeri. Berdasarkan data yang ada, pemerintah berhasil mengumpulkan sekitar 227 ton emas yang senilai sekitar 2,13 miliar dolar Amerika untuk membayar hutang negara. Hal ini membuat Korea bebas dari hutang IMF pada Agustus 2001. Dengan menggunakan analisis framing dari William A. Gamson, penelitian ini membahas framing yang dilakukan oleh Chosun Ilbo dan KBS dalam pemberitaan mengenai Geum Moeugi Undong. Berdasarkan hasil analisis, terbukti bahwa kedua media massa memiliki peran yang berstruktur sebagai pemantik wacana (Chosun Ilbo) dan penyelenggara wacana (KBS) dengan tujuan akhir yang sama walaupun keduanya melakukan framing dengan cara yang berbeda. ......South Korea became one of three countries that felt significant impact during the Asian Financial Crisis which began in July 1997. The South Korean government at that time, which had just transitioned from the leadership of President Kim Young-Sam to President Kim Daejung supported a movement for people known as Geum Moeugi Undong. The movement that started from civic groups is one of South Korea's ways to restore the economy. Through the mass media, news about the movement can be heard and followed by the community voluntarily from all corners of the country. Based on available data, the government managed to collect about 227 tons of gold, which is worth around US$2.13 billion to pay off the country's debt. This made Korea free from IMF debt in August 2001. Using William A. Gamson's framing analysis, this study discusses the framing carried out by Chosun Ilbo and KBS in the news about Geum Moeugi Undong. Based on the results of the analysis, it is evident that the two media have a structured role as a discourse trigger (Chosun Ilbo) and an organizer (KBS) with the same ultimate goal even though both of them do framing in different ways.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Arfiany
Abstrak :
Onomatope adalah kata yang terbentuk dari imitasi bunyi hasil tangkapan indra pendengaran. Onomatope sering ditemukan dalam cerpen, komik, maupun novel Korea. Objek penelitian ini adalah teknik penerjemahan onomatope dari bahasa Korea ke bahasa Indonesia dengan menggunakan novel Almond sebagai korpus data. Latar belakang dilakukannya penelitian, yaitu kebaruan penelitian pada onomatope bahasa Korea dalam novel yang belum ditemukan dalam penelitian lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan jumlah onomatope diklasifikasikan berdasarkan jenisnya dan teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan onomatope bahasa Korea ke bahasa Indonesia dari novel Almond berdasarkan jenis klasifikasinya. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif-kualitatif dengan analisis penelitian menggunakan teori teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir (2002). Hasil penelitian menunjukkan 1 kata termasuk jenis onomatope suara binatang, 101 kata suara manusia, tidak ada kata suara instrumen, dan 9 kata lainnya termasuk dalam aneka ragam tiruan bunyi lain. Sementara, ada 5 teknik penerjemahan yang digunakan: peminjaman, deskripsi, kreasi diskursif, padanan lazim, dan kompresi linguistik. ......Onomatopoeia is a word formed from the imitation of sounds captured by the sense of hearing. Onomatopoeia is often found in Korean short stories, comics, and novels. The object of this research is translation techniques of onomatopoeia from Korean to Indonesian using Almond novel as a data corpus. The novelty of Korean onomatopoeia analysis in novel that has not been found in other research became the background to the research. The aim of this research is to show the number of onomatopoeia classified based on the sound classifications and the translation techniques that used in translating Korean onomatopoeia into Indonesian from the Almond novel also based on the sound classifications. This qualitative-descriptive research used the translation techniques by Molina and Albir (2002) for analysing. Research result shows that 1 word is classified as animal sounds, 101 words are human sounds, no word is instrument sounds, and 9 there words are miscellaneous sounds. There are 5 translation techniques used: borrowing, description, discursive creation, established equivalent, and linguistic compression.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Shafa Aziizah
Abstrak :
National Cancer Center merupakan pusat penelitian dan penanganan kanker nasional yang terletak di Korea Selatan. Lembaga ini didirikan untuk penelitian, pengobatan, dan pengajaran terkait penyakit kanker. Berbeda dengan National Cancer Center yang juga memiliki pusat penelitian dan sekolah khusus, Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah rumah sakit khusus untuk pasien kanker. Kedua rumah sakit menerima relawan sebagai unsur supporting di rumah sakit. Penelitian ini membahas peran relawan di kedua rumah sakit dalam membantu pasien kanker selama menjalani perawatannya. Penelitian komparatif ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis peran relawan di kedua lembaga. Penelitian ini diusung dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam bentuk wawancara secara mendalam. Selain itu, penulis juga melakukan studi pustaka demi memperoleh data-data terkait National Cancer Center dan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Peran dan pengaruh para relawan terhadap keberlanjutan pelayanan rumah sakit dianalisis menggunakan teori budaya perusahaan dengan pertimbangan latar kebudayaan nasional dari kedua rumah sakit. Hasil penelitian menekankan bahwa peran relawan di kedua lembaga tidak sekedar membantu pasien melainkan juga membantu kelancaran operasional rumah sakit. ......National Cancer Center in South Korea is an institution that specializes in cancer research and treatment. This institution operates in maintaining the development of cancer research, treatment, and academic studies. On the other hand, Dharmais Cancer Hospital is not an institution that focuses on research nor academic studies but is a hospital that specializes only in treating varieties of cancer patients. An equally significant aspect of both institutes is that National Cancer Center and Dharmais allow volunteers to be recruited as the hospital's supporting role. This research is conducted to analyze the role of volunteers in accompanying cancer patients during their stays at either National Cancer Center or Dharmais hospital. The purpose of this comparative research is to compare and analyze the role of volunteers in both institutes. The research proposes descriptive qualitative methods through a deep interview. In order to provide a great thesis, the writer will do a literature review from previous research to gain information on National Cancer Center and Dharmais Cancer Hospital. Volunteer’s roles and effects in maintaining the hospital’s service will also be analyzed using theory of company culture while considering the country’s culture in both hospitals. The results emphasize that volunteer roles in both institutions are not solely to help the patients but also to ease the hospital's operating system.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Radya Ratih Hanum
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai unsur-unsur Romantisisme dalam lirik lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Jung Seung Hwan. Penyanyi asal Korea Selatan ini dikenal akan lagu-lagunya yang romantis dan emosional. Lagu-lagu Jung Seung Hwan yang dianalisis pada penelitian ini adalah “Wind”, “It's Raining”, dan “The Snowman”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur Romantisisme yang dalam lirik lagu-lagu tersebut. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah studi pustaka dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lagu-lagu ini memiliki unsur-unsur Romantisisme di dalamnya. Unsur-unsur Romantisisme yang terkandung dalam ketiga lagu adalah kembali ke alam, melankoli atau kemurungan, dan kerinduan akan masa lalu. Unsur-unsur Romantisisme ini tergambarkan dari diksi atau pilihan kata yang digunakan pada ketiga lagu tersebut. ......This study discusses the elements of Romanticism portrayed in Jung Seung Hwan's songs’ lyrics. Jung Seung Hwan is a singer from South Korea who is known for his romantic and emotional songs. Jung Seung Hwan's songs that were analyzed in this study are “Wind”, “It's Raining”, and “The Snowman”. The aim of this study is to analyze the elements of Romanticism portrayed in the lyrics of these songs. The research method employed in this study is literature review with descriptive analysis method. The result indicates that these songs have elements of Romanticism in them. The elements of Romanticism portrayed in these songs are a return to nature, melancholy, and longing for the past. These elements of Romanticism are illustrated by the diction or choice of words used in these three songs.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>