Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Handayani Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu strategi untuk meningkatkan asupan gizi ada!ah melalui makanan pendamping AS! dengan biaya rendah, menggunakan makanan lokal yang tersedia dan pengolahan makanan sederhana, Kami menyajikan basil dari studi fonnatif pengembangan resep makanan pendamping AS! lokal padat gizi untuk bayi 9-11 bulan. Penelitian dilakulom di Lombok Timur pada bulan Februari 2010. Pengumpulan data termasuk survey pasar, wawancara kelompok dengan pengasuh dan kader, uji coba resep, pengernbangan resep dan 7 hari uji coba penerimaan resep di rumah tangga. Resep yang dicoba oleh sebagian besar rumah tangga di dusun dekat dan jauh pasar adalah bakso ikan dan cap cay, sedangkan resep yang paling sediklt dicoba adalah resep abon hati ayam. Terdapat potensi untuk memperoleh manfaat dari rnodifikasi resep lokal pada kecukupan gizi pada bayi 9-11 bulan.
ABSTRACT
One of the strategy to improve the intake of problem nutrients was through the low cost complementary foods, using locally available foods and simple food processing. We present results from a formative study on the development of modified local nutrient-dense complementary foods for 9-11 month old infants. The study was conducted in East Lombok on February 2010. The data collection including a series of market survey, group interview with caregivers and cadres, recipe trials, recipe development, and 7-day HH acceptability trial. The recipe that mostly tried by the household in near and far market hamlet was fish meatballs and cap cay. while the least recipe tried was chicken liver abon. This study suggested that there would be potential lo benefit from the modified recipes on nutrient adequacy among 9-11 mo infants.
2010
T32845
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Dwita Dibyareswati
Abstrak :
Reducing food intake declines the opportunity of infant and young child to obtain sufficient, both quantity and quality food during and after diarrhea. This study will provides clearer information to caregiver’s practice on dietary management of child during diarrhea.The respondents of this study were children with the diarrhea disease (n= 7) and during recovery period (n = 7). The study was conducted using observation, in-depth interview, and dietary assessment. Result of this study suggested that caregivers need to increase their awareness of infant’s appetite, actively maintain their child’s hydration and give sufficient feeding during diarrhea. ......Perilaku pengasuh dalam mengurangi asupan makanan anak tidak hanya menurunkan kecukupan konsumsi asupan anak, tetapi juga kualitas makanannya selama dan setelah diare. Penelitian ini memberikan informasi lebih jelas tentang cara pengasuh memberikan makanan pada anak saat diare. Responden penelitian ini adalah anak yang menderita diare (n= 7), atau sudah memasuki tahap penyembuhan (n= 7). Penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara mendalam tentang asupan dan pola makan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuh perlu meningkatan kesadaran akan adanya perubahan nafsu makan anak dan aktif menjaga kecukupan cairan dan nutrisi saat diare.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ardelia Suhartono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum dan praktik pemberian makan bayi, aksesibilitas pangan anak dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor (individu dan sosial-lingkungan) yang mempengaruhi ibu untuk mempraktikkan pemberian makan bayi. Pada tahap pertama (kuantitatif) yang didesain secara potong lintang, 76 responden direkrut dengan cara pengambilan sampling total. 14 ibu tidak bekerja dengan praktik pemberian makan bayi yang baik dan kurang diklasifikasikan dengan Indeks Pemberian Makan Bayi dan Anak di wawancara secara mendalam. Mayoritas praktik pemberian makan bayi yang dilakukan oleh ibu tidak sesuai dengan panduan WHO. Pada periode awal umur bayi, faktor sosial-lingkungan ibu lebih dirasa mempengaruhi ibu. Sedangkan, ketika usia anak meningkat, kedua faktor dirasa mempengaruhi dalam praktik pemberian makan bayi.
ABSTRACT
This study aimed to assess general characteristics and infant feeding practices (IFP) following WHO guideline, child’s food accessibility and to describe factors (personal and socio-environmental) influenced mothers to practice infant feeding. In the 1st phase (quantitative) designed as a cross sectional study, 76 respondents were recruited through total sampling. Meanwhile, 14 non-working mothers with good or poor IFP classified using Infant and Child Feeding Index were in-depth interviewed. Most of the IFP do not comply WHO guideline. At the early period of child’s age, mothers’ socio-environmental factors much felt to influence IFP. Meanwhile, when the child’s age is increasing, both factors influenced them to practice infant feeding.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Ririn Andrias
Abstrak :
Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk membandingkan status ketahanan pangan rumah tangga pada keluarga Tenaa Kerja Indonesia Pria dan Wanita, faktor-»faktor penyebab dan dampaknya terhadap status gizi anak. Penelitian dilakukan pada bulan januari hingga Maret 20l0 di Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jender tenaga kerja Indonesia menentukan status ketahanan pangan rumah tangga. Pada keluarga tenaga kerja pria, juga diketahui memiliki respons pemberian makan anak yang lebih bagus, cenderung memilih fasilitas pencarian pertolongan kesehatan yang formal, melakukan respons yang tepat ketika anak rewel, dan mempunyai pengetahuan mengenai pengasuhan anak yang Iebih baik. Tidak ditemukan perbedaan yang signitikan mengenai status gizi anak pada keluarga Tenaga Kerja Indonesia pria dan wanita.
This cross sectional study was aimed to compare household food security among household attached to male and female migrant worker, its determinant factors and impact on child nutritional status. Study was done in February-March 2010, involving 450 households in Tulungagung Districts, East Java Province, and found gender of the migrant worker is a predictor of household food security status. Household attached to male migrant workers had better responsive feeding, prefer forma] health seeking facilities, did more appropriate response when the child is crying and had better knowledge on child caring. Child nutritional status was not significantly different among two groups.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32897
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Rospita
Abstrak :
Studi cross sectional ini bertujuan untuk membuat Iembaran data HACCP dan mengetahui praktek pembuat makanan di Kotamadya Bekasi. Hasil Studi menemukan 10 makanan yang paling sering dikonsumsi oleh anak 6-24 buian adalah sayur bening bayam, sayur sop, nasi, nasi tim, biskuit, bubur ayam, bubur instant, tempe goreng, ikan goreng, dan telur dadar dengan CCP yaitu pemasakan, pendinginan, penyimpanan, pemanasan ulang, pembelian, penyiapan, dan penambahan bahan setelah pemanasan. Praktek pembuat makanan yang diiclentifikasi meliputi tidak memasak secara menyeluruh, tidak segera memakan makanan, tidak memanaskan makanan, tidak membaca tanggal kadaluarsa, tidak memeriksa kondisi kemasan ketika pembelian, dan tidak mencuci tangan dengan benar.
This cross sectional study aimed to develop HACCP data sheet and assess food handler's practices in Bekasi municipality. The study found 10 foods mostly consumed by 6-24 months old children were spinach soup, vegetable soup, cooked rice, nasi tim, biscuit, ready to eat rice porridge, instant porridge formula, fried temps, fried lish, and egg omelet. The CCPS commonly found were cooking, holding, storing, reheating, purchasing, preparation, and addition of ingredients after heat treatment. Food handler's practices identified were not thoroughly cooking; not eating cooked food promptly; not reheating; not reading expiry date; not observing broken package; and improper hand washing.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32901
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Wandini
Abstrak :
Secara umum studi cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui status gizi dan praktik pemberian makan yang diterima oleh anak usia 0-59 bulan yang tinggal di panti asuhan di Jakarta. Penelitian dilakukan di tiga panti asuhan yang dikhususkan untuk menampung anak usia balita. Sebanyak 144 anak usia balita di panti dilibatkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil studi, sebesar 21.9% anak termasuk dalam kategori gizi kurang, 35.2% pendek, dan 6,5% kurus. Hampir 90% anak yang kebutuhan protein dan vitamin A nya terpenuhi, namun lebih dari 90% anak yang kebutuhan zinc nya tidak terpenuhi. Pada kenyataannya, kandungan gizi pada makanan yang disajikan oleh panti pun tidak memenuhi kebutuhan anak untuk zinc. Penelitian ini menemukan beberapa praktik pemberian makan yang tidak tepat seperti, tipe makanan dan respond pengasuh yang tidak tepat, juga praktik pemberian makan saat anak sakit dan dalam masa pemulihan. 71,5% anak menderita ISPA dan 22,2% menderita diare, sementara 18.8% anak menderita ISPA dan diare. Penelitian ini menemukan beberapa praktik yang tidak tepat seperti dalam hal penanganan makanan, penggunaan botol makanan (bottle feeding), tidak praktik cuci tangan yang tidak dilakukan oleh anak maupun pengasuh ketika menyajikan makanan atau menyuapi anak, serta beberapa hal lain yang dapat memungkinkan terjadinya kontaminasi silang ataupun memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular. ......In general, this cross sectional study aims to explore nutritional status and feeding practice received by orphanage children aged 0-59 months in Jakarta. This study was conducted in three orphanages that are specifically accomodate under five children. Totally, 144 under five children in the orphanages were included in this study. This study found, 21.9% of children were underweight, 35.2% were stunting, and 6.5% were wasting. Almost 90% children had adequate protein and vitamin A, but more than 90% of them had zinc inadequacy. In fact, nutrient content in the food served by orphanage was also not fulfilled child's requirement for zinc. This study found inappropriate feeding practice received by children, i.e in appropriate food type, inappropriate respond from caregiver during feeding and improper feeding during illness and recovery. 71.5% of children were suffered from ARI, 22.2% suffered from diarrhea and 18.8% children suffered from ARI and diarrhea. This study found some inappropriate practice of food handling such as the use of bottle feeding, hand-washing which was not practiced by children or caregivers when serve food or feeding children, as well as some other things that could allow cross-contamination, or facilitate the spread of infectious diseases.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31539
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library