Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Daru Cahayadi
"Latar belakang
Osteoartritis (OA) adalah penyakit akibat dari pengaruh mekanik dan biologi sehingga menyebabkan gangguan rangkaian normal degradasi dan sintesis dari kondrosit tulang rawan sendi, matrik ekstraseluler dan subkondral. Penyakit OA menyebabkan perubahan pada morfologi, biokimia, molekuler dan biomekanik baik sel maupun matrik yang mengakibatkan perlunakan, fibrilasi, ulserasi, hilangnya tulang rawan sendi, skierosis dan eburnasi dari tulang subkondral, osteofit dan kista subkondral.
Diagnosa OA lutut dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dengan gejala utamanya nyeri, kaku, berkurangnya mobilitas sendi, gambaran radiologis clan artroskopi. Sedangkan penatalaksanaan OA lutut meliputi tindakan tanpa pembedahan dan pembedahan. Tnndakan tanpa pembedahan meliputi rehabilitasi, perubahan gaya hidup, bracing, alat Bantu dan pemberian obat bads dengan NSAID maupun kondroprotektif baik oral maupun injeksi. Sedangkan tindakan pembedahan meliputi artroskopi, osteotomi dan artroplasti. Dengan artroskopi lavage akan mengeluarkan fragmen mikroskopi clan makroskopi dari tulang rawan dan `loose bodies' yang dapat menyebabkan sinovitis yang menjadi penyebab nyeri lutut dan mengeluarkan mediator-mediator inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi.
Tujuan
1. Mengevaluasi efektifitas artroskopi lavage dengan anestesi lokal dengan Cara membandingkan sebelum intervensi dan setelah intervensi (1,2 dan 3 bulan) menggunakan The Western Ontario and McMaster University (WOMAC) Osteoarthritis Index.
2. Melakukan predrksi keberhasilan artroskopi lavage.
Metode
Penelitian ini merupakan uji klinis eksperimental before and after dengan cars pengambilan sampel secara konsekutif. SampeI diperoleh dari seluruh pasien osteoartritis lutut yang datang di poliklinik Orthopaedi Rumali Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan bersedia dilakukan artroskopi lavage pads bulan Januari sampai Juni 2005.
Hasil
Berdasarkan basil analisa statistik dengan menggunakan kriteria indek WOMAC satu persatu (24 variabeI), basil intervensi artroskopi lavage dengan anestesi lokal menunjukkan keberhasilan pads 1 dan 2 bulan post intervensi .
Dari analisa multivariate didapatkan hubungan antara post intervensi 1,2 clan 3 bulan dengan artroskopi diagnostik derajat IV.
Dengan artroskopi diagnostik derajat IV maka basil prediksi keberhasilan post intervensi untuk derajat nyeri lutut 1 bulan 68.2%, 2 bulan 26.4% dan 3 bulan 13.6%, sedangkan untuk derajat kekakuan lutut untuk 1 bulan 68.2%, 2 bulan 54.5% dan 3 bulan 22.7% dan terakhir untuk derajat kesulitan fungsi fist ik untuk 1 bulan 72.7%, 2 bulan 54.5% dan 3 bulan 223%.
Kesimpulan
Tindakan artroskopi lavage dengan anestesi lokal cukup efektif pads pasien osteoartritis lutut. Bila hal tersebut dilakukan pasien dengan artroskopi diagnostik derajat IV maka tingkat keberhasilan mash didapatkan pada 3 bulan post intervensi ± 20 % dari kriteria indek WOMAC."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T18158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Suryo Efar
"Latar Belakang: Diagnosis dan tatalaksana osteoartritis lutut sementara ini lebih berfokus pada sendi tibiofemoral dan kesegarisan di bidang tersebut, yang hanya memberikan asosiasi lemah dengan nyeri dan disabilitas. Sementara itu, masih sangat minim studi yang mempelajari kesegarisan patela pada osteoartritis lutut, terutama hubungannya dengan derajat keparahan penyakit secara radiografis, defek kartilago, dan juga nyeri dan disabilitas.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang diikuti oleh pasien RSUPN Cipto Mangunkusumo yang terdiagnosis osteoartritis lutut. Subjek menjalani pemeriksaan radiografis dan magnetic resonance, dari situ dievaluasi kesegarisan patela, grade Kellgren-Lawrence (KL), dan defek kartilago yang dinilai dengan grade International Cartilage Regeneration and Joint Preservation Society(ICRS). Kesegarisan patela dinilai dari sulcus angle(SA), congruence angle(CA), trochlear angle(TA), lateral trochlear inclination(LTI), trochlear depth(TD), bisect offset(BO), patellar displacement(PD), lateral patellar tilt angle(LPTA), dan lateral patellofemoral angle(LPFA).Pasien juga diukur skor WOMAC yang menilai nyeri dan disabilitas.
Hasil: Ditemukan korelasi antaraTA (r = -0,397; p < 0,001), LTI (r = -0,333; p = 0,004), BO (r = 0,268; p = 0,020), dan PD (r = 0,299; p = 0,009) dengan grade KL patelofemoral. TA juga berkorelasi juga dengan grade KL tibiofemoral (r = -0,246; p = 0,033). TA (r = -0,246; p = 0,033) juga berkorelasi dengan grade KL tibiofemoral. Tidak ditemukan parameter kesegarisan patela yang berkorelasi dengan grade ICRS. Sementara itu SA (r = 0,238; p = 0,039), LTI (r = -0,235; p = 0,042), TD (r = -0,374; p = 0,001), BO (r = 0,257; p = 0,026) dan LPTA (r = 0,267; p = 0,021) berkorelasi dengan nyeri. LTI (r = -0,229; p = 0,048), TD (r = -0,251; p = 0,030) dan LPTA (r = 0,314; p = 0,006) berkorelasi terhadap disabilitas.
Kesimpulan: Kesegarisan patela axial berkorelasi dengan keparahan radiografis osteoartritis lutut, tidak hanya pada kompartemen patelofemoral tetapi juga tibiofemoral. Kesegarisan patela juga berkorelasi dengan nyeri dan disabilitas.
......Background: Diagnosis and treatment of knee osteoarthritis has been focused on the tibiofemoral joint and its alignment, even though they provide little contribution to pain and disability. The aim of this study is to evaluate the axial patellar alignment in patients with knee osteoarthritis, especially its association with the radiographic findings, cartilage defect on magnetic resonance, as well as pain and disability.
Methods: Patients with knee osteoarthritis underwent radiographic and magnetic resonance examinations. Patellar alignment was represented by sulcus angle (SA), congruence angle (CA), trochlear angle (TA), lateral trochlear inclination (LTI), trochlear depth (TD), bisect offset (BO), patellar displacement (PD), lateral patellar tilt angle (LPTA), dan lateral patellofemoral angle (LPFA). We evaluated the association between patellar alignment and Kellgren-Lawrence (KL) grade of the radiographs, International Cartilage Regeneration and Joint Preservation Society (ICRS) grade of the cartilage defect on magnetic resonance images, and the Western Ontario and McMaster Universities Arthritis Index (WOMAC) score.
Results: Radiographically, TA  (r = -0,397; p < 0,001), LTI (r = -0,333; p = 0,004), BO (r = 0,268; p = 0,020), and PD (r = 0,299; p = 0,009) were correlated with patellofemoral KL grade. TA was also correlated with tibiofemoral KL grade (r = -0,246; p = 0,033). However, no patellar alignment index was found to be correlated with ICRS grade. Furthermore SA (r = 0,238; p = 0,039), LTI (r = -0,235; p = 0,042), TD (r = -0,374; p = 0,001), BO (r = 0,257; p = 0,026) and LPTA (r = 0,267; p = 0,021) were correlated with pain score in WOMAC. Meanwhile, LTI (r = -0,229; p = 0,048), TD (r = -0,251; p = 0,030) and LPTA (r = 0,314; p = 0,006) were correlated with disability score in WOMAC.
Conclusion: Axial patellar alignment was correlated with radiographic severity of knee osteoarthritis, not only in patellofemoral compartment but also in tibiofemoral compartment. Patellar alignment was also associated with pain and disability."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library