Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Juli Sapitri
Abstrak :
Bencana merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, namun dampak yang ditimbulkan oleh bencana dapat diminimalisir atau dihindari. Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan dengan penguatan kapasitas organisasi dalam menghadapi bencana. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kapasitas Dinas Kesehatan daerah Kota Padangsidimpuan dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana alam. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan dalam penyelenggaraan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana alam belum ditunjang oleh ketersediaan regulasi/peraturan, struktur organisasi dan dana. Sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan belum berjalan sebagaimana seharusnya. Penguatan kapasitas sumberdaya hanya terfokus pada pemberian pelatihan pada sumber daya manusia. Kegiatan pengurangan risiko kesehatan akibat bencana difokuskan pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan serta gizi. Pelaksanaan koordinasi lintas sektor belum terselenggara dengan baik, dengan sektor lain masih kurang. Upaya pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan dilakukan dengan melibatkan kader posyandu dalam kegiatan penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat, namun belum ditunjang oleh pembinaan terhadap masyarakat terkait penanganan krisis kesehatan akibat bencana. Kesimpulan: Kapasitas organisasi Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana masih belum memadai, perlu penguatan kapasitas organisasi melalui penetapan regulasi/peraturan, struktur organisasi yang jelas, penyediaan sistem informasi, meningkatkan koordinasi dengan sektor terkait dalam pengerahan sumber daya dan pemberdayaan masyarakat.
Disaster is an event that cannot to be predicted when it will occur, but the impact caused by a disaster can be minimize or avoided. Disaster risk reduction can be done bay strengthening organizational capacity in the face of disaster. The purpose of this study was to analyze the capacity of the Padangsidimpuan district Health Office in overcaoming the health crisis due to natural disaster. had not been supported by. This research is a qualitative research with descriptive design. The result showed that the Padangsidimupuan Health Office in the management of health crisis response due to natural disaster had not been supported by avaibility of regulation, organizational structure and fund. The health crisis management information system has not yet proceeded as it should. Strengthening resource capacity is only focused on providing training to human resources. The activity of reducing health risk due to disaster is focused on the implemntation of health service and prevention and control of disease enviromental helath and nutrition. Cross sectoral coordination has not been carried out properly, with other sector still lacking. Effort to empower comunity in the management of health crisis ar carried out by involving Posyandu cadres in health education activitiesfor the comunity, but have been supported by guidance to the comunity regarding the handling of the health crisis crisis caused by disaster. Concusion : The organzational capacity of the Padangsidimpua Health Office in managing the helath crisis due to disaster is stillinadequate, it need strengthen organizational capacity through regulation, clearorganizational structure, provisison of information system,improve coordination with related sector in resource mobilization and comunity empowerment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rizki Novita Sejati
Abstrak :
Upaya mendukung visi dan misi Rumah Sakit Daerah Umu (RSUD) Koja Dalam menyediakan layanan yang unggul dan terstandardisasi membutuhkan rencana perencanaan strategis. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana pemasaran strategis Instalasi rawat jalan dengan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Menganalisis faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan, dalam pembangunan pemasaran Rumah Sakit Koja. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dan data primer sekunder. Data primer diambil melalui wawancara mendalam dengan manajemen dan survei langsung kepuasan pasien di instalasi rawat jalan dengan 110 responden. Sedangkan data sekunder dilakukan dengan menggali data internal dan eksternal RSUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Koja berada di sel II yaitu pada posisi "Grow and Build" dengan strategi terbaik yang dipilih adalah strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk pengembangan. Pengembangan strategi pemasaran juga diperlukan karena perubahan kondisi eksternal dan internal yang dinamis (dialami hampir setiap tahun perubahan). Pelaksanaan pengembangan rencana strategis untuk pemasaran instalasi dalam perawatan jalan tersebut membutuhkan dukungan manajemen puncak serta kesadaran dari staf tentang pentingnya pemasaran agar strategi pemasaran dapat berjalan lebih baik optimal. ...... Efforts to support the vision and mission of the Umu Regional Hospital (RSUD) Koja. In providing superior and standardized services, it requires a strategic planning plan. This study aims to develop a strategic marketing plan outpatient installation with a qualitative approach with a descriptive analytic design. Analyzing the factors of opportunities, threats, strengths and weaknesses in the marketing development of Koja Hospital. The research was conducted by analyzing data and secondary primary data. Primary data were collected through in-depth interviews with management and direct surveys of patient satisfaction in outpatient installations with 110 respondents. Meanwhile, secondary data is done by digging internal and external data from the RSUD. The results showed that RSUD Koja is in cell II, namely in the "Grow and Build" position with the best strategy chosen is an intensive strategy which includes market penetration, market development and product development. Marketing strategy development is also needed due to dynamic external and internal changes (experienced changes almost every year). The implementation of the development of a strategic plan for the marketing of the installation in road maintenance requires top management support and awareness from staff about the importance of marketing so that the marketing strategy can run better optimally.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Darmiasih
Abstrak :
RSUP Fatmawati sebagai rumah sakit pendidikan kelas A dituntut untuk memiliki kualitas dokumentasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan sisi dokumen rekam medis pasien rawat inap kebidanan November-Desember 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian didapatkan rata-rata rekam medis pasien rawat inap kebidanan yang masuk dalam kategori lengkap sebesar 5%. Rata-rata kelengkapannya adalah 85,67% dan masuk dalam kriteria baik. Kompleksnya variabel dalam formulir rekam medis, dukungan sarana prasarana masih terdapat kekurangan serta SDM yang kurang juga menjadi hambatan dalam pengisian rekam medis secara lengkap. ......Fatmawati Hospital as educational hospital type A required to have a good quality in patient documentation. The objective of this research is to identify the completeness of obstetric inpatient medical record in Fatmawati Hospital November-December 2014. This research use both quantitative and qualitative method by using observation and in-depth interview. The result of this research found that average of obstetric inpatient medical record that included in complete category was 5%. About 85,67% complete medical record can be said in to good criteria. Medical record's variabels are too complex, lack of infrastructure support, and lack of human resources.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Mira Candrawati
Abstrak :
Tidak sesuainya waktu tunggu rawat jalan di Poliklinik Spesialis RS Hermina Bogor dengan standar dapat mempengaruhi mutu unit dari sisi penyedia layanan, sedangkan dari sisi pasien akan menghambat proses pelayanan rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan usulan desain cetak biru layanan yang menggambarkan proses pelayanan rawat jalan pasien JKN, menganalisis titik-titik lamanya waktu tunggu rawat jalan, dan faktor-faktor penyebab lamanya waktu tunggu rawat jalan di Poliklinik Spesialis. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi (dari pasien datang mengambil nomor antrian hingga selesai mendapatkan obat atau tidak mendapatkan obat), telaah dokumen, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bottleneck paling besar yang menghambat proses pelayanan rawat jalan adalah saat pasien mengantre pendaftaran. Peneliti mengusulkan desain cetak biru layanan untuk pasien rawat jalan JKN sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan.
The incompatibility of outpatient waiting time at the Specialist Polyclinic of Hermina Bogor Hospital with standards, can affect the quality of the unit from the service provider side, while from the patient side it will delay the outpatient service process. This study aims to obtain a design of service blueprint that describes the outpatient care process of JKN patients, analyze the touchpoints of long outpatient waiting time, and the factors causing the long waiting time for outpatient care at Specialist Polyclinic. The design of this study used a qualitative approach with direct observation (from patients arrived at hospital to pick up the queue number until they finished getting the drug or not), document review, and in-depth interviews. The results of the study show that the biggest bottleneck that inhibits the outpatient service process is when patients queue for registration. The researcher proposed a service blueprint design for JKN outpatients as an improvement effort to improve service quality.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasni Rahmiati
Abstrak :
Saat pandemi Covid-19 hadir di Indonesia, ruang gerak masyarakat menjadi terbatas dan mengubah banyak aspek kehidupan. Sektor perekonomian serta sektor kesehatan menjadi sektor yang paling terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Adanya pembatasan sosial berkontribusi pada melemahnya perekonomian, baik dari tingkat nasional, bahkan hingga ke individu masyarakat. Hal tersebut tentu juga berimbas pada Kabupaten Kebumen. Terlebih, selama beberapa tahun berturut-turut Kebumen ditetapkan sebagai kota termiskin di Jawa Tengah. Namun di tengah kondisi perekonomian yang sedang melemah, salah satu desa di Kebumen, kabupaten termiskin di Jawa Tengah, Desa Karangsari mampu mendapatkan gelar pelopor Kampung Tangguh Nusantara Candi, sebuah penghargaan yang diberikan oleh Polisi Daerah (Polda) Jawa Tengah kepada desa yang mampu menjaga kestabilan pangan, keamanan, dan kesehatan dalam kondisi Covid-19 serta memiliki penanganan Covid-19 terbaik. Dana desa digunakan untuk menjaga kesehatan sampai ke tingkat desa. Dalam mengatasi kondisi pandemi Covid-19, pemerintah merilis kebijakan refocusing dana desa dalam rangka percepatan penanganan kasus Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran implementasi kebijakan pemanfaatan dana desa untuk penanganan Covid-19 di Desa Karangsari pada tahun 2020-2021. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah stakeholder di tingkat Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Desa yang dipilih berdasarkan kesesuaian informasi yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan dana desa untuk penanganan Covid-19 baik dari sisi komunikasi, struktur birokrasi, disposisi, sumber daya, serta kondisi sosial politik di Desa Karangsari yang sudah berjalan cukup baik walau masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Walaupun masih belum memenuhi target pemanfaatan dana desa yang sebesar 7 persen dari target 8 persen, peran dan dukungan pelaksana kebijakan di sektor kesehatan memberikan kontribusi yang baik sehingga Desa Karangsari mendapatkan penghargaan Kampung Tangguh Nusantara Candi. ......When the Covid-19 pandemic arrived in Indonesia, people's space for movement became limited and changed many aspects of life. The economic sector and the health sector are the sectors most affected by the Covid-19 pandemic in Indonesia. The existence of social restrictions contributed to a weakening of the economy, both at the national level and even down to the individual community. This of course also has an impact on Kebumen Regency. Moreover, for several years in a row Kebumen has been designated as the poorest city in Central Java. However, in the midst of a weakening economic condition, one of the villages in Kebumen, the poorest district in Central Java, Karangsari Village was able to get the title of pioneer of Kampung Tangguh Nusantara Candi, an award given by the Central Java Regional Police (Polda) to villages that are able to maintain stability. food, safety and health in Covid-19 conditions and has the best handling of Covid-19. Village funds are used to maintain health down to the village level. In overcoming the conditions of the Covid-19 pandemic, the government released a policy of refocusing village funds in order to accelerate the handling of the Covid-19 case. The purpose of this research is to see an overview of the implementation of the policy of utilizing village funds for handling Covid-19 in Karangsari Village in 2020-2021. This research is a case study research with a qualitative approach. The subjects of this study were stakeholders at the District Government to Village Government levels who were selected based on the appropriateness of the information needed. The results of the study show that the use of village funds for handling Covid-19 both in terms of communication, bureaucratic structure, disposition, resources, and socio-political conditions in Karangsari Village has been going quite well although there are still some things that need to be improved. Although it still has not met the village fund utilization target of 7 percent of the 8 percent target, the role and support of policy implementers in the health sector made a good contribution so that Karangsari Village won the Kampung Tangguh Nusantara Candi award.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhia Urfa
Abstrak :
Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis, sebagai kuman TB yang menyerang paru tetapi dapat mengenai organ tubuh lainnya. Kuman ini mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA). Perencanaan program penanggulangan tuberkulosis adalah proses perencanaan yang bersifat multidisiplin, lintas sektor dan lintas program untuk memberantas penyakit tuberkulosis dengan menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) karena penyakit tuberkulosis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen. Secara umum belum tercapainya angka penemuan penderita baru BTA positif dan angka kesembuhan lebih disebabkan karena sumber daya manusia yang belum optimal baik dari segi jumlah, kemampuan dan kualifikasinya, sarana pendukung untuk proses perencanaan program yang masih kurang yaitu data yang masih kurang lengkap dan dana program untuk penanggulangan program yang masih tebatas. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan agar dalam melakukan tahapan perencanaan program penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Singkil Utara perlu dilakukan lebih maksimal sehingga dalam masing-masing tahapan perencanaan tersebut memang benar-benar dilakukan dengan teratur dan terencana, diharapkan pula koordinasi dan keterpaduan antar program dan sektor lebih ditingkatkan lagi sehingga efektifitas dan efisiensi dalam penanggulangan Tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Singkil Utara dapat tercapai. ......Tuberculosis is a direct contagious disease caused by mycobacterium tuberculosis germ, as a TB germ which attacked lungs but can hit other organs. This germ has a special nature which is resistant of acid therefore called acid resistant bacteria (ARB). The planning of tuberculosis prevention program is a multidisciplinary, cross-sectional and cross-program planning process to exterminate tuberculosis disease by decreasing the mordibity rate and mortality rate caused by tuberculosis disease. This research is a qualitative research with descriptive design. The research used in-depth interview, observation, and documents review methods. Generally, the discovery rate of new patients of positive ARB and cure rate are not yet achieved due to the unoptimal human resourche either from total, skill or qualification aspects, lack of supporting facilities for the program planning process which are lack of data and limited program funding for the program prevention. Based on the research’s results, it is suggested that in conducting the Tuberculosis prevention program planning step in North Singkil Health Center, needed to be done more maximum so that on each step of that planning truly done regularly and planned, it is also expected for the coordination and integration between programs and sectors to be improved so that the effectiveness and efficiency in Tuberculosis prevention in North Singkil Health Center working area can be achieved.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Lutfianasari
Abstrak :
Dalam upaya meningkatkan mutu layanan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja telah melakukan inovasi layanan antar obat yang dinamakan dengan program Siantar (Sistem Antar Obat). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program Siantar yang dilakukan secara gratis bagi pasien rawat jalan di unit farmasi RSUD Koja. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan survey cepat terhadap 30 responden yang memanfaatkan layanan Siantar. Data dikumpulkan melalui telaah data sekunder, observasi, dan wawancara langsung kepada informan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Siantar sudah berjalan dengan baik, dibuktikan dengan hasil survey kepada pasien yang sudah cukup puas dengan layanan dan merasa sangat terbantu. Oleh karena itu, pihak rumah sakit merencanakan perluasan wilayah cakupan pelayanan menjadi 3 kecamatan. Namun masih terdapat sedikit kekurangan dalam aspek input, diantaranya pada aspek machine yaitu media pengiriman obat belum tersedia, method yaitu belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk kekosongan obat. Pihak manajemen maupun pemangku kebijakan disarankan untuk mengevaluasi kembali regulasi uang jasa bagi petugas pengantar obat, serta meningkatkan pemantauan dan pengawasan dalam teknis pelaksanaan program Siantar. ......In an effort to improve service quality, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja has innovated inter-drug services called the Siantar (Drug Delivery System) program. This research aims to evaluate the broadcast program that is carried out free of charge for outpatients in the Koja Hospital pharmacy unit. This research was conducted with a qualitative approach which was supported by a rapid survey of 30 respondents who took advantage of broadcast services. Data was collected through a review of secondary data, observations, and interviews directly with the research informants. The results of the research showed that the broadcast program had gone well, as evidenced by the results of the survey to patients who were quite satisfied with the service and felt very helpful. Therefore, the hospital plans to expand the service coverage area into 3 sub-districts. However, there are still a few shortcomings in the input aspect, including in the machine aspect, namely the drug delivery media is not yet available, the method is that there is no Standard Operating Procedure (SOP) for drug vacancies. Management and policy makers are advised to reevaluate the regulation of service fees for drug delivery officers, and improve monitoring and supervision in the technical implementation of the broadcast program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Restiyanti
Abstrak :
Dokter spesialis dan perawat merupakan inti dari pelayanan kesehatan. Krisis SDM Kesehatan khususnya dokter spesialis dan perawat, tingkat persaingan antar rumah sakit yang tinggi, adanya perubahan kebijakan baik dari pemerintah maupun organisasi membuat RS perlu mengantisipasi dan membuat strategi untuk mengatasi hal tersebut. Tesis ini membahas tentang rencana aksi pengembangan SDM dokter spesialis dan perawat di RS Graha Juanda Bekasi tahun 2014- 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis konten melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, dan CDMG (Consensus Decision Making Group). Kerangka konsep menggunakan analisis SWOT meliputi input stage yaitu dengan matriks EFE dan IFE, tahap kedua adalah mathcing stage dengan pencocokan menggunakan TOWS matriks dan penentuan posisi menggunakan IE matriks, serta tahap ketiga adalah desicion stage yaitu penentuan alternatif dan prioritas strategi dengan menggunakan QSPM. Hasil penelitian didapatkan RS Graha Juanda berada pada posisi sel V yaitu hold and maintain dengan alternatif strategi market penetration dan product development dengan prioritas strategi product development. Pengembangan pelayanan dan optimalisasi kinerja pelayanan RS serta SDM dokter spesialis dan perawat dalam jumlah, jenis, pengelolaan dan diklat adalah usulan yang diterjemahkan dalam bentuk rencana aksi. ......Specialist and nurses are the core of health care. The crisis in human resources of health particularly specialist and nurses, the competition levels among hospitals that are also high, and the changing of the policy either from the goverment or from the organization itself makes the hospital needs to anticipate and create their strategies to ovecome this situation. This thesis discusses the action plan for human resources development specialist and nurses at Graha Juanda hospital in Bekasi year 2014 – 2018. The design study is a content analysis of qualitative research through in-depth interviews, document review, and CDMG (Consensus Decision Making Group). The framework uses SWOT analysis by using the input stage includes EFE and IFE matrix, the second stage is the mathcing stage using TOWS matrix and matrix positioning using IE, the third stage is the stage to determinate the alternative decision and priority strategies using QSPM. The results showed Graha Juanda hospital is in the position of the V cells and that means hold and maintain. The alternative strategy is market penetration and product development strategies with the priority of product development. Hospital service development, optimization of hospital services performance and human resources specialist dan nurses in number, type, management, and training is proposed to be translated in the form of the action plan.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Adriana
Abstrak :
ABSTRAK
Selama satu setengah tahun, pengajuan penagihan klaim rawat inap oleh RS Awal Bros Pekanbaru kepada BPJS Kesehatan menemui berbagai kendala yaitu lamanya menyerahkan berkas penagihan klaim RS yang berdampak terlambatnya RS menerima pembayaran. Penelitian dengan metode preeksperimental pre test post test ini mengobservasi waktu proses dan waktu antar proses, mengidentifikasi waste pada proses penagihan klaim serta melakukan perbaikan jangka pendek dan jangka menengah menggunakan metode Lean Six Sigma. Hasil penelitian pada bulan April 2015 menunjukkan 98% waktu proses penagihan klaim merupakan kegiatan Non Value Added dengan waktu terlama melakukan serah terima berkas penagihan kepada verifikator BPJS kesehatan adalah 26 hari dan waktu tercepat adalah 12 hari dengan nilai sigma level adalah -3,85 dan defect per million adalah 999,943. Setelah dilakukan proses perbaikan dengan metode Lean Six Sigma pada bulan September 2015, kegiatan Non Value Added menurun menjadi 92% dengan waktu terlama melakukan serah terima berkas penagihan kepada verifikator BPJS kesehatan adalah 11 hari dan waktu tercepat adalah 3 hari dengan nilai sigma level adalah 1,48 dan defect per million adalah 68,976 dengan menghasilkan kualitas klaim yang lebih baik terlihat dari hasil rekapitulasi berkas tidak ada berkas yang tidak layak klaim.
ABSTRACT
During one and a half years, the insurance claim life cycle filling by Awal Bros Pekanbaru to BPJS Kesehatan faced many obstacles, such as: longer time to submit the billing claims documents that impact to delay on receives payment. This Research using pretest posttest experimental method to observe total time of insurance claim life cycle and time between processes, identify the waste, and perform short term and medium-term improvement plan by using Lean Six Sigma method. The results of the research in April 2015 showed 98% of billing claims processing time was a Non Value Added activity with the longest time to submit billing document to BPJS verificator was 26 days, and the fastest time was 12 days. The sigma value was -3,85 and defect levels was 999.943 per million. After improvement process by using Lean Six Sigma in September 2015, there were significant changes that show non value added acitivity of billing claim processing time becomes 92% with the longest time to submit billing document to BPJS verificator was 11 days, and the fastest time was 3 days which values of sigma level was 1.48 and defect per million was 68.976 with better quality claims;
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Widiastuti
Abstrak :
Tesis ini membahas perbedaan variabel penilaian kinerja tehnis keperawatan dalam Instrumen Keperawatan Rumah Sakit 'X' dengan Elemen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 karena adanya perubahan Sistem Akreditasi Rumah Sakit dari sistem akreditasi berorientasi input and dokumentasi menjadi sistem akreditasi berorientasi proses dan pasien Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan persamaan dan perbedaan variabel dan elemen penilaian untuk kemudian dianalisa dan dirumuskan menjadi sebuah insrumen penilaian kinerja tehnis keperawatan adaptasi dari instrumen penilaian kinerja tehnis yang saat ini digunakan oleh Rumah Sakit 'X' sehingga sesuai dengan elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat sebanyak 28 variabel Instrumen Penilaian Kinerja Keperawatan Rumah Sakit 'X' yang sudah sesuai dengan elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 40 variabel Instrumen Penilaian Kinerja Keperawatan Rumah Sakit 'X' masih berbeda dengan Elemen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011 dan akan dimasukkan kedalam draft revisi Instrumen Penilaian Kinerja Rumah Sakit 'X' serta 2 variabel dalam Instrumen Penilaian Kinerja Keperawatan Rumah Sakit 'X' akan dimasukkan kedalam draft revisi Instrumen Penilaian Kinerja Rumah Sakit walau tidak terdapat dalam elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS tahun 2011. ...... This Thesis discuss the variable difference between nursing technical performance appraisal instrument of Hospital 'X' dan KARS Hospital Accreditation of 2011 due to a change of standard within the Hospital Accreditation System from input and document oriented system into a process and patient oriented system The goal of this research is to find the similarities dan differences between Nursing Technical Performance Appraisal Instrument of Haspital 'X' dan KARS Hospital Accreditation of 2011 to then be analyzed and be made into a draft for Hospital 'X' Nursing Appraisal Instrument revision so that the current Nursing Appraisal Instrument template still can be used with a revision to accomodate KARS Hospital Accreditation of 2011 This research is a qualitative research with a descriptive design The research show a similarities of 28 variables and a difference of 40 variabels between nursing technical performance appraisal instrument of Haspital 'X' dan KARS Hospital Accreditation of 2011 In addition there are 2 more variables derived from the current nursing technical performance appraisal instrument of Hospital 'X' that have no similarities with KARS Hospital Accreditation of 2011 which will be made into a draft for Hospital 'X' Nursing Appraisal Instrument revision.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>