Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Setiawan Parikesit
"Zeolit merupakan mineral alumina silikat terhidrat dengan beberapa
logam alkali dan alkali tanah terikat didalamnya. Struktur zeolit yang khas
dengan rongga-rongga didalamnya membuatnya memiliki sifat-sifat yang unik
seperti mampu bertindak sebagai katalis, penukar ion, pengayak molekular.
Untuk dapat memahami benar-benar apa yang terjadi pada zeolit dibutuhkan
data karakterisasi zeolit. Zeolit alam Indonesia belum mempunyai data base
karakterisasi spesifik zeoht aiafn, sehingga perlu dilakukan penentuan
struktur zeolit alam di Indonesia. Zeolit alam Yogya dan Lampung (-80+100 mesh) dikalsinasi pada
suhu 350° C selama 24 jam untuk menghilangkan pengotornya. Kemudian
diberi perlakuan dengan asam HCl dan H2SO4 dengan variasi konsentrasi
IN; 2N: 4N dan 6N. Kemudian zeolit alam Yogya, Lampung dan tiap
variasinya dikarakterisasi dengan XRD dan metode gravimetri.
Pada zeolit Yogya didapatkan data kualitatif berupa kandungan
mordenit dan klinoptilolit. Sedang zeolit Lampung memiliki kandungan
klinoptilolit, mordenit dan kemungkinan chabazite atau zeolit lain. Kandungan
mordenit pada zeolit Yogya adalah 53,14% dan klinoptitolit 33,26%.
Sedangkan pada zeolit Lampung didapatkan klinoptilolit sebesar 50,93% dan
mordenit 34,06%. Zeolit Yogya tidak mengalami perubahan struktur yang
signifikan karena kandungan mordenit yang dominan, sedangkan pada zeolit
Lampung terlihat pada konsentrasi 4N dan 6N terdapat peningkatan rasio
Si/AI yang cukup drastis yang menunjukkan kemungkinan rusaknya struktur
kristal pada zeolit, yang diakibatkan oleh kandungan klinoptilolit yang
dominan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Kustiawan
"ABSTRAK Meningkatnya penggunaan logam-logam berat dalam berbagai industri mengakibatkan peningkatan pencemaran logam-logam berat di lingkungan perairan. Alumina dapat dimodifikasi dengan adsorpsi surfaktan anionik sehingga membentuk bilayer (admisel). Admisel digunakan sebagai adsorben, karena kemampuannya menyerap ion-ion logam pada permukaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimal pembentukan admisel alumina-SDS, dan memanfaatkannya dalam penyerapan ion-ion Cd2+ dan Pb2+. Penentuan kondisi optimal dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi SDS dan pH. Konsentrasi SDS ditentukan dengan metode MBAS (Methyelene Blue Active Substances). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ?-alumina yang digunakan memiliki PZC pada pH 8, konsentrasi admisel kritis adalah sebesar 4 ?M dan konsentrasi misel kritis adalah 5,5 ?M serta pH optimal adalah pH 3. Tingkat desorpsi SDS pada admisel alumina-SDS adalah sebesar 0,61%. Kemampuan tukar kation penyerapan ion Cd2+ adalah sebesar 83% dan ion Pb2+ sebesar 82,5%. Kata kunci : Admisel; CAC; SDS; adsorpsi X + 57 halaman,gambar, tabel, lampiran"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Yunita
"AHg(SCN)4 (dengan A = Cu, Co, Zn, Cd, Ni, Fe, Mn) merupakan berbagai macam kristal kompleks yang diketahui karakter bentuk dan warnanya seabad lalu pada bidang kimia analisa (Roseiheim et al 1901), tetapi struktur kristalnya baru ditemukan 46 tahun setelahnya. Ion Cu (II) atau Co (II) dan Hg (II) dapat bereaksi dengan anion thiosianat membentuk kompleks anion tetrahedral. Karena Hg (II) lebih menyukai ujung S dan Co (II) maupun Cu (II) lebih menyukai ujung N dan SCN- yang memilki dua struktur resonansi -S ? C ? N ? S = C = N- maka terbentuk kompleks inti ganda yang mempunyai struktur tetrahedral. Kompleks inti ganda ini sedikit larut dalam pelarut air dan pelarut lain yang bersifat polar. Identifikasi produk dengan spektrometer UV-Vis didapatkan panjang gelombang maksimum (?maks) 565 nm, 637 nm, 608 nm, dan 645 nm untuk CoHg(SCN)4 dan untuk CuHg(SCN)4 panjang gelombang maksimum (?maks) berada pada 417 dan 387 nm. Sedangkan untuk spektra vibrasi FT-IR didapatkan perubahan pita vibrasi ulur CN, CS, dan vibrasi tekuk NCS pada CoHg(SCN)4 dan CuHg(SCN)4 jika dibandingkan dengan ligan bebas thiosianat serta vibrasi antara logam Co, Cu, dan Hg yang berikatan dengan atom donor pada daerah bilangan gelombang dibawah 800 cm-1. Kata kunci : AHg(SCN)4, Spektroskopi UV-Vis,Spektroskopi FT-IR, Senyawa Kompleks Inti Ganda XI + 56 hlm.; gbr; lamp; tab. Bibliografi : 14 (1978 - 2003)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library