Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riski Muhammad Akbar Kaharuddin
Abstrak :
Pendahuluan Penyakit tidak menular merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan fisik yang diderita masyarakat global, termasuk di Indonesia. Salah satu penyakit tidak menular yaitu hipertensi, penyakit hipertensi dapat meningkatkan resiko serangan jantung koroner, stroke, gagal ginjal, dan gangguan penglihatan, hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara kronis dengan nilai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik >90 mmHg. Tujuan mengidentifikasi adanya pengaruh intervensi keperawatan “AKAL SEHAT” terhadap pengetahuan, sikap, keterampilan pada pasien hipertensi usia dewasa. Metode desain penelitian ini adalah one group pretest posttest design, dilakukan dari tanggal 02 Oktober 2022 sampai dengan 30 Mei 2023 dengan sampel 60 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi di wilayah kerja Puskesmas Jatijajar Kota Depok. Hasil Ada pengaruh pengetahuan, sikap, dan keterampilan setelah dilakukan intervensi keperawatan terhadap 60 responden usia produktif dengan masalah kesehatan hipertensi didapatkan 73,3% yang berpengetahuan baik tentang hipertensi, terdapat 63,3 % yang memiliki sikap yang baik terkait dengan hipertensi dan terdapat 56,6% yang keterampilannya baik dalam menangani masalah hipertensi. Kesimpulan Adanya pengaruh yang signifikan dengan penerapan intervensi keperawatan Akupresur, Latihan Fisik, Diet Seimbang “AKAL SEHAT” terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan pada masalah hipertensi kelompok dewasa. ...... Introduction Non-communicable diseases are one of the health problems that are the main cause of death and physical disability suffered by the global community, including in Indonesia. One of the non-communicable diseases is hypertension, hypertensive disease can increase the risk of coronary heart attack, stroke, kidney failure, and visual impairment, hypertension is one of the non-communicable diseases characterized by a chronic increase in blood pressure with systolic blood pressure values ≥140 mmHg and or diastolic blood pressure >90 mmHg. Purpose Identify the effect of the nursing intervention "AKAL SEHAT" on knowledge, attitudes, skills in adult hypertensive patients. Methods this research design is a one group pretest posttest design, conducted from October 02, 2022 to May 30, 2023 with a sample of 60 people selected using purposive sampling method according to the inclusion and exclusion criteria in the Jatijajar Health Center working area of Depok City. The Results There is an influence on knowledge, attitudes, and skills after nursing interventions for 60 productive age respondents with hypertension health problems obtained 73.3% who have good knowledge about hypertension, there are 63.3% who have good attitudes related to hypertension and there are 56.6% who have good skills in dealing with hypertension problems. Conclusion There is a significant effect with the application of nursing interventions Acupressure, Physical Exercise, Balanced Diet "AKAL SEHAT" on knowledge, attitudes and skills on the problem of hypertension in the adult group.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neti Hartaty
Abstrak :
ABSTRAK
Kurangnya stimulasi akan berdampak pada keterlambatan perkembangan balita. Keluarga memegang peranan penting dalam memberikan stimulasi sedini mungkin agar mental, emosional, sosial dan kemandirian balita berkembang secara optimal. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi arti dan makna dari pengalaman keluarga dalam menstimulasi perkembangan balita. Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi deskriptif, menggunakan kriteria sampling purposive, saturasi pada partisipan keenam. Analisa data menggunakan metode Collaizi. Penelitian menghasilkan enam tema yaitu metode stimulasi, waktu stimulasi, sumber peran dalam menstimulasi, perasaan dalam proses stimulasi, masalah pada sifat balita dan anak lebih baik dari orangtua. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan stimulasi perkembangan balita oleh keluarga
ABSTRACT
The lack of stimulation will have an impact on the delay in development of toddlers. Family plays an important role in providing stimulation as early as possible so that mental, emotional, social and survival skills of toddlers would develop optimally. This study was designed to identify the meaning and significance of the family experience in stimulating the development of toddlers. The research method used was descriptive phenomenological approach, using purposeful or purposive sampling criteria of six participants. Data analysis used Collaizi methods. The results produced six themes namely the method of stimulation, stimulation time, resources role in stimulating, feeling the stimulation process, the nature of the problem in toddlers and children better than their parents. The results are expected to improve the ability of the family in stimulating the development of their toddlers.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Setiawan
Abstrak :
Pendahuluan: Kebiasaan Pisah ranjang merupakan isu seksualitas pada lansia pria yang sering terjadi di Lampung Selatan. Kebiasaan pisah ranjang dilakukan ketika memasuki usia lanjut, karena pada lansia pria terjadinya proses menua yang mengakibatkan adanya penurunan fungsional secara fisik dan psikologis sehingga lansia pria dianggap tidak perlu melakukan aktifitas seksualitas. Selain itu persepsi seksualitas lansia pria hanya berfokus pada aspek hubungan intim saja, padahal kasih sayang, berpegangan, saling menjaga, rasa perhatian masuk kedalam aspek seksualitas dalam arti luas. Tujuan: Penelitian ini untuk mengeksplorasi persepsi seksualitas pada lansia pria tentang kebiasaan pisah ranjang. Desain dan Metode: Riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan menggunakan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian adalah lansia yang melaksanakan kebiasaan kebiasaan pisah ranjang dengan jumlah 14 informan dan sudah mencapai saturasi data. Hasil: Teridentifikasi 8 tema yaitu (1) Alasan pisah ranjang; (2) Persepsi seksualitas lansia; (3) Situasi setelah pisah ranjang; (4) Bentuk hubungan pasangan lansia; (5) Peran rumah tangga di usia lanjut; (6) Kurang informasi;(7) Harapan lansia; (8) Jenis dukungan yang dibutuhkan lansia. Kesimpulan: Pisah ranjang yang terjadi di Lampung Selatan merupakan salah satu budaya yang sudah ada sejak lama dan dilakukan secara turun temurun, adanya budaya tersebut dikarenakan lansia dianggap memiliki berbagai masalah kesehatan sehingga kebutuhan tidur menjadi prioritas yang diutamakan daripada kebutuhan seksualitas. Saran Hasil penelitian diharapkan menjadi solusi bagi lansia dalam memenuhi kebutuhan seksualitas yang selalu terabaikan sehingga peran perawat di layanan kesehatan dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut melalui program kesehatan lansia. ......Introduction: The habit of separating beds is an issue of sexuality in the older people that often occurs in South Lampung. The habit of separating beds is carried out when entering age, because the older people are considered inappropriate with the physical and psychological conditions that occur in the elderly. In addition, the sexuality needs of older people men are considered not too important because in age only dofkuskan to physical health. Purpose: Thisstudy is to explore perceptions of sexuality in older people men about bed separation habits. Method: Qualitative research with a descriptive phenomenology approach using in-depth interviews. The informants in the study were older people who carried out the habit of separating beds with a total of 14 informants and had reached data saturation. Results: 8 themes were identified, namely (1) Reasons for bed separation; (2) Perception of older people sexuality; (3) The situation after bed separation; (4) The form of relationship of the older people couple; (5) The role of the househin age; (6) Uninformed;(7) Older people expectations; (8) The type of support the older people need. Conclusion: Bed separation that occurs in South Lampung is one of the cultures that has existed for a long time and is carried out for generations, the existence of this culture is because the older people are considered to have various health problems so that sleep needs take precedence over sexuality needs. The suggestion of research results is expected to be one of the inputs for older people health services in overcoming the problem of sexuality needs in the elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vesdiana
Abstrak :
Pelaku rawat lansia stroke mengalami berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun psikologis. Kondisi tersebut menyebabkan caregiver burden pada pelaku rawat. Perawat komunitas perlu memberikan intervensi untuk mengendalikan beban pada pelaku rawat yang merawat lansia stroke. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan CAREGIVER BERDAYA sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada keluarga dan kelompok pelaku rawat. Intervensi EBP yang dipilih dalam keluarga adalah intervensi yang bertujuan untuk mengoptimalkan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi CAREGIVER BERDAYA untuk kelompok merupakan intervensi yang diberikan dengan pengajaran, edukasi dan psikoterapi keperawatan, serta support group. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadap keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningkatan kemandirian keluarga, setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik pada pelaku rawat dalam keluarga maupun kelompok pelaku rawat yang dilakukan intervensi CAREGIVER BERDAYA menunjukkan terjadi peningkatan perilaku meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam merawat lansia stroke, penurunan stres dan cemas serta beban pada pelaku rawat. Intervensi CAREGIVER BERDAYA dapat direkomendasikan dalam meningkatkan perilaku, penurunan stres dan cemas, serta penurunan beban pada pelaku rawat lansia stroke.  ......Family caregiver of stroke elderly has experience various health problems, both physical and psychological. This condition causes caregiver burden on caregivers. Community nurses need to provide interventions to control the burden on caregivers who care for stroke elderly. This specialist final scientific work aims to provide an overview of the application CAREGIVER BERDAYA as a form of fact-based nursing practice in families and groups of caregivers. The selected EBP intervention in the family is an intervention that aims to optimize the five health tasks of the family. CAREGIVER BERDAYA intervention for groups is an intervention that is provided with nursing teaching, education and psychotherapy, as well assupport group. The method used in this scientific work is a case study of families and target groups. Results an evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence, after 6 months of intervention. Besides that, both the caregivers in the family and the group of caregivers who were intervened CAREGIVER BERDAYA shows an increase in behavior including increasing knowledge, attitudes and skills in caring for elderly strokes, reducing stress and anxiety and the burden on caregivers. Intervention CAREGIVER BERDAYA can be recommended in improving behavior, reducing stress and anxiety, and reducing the burden on stroke elderly caregivers.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safaruddin
Abstrak :
Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) dengan jumlah populasi tertinggi di Indonesia dan penyebab kematian tertinggi keenam di Indonesia. Dampak dari DM memberikan kerugian kesehatan dari tahun ke tahun, sehingga perlu penanganan yang serius maka dikembangkan inovasi Diet, Senam Kaki dan Relaksasi Benson (DEKADEE). Tujuan: Memberi gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan DEKADEE terhadap pengendalian Kadar gula darah pada lansia diabetisi. Metode: Studi kasus keluarga dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang melibatkan 10 keluarga sesuai praktik berbasis fakta dan inovasi dalam asuhan keperawatan komunitas pada 44 lansia. Inovasi DEKADEE terdiri 9 sesi selama 14 kali pertemuan. Data sebelum dan sesudah intervensi diukur menggunakan alat pemeriksaan gula darah, perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan), kemandirian, kadar gula darah. Hasil: Adanya peningkatan perilaku pada keluarga meliputi rerata sebesar 3.95%, sikap rerata sebesar 2.53%, keterampilan rerata sebesar 3.66% dan tingkat kemandirian rerata 2 tingkat sebesar 80% dan 3 tingkat rerata sebesar 20% serta penurunan kadar gula darah 61.045 mg/dl. Hasil Uji T dengan nilai rerata signifikan 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh Inovasi DEKADEE terhadap pengetahuan, sikap, keterampilan serta adanya pengaruh yang signifikan intervensi DEKADEE pada penurunan kadar gula darah sewaktu di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. ...... Introduction: Diabetes Mellitus (DM) is one of the non-communicable diseases (PTM) with the highest population in Indonesia and the sixth highest cause of death in Indonesia. The impact of DM causes health losses from year to year, so it needs serious treatment, so the Benson Diet, Foot Exercise and Relaxation (DEKADEE) innovation was developed. Objective: To provide an overview of the effect of DEKADEE Nursing Intervention on controlling blood sugar levels in elderly people with diabetes. Methods: A family case study with a family nursing care approach involving 10 families according to fact-based practices and innovations in community nursing care for 44 elderly people. DEKADEE's innovation consists of 9 sessions of 14 meetings. Data before and after the intervention were measured using blood sugar checkers, behavior (knowledge, attitudes and skills), independence, and blood sugar levels. Results: There was an increase in family behavior including an average of 3.95%, an average attitude of 2.53%, an average skill of 3.66% and an average level of independence of 2 levels of 80% and 3 levels of an average of 20% and a decrease in blood sugar levels of 61,045 mg/dl. T test results with a significant mean value of 0.000 (p <0.05). Conclusion: There is an effect of DEKADEE's innovation on knowledge, attitudes, skills and a significant effect of DEKADEE's intervention on reducing blood sugar levels while in Jatijajar Village, Depok City.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elki Putri
Abstrak :
LATAR BELAKANG: Lansia mengalami perubahan terkait usia yang tidak dapat dihindari, progresif, dan tidak dapat diubah seperti perubahan fisiologis yang bersifat degeneratif tetapi tetap dapat dioptimalkan dalam fungsi psikologis, sosial, dan spiritual. TUJUAN: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi keperawatan psikoreligius: MURIMA (integrasi murottal QS Ar-Rahman & imajinasi terbimbing) terhadap peningkatan kesejahteraan spiritual, penurunan stres, dan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Curug, Depok. METODE: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pre-test-post-test one group tanpa kelompok kontrol. Jumlah partisipan adalah 36 lansia hipertensi di komunitas dan 10 keluarga dengan lansia hipertensi dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Spiritual Well-Being Scale, Depression Anxiety Stress Scales (DASS), dan sphygmomanometer digital. Terapi psikoreligius keperawatan: MURIMA dilaksanakan selama 55-60 menit setiap pertemuan selama 12 minggu (12 pertemuan = 16 sesi). HASIL: Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lansia dengan hipertensi adalah usia 60-74 tahun (100%), kelebihan berat badan (33,3%), perempuan (61,1%), menikah (77,8%), etnis Jawa (80,6%), SD (30,6%), tidak bekerja (94,4%), 6 bulan menderita hipertensi (91,7%), memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi (19,4%), perokok (27,8%), dan peminum alkohol (2,8%). Terdapat pengaruh positif terapi psikoreligius keperawatan: MURIMA terhadap peningkatan kesejahteraan spiritual, penurunan stres, dan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi (p<0,05). KESIMPULAN: Terapi psikoreligius keperawatan: MURIMA dapat digunakan dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual, mengurangi stres, dan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Terapi ini sebagai pilihan intervensi keperawatan bagi individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat melalui pendekatan psikoreligius. ......BACKGROUND: The older people experience unavoidable, progressive, and irreversible age-related changes such as degenerative physiological changes but can still be optimized in psychological, social, and spiritual functions. AIM: The study aimed to analyze the effect of nursing psychoreligious therapy: MURIMA (integrating murottal QS Ar-Rahman & guided imagery) to improve spiritual well-being, reduce stress, and blood pressure among older people with hypertension in Curug Village, Depok. METHODS: This research design was a quasi-experiment with pre-test-post-test one group without a control group. The total number of participants were 36 older people in community and 10 families with hypertension elderly which were taken by purposive sampling. Instruments used are Spiritual Well-Being Scale, Depression Anxiety Stress Scales (DASS), and sphygmomanometer digital. Nursing psychoreligious therapy: MURIMA was implemented for 55-60 minutes every meetings for 12 weeks (12 meetings = 16 sessions). RESULTS: The results showed that characteristics of older people with hypertension are 60-74 years old (100%), overweight (33,3%), female (61.1%), married (77.8%), ethnic Jawa (80.6%), primary school (30.6%), unemployed (94.4 %), ≥6 months have hypertension (91.7%), have a family history with hypertension (19.4%), smokers (27.8%), and drank alcohol (2.8%). There was positive effects of nursing psychoreligious therapy: MURIMA on increasing spiritual well-being, reducing stress, and blood pressure in the older people with hypertension (p<0.05). CONCLUSIONS: This study concluded that nursing psychoreligious therapy: MURIMA can be used and effective to improve spiritual well-being, reduce stress, and blood pressure among older people with hypertension. This therapy as an option for nursing interventions for individuals, groups, families, and communities through a psychoreligious approach.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library