Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riski Muhammad Akbar Kaharuddin
"Pendahuluan Penyakit tidak menular merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan fisik yang diderita masyarakat global, termasuk di Indonesia. Salah satu penyakit tidak menular yaitu hipertensi, penyakit hipertensi dapat meningkatkan resiko serangan jantung koroner, stroke, gagal ginjal, dan gangguan penglihatan, hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara kronis dengan nilai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik >90 mmHg. Tujuan mengidentifikasi adanya pengaruh intervensi keperawatan “AKAL SEHAT” terhadap pengetahuan, sikap, keterampilan pada pasien hipertensi usia dewasa. Metode desain penelitian ini adalah one group pretest posttest design, dilakukan dari tanggal 02 Oktober 2022 sampai dengan 30 Mei 2023 dengan sampel 60 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi di wilayah kerja Puskesmas Jatijajar Kota Depok. Hasil Ada pengaruh pengetahuan, sikap, dan keterampilan setelah dilakukan intervensi keperawatan terhadap 60 responden usia produktif dengan masalah kesehatan hipertensi didapatkan 73,3% yang berpengetahuan baik tentang hipertensi, terdapat 63,3 % yang memiliki sikap yang baik terkait dengan hipertensi dan terdapat 56,6% yang keterampilannya baik dalam menangani masalah hipertensi. Kesimpulan Adanya pengaruh yang signifikan dengan penerapan intervensi keperawatan Akupresur, Latihan Fisik, Diet Seimbang “AKAL SEHAT” terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan pada masalah hipertensi kelompok dewasa.

Introduction Non-communicable diseases are one of the health problems that are the main cause of death and physical disability suffered by the global community, including in Indonesia. One of the non-communicable diseases is hypertension, hypertensive disease can increase the risk of coronary heart attack, stroke, kidney failure, and visual impairment, hypertension is one of the non-communicable diseases characterized by a chronic increase in blood pressure with systolic blood pressure values ≥140 mmHg and or diastolic blood pressure >90 mmHg. Purpose Identify the effect of the nursing intervention "AKAL SEHAT" on knowledge, attitudes, skills in adult hypertensive patients. Methods this research design is a one group pretest posttest design, conducted from October 02, 2022 to May 30, 2023 with a sample of 60 people selected using purposive sampling method according to the inclusion and exclusion criteria in the Jatijajar Health Center working area of Depok City. The Results There is an influence on knowledge, attitudes, and skills after nursing interventions for 60 productive age respondents with hypertension health problems obtained 73.3% who have good knowledge about hypertension, there are 63.3% who have good attitudes related to hypertension and there are 56.6% who have good skills in dealing with hypertension problems. Conclusion There is a significant effect with the application of nursing interventions Acupressure, Physical Exercise, Balanced Diet "AKAL SEHAT" on knowledge, attitudes and skills on the problem of hypertension in the adult group."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuan Ben Olina
"Penurunan kemampuan fisik pada lansia disebabkan oleh penuaan sistem organ yang mempengaruhi kesehatan, khususnya sistem muskuloskeletal. Salah satu masalah utama adalah osteoartritis (OA), yang disebabkan oleh degenerasi tulang rawan. OA menjadi masalah kesehatan dengan angka kecacatan tinggi. Survei menunjukkan bahwa banyak lansia OA di Kelurahan Jatijajar mengalami nyeri dengan intensitas sedang hingga berat, mempengaruhi aktivitas fisik dan kesejahteraan mereka. Perawat komunitas berperan penting dalam manajemen diri lansia melalui pendidikan kesehatan dan intervensi berbasis teknologi, seperti aplikasi android LABIL (Lansia Aktif Bebas Mobilitas), untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mengelola OA. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk membuktikan penerapan intervensi inovasi LABIL (Lansia Aktif Bebas Mobilitas) dalam mengatasi hambatan mobilitas fisik pada lansia dengan osteoartritis di Kelurahan Jatijajar, Kota Depok. Studi ini mengukur peningkatan perilaku (pengetahuan dan keterampilan) serta skor KOOS pada lansia dengan osteoartritis setelah pelaksanaan intervensi keperawatan LABIL. Sebanyak 45 lansia menjadi responden dalam program ini, yang terdiri dari delapan sesi latihan kekuatan dan keseimbangan khusus untuk lansia dengan osteoartritis. Hasil analisis menunjukkan p-value yang sangat signifikan (0.000), mengindikasikan perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test pada semua variabel setelah intervensi. Kesimpulannya, intervensi LABIL memberikan dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek yang diukur, termasuk tanda dan gejala, nyeri, kemampuan aktivitas sehari-hari, aktivitas olahraga dan rekreasi, serta kualitas hidup lansia di Kelurahan Jatijajar. Perawat berharap intervensi latihan aktivitas fisik ini dapat di integrasikan ke kegiatan Posyandu siklus hidup pada masing-masing RW.

The decline in physical abilities in older people is caused by the aging of organ systems that affect health, especially the musculoskeletal system. One of the main problems is osteoarthritis (OA), which is caused by cartilage degeneration. OA is widespread in Indonesia and leads to a high rate of disability. Surveys show that many elderly people with OA in Jatijajar village suffer from moderate to severe pain, which affects their physical activity and well-being. Community nurses play an important role in self-management of older people through health education and technology-based interventions such as the android application LABIL (Active, Mobility-Free Elderly) to improve older people's knowledge and skills in managing OA. The aim of this case study is to evaluate the implementation of the innovation intervention LABIL (Active, Mobility-Free Elderly) in overcoming barriers to physical mobility among older people with osteoarthritis in Jatijajar Village, Depok City. This study measured improvements in behavior (knowledge and skills) and KOOS scores in older people with osteoarthritis following the implementation of the LABIL care intervention. A total of 45 older people participated in this program, which consisted of eight strength and balance training sessions specifically for older people with osteoarthritis. The results of the analysis show a highly significant p-value (0.000), indicating a significant difference between the pre- and post-intervention results for all variables. In conclusion, the LABIL intervention had a significant positive impact on several aspects measured, including signs and symptoms, pain, ability to perform daily activities, sports and recreation activities, and quality of life of the elderly in Jatijajar village."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Neti Hartaty
"ABSTRAK
Kurangnya stimulasi akan berdampak pada keterlambatan perkembangan balita.
Keluarga memegang peranan penting dalam memberikan stimulasi sedini
mungkin agar mental, emosional, sosial dan kemandirian balita berkembang
secara optimal. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi arti dan makna dari
pengalaman keluarga dalam menstimulasi perkembangan balita. Desain penelitian yang
digunakan adalah fenomenologi deskriptif, menggunakan kriteria sampling purposive,
saturasi pada partisipan keenam. Analisa data menggunakan metode Collaizi.
Penelitian menghasilkan enam tema yaitu metode stimulasi, waktu stimulasi, sumber
peran dalam menstimulasi, perasaan dalam proses stimulasi, masalah pada sifat balita dan
anak lebih baik dari orangtua. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan stimulasi perkembangan balita oleh keluarga

ABSTRACT
The lack of stimulation will have an impact on the delay in development of
toddlers. Family plays an important role in providing stimulation as early as
possible so that mental, emotional, social and survival skills of toddlers would
develop optimally. This study was designed to identify the meaning and
significance of the family experience in stimulating the development of toddlers.
The research method used was descriptive phenomenological approach, using
purposeful or purposive sampling criteria of six participants. Data analysis used
Collaizi methods. The results produced six themes namely the method of
stimulation, stimulation time, resources role in stimulating, feeling the stimulation
process, the nature of the problem in toddlers and children better than their
parents. The results are expected to improve the ability of the family in
stimulating the development of their toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vesdiana
"Pelaku rawat lansia stroke mengalami berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun psikologis. Kondisi tersebut menyebabkan caregiver burden pada pelaku rawat. Perawat komunitas perlu memberikan intervensi untuk mengendalikan beban pada pelaku rawat yang merawat lansia stroke. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan CAREGIVER BERDAYA sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada keluarga dan kelompok pelaku rawat. Intervensi EBP yang dipilih dalam keluarga adalah intervensi yang bertujuan untuk mengoptimalkan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi CAREGIVER BERDAYA untuk kelompok merupakan intervensi yang diberikan dengan pengajaran, edukasi dan psikoterapi keperawatan, serta support group. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadap keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningkatan kemandirian keluarga, setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik pada pelaku rawat dalam keluarga maupun kelompok pelaku rawat yang dilakukan intervensi CAREGIVER BERDAYA menunjukkan terjadi peningkatan perilaku meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam merawat lansia stroke, penurunan stres dan cemas serta beban pada pelaku rawat. Intervensi CAREGIVER BERDAYA dapat direkomendasikan dalam meningkatkan perilaku, penurunan stres dan cemas, serta penurunan beban pada pelaku rawat lansia stroke. 

Family caregiver of stroke elderly has experience various health problems, both physical and psychological. This condition causes caregiver burden on caregivers. Community nurses need to provide interventions to control the burden on caregivers who care for stroke elderly. This specialist final scientific work aims to provide an overview of the application CAREGIVER BERDAYA as a form of fact-based nursing practice in families and groups of caregivers. The selected EBP intervention in the family is an intervention that aims to optimize the five health tasks of the family. CAREGIVER BERDAYA intervention for groups is an intervention that is provided with nursing teaching, education and psychotherapy, as well assupport group. The method used in this scientific work is a case study of families and target groups. Results an evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence, after 6 months of intervention. Besides that, both the caregivers in the family and the group of caregivers who were intervened CAREGIVER BERDAYA shows an increase in behavior including increasing knowledge, attitudes and skills in caring for elderly strokes, reducing stress and anxiety and the burden on caregivers. Intervention CAREGIVER BERDAYA can be recommended in improving behavior, reducing stress and anxiety, and reducing the burden on stroke elderly caregivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safaruddin
"Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular (PTM) dengan jumlah populasi tertinggi di Indonesia dan penyebab kematian tertinggi keenam di Indonesia. Dampak dari DM memberikan kerugian kesehatan dari tahun ke tahun, sehingga perlu penanganan yang serius maka dikembangkan inovasi Diet, Senam Kaki dan Relaksasi Benson (DEKADEE).
Tujuan: Memberi gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan DEKADEE terhadap pengendalian Kadar gula darah pada lansia diabetisi.
Metode: Studi kasus keluarga dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang melibatkan 10 keluarga sesuai praktik berbasis fakta dan inovasi dalam asuhan keperawatan komunitas pada 44 lansia. Inovasi DEKADEE terdiri 9 sesi selama 14 kali pertemuan. Data sebelum dan sesudah intervensi diukur menggunakan alat pemeriksaan gula darah, perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan), kemandirian, kadar gula darah.
Hasil: Adanya peningkatan perilaku pada keluarga meliputi rerata sebesar 3.95%, sikap rerata sebesar 2.53%, keterampilan rerata sebesar 3.66% dan tingkat kemandirian rerata 2 tingkat sebesar 80% dan 3 tingkat rerata sebesar 20% serta penurunan kadar gula darah 61.045 mg/dl. Hasil Uji T dengan nilai rerata signifikan 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh Inovasi DEKADEE terhadap pengetahuan, sikap, keterampilan serta adanya pengaruh yang signifikan intervensi DEKADEE pada penurunan kadar gula darah sewaktu di Kelurahan Jatijajar Kota Depok.

Introduction: Diabetes Mellitus (DM) is one of the non-communicable diseases (PTM) with the highest population in Indonesia and the sixth highest cause of death in Indonesia. The impact of DM causes health losses from year to year, so it needs serious treatment, so the Benson Diet, Foot Exercise and Relaxation (DEKADEE) innovation was developed.
Objective: To provide an overview of the effect of DEKADEE Nursing Intervention on controlling blood sugar levels in elderly people with diabetes.
Methods: A family case study with a family nursing care approach involving 10 families according to fact-based practices and innovations in community nursing care for 44 elderly people. DEKADEE's innovation consists of 9 sessions of 14 meetings. Data before and after the intervention were measured using blood sugar checkers, behavior (knowledge, attitudes and skills), independence, and blood sugar levels.
Results: There was an increase in family behavior including an average of 3.95%, an average attitude of 2.53%, an average skill of 3.66% and an average level of independence of 2 levels of 80% and 3 levels of an average of 20% and a decrease in blood sugar levels of 61,045 mg/dl. T test results with a significant mean value of 0.000 (p <0.05).
Conclusion: There is an effect of DEKADEE's innovation on knowledge, attitudes, skills and a significant effect of DEKADEE's intervention on reducing blood sugar levels while in Jatijajar Village, Depok City.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Setiawan
"Pendahuluan: Kebiasaan Pisah ranjang merupakan isu seksualitas pada lansia pria yang sering terjadi di Lampung Selatan. Kebiasaan pisah ranjang dilakukan ketika memasuki usia lanjut, karena pada lansia pria terjadinya proses menua yang mengakibatkan adanya penurunan fungsional secara fisik dan psikologis sehingga lansia pria dianggap tidak perlu melakukan aktifitas seksualitas. Selain itu persepsi seksualitas lansia pria hanya berfokus pada aspek hubungan intim saja, padahal kasih sayang, berpegangan, saling menjaga, rasa perhatian masuk kedalam aspek seksualitas dalam arti luas.
Tujuan: Penelitian ini untuk mengeksplorasi persepsi seksualitas pada lansia pria tentang kebiasaan pisah ranjang.
Desain dan Metode: Riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan menggunakan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian adalah lansia yang melaksanakan kebiasaan kebiasaan pisah ranjang dengan jumlah 14 informan dan sudah mencapai saturasi data.
Hasil: Teridentifikasi 8 tema yaitu (1) Alasan pisah ranjang; (2) Persepsi seksualitas lansia; (3) Situasi setelah pisah ranjang; (4) Bentuk hubungan pasangan lansia; (5) Peran rumah tangga di usia lanjut; (6) Kurang informasi;(7) Harapan lansia; (8) Jenis dukungan yang dibutuhkan lansia.
Kesimpulan: Pisah ranjang yang terjadi di Lampung Selatan merupakan salah satu budaya yang sudah ada sejak lama dan dilakukan secara turun temurun, adanya budaya tersebut dikarenakan lansia dianggap memiliki berbagai masalah kesehatan sehingga kebutuhan tidur menjadi prioritas yang diutamakan daripada kebutuhan seksualitas. Saran Hasil penelitian diharapkan menjadi solusi bagi lansia dalam memenuhi kebutuhan seksualitas yang selalu terabaikan sehingga peran perawat di layanan kesehatan dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut melalui program kesehatan lansia.

Introduction: The habit of separating beds is an issue of sexuality in the older people that often occurs in South Lampung. The habit of separating beds is carried out when entering age, because the older people are considered inappropriate with the physical and psychological conditions that occur in the elderly. In addition, the sexuality needs of older people men are considered not too important because in age only dofkuskan to physical health. Purpose: Thisstudy is to explore perceptions of sexuality in older people men about bed separation habits.
Method: Qualitative research with a descriptive phenomenology approach using in-depth interviews. The informants in the study were older people who carried out the habit of separating beds with a total of 14 informants and had reached data saturation.
Results: 8 themes were identified, namely (1) Reasons for bed separation; (2) Perception of older people sexuality; (3) The situation after bed separation; (4) The form of relationship of the older people couple; (5) The role of the househin age; (6) Uninformed;(7) Older people expectations; (8) The type of support the older people need.
Conclusion: Bed separation that occurs in South Lampung is one of the cultures that has existed for a long time and is carried out for generations, the existence of this culture is because the older people are considered to have various health problems so that sleep needs take precedence over sexuality needs. The suggestion of research results is expected to be one of the inputs for older people health services in overcoming the problem of sexuality needs in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elki Putri
"LATAR BELAKANG: Lansia mengalami perubahan terkait usia yang tidak dapat dihindari, progresif, dan tidak dapat diubah seperti perubahan fisiologis yang bersifat degeneratif tetapi tetap dapat dioptimalkan dalam fungsi psikologis, sosial, dan spiritual. TUJUAN: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi keperawatan psikoreligius: MURIMA (integrasi murottal QS Ar-Rahman & imajinasi terbimbing) terhadap peningkatan kesejahteraan spiritual, penurunan stres, dan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Curug, Depok. METODE: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pre-test-post-test one group tanpa kelompok kontrol. Jumlah partisipan adalah 36 lansia hipertensi di komunitas dan 10 keluarga dengan lansia hipertensi dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Spiritual Well-Being Scale, Depression Anxiety Stress Scales (DASS), dan sphygmomanometer digital. Terapi psikoreligius keperawatan: MURIMA dilaksanakan selama 55-60 menit setiap pertemuan selama 12 minggu (12 pertemuan = 16 sesi). HASIL: Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lansia dengan hipertensi adalah usia 60-74 tahun (100%), kelebihan berat badan (33,3%), perempuan (61,1%), menikah (77,8%), etnis Jawa (80,6%), SD (30,6%), tidak bekerja (94,4%), 6 bulan menderita hipertensi (91,7%), memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi (19,4%), perokok (27,8%), dan peminum alkohol (2,8%). Terdapat pengaruh positif terapi psikoreligius keperawatan: MURIMA terhadap peningkatan kesejahteraan spiritual, penurunan stres, dan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi (p<0,05). KESIMPULAN: Terapi psikoreligius keperawatan: MURIMA dapat digunakan dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual, mengurangi stres, dan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Terapi ini sebagai pilihan intervensi keperawatan bagi individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat melalui pendekatan psikoreligius.

BACKGROUND: The older people experience unavoidable, progressive, and irreversible age-related changes such as degenerative physiological changes but can still be optimized in psychological, social, and spiritual functions. AIM: The study aimed to analyze the effect of nursing psychoreligious therapy: MURIMA (integrating murottal QS Ar-Rahman & guided imagery) to improve spiritual well-being, reduce stress, and blood pressure among older people with hypertension in Curug Village, Depok. METHODS: This research design was a quasi-experiment with pre-test-post-test one group without a control group. The total number of participants were 36 older people in community and 10 families with hypertension elderly which were taken by purposive sampling. Instruments used are Spiritual Well-Being Scale, Depression Anxiety Stress Scales (DASS), and sphygmomanometer digital. Nursing psychoreligious therapy: MURIMA was implemented for 55-60 minutes every meetings for 12 weeks (12 meetings = 16 sessions). RESULTS: The results showed that characteristics of older people with hypertension are 60-74 years old (100%), overweight (33,3%), female (61.1%), married (77.8%), ethnic Jawa (80.6%), primary school (30.6%), unemployed (94.4 %), ≥6 months have hypertension (91.7%), have a family history with hypertension (19.4%), smokers (27.8%), and drank alcohol (2.8%). There was positive effects of nursing psychoreligious therapy: MURIMA on increasing spiritual well-being, reducing stress, and blood pressure in the older people with hypertension (p<0.05). CONCLUSIONS: This study concluded that nursing psychoreligious therapy: MURIMA can be used and effective to improve spiritual well-being, reduce stress, and blood pressure among older people with hypertension. This therapy as an option for nursing interventions for individuals, groups, families, and communities through a psychoreligious approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Puspasary
"Tingginya prevalensi depresi pada lansia sangat erat dikaitkan dengan berbagai faktor yang memungkinkan terjadinya depresi. Lansia yang dirawat di rumah sakit memiliki risiko tinggi mengalami depresi. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian depresi pada lansia yang dirawat di rumah sakit. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling dengan melibatkan 109 responden lansia. Hasil penelitian didapatkan 42 responden lansia mengalami depresi pada saat dirawat di rumah sakit. Dari hasil analisis multivariat didapatkan bahawa variabel sosial ekonomi keluarga adalah variabel yang paling berpengaruh terjadinya depresi. Hasil uji statistik menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi keluarga dengan tingkat depresi pada lansia yang dirawat di rumah sakit (p value = 0.001). Faktor yang paling berpengaruh untuk terjadinya depresi pada lansia yang dirawat di rumah sakit adalah variabel sosial ekonomi keluarga Sehingga penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan kepada lansia yang mengalami depresi yaitu dengan selalu bersikap caring dan memberikan perhatian khusus pada lansia.

The high prevalence of depression in the elderly is closely related to various factors that allow depression to occur. Elderly people who are hospitalized have a high risk of experiencing depression. The aim of this study was to analyze the risk factors associated with the incidence of depression in elderly people who are hospitalized. The research used a cross sectional design with purposive sampling involving 109 elderly respondents. The research results showed that 42 elderly respondents experienced depression when they were hospitalized. From the results of the multivariate analysis, it was found that family socio-economic variables were the variables that had the most influence on the occurrence of depression. The results of statistical tests stated that there was a significant relationship between family socioeconomics and the level of depression in elderly people who were hospitalized (p value = 0.001). The most influential factor in the occurrence of depression in elderly people who are hospitalized is family socio-economic variables. So it is important to improve the quality of service in providing care to elderly people who experience depression, namely by always being caring and paying special attention to the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani
"Lansia diabetesi membutuhkan bantuan keluarga dalam menjalani manajemen diabetes yang bersifat lama. Namun sejauh mana kemampuan keluarga dalam manajemen perawatan diabetes turut dipengaruhi oleh efikasi diri. Penelitian kuasi eksperimental (dengan kontrol grup) ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan keluarga: edukasi, komunikasi, manajemen stres (EKOMS) terhadap efikasi diri keluarga, kontrol glikemik dan status fungsional lansia diabetesi. Sebanyak 70 pelaku rawat lansia diabetesi yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dan terbagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pengukuran post-test dilakukan pada pekan ke-6 dan ke-12 dengan menggunakan instrumen Family-carer diabetes management self-efficacy scale (F-DMSES) yang diadaptasi dalam bahasa Indonesia untuk melihat efikasi diri keluarga, Functional independence measure (FIM) untuk melihat status fungsional, dan pemeriksaan darah tepi untuk pemeriksaan kadar gula darah puasa sebagai indikator kontrol glikemik. Hasil analisis didapatkan terdapat perbedaan rerata efikasi diri keluarga, kontrol glikemik dan status fungsional lansia diabetesi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada post test pertama (p value <0.001; 0.017; 0.005) dan post test kedua (p value <0.001; 0.002; 0.024). Analisis lebih lanjut menunjukkah bahwa 71.4% efikasi diri keluarga dipengaruhi oleh intervensi pemberdayaan keluarga: EKOM, 12.8% kontrol glikemik dipengaruhi pemberdayaan keluarga EKOMS dan durasi menyandang DM, serta 16% status fungsional lansia diabetesi dipengaruhi oleh usia dan penyakit penyerta. Intervensi pemberdayaan keluarga: EKOMS efektif meningkatkan efikasi diri keluarga, kontrol glikemik dan status fungsional lansia diabetesi. Direkomendasikan untuk mengintegrasikannya dalam standar pelayanan keperawatan keluarga.

Elderly diabetics need family assistance in undergoing long term diabetes management. However, the extent of family ability in diabetes care management is also influenced by selfefficacy. This quasi-experimental study (with group control) aims to determine the effect of family empowerment: education, communication, stress management (EKOMS) on family self-efficacy, glycemic control and functional status of elderly diabetics. A total of 70 diabetics were selected using multistage random sampling technique and divided into intervention and control groups. Post-test measurements were carried out in weeks 6 and 12 using the Family-carer diabetes management self-efficacy scale (F-DMSES) instrument adapted in Indonesian to measure family self-efficacy, Functional independence measure (FIM) to measure functional status, and peripheral blood examination to check fasting blood sugar levels as an indicator of glycemic control. The results of the analysis found that there were differences in the mean family self-efficacy, glycemic control and functional status of elderly diabetics between the intervention group and the control group in the first post test (p value <0.001; 0.017; 0.005) and the second post test (p value <0.001; 0.002; 0.024). Further analysis showed that 71.4% of family self-efficacy was affected by the family empowerment: EKOMS, 12.8% of glycemic control was influenced by EKOMS family empowerment and duration of DM, and 16% of functional status of elderly diabetics was influenced by family empowerment: EKOMS, age and comorbidities. Family empowerment intervention: EKOMS is effective in improving family self-efficacy, glycemic control and functional status of elderly diabetics. It is recommended to integrate it in family nursing service standards."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library