Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrian Budiarto
"Jasa Marga merupakan perusahaan BUMN milik pemerintah yang bergerak pada bidang infrastruktur jalan tol. Tahun 2016 merupakan tahun inisiasi perusahaan untuk melakukan percepatan pembangunan yang secara langsung mengubah strategi perusahaan dalam pengambilan keputusan. Penyesuaian strategi terhadap percepatan infrastruktur menarik untuk diteliti terutama pada sektor kinerja keuangan perusahaanya. Analisis laporan keuangan merupakan metode yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Terdapat lima pengukuran utama dalam melakukan analisis kinerja keuangan yaitu Analisis profitabilitas, Analisis Manajemen Operasional, Analisis Manajemen Investasi, Analisis manajemen Pendanaaan, dan Analisis Arus kas Perusahaan. Profitabilitas perusahaan menurun saat percepatan infrastruktur akibat kenaikan biaya yang lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan perusahaan. Kinerja operasional menurun akibat dari beban biaya yang meningkat. Manajemen Investasi menggambarkan imbal balik perusahaan menurun akibat dari laba bersih perusahaan yang menurun. Manajemen pendanaan, pada sisi likuiditas mengalami penurunan akibat dari kewajiban jangka pendek perusahaan yang meningkat; sedangkan dari sisi solvabilitas Jasa Marga mengandalkan utang bank dan Obligasi sebagai sumber utama dari pendanaan perusahaan. Berdasarkan analisis arus kas setelah memasuki era percepatan infrastruktur nilai free cash flow perusahaan cenderung mengalami penurunan, hal ini terjadi dikarenakan pertumbuhan pendapatan yang lebih kecil dibandingkan peningkatan biaya perusahaan.

Jasa Marga is a state-owned company engaged in the field of toll road infrastructure. 2016 is the beginning of the company's strategy to accelerate development which directly changes the company's strategy in decision making. The strategy adjustments to infrastructure acceleration are attractive to be studied especially at the company's financial sectors. Financial statement analysis is a method commonly used to measure the performance of a company. There are five main measurements in financial analysis, they are Profitability Analysis, Operational Management Analysis, Investment Management Analysis, Funding Analysis Management, and Corporate Cash Flow Analysis. Acceleration of infrastructure decrease the profitability of the company because costs increase is higher than the increase of company revenue. Operational performance is worse due company costs rising. Management Investment shows that the company's returns are decreasing due to company's net profit decrease. Funding management show, liquidity is decreasing due the increase in short term liability; While solvency show Jasa Marga relies on banks liability and bonds as the main source of company financing. Cash flows Analysis shows infrastructure acceleration make the free cash flow of the company declined throughout the year, this is happened because the revenue growth of the company is smaller than the increase in company costs"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Azlanshah Koento
"Industri batu bara mengalami pergerakan yang dinamis dalam beberapa tahun terakhir akibat dampak dari ekonomi global. Dimana akibat adanya perlambatan ekonomi global, demand akan batu bara sempat mengalami penurunan. Tahun 2016 menjadi titik balik industri batu bara, dimana ekonomi global mulai mengalami perbaikan, yang berdampak terhadap meningkatnya demand batu bara di berbagai negara. Analisis laporan keuangan perusahaan menjadi suatu metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan selama periode naik turun harga batu bara dunia. Analisis likuiditas jangka pendek menunjukan perusahaan memiliki kemampuan yang semakin meningkat terkait dengan memenuhi kebutuhan jangka pendeknya karena terjadi peningkatan terhadap asset lancar perusahaan. Analisis struktur modal menunjukkan bahwa ekuitas masih lebih dominan dibandingkan liabilitas perusahaan dan perbandingan ekuitas terhadap liabilitas semakin meningkat setelah harga batu bara dunia mengalami peningkatan. Imbal balik perusahaan menunjukkan peningkatan ketika harga batu bara dunia kembali pulih, hal ini disebabkan oleh meningkatnya angka penjualan perusahaan. Perputaran aset perusahaan tidak menunjukkan fluktuasi yang signifikan di sepanjang periode penelitian. Perusahaan juga mencatatkan angka return on invested capital yang cukup baik di sepanjang periode penelitian, terutama setelah pulihnya ekonomi global.

The decline in coal demand effected a drop in global coal prices and impacting the revenues of coal mining companies, including PT Adaro Energy, Tbk. 2016 was the turning point in the coal industry, where the global economy started to improve, which impacted on the increasing demand for coal in various countries. Analysis of the companys financial statements is a method to measure the companys financial performance during a period of ups and downs in world coal prices. Short-term liquidity analysis shows that the company has increasing capabilities related to meeting its short-term needs because of increasing in the companys current assets in the last few years. Capital structure analysis shows that equity is still more dominant than corporate liabilities and the ratio of equity to liabilities has increased in the last few years. Corporate returns show an increase when world coal prices recover, this is due to an increase in the companys revenue. Company asset turnover did not show significant fluctuations throughout the study period. The company also recorded a good return on invested capital throughout the study period, especially after the recovery of the global economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardiko Cagaknagoro
"Penelitian in menguji pengaruh pengungkapan Environmental , Social, Governance (ESG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang termasuk ke dalam industri Environmentally Sensitive di wilayah ASEAN. Penelitian meliputi sampel 36 perusahaan dari tahun 2013 hingga 2023 dengan menggunakan regresi data panel. Temuan menunjukkan bahwa skor penilaian pengungkapan ESG secara keseluruhan memiliki efek positif terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, dan Tobins Q). Implikasi penelitian ini memberi manfaat bagi perusahaan serta dalam pengembangan nilai ESG yang dapat meningkatkankan kinerja perusahaan dengan memungkinkan perusahaan untuk membangun reputasi yang solid dan menjaga kepercayaan pemangku kepentingan. Dalam konteks industri perusahaan yang sensitif terhadap lingkungan. Temuan peneliti memberikan wawasan empiris tentang hubungan antara keberhasilan perusahaan dan kinerja ESG. Temuan ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya integreasi ESG dalam seluruh operasi bisnis.

This study examines the impact of Environmental, Social, and Governance (ESG) disclosure on the financial performance of companies in environmentally sensitive industries within the ASEAN region. The research includes a sample of 36 companies over the period from 2012 to 2023 using panel data regression. The findings indicate that the overall ESG disclosure score has a positive effect on financial performance (ROA, ROE, and Tobin's Q). The implications of this study are beneficial for companies and governments in developing ESG values that can enhance corporate performance by enabling firms to build a solid reputation and maintain stakeholder trust. In the context of environmentally sensitive industries, the researchers' findings provide empirical insights into the relationship between corporate success and ESG performance. These findings also highlight the importance of integrating ESG into all business operations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vergina Hapsari
"Penelitian ini menginvestigasi sumber pertumbuhan produktivitas bank umum konvensional di Indonesia selama periode 2003-2011 dengan menggunakan Input Slack-based Productivity Index (ISP) yang mendisagregasi perubahan faktor produktivitas total ke dalam perubahan produktivitas tiap input. Total simpanan, aktiva tetap dan jumlah pegawai digunakan sebagai variabel input, sedangkan total kredit dan aktiva produktif lainnya sebagai variabel output. Dengan mengelompokkan bank berdasarkan total asetnya, diketahui bahwa bank kecil menunjukkan pertumbuhan tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan bank besar, dimana pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kemajuan teknologi dalam pengelolaan aktiva tetap. Sedangkan untuk bank besar, pertumbuhan produktivitas terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi dalam pengelolaan kredit.

This study investigates the sources of commercial bank?s productivity growth in Indonesia over period 2003-2011 using Input Slack-based Productivity Index (ISP) that disaggregates total factor productivity change into each input productivity change. Funds, capital, and number of employees are chosen as input variables, whereas loans and other earning assets are the outputs. By classifying bank based on total assets, this study finds that small banks show higher productivity growth than large banks, in which the growth is mainly driven by technical progress in capital management. Moreover, the productivity growth of large banks is mainly attributed to efficiency change in funds management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karisma Aji Dirgantara
"Penelitian ini membahas pengaruh perubahan tingkat utang perusahaan non keuangan di Bursa Efek Indonesia periode 2007 2011 terhadap tingkat pengembalian saham perubahan tingkat investasi kinerja masa depan dan default risk untuk menguji debt overhang theory. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan pengujian beda rata rata dan regresi panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa debt overhang theory tidak berlaku di Indonesia dimana peningkatan porsi utang tidak membuat tingkat investasi perusahaan di masa depan turun. Penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh negatif peningkatan utang terhadap imbal hasil saham bukan disebabkan adanya underinvestment melainkan karena penurunan kinerja di masa depan sebagai dampak accelerated investment.

This research focuses on the effect of leverage change of Indonesian non financial listed companies on stock returns future investment rate future operational performances and default risk to investigate the consistency of debt overhang theory. This research employs a quantitative approach with mean equality test and panel regression as statistical tools.
The empirical results show that leverage change does not have negative impact on firms future investment rate hence debt overhang theory does not hold in the case of Indonesia. The negative effect of leverage change on stock return is not due to underinvestment but rather a result of deteriorated future operational performance as a consequence of accelerated investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marghaini Maria Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakterisitk eksekutif perusahaan yang dilihat dari keberadaan direksi perempuan dan masa jabatan CEO serta karakteristik keuangan perusahaan melalui net working capital terhadap tingkat cash holdings perusahaan consumer goods di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari 168 perusahaan consumer goods yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2018-2020. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel dengan metode estimasi Random Effect Model. Hasil studi ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan dari keberadaan direksi perempuan terhadap tingkat cadangan kas perusahaan consumer goods di Indonesia. Hal ini mendukung penjelasan motif kepemilikan kas berdasarkan precautionary motive. Selain itu penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh negatif net working capital sebagai cash substitutes terhadap tingkat cadangan kas perusahaan consumer goods di Indonesia. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari masa jabatan CEO terhadap tingkat cadangan kas di Indonesia. 

This study aims to analyze the impact of the company's executive characteristics as seen from the presence of female directors and the CEO tenure, as well as the company's financial characteristics through net working capital on corporate cash holdings of consumer goods firms in Indonesia. This study uses samples from 168 consumer goods companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2018 - 2020. The research method being used is panel regression with the Random Effect Model as the estimation method. The results of this study indicate that there are significant positive effect of female directors on the cash holdings of consumer goods firms in Indonesia due to the precautionary motive of cash holdings. Furthermore, this study finds a significant negative effect of net working capital as cash substitutes on the cash holdings of consumer goods firms in Indonesia. Lastly, this study do not find any significant impact of CEO tenure on the cash holdings of consumer goods firms in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahd Al Aqib
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kinerja CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan dan menganalisis kemampuan komite CSR dalam memoderasi pengaruh kinerja CSR dengan kinerja keuangan perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 20 perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki nilai environmental, social, dan governance (ESG) sebagai pengukuran kinerja CSR pada periode 2013 hingga 2020. Penelitian ini menggunakan data panel yang diolah menggunakan regresi data panel fixed effect dan random effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja CSR memengaruhi Return on Assets perusahaan secara signifikan dan positif. Selain itu, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa komite CSR tidak memiliki kemampuan dalam memoderasi kinerja CSR dan kinerja keuangan perusahaan.

This study aims to analyze the effect of CSR performance on firm’s financial performance and to investigate the ability of CSR committee in moderating the effect of CSR performance on financial performance of companies in Indonesia. The sample used in this study includes 20 non-financial companies that are listed in the Indonesia Stock Exchange and disclose environmental, social, and governance (ESG) scores as a proxy of CSR performance for the period of 2013 to 2020. This study uses panel data which is processed using fixed effect and random effect panel data regression. The results imply that CSR performance has significant and positive effect towards Return on Assets. Moreover, the results indicate that CSR committee does not have the ability to moderate CSR performance and firm’s financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenti Utari
"Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh risiko kredit setelah implementasi kebijakan stimulus oleh bank di Indonesia dan ukuran bank terhadap profitabilitas pada periode pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah Generalized Method of Moments (GMM) Model Dinamis untuk memperoleh gambaran efektivitas kebijakan relaksasi dalam menjaga profitabilitas perbankan Indonesia. Kebijakan stimulus yang dilakukan regulator pada masa pandemi Covid-19 mengubah perhitungan risiko kredit, dan penelitian ini memberikan kontribusi berupa penggunaan pengukuran risiko kredit yang disesuaikan dengan kebijakan stimulus tersebut yaitu dengan menambahkan kredit restrukturisasi dengan kualitas lancar. Studi ini menemukan bahwa risiko kredit menggunakan pengukuran baru tersebut mempengaruhi secara negatif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas pada periode selama pandemi Covid-19. Hal tersebut karena pelaksanaan kebijakan stimulus memungkinkan bank untuk tidak menurunkan kualitas kredit (tetap lancar) dengan cadangan kerugian yang tidak harus ditambah. Profitabilitas bank di masa pandemi tidak dipengaruhi signifikan oleh risiko kredit diduga antara lain dipengaruhi pula oleh kemampuan adaptasi yang baik dari bank di Indonesia melalui layanan tambahan sehingga dampak negatif dari risiko kredit dapat diminimalisir. Ukuran bank menurunkan  profitabilitas selama pandemi Covid-19 baik untuk bank dengan ukuran yang kecil, menengah maupun besar. Semakin besar ukuran bank, maka dianggap lebih berisiko antara lain karena kompensasi atas pengelolaan reputasi termasuk biaya operasional lainnya selain pembentukan kerugian yang lebih tinggi.

This study empirically examines the effect of credit risk using a new measure which is influenced by stimulus policy in Indonesia and bank size on profitability of Indonesian banks during the Covid-19 pandemic. It employed the Generalised Method of Moments (GMM) Dynamic Model to obtain an overview of the effectiveness of the relaxation policy in maintaining the profitability of the Indonesian banks. The stimulus policy by the regulator during the COVID-19 pandemic changed the credit risk calculation and this research contributed by using credit risk measurement adjusted to the stimulus policy by adding restructuring loans in current quality. The study found that credit risk negatively affected profitability in the period during the Covid-19 pandemic. This finding probably due to the stimulus policy allowing banks to remain current the credit quality with no addition to provision. Bank profitability during the pandemic was not significantly affected by credit risk, allegedly among others, also influenced by the good adaptability of banks in Indonesia through additional services. Bank size has had a significant negative effect on profitability during the Covid-19 pandemic for small, medium and large banks. The larger the size of the bank, the riskier it becomes due to the addition for reputation management includes other operational costs."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kesya Dwika Ameralya
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris bagaimana pengaruh manajemen laba income smoothing, strategi perusahaan (cost leadership dan differentiation), dan pandemi COVID-19 terhadap risiko kebangkrutan. Penelitian ini mengambil 23 perusahaan subsektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I sampai kuartal IV periode 2019-2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba income smoothing memiliki hubungan positif terhadap risiko kebangkrutan. Selain itu, jika perusahaan mengadopsi strategi cost leadership pada bisnisnya, akan mengurangi risiko kebangkrutan yang dipikul perusahaan. Di sisi lain, strategi differentiation dan pandemi COVID-19 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risiko kebangkrutan.

This study aims to prove empirically how earnings management income smoothing, corporate strategy (cost leadership and differentiation), and the COVID-19 pandemic, influence bankruptcy risk. This study took 23 companies from the retail trade sub-sector listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the first to the fourth quarter of 2019-2020. The method used in this research is Multiple Linear Regression. The results of this study indicate that earnings management income smoothing has a positive relationship towards bankruptcy risk. In addition, if the company adopts a cost leadership strategy in its business, it will reduce the risk of bankruptcy borne by the company. On the other hand, the differentiation strategy and the COVID-19 pandemic did not significantly affect the risk of bankruptcy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajri Nur Alamsyah
"Investor institusi, terutama luar negeri, memiliki kemampuan investasi yang lebih baik dibandingkan investor individu sehingga mereka mendapatkan tingkat pengembalian lebih baik. Belakangan, investor institusi luar negeri mempertimbangkan corporate social responsibility (CSR) sebagai salah satu aspek dalam investasi mereka. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh performa CSR perusahaan terhadap kepemilikan institusi luar negeri yang terdiri atas institusi keseluruhan, independent, dan gray perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2022. Menggunakan 426 observasi tahun-perusahaan, ditemukan bahwasanya performa CSR berpengaruh secara signifikan terhadap kepemilikan institusi independent dan gray luar negeri secara positif. Sementara itu, performa CSR tidak berpengaruh terhadap kepemilikan institusi keseluruhan luar negeri. Dapat ditarik kesimpulan institusi luar negeri independent dan gray mempertimbangkan CSR sebagai aspek dalam keputusan investasi dikarenakan adanya assymetry information. Di sisi lain, institusi luar negeri secara keseluruhan menilai CSR perusahaan di Indonesia tidak menambah nilai yang mereka miliki dan dilakukan sebagai greenwashing semata. CSR pun dapat digunakan sebagai aspek pertimbangan investasi, dengan mempertimbangkan upaya greenwashing yang mungkin dilakukan perusahaan.

Institutional investors, particularly foreign investor, possess distinct advantages over individual investors, enabling them to achieve higher returns. Recently, foreign institutional investors have increasingly incorporated corporate social responsibility (CSR) into their investment criteria. This study seeks to examine the impact of corporate’s CSR performance on foreign institutional ownership, encompassing overall, independent, and gray institutions of publicly listed companies on the Indonesia Stock Exchange from 2012 to 2022. Using 426 year-firm observation, this study reveals that CSR performance significantly influences independent and gray institutional ownership positively among Indonesia’s public companies. Meanwhile, CSR performance shows no significant effect on overall foreign institutional ownership. These findings suggest that independent and gray foreign institutions integrate CSR considerations into their investment decisions, likely due to information asymmetry. In contrast, foreign institutions as a whole perceive corporate CSR activities in Indonesia as potentially lacking added value to them and possibly indicative of greenwashing practices. CSR performance serves as an consideration aspect in investment decisions, taking into account potential greenwashing efforts from companies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>