Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aritonang, Ridho Rizki Yuda
"Marga Calophyllum telah diteliti memiliki khasiat sebagai antioksidan diantaranya Calophyllum canum, C. depressinervosum, C. macrocarpum, C. teysmanii, dan C. symingtonianum, namun Calophyllum lanigerum Miq. belum ada penelitiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi teraktif Calophyllum lanigerum Miq. serta mengidentifikasi golongan senyawa yang terdapat pada ekstrak dan fraksi tersebut. Uji antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Hasil uji antioksidan menunjukkan ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 3,02 μg/mL. Ekstrak etanol mengandung golongan senyawa terpenoid, saponin, fenol, tanin, flavonoid, dan glikosida. Ekstrak etanol Calophyllum lanigerum Miq. dipartisi menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat yaitu dimulai dengan n-heksan, etil asetat, butanol, dan metanol. Hasil uji antioksidan menunjukkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 2,89 μg/mL. Pemisahan fraksi etil asetat dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom dan didapat 6 subfraksi berdasarkan kesamaan profil KLT. Hasil uji antioksidan menunjukkan subfraksi E5 memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 3,11 μg/mL. Subfraksi E5 mengandung golongan senyawa fenol, tanin, flavonoid, dan glikosida.

Calophyllum genus had been studied that they had good antioxidant properties such as Calophyllum canum, C. depressinervosum, C. macrocarpum, C. teysmanii, and C. symingtonianum, but Calophyllum lanigerum Miq. had not been studied. The purposes of this research are to determine the antioxidant activity from the extract and fractions of C. lanigerum Miq., and to identify what phytochemical compounds contained in the extract and the most active fraction. The antioxidant activity test of C. lanigerum Miq. used DPPH method. The result showed that the antioxidant activity of ethanolic extract had the IC50 value 3,02 μg/mL. Ethanolic extracts contained terpenoids, saponins, phenols, tannins, flavonoids, and glycosides. Ethanolic extracts of C. lanigerum Miq. was then partitioned using these following solvents, based on the increasing of solvent polarity, n-hexane, ethyl acetate, buthanol, and methanol. The result showed that the ethyl acetate fraction had the strongest antioxidant activity with an IC50 value 2,89 μg/mL. Ethyl acetate fraction was then fractionated by using a column chromatography which obtained 6 combined-fractions based on their similarity profile on TLC plate. The test result showed that E5 subfraction had the strongest antioxidant activity with an IC50 value 3,11 μg/mL. The E5 subfraction contained flavonoids, glycosides, tannins, and phenols."
Depok: Fakultasi Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Hutama Ekaputra
"Saat ini telah banyak dikembangkan produk antioksidan, salah satunya produk teh herbal (herbal tea). Banyak tanaman di Indonesia yang memiliki potensi akan antioksidan yang baik bagi tubuh, namun belum dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat Indonesia, salah satu diantaranya ialah rimpang kapulaga dan akar alang-alang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh aktivitas antioksidan sediaan teh dari kombinasi rimpang kapulaga dan akar alang-alang yang telah distandarisasi, dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Berdasarkan penapisan fitokimia yang telah dilakukan sebagai bagian dari standarisasi, diketahui bahwa rimpang kapulaga (Amomum cardamomum) memiliki kandungan flavonoid dan saponin, sedangkan akar alang-alang (Imperata cylindrica) mengandung flavonoid. Sedangkan dari uji aktivitas antioksidan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai IC50 seduhan teh celup akar alang-alang (466,761 μg/mL) lebih baik dibandingkan IC50 seduhan teh celup rimpang kapulaga (482,698 μg/mL). Teh celup kombinasi rimpang kapulaga dan akar alang-alang memberikan aktivitas antioksidan terbaik pada perbandingan 3 : 7, dengan nilai IC50 sebesar 385,437 μg/mL. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Santy Lopa
"Calophyllum canum Hook.f adalah salah satu tanaman yang termasuk ke dalam suku Clusiaceae (Guttiferae). Kandungan kimia dari berbagai jenis Calophyllum telah dilaporkan, diantaranya senyawa golongan xanton, kumarin, flavonoid dan terpenoid. Pada penelitian ini dilakukan isolasi, uji aktivitas antioksidan serta karakterisasi senyawa murni dari kulit batang C. canum Hook.f. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh difraksinasi berturut-turut menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan isolasi dilakukan dengan teknik kromatografi menggunakan silika gel sebagai fasa diam dengan metode SGP (Step Gradient Polarity). Hasil isolasi dimurnikan dengan metode rekristalisasi dan karakterisasi senyawa murni dilakukan dengan metode spektroskopi inframerah (IR), resonansi magnet inti proton (1H-NMR) serta liquid kromatografi spektrum massa (LC-MS) dan titik leleh. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui ekstrak etanol kulit batang Calophyllum canum Hook.f mengandung golongan senyawa flavonoid, terpenoid, tanin, antraquinon, dan saponin. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak etanol, fraksi n-heksan, etil asetat, dan n-butanol berturut-turut mempunyai nilai IC50 sebesar 5,189 ; 8,226 ; 3,465 dan 1,781 μg/mL. Pemisahan fraksi n-heksan menggunakan kromatografi kolom diperoleh senyawa murni yang disebut senyawa CC pada eluen 8:2 (n-heksana:etil asetat) berupa kristal berwarna kuning 1,3 g, dengan titik leleh 109-111°C dan nilai IC50 83,192 μg/mL. Hasil karakterisasi senyawa diduga senyawa CC merupakan golongan flavonoid dengan berat molekul 388.

Calophyllum canum Hook.f belongs to the family Clusiaceae (Guttiferae). Chemical constituents of various type of Calophyllum have been reported, including compound xanton group, coumarin, flavonoids and terpenoid. Therefore in the study isolation, test antioxidant activity and characterization of pure compound from stem bark of Calophyllum canum Hook.f. Extraction was done by maceration, using solvent ethanol 70%. Furthermore successively fractionated using solvent n-hexane, ethyl acetate and n-butanol. Antioxidant activity assay were done using DPPH (1,1-dyphenyl-2-picrilhidrazil) and methode isolation was done by using silica gel chromatography using a stationary phase with SGP methode (Step Gradient Polarity). The isolated purified by recrystallization methode and characterization of pure compound characterized by the methode of infrared spectroscopy (IR), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR) and liquid chromatography mass spectra (LC-MS) so melting point. The result of the identification of the compound known to ethanol extract of the bark of Calophyllum canum Hook.f class contains flavonoids, terpenoids, tannins, antraquinon and saponin. Test show ethanol extract antioxidant activity, the fraction of n-hexane, ethyl acetate and n-butanol successively have IC50 values of 5.189 ; 8.226 ; 3.465 and 1.781 μg/mL. CC pure compound was isolated from the fraction of n-hexane at 8:2 eluent (n-hexane:ethyl acetate) of 1.3 g yellow crystal with a melting point of 109-111°C and have IC50 value 83.192 μg/mL. The result of characterized the CC compound have a flavonoid group and weight moleculer
is 388.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angger Mahamafrudho
"Tanaman dari Genus Calophyllum telah diteliti terkait aktivitas antioksidannya, namun tanaman spesies Calophyllum sclerophyllum Vesq. belum diketahui aktivitas antioksidannya. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh aktivitas antioksidan dan golongan senyawa kimia pada ekstrak etanol dan fraksi teraktif dari kulit batang Calophyllum sclerophyllum Vesq. Penelitian ini menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Proses fraksinasi menggunakan cara partisi dan kromatografi kolom, kemudian pengujian aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH. Terhadap ekstrak etanol dan fraksi teraktif hasil kromatografi kolom, dilakukan penapisan fitokimia. Ekstrak etanol dan fraksi teraktif hasil kromatografi kolom fraksi etil asetat memiliki IC50 yaitu 5,96 dan 3,09 ppm. IC50 kuersetin sebagai standar yaitu 1,73 ppm. Golongan senyawa kimia pada ekstrak etanol adalah flavonoid, fenol, tanin, saponin, terpenoid, dan steroid. Golongan senyawa kimia pada fraksi teraktif adalah flavonoid, fenol, dan tanin. Penelitian ini menunjukkan potensi aktivitas antioksidan yang baik pada kulit batang C. sclerophyllum Vesq.

Plants from Genus Calophyllum has been researched about their antioxidant activity, but species Calophyllum sclerophyllum Vesq. has not been known yet about its antioxidant activity. This research is done to obtain antioxidant activity and chemical compound group on ethanol extract and most active fraction from Calophyllum sclerophyllum Vesq’s cortex. This research used maceration with ethanol 70%. Fractionation process used partition and coloumn cromatography, then the antioxidant activity assay used DPPH method. To ethanol extract and most active fraction were done phytochemical screening. Ethanol extract and most active fraction resulted by column cromatography of ethyl acetat fraction has IC50 value is 5,96 and 3,09 ppm. IC50 value of quercetin as standard is 1,73 ppm. Chemical compound groups on ethanol ecxtract are flavonoid, phenol, tannin, saponin, terpenoid, and steroid. Chemical compound groups on most active fraction are flavonoid, phenol, and tannin. This research shows a good potency of antioxidant activity on C. sclerophyllum Vesq’s cortex."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Agung Gunawan
"Calophyllum pulcherrimum Wall. merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam suku Clusiaceae. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antioksidan dan identifikasi golongan senyawa dari kulit batang C .pulcherrimum Wall. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang C. pulcherrimum dan fraksi teraktif yang memiliki aktivitas antioksidan serta menentukan identitas golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh difraksinasi secara berurutan dengan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, n-butanol dan metanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode peredaman DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak etanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol secara berurutan memiliki nilai IC50 sebesar 5,73; 2,895 dan 4,77 μg/mL. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui ekstrak etanol kulit batang C. pulcherrimum Wall. mengandung senyawa golongan flavonoid, terpenoid, saponin dan tanin sedangkan pada fraksi etil asetat mengandung senyawa golongan flavonoid dan tanin.

Calophyllum pulcherrimum Wall. belongs to the Clusiaceae family. In this study, the antioxidant activity and identification of natural compound from stem bark of C .pulcherrimum Wall. are examinated. The aim of this study is to find out the antioxidant activity of ethanol extract and the most active fraction from C. pulcherrimum stem bark and determined its phytochemical compounds. Extraction was done by maceration method using ethanol 70% as the solvent. The acquired extracts successively fractionated by using solvent n-hexane, ethyl acetate, n-butanol and methanol. The evaluation of antioxidant activity was done by using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrilhydrazil) inhibition method. Antioxidant activity examination result shows that ethanol extract, ethyl acetate fraction and n-butanol fraction respectively have IC50 value 5,73; 2,895 and 4,77 μg/mL. Based on the result of phytochemical identification, it can be concluded that ethanol extract from C. pulcherrimum Wall. stem bark contains flavonoids, terpenoids, saponins and tannins while ethyl acetate fractions contains flavonoids and tannins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Gel adalah suatu sediaan yang baik sebagai sabun mandi, karena mudah dibilas dan memiliki penampilan fisik yang baik. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu 0,03; 0,08 dan 0,13% memiliki aktivitas antioksidan dan kestabilan fisik. Penentuan aktivitas antiokidan fraksi dan sediaan gel dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 rata-rata dari fraksi diklorometana kulit buah manggis sebesar 14,09 ppm, dan gel 0,13% fraksi diklorometana kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi yaitu 17379,32 ppm bila dibandingkan dengan gel 0,03% fraksi diklorometana kulit buah manggis (31576,08 ppm), gel 0,08% fraksi diklorometana kulit buah manggis (20890,62 ppm) dan gel vitamin C sebagai blanko positif (52904,46 ppm). Sediaan gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,03; 0,08 dan 0,13% stabil secara fisik pada suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nur Dzikrina
"ABSTRAK
Praktek kerja Profesi di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
dilakukan selama 2 minggu mulai dari 21 September - 02 Oktober 2015. Tujuan dari
praktek kerja ini antara lain untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab
Apoteker di Ditjen Binfar dan Alkes; memiliki pengetahuan tentang tupoksi Ditjen Binfar
dan Alkes di bidang farmasi; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman praktik kerja di Ditjen Binfar. Setelah melaksanakan PKPA di Dirjen Binfar
mahasiwa dapat mengambil beberapa kesimpulan ; Apoteker di Ditjen Binfar dan Alat
Kesehatan menjalankan peran sesuai dengan tugas dan fungsinya menurut Permenkes RI
No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010; Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan mempunyai tugas yaitu merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan; mahasiswa
mendapatkan wawasan mengenai regulasi registrasi pendaftaran alat kesehatan, regulasi
sampling alat kesehatan dan PKRT.
;Professionals internship in the Directorate of Production and Distribution of Medical
Devices conducted for 2 weeks starting from September 21 to October 2, 2015. The
purpose of this practice among others, to understand the role, duties and responsibilities
of pharmacists in DG Binfar and Medical Devices; have knowledge of DG tupoksi Binfar
and Medical Devices in pharmacy; has the insight, knowledge, skills and practical
experience of work in DG Binfar. After carrying out in the Director General Binfar
PKPA students can take some conclusions; Pharmacists in DG Binfar and Medical
Devices role in accordance with its duties and functions according to Permenkes No.
1144 / Menkes / Per / VIII / 2010; Directorate General of Pharmaceutical and Medical
Devices has the task is to formulate and implement policies and technical standardization
in the field of pharmaceutical development and medical devices; students gain insights
into the regulation of registration of medical device registration, regulation of medical
devices and PKRT sampling."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karungdeng, Glory Claudia author
"Praktik kerja profesi di Pemerintahan dilaksanakan di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 21 September-2 Oktober 2015. Pelaksanaan praktik kerja profesi ini memiliki tujuan umum agar mahasiswa program studi apoteker memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia; memiliki pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia; memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan di pemerintahan; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di pemerintahan.

Profession internship in governmental institution is held at Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia on September 21st-October 2nd 2015. The goals of this internship program are to make students understand roles, jobs and duties of pharmacist in Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia; to make them understand the responsibilites of Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan in pharmacy; to make them have insights, knowledge, skills and practical experiences to do pharmaceutical practice in government sector; and to make them have clear vision on pharmaceutical problem in government sector."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Dwi Utami
"
ABSTRAK
Praktek Kerja Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat
bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengetahuan, pemahaman dan penerapan
tugas dan dungsi Suku Dinas Kesehatan. Tugas pokok Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Pusat di bidang farmasi yaitu pada subseksi farmasi
makanan dan minuman yang bertugas dalam pembinaan, pengendalian dan
pengawasan farmakmin. Tugas khusus dalam praktek ini adalah binwasdal
Apotek yang bertujuan agar mahasiswa memahami alur proses kegiatan binwasdal
sarana Apotek, serta mengetahui profil pelayanan kefarmasian di Apotek sekitar
Jakarta Pusat

ABSTRAK
Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat aims to give
students knowledge, to understand and be able to applying duties and function of
Suku Dinas Kesehatan. Main function of Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Pusat in pharmacutical field is at pharmaceutical, food and
drink subsection that served to coaching, monitoring and controling
phamraceutical, food and drink. The special assignment that has given is adalah
coaching, monitoring and contoling Pharmacy that aims to understanding the
process of coaching, monitoring and contoling, and identifying the profile of
pharmacist service at Pharmacy around Central Jakarta."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Wisnu Putra
"Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat merupakan salah satu unit kerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat dan juga memahami tugas pokok dan fungsi dari seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK) yang mencakup subseksi tenaga kesehatan, subseksi standarisasi mutu kesehatan dan subseksi farmasi, makanan dan minuman. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk membuat media promosi kesehatan tentang program terapi rumatan metadon di puskesmas.

Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat is one of working units in Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat aims to understand the duties and functions of Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat and also understand the duties and functions of Sumber Daya Kesehatan (SDK) section, which divided to Tenaga Kesehatan subsection, Standarisasi Mutu Kesehatan subsection, and Farmasi, Makanan, dan Minuman subsection. Beside that, the special task to make health promotion media for Methadon Maintenance Program is given.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>