Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Disa Andanari
"Lansia merupakan individu dengan usia diatas 60 tahun dengan proses penuaan yang menyertainya. Semakin bertambah usia lansia maka akan semakin rentan terhadap penyakit, salah satunya hipertensi. Dengan keluhan yang paling banyak dialami oleh lansia adalah nyeri leher, dikarenakan kelelahan dan kurangnya latihan fisik yang dilakukan. Nyeri pada lansia menggambarkan ketidaknyamanan yang bermanifestasi sebagai kelelahan, ataupun ketegangan. Jika nyeri tidak diatasi maka dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penelitian ini menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam mengatasi nyeri leher kronis pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial di wilayah Jakarta Timur. Intervensi tersebut yaitu exercise promotion strength training melalui pilates yang dilakukan 30 menit setiap pertemuannya dengan frekuensi 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala nyeri leher kronis sekitar 3 sampai 4 skala setelah dilakukannya intervensi yang dievaluasi dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS), Neck Disability Index (NDI), dan The short-form McGill Pain Questionnaire (SF–MPQ). Berdasarkan hal tersebut, exercise promotion strength training melalui pilates dapat menjadi pilihan dalam mengatasi keluhan nyeri leher pada lansia dengan hipertensi. Selain itu, diharapkan dapat memberikan masukan kepada perawat dan staff lahan praktik untuk mengimplementasikannya dalam kegiatan sehari-hari.

The elderly are individuals over 60 years of age with an accompanying aging process. The older the elderly, the more vulnerable they are to disease, one of which is hypertension. The most common complaint experienced by the elderly is neck pain, due to fatigue and lack of physical exercise. Pain in the elderly describes the discomfort that manifests as tiredness, or tiredness. If pain is not treated, it can affect the quality of life of the elderly. This study analyzes the application of evidence-based practice in the form of superior interventions in dealing with chronic neck pain in elderly people with hypertension at Social Institutions in the East Jakarta area. The intervention is exercise promotion strength training through pilates which is carried out 30 minutes each meeting with a frequency of 2 weeks. The results showed that there was a decrease in the signs and symptoms of chronic neck pain by about 3 to 4 scales after the intervention was carried out which was evaluated using the Visual Analog Scale (VAS), Neck Disability Index (NDI), and The Short-form McGill Pain Questionnaire (SF-MPQ). Based on this, exercise promotion strength training through pilates can be an option for overcoming complaints of neck pain in the elderly with hypertension. In addition, it is hoped that it can provide input to nurses and practice staff to implement it in their daily activities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfa
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mengurangi harapan hidup. Lansia tentunya mengalami proses penuaan sehingga lebih mudah terkena penyakit diabetes. Kurangnya pencegahan faktor risiko diabetes menyebabkan keparahan dan durasi hiperglikemia yang lama, berisiko terjadi komplikasi kronis seperti neuropati diabetik. Latihan senam tangan dan kaki merupakan tindakan keperawatan berbasis bukti yang dapat mengurangi gejala neuropati, serta meningkatkan sensasi dan kemampuan ADL. Penulisan ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan pada lansia dengan diabetes tipe 2 dengan gejala neuropati melalui latihan senam tangan dan kaki untuk mengurangi keluhan nyeri kronis dan menurunkan risiko kerusakan integritas jaringan pada Nenek L di PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. Nenek L berusia 64 tahun mengalami diabetes tipe 2 dengan kadar GDS saat ini 335 mg/dL. Gejala yang dirasakan berupa kesemutan, nyeri (seperti tertusuk), terasa tebal saat berjalan dan beristirahat, serta penurunan sensasi pada tangan dan kaki. Setelah dilakukan intervensi sebanyak 24 kali selama 8 hari, terjadi peningkatan sensasi pada kaki dan tangan, serta penurunan gejala neuropati. Latihan senam tangan dan kaki diharapkan dapat menjadi program harian yang dilaksanakan di PSTW Budi Mulia 4 Ciracas pada lansia dengan diabetes tipe 2 dengan gejala neuropati untuk mengurangi keluhan nyeri kronis dan mencegah risiko kerusakan integritas jaringan.

Diabetes mellitus is a chronic disease that can reduce life expectancy. The elderly experience an aging process, are susceptible to diabetic. The lack of prevention of diabetic risk factors causes the severity and long duration of hyperglycemia, the risk of chronic complications such as diabetic neuropathy. Hand and foot exercises are evidence-based nursing actions that can reduce neuropathy symptoms and improve ADL sensation and ability. This paper aims to describe nursing care for the elderly with type 2 diabetic with symptoms of neuropathy through exercise of the hands and feet to reduce complaints of chronic pain and reduce the risk of damage to tissue integrity in Nenek L at PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. Nenek L, 64 years old, has type 2 diabetes with current GDS level of 335 mg/dL. Symptoms are tingling, pain (like being stabbed), feeling thick when walking and resting, and decreased sensation in the hands and feet. After 24 interventions for 8 days, can increase in sensation in the feet and hands, and reduce in neuropathy symptoms. Hand and foot exercises expected to become a daily program carried out at PSTW Budi Mulia 4 Ciracas in elderly with type 2 diabetes with neuropathy symptoms to reduce chronic pain complaints and prevent the risk of damage to tissue integrity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Pangestika
"Pemenuhan kebutuhan tidur menjadi kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi karena akan mempengaruhi fisik dan psikologis seseorang. COVID-19 merupakan kondisi pandemik yang menyebabkan penyakit pada pernapasan dengan beberapa tingkat keparahan. Kondisi terpapar pada indivdidu secara fisik dan psikologis akhirnya memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Jika dibiarkan kondisi ini akan membuat individu mengalami penurunan kualitas tidur yang berakibat perlambatan pemulihan pada pasien. Tindakan yang dapat digunakan adalah terapi relaksasi dengan penggunaan aromaterapi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat upaya pemberian intervensi keperawatan gangguan pola tidur pada pasien Ibu W usia 46 tahun yang terdiagnosa COVID-19 derajat berat dengan keluhan sesak, batuk dan tidak dapat tidur. Hasil yang didapatkan berupa pasien yang diberikan intervensi teknik relaksasi dengan aromaterapi terdapat perbaikan pada kualitas tidur menjadi lebih baik. Hal ini didukung dengan penggunaan kuesioner PSQI saat pengkajian 15 (kualitas tidur buruk) menjadi 10 (kualitas tidur sedang) setelah dilakukan intervensi. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi terhadap tenaga kesehatan untuk menerapkan terapi relaksasi dengan aromaterapi sebagai alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan tidur pasien dengan COVID-19 derajat berat.

The fulfillment of sleep needs is a basic human need that must be met because it will affect a person's physical and psychological. COVID-19 is a pandemic condition that causes respiratory disease of varying severity. This condition of being exposed to COVID-19 physically and psychologically ultimately affects a person's sleep needs. If this condition is left unchecked, the individual will experience a decrease in sleep quality which results in a slowdown in the patient's recovery. The action that can be used is relaxation therapies, one of them is the use of aromatherapy. This scientific work aims to see the effectiveness of providing nursing interventions for sleep disturbances in severe patient, Mrs. W, aged 46 years, was diagnosed with severe COVID-19 with complaints of shortness of breath, cough, and unable to sleep. The results obtained in the form of patients who were given the intervention of relaxation techniques with aromatherapy there was an improvement in the quality of sleep for the better. This is supported by the use of the PSQI questionnaire when assessing 15 (poor sleep quality) to 10 (moderate sleep quality). The results of this scientific work are expected to be used as information for health workers to apply relaxation therapy with aromatherapy as a choice to meet the sleep needs of patients with severe COVID-19."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniawan
"Hipertensi sebagai pembunuh diam-diam (silent killer) merupakan masalah kesehatan paling banyak dialami lansia. Pengendalian hipertensi pada lansia sangat diperlukan untuk mengurangi komplikasi hipertensi. Berdasarkan kondisi tersebut dikembangkan Program MERONA. Tujuan yaitu memberikan gambaran pelaksanaan program merona pada lansia dengan hipertensi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus keluarga dan agregat menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga dan komunitas dengan melibatkan 10 keluarga binaan dan 60 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Program ini merupakan integrasi manajemen diri hipertensi dan terapi relaksasi yaitu terapi musik, relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam yang dilaksanakan selama 12 minggu. Evaluasi terhadap perubahan perilaku dan kemandirian keluarga dilakukan pada akhir minggu ke 12 menggunakan kuesioner. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil implementasi yaitu diperoleh peningkatan perilaku lansia, peningkatan tingkat kemandirian keluarga, dan penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik secara bermakna (p<0,05). Program MERONA disarankan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension as a silent killer is the most common health problem experienced by the elderly. Control of hypertension in the elderly is very necessary to reduce complications of hypertension. Based on these conditions, the MERONA Program was developed. The purpose is to provide an overview of the implementation of the blush program in the elderly with hypertension. The method used is a family case study and an aggregate using a family and community nursing process approach involving 10 foster families and 60 elderly people in the community selected using cluster random sampling. This program is an integration of hypertension self-management and relaxation therapy, namely music therapy, progressive muscle relaxation and deep breathing relaxation which is carried out for 12 weeks. Evaluation of changes in behavior and family independence was carried out at the end of the 12th week using a questionnaire. Blood pressure measurements were carried out at weeks 4, 8 and 12. The results of the implementation were an increase in the behavior of the elderly, an increase in the level of family independence, and a significant decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05). The MERONA program is recommended to be applied in community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniawan
"Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara diam-diam (silent killer) karena tidak disadari oleh penderitanya. Hipertensi juga menjadi masalah kesehatan yang paling banyak dialami lansia. Pengendalian hipertensi pada lansia diharapkan dapat mengurangi komplikasi akibat hipertensi. Oleh karena itu penulis mengembangkan program pengendalian hipertensi pada lansia melalui Program MERONA. Tujuannya memberikan bukti evidence based practice dalam mengendalikan hipertensi dengan melibatkan 10 keluarga dan 60 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Program ini merupakan integrasi manajemen diri hipertensi dan terapi relaksasi yaitu terapi musik, relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam. Metode yang digunakan yaitu one group pre test and post test design yang dilaksanakan selama 12 minggu dengan pemantauan oleh penulis, keluarga dan support group melalui pendekatan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Evaluasi terhadap perilaku lansia dan kemandirian keluarga dilakukan menggunakan kuesioner pada akhir minggu ke 12. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil intervensi program MERONA yaitu terjadi peningkatan perilaku lansia (pengetahuan, sikap, psikomotor) dan tingkat kemandirian keluarga dalam perawatan hipertensi, adanya penurunan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia. Hasil penerapan program MERONA diharapakan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension is a disease that can cause death silently (silent killer) because the sufferer is not aware of it. Hypertension is also the most common health problem experienced by the elderly. Controlling hypertension in the elderly is expected to reduce complications due to hypertension. Therefore, the authors developed a hypertension control program in the elderly through the MERONA Program. The aim is to provide evidence based practice in controlling hypertension by involving 10 families and 60 elderly people in the community selected using cluster random sampling. This program is an integration of hypertension self-management and relaxation therapy, namely music therapy, progressive muscle relaxation and deep breathing relaxation. The method used is one group pre test and post test design which was carried out for 12 weeks with monitoring by the author, family and support group through family and community nursing care approaches. Evaluation of the behavior of the elderly and family independence was carried out using a questionnaire at the end of week 12. Blood pressure measurements were carried out at weeks 4, 8 and 12. The results of the MERONA program intervention were an increase in elderly behavior (knowledge, attitude, psychomotor) and the level of family independence in hypertension treatment, a decrease in the average systolic and diastolic blood pressure in the elderly. The results of implementing the MERONA program are expected to be applied in community health services.
Keywords: hypertension, elderly, program merona.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library